Sinopsis K- Drama : Flower Of Evil episode 10 part 2
Original Network : tvN
Didepan para wartawan media, Detektif Yoon
menginformasikan bahwa mereka akan mulai penyelidikan ulang untuk kasus
pembunuhan berantai di Kota Yeonju. Lalu dia mengizinkan para wartawan untuk
mengajukan pertanyaan.
“Saya Park Jin Kyu dari K-News. Kami tidak bisa
menentukan hubungan antara Hwang Jung Soon dan pembunuhan berantai di Kota
Yeonju dari siaran pers ini. Apa operasi penyamarannya tepat padahal seseorang
meninggal? Saya ingin tahu posisi Anda dalam masalah ini,” tanya wartawan Jin
Kyu. (Ini adalah wartawan yang pernah mengikuti Hae Su).
Mendengar pertanyaan itu, Detektif Yoon sangat
kesulitan untuk menjawab.
Ji Won melaporkan kepada Woo Cheol bahwa tidak ada
yang aneh dengan rekening Jung Soon. Hanya ada satu hal saja yang menonjol,
yaitu Jung Soon ada mentrasfer uang bulanan ke panti jompo untuk Ibunya yang
menderita demensia.
Detektif Choi melapor kepada Woo Cheol. Kemarin
Jung Soon tampaknya ada pergi ke pasar di Jaerim- dong. Mendengar nama Jaerim-
dong, Ji Won terkejut.
Detektif Im melapor kepada Woo Cheol. Tidak ada
orang yang mengenali jasad Jung Soon, jadi tidak ada orang yang merencanakan
pemakaman untuknya.
Mendengar laporan mereka bertiga, Woo Cheol diam
dan berpikir. Lalu dia menanyai, apa yang Detektif Choi temukan ketika pergi ke
Gakyeongri kemarin. Dan mendengar itu, Ji Won menanyai, ada apa disana. Namun
sebelum Detektif Choi sempat bicara, tiba- tiba telpon kantor berbunyi. Dan Ji
Won pun mengangkat nya.
“Ini Detektif Cha Ji Won dari Kantor Polisi
Gangsu,” kata Ji Won. Tapi diseberang telpon sama sekali tidak ada suara.
“Halo? Silakan,” pintanya.
“Aku punya informasi penting mengenai kasus
pembunuhan berantai di Kota Yeonju,” kata orang ditelpon, setelah terdiam untuk
sesaat.
“Boleh kutanya siapa yang menelepon?” tanya Ji Won.
“Ini Do Hyun Su,” jawab si Penelpon. Dan Ji Won
terkejut.
Dicafe. Hyun Su menggunakan alat pengubah suara dan
memberitahu Ji Won bahwa dirinya adalah Do Hyun Su.
Detektif Choi heran, ada apa. Dan diapun bertanya
ada apa, tapi Ji Won tidak menjawab. Jadi diapun merebut telpon yang Ji Won
pegang.
“Apa katamu? Do Hyun Su? Kamu Do Hyun Su yang asli?
Putra Do Min Seok?” tanya Detektif Choi, memastikan. Dan Woo Cheol serta
Detektif Im langsaung mendengar kan dengan serius.
“Berapa kali aku harus memperkenalkan diri?” balas
Hyun Su.
“Tahukah kamu telepon iseng ke kantor polisi itu
kejahatan, Berandal?” kata Detektif Choi, memarahi.
“Bukan begitu cara berbicara dengan orang yang akan
membantu menangkap komplotannya. Kamu membuatku ingin menutup teleponnya,”
balas Hyun Su. Dan Detektif Choi pun langsung bersikap lunak.
Flash back
Syarat bertransaksi dari Sang Cheol. Pertama, Hee
Sung tidak boleh membawa alat komunikasi, saat mereka akan melakukan
kesepakatan. Kedua, dia akan memeriks uang nya terlebih dahulu. Ketiga, setelah
uangnya diperiksa, Hee Sung akan pergi mengambil paket di lokasi yang telah di
tentukan. Dan foto Komplotan yang Hee Sung inginkan akan diberikan pada saat
dia menerima uang dari Hee Sung.
Mendengar persyaratan itu, Hee Sung mengangguk kan
kepalanya sebagai tanda dia mengerti.
Flash back end
Woo Cheol menyalakan pengeras suara, sehingga
setiap orang bisa mendengar. Dan Hyun Su tidak masalah dengan itu. Lalu dia
bertanya, dia berbicara dengan berapa Detektif. Dan Woo Cheol menjawab empat.
Dengan tegas Hyun Su menjelaskan bahwa hanya mereka berempat yang boleh mengetahui
percakapan ini, dan bisakah mereka berjanji. Dan Woo Cheol berjanji.
“Biar kuberi tahu bahwa aku juga merekam panggilan
kita,” kata Hyun Su, mengingatkan.
“Jadi, informasi apa yang ingin kamu bagikan dengan
kami?” tanya Woo Cheol, mengerti.
“Ada kelompok penyelundup manusia yang menjual
kepada Do Min Seok dan komplotannya. Aku punya informasi tentang mereka.
Begitulah cara Do Min Seok dan komplotannya mendapatkan korban mereka. Malam ini,
aku akan membuat kesepakatan dengan kelompok itu. Aku akan diberi orang
pilihanku dan informasi tentang komplotan Do Min Seok. Yang bisa kutawarkan
pada kalian adalah kesempatan untuk menggerebek lokasi transaksi bisnis kami,”
jelas Hyun Su, memberitahukan rencana nya.
“Kapan dan di mana itu akan berlangsung?” tanya Detektif
Choi, bersemangat.
Sebelum memberitahukan kapan dan dimana lokasi
transaksi nya, Hyun Su mengajukan beberapa syarat dan menjelaskan beberapa hal.
Ponsel yang digunakan nya sekarang ini bukanlah atas namanya. Jadi jika mereka
berhasil melacak lokasinya sekarang, maka mereka tetap tidak akan bisa
menemukannya. (Karena sekarang Hyun Su sedang berada di café yang ramai, dan
dia memakai headset serta meminum segelas es kopi. Sehingga dia tampak berbaur
dengan orang di dalam café. Lalu banyak orang di café yang sedang bertelponan
juga).
Hyun Su ingin mereka berjanji atas nama kehormatan
lencana yang mereka pakai, yaitu mereka akan melakukan apapun untuk melindungi
identitas nya. Juga semua informasi yang mereka terima dari nya dari telepon
ini, semua ini harus di hancurkan begitu kasus di tutup.
Detektif Choi tidak mempercayai Hyun Su yang sudah
menjadi buronan selama 20 tahun. Dan dengan tegas, Hyun Su mengatakan bahwa dia
bukanlah komplotan Do Min Seok. Itulah yang ingin dibuktikan nya. Dan Detektif
Im percaya pada Hyun Su.
“Sejujurnya, aku bahkan tidak yakin kamu Do Hyun Su
yang asli atau orang gila yang mempermainkan kami,” kata Detektfi Choi dengan
ketus.
“Pak Do,” panggil Ji Won, menyela perkataan
Detektif Choi. “Begini saja. Beri kami informasi tentang orang yang menjual
orang kepada Do Min Seok. Kami akan memeriksa informasimu dan melanjutkan
rencanamu begitu kami yakin informasimu bagus,” jelas nya.
“Jika kami melanjutkan ini, persyaratanmu akan
otomatis diterima,” kata Woo Cheol, berjanji. Dan Hyun Su setuju kepadanya.
“Orang yang kalian inginkan adalah Yeom Sang Cheol.
Bertindaklah dengan hati-hati. Jika dia tahu kalian mengincarnya, semua
tawanannya akan mati. Begitu pula denganku,” kata Hyun Su, mengingatkan setiap
mereka dengan serius. Dan Ji Won merasa sangat khawatir.
Ji Won keluar dari ruangan dan pergi ke dekat
tangga yang sepi. Dia menelpon Hee Sung, dan menanyai apa kegiatan nya. Dan Hee
Sung menjawab bahwa dia sedang membeli barang persediaan.
“Sayang, bisa jemput aku nanti?” tanya Ji Won. “Mari kita
makan malam. Bagaimana dengan bibim guksu yang kita makan kali terakhir? Aku
tiba-tiba menginginkannya.”
“Aku jadi ingat. Aku tidak akan pulang malam ini,”
jawab Hee Sung. “Ada pemakaman yang harus kuhadiri. Ayah seorang mitra bisnis,”
jelasnya, berbohong.
“Jangan pergi,” balas Ji Won dengan perasaan
khawatir dan panik. “Pokoknya jangan. Aku tidak mau kamu pergi,” bentak nya,
penuh emosi. “Begini, aku bermimpi buruk semalam.”
“Karena itulah kamu harus selalu tidur dengan baik
di ranjang,” balas Hee Sung dengan perhatian.
“Lalu? Kamu tetap akan pergi?”
“Ya. Aku harus pergi.”
“Berbuatlah sesukamu. Kututup teleponnya,” kata Ji
Won, menyerah untuk membujuk Hee Sung.
“Ji Won,” panggil Hee Sung, sebelum Ji Won sempat
menutup telpon. “Aku ingin menjadi seseorang yang cukup layak untukmu. Itulah
yang kuinginkan,” jelas nya.
Mendengar itu, Ji Won merasa sangat sedih. Tapi dia
berusaha untuk menahan rasa sedihnya. “Aku akan menelepon lagi sekitar pukul
22.00.”
“Tentu. Baiklah,” balas Hee Sung. Lalu telpon pun
dimatikan.
Tags:
Flower Of Evil