Sinopsis K-Drama : Bad and Crazy Episode 12 part 1

 

Sinopsis K-Drama : Bad and Crazy Episode 12 part 1

SEMUA KARAKTER, TEMPAT, GRUP, PERISTIWA DAN ORGANISASI ADALAH FIKTIF



Dari awal masuk rumah sakit, Su Yeol udah sering mencoba kabur, tapi selalu saja gagal. Saking seringnya, dia sampai hafal rintangan apa saja yang harus dilalui untuk dapat mencapai gerbang depan. Makanya, sekarang, dia menggunakan cara lain, berpura-pura menerima pengobatan agar pengawasan terhadap dirinya melemah.





Dan semua obat yang selama ini diberikan padanya tapi tidak pernah di minumnya, tidak dbuang. Melainkan di olah sama Su Yeol menjadi bubuk. Dan bubuk itu dicampurkannya ke dalam teko air yang ada di ruang terapi gambar. Sesi terapi hari ini, mereka di suruh untuk menggambar mengenai hidup mereka. Yang digambar oleh Su Yeol adalah wajah orang tertawa dengan gigi-gigi yang lebar. Dia juga menambahkan detail narkobat mata di sekitar gambarnya sehingga terlihat artistik dan abstrak.



Saat K menanyakan mengenai makna gambarnya, Su Yeol menjawab, “Hidup itu adalah peta.”



Yang sebenarnya di gambar oleh Su Yeol adalah peta rumah sakit yang sudah diamatinya selama beberapa bulan beserta titik buta CCTV. Saat dia menyelesaikan gambarnya, semua pasien dan dokter yang ada di ruangan terapi sudah tertidur akibat pengaruh obat.



Su Yeol sangat pintar. Dia sadar kalau dia nggak mungkin bisa kabur begitu saja dari sana karena banyaknya penjaga. Satu-satunya cara adalah memanfaatkan dokter utama di rumah sakit tersebut : Hong Seok Gyeong. Selama ini, Su Yeol sudah mengamati interaksi dr. Hong dan para pasien yang dirasanya terlalu aneh. Para pasien terlalu akrab dengannya. Dan benar saja, setelah dia menyelidiki, dia jadi tahu kalau dr Hong menjual obat penghilang rasa sakit kepada para pasien. Dan obat yang dijualnya adalah narkotika.

“Apa yang kau inginkan?”

“Kau harus mengeluarkanku dari sini. Pindahkan aku ke RS Universitas terdekat.”

“Kau akan kabur begitu sampai di sana?”

Su Yeol menjawabnya dengan senyuman.


Dr. Hong bersedia membantu. Dia memindahkan Su Yeol ke rumah sakit lain sesuai permintaannya. Namun, tidak mungkin semudah itu dr. Hong melepaskan orang yang mengetahui rahasianya. Diam-diam dia mengirim pesan pada perawat yang bertugas mengantarkan Su Yeol agar membunuhnya. Mereka sudah menyiapkan suntikan yang berisi cairan mematikan.

Su Yeol sangaaat pintar. Dia sudah memprediksi hal ini. Dan sekarang, saatnya dia mempraktekan ilmu bertarung yang dipelajarinya selama beberapa bulan ini dari K! Uhuyyyy!

= Episode Terakhir =


Kep. Gwak jelas panik dan menuduh Jae Seon dkk yang pasti tahu mengenai kaburnya Su Yeol. Sambil berteriak-teriak, dia memerintahkan mereka untuk menghubungi Su Yeol. Kyeong Ta langsung menjawab, Su Yeol kan kabur, jadi mana mungkin punya HP. Ucapan Kyeong Tae benar, makanya, Kep. Gwak nggak bisa membantah. Mana Koms. Kim sudah menelepon dan menyuruhnya untuk segera menemukan Su Yeol.

Jae Seon dkk juga sama stressnya. Bisa-bisanya Su Yeol kabur. Sekarang, ada dimana dia?

--



Su Yeol ada di depan toko pizza Yeol-Yeol. Dia mengawasi Dong Yeol dan Ibunya dari jauh.


Setelah memastikan kalau keluarganya baik-baik saja, Su Yeol pergi ke tempat dr. Yeom. Sangat beruntung! Dr. Yeom baru saja kembali dari persembunyiannya. Dan seperti kata pepatah kalau ‘dunia itu sempit’, dr. Yeom ternyata mengenal ibu tn. Nam. Dia melakukan konsultasi spiritual dengannya dan Ibu tn. Nam juga yang menyuruhnya untuk bersembunyi dan fokus menyingkirkan karma buruk.


Baru juga kembali dan mau memulai hidup baru, dia malah sudah harus bertemu dengan Su Yeol. Su Yeol jelas marah melihat dr. Yeom yang dulu hilang dan sekarang berdiri dihadapannya seolah tidak terjadi apapun. Untuk meluapkan amarahnya, dia meninju pipi dr. Yeom sekali. 


Setelah Su Yeol tenang, dr. Yeom baru meminta maaf dan menjelaskan kalau waktu itu dia nggak bisa berpikir jernih. Untungnya dia punya koneksi di kepolisian, jadi dia bisa kabur terlebih dahulu. Tetap saja Su Yeol marah. Gegara dr. Yeom menghilang, dia di cap gila dan tidak ada yang bisa bersaksi untuknya.


Di tempat lain,

Jeong Hun sudah bebas dan malah berteman dengan Ju Hyeok. Saking dekatnya mereka, mereka sampai bermain basket bersama. Jeong Hun juga sudah mendengar mengenai kaburnya Su Yeol dan khawatir kalau Su Yeol akan mencarinya karena dia sudah menolak memberikan pernyataan. Ju Hyeok menyuruhnya untuk tidak khawatir karena Su Yeol akan segera kembali ke tempatnya.


Yang tidak diduga adalah Jeong Hun selalu mereka semua pembicaraan mereka. Dia tidak mengkhianati Su Yeol. Malah sebaliknya, dia menjalin hubungan dengan dengan Ju Hyeok untuk mengumpulkan bukti.

--


Tujuan Su Yeol menemui dr. Yeom adalah untuk konsultasi mencari tahu kelemahan psikologis Ju Hyeok. Sekarang ini, dia sudah tidak punya bukti kejahatan Ju Hyeok, soalnya, Ju Hyeok sudah mengalahkan semua bukti kuat. Satu-satunya adalah menyerang psikologis Ju Hyeok agar dia mengakui perbuatannya.

dr. Yeom kelihatannya aja seperti dokter gadungan, tapi sebenarnya dia sangat hebat. Dia memberikan petunjuk kalau yang paling ditakutkan saat bersembunyi di balik topeng adalah melepas topengnya. Temukan orang yang bisa membuktikan kalau dia adalah Jeong Yun Ho.

“Psikopat yang sangat teliti sering kali memiliki kelemahan psikologis fatal. Coba kacaukan pikirannya beberapa kali dan dia pun akan hancur,” sarankan dr. Yeom.

“Kurasa aku bisa mencari cara.”


“Mari kita lewati hari ini tanpa ketahuan,” ujar dr. Yeom, senang. “Tunggu. Jika Jeong Yun Ho adalah Sin Ju Hyeok... Lantas siapa Sin Ju Hyeok?” tanyanya, terpikir sesuatu.

Pertanyaan yang menjadi petunjuk baru untuk Su Yeol.


Belum sempat dia memikirkan jawabannya, malah kedengaran suara berisik-berisik dari arah luar. Di luar, sudah ada Jae Seon dkk yang menghadang team detektif lain. Jae Seon dkk tadi kepikiran kalau Su Yeol mungkin bersembunyi di tempat dr. Yeom yang sekarang kosong. Makanya mereka ke sana untuk memeriksa, tapi ternyata, team detektif lain diam-diam mengikuti mereka untuk menangkap Su Yeol. Mereka sih nge-klaim kalau mereka menerima informasi dan tidak bisa memberitahu informannya siapa.



Su Yeol yang udah tahu kalau dirinya ketahuan, langsung saja kabur. Jae Seon dan Kyeong Tae langsung membantu dengan menghalangi team detektif lain. Sementara Hui Gyeom putar balik untuk mengambil mobilnya. Dengan kerja sama team yang solid, Su Yeol berhasil kabur dengan bantuan Hui Gyeom.

Semua udah khawatir dengan keadaannya, Su Yeol malah dengan santainya menanyakan keadaannya. Wkwkwk. Langsung saja pas mereka udah sampai di tempat sepi, Hui Gyeom melakukan bantingan punggung. Jae Seon dan Kyeong Tae sampai kaget dan berusaha menahan Hui Gyeom agar tidak memukuli Su Yeol lagi.


“Aku harus membuktikan Sin Ju Hyeok adalah Jeong Yun Ho. Tapi aku sadar ada sesuatu yang kulewatkan...,” jelas Su Yeol.

Baru juga mau menjelaskan, K malah muncul dan meminta agar di perkenalkan sama yang lain. Yang lain jelas bingung mau menyapa gimana. Hanya Kyeong Tae yang masih mau bersikap sopan memberi salam padahal tidak bisa melihat K dimana. Yang paling kasihan adalah Jae Seon, soalnya K menyapa Kyeong Tae dan Hui Gyeom, kecuali dia. Hahaha.



“Ada orang lain yang tahu Sin Ju Hyeok adalah Jeong Yun Ho,” ujar Su Yeol, kembali ke topik.


Dan orang yang dimaksud adalah anak buah Yun Ho yang sudah dibunuh Ju Hyeok. Masalahnya, orang itu sudah meninggal. Dan dari autopsy mereka tidak bisa menemukan apapun karena sidik jarinya sudah di rusak. Walau begitu, meski sulit, mereka tetap harus menemukan identitas pria itu. Ini adalah kesempatan terakhirnya mengungkap siapa sebenarnya Sin Ju Hyeok.


Untuk memulai pencarian, mereka harus tahu dulu mengenai pria tersebut berasal dari mana. Dan informasi itu baru bisa mereka dapatkan dari bos Yong yang sekarang berada di penjara. Bos Yong awalnya menolak memberikan informasi. Dia merasa percuma bekerja sama dengan mereka. Dulu, dia mempercayai ucapan Su Yeol yang menyuruhnya mengorbankan diri dengan ditangkap agar bisa menangkap Ju Hyeok, namun buktinya? Su Yeol malah dipenjara, alih-alih menangkapnya. Hui Gyeom tidak bisa menyangkal karena memang semua menjadi kacau. Dan untuk memperbaiki kekacauan ini, dia harus mencaritahu tentang pria yang mati bersama Andrei.

“Tolong aku. Dahulu, bagaimana kalian menemukan orang-orang itu?” mohon Hui Gyeom.


Bos Yong akhirnya mau bekerja sama. Setelah menerima informasi, Hui Gyeom langsung memberitahu ke Jae Seon. Jae Seon dan Kyeong Tae langsung pergi mencari penghubung antara pria itu dengan mereka. Namanya penjahat, tidak mungkin mereka langsung memberikan informasi. Setelah dipaksa menggunakan kekerasan, si penghubung baru mau buka mulut jika dia bertemu dengan pria itu pertama kali di klinik kesehatan mental.

“Saat kali pertama bertemu dengannya sekitar sepuluh tahun lalu, dia datang untuk membeli narkoba sambil memakai seragam pasiennya. Seragamnya tidak biasa.”


Setelah menerima informasi, Jae Seon langsung menyelidiki seragam rumah sakit yang mempunyai simbol malaikat. Dari hasil pencarian, diketahui kalau klinik tersebut sudah tutup 10 tahun yang lalu dan direktur klinik saat itu adalah Yeom Geun Su.


Setelah mendapatkan informasi itu, Su Yeol dan Hui Gyeom langsung menghubungi dr. Yeom dan bergegas ke sana. Dia meminta dr. Yeom untuk memeriksa foto yang dikirimnya, apakah dulu dia pernah merawat pasien tersebut. Untungnya, dr. Yeom masih menyimpan semua berkas pasien-pasiennya dulu.


Setelah menerima telepon Su Yeol, dr. Yeom langsung memeriksa berkas pasien lamanya. Dan dia menemukan seorang pasien yang mirip dengan foto yang dikirimkan oleh Su Yeol. Yang mengejutkan, nama pria itu adalah : Sin Ju Hyeok. Dia adalah Sin Ju Hyeok yang asli.


Petunjuk penting sudah ditemukan. Sialnya, Su Yeol masih belum tiba. Yang datang adalah Sin Ju Hyeok palsu alias Jeong Yun Ho. Ternyata, saat dr. Yeom meninggalkan tempat prakteknya dan bersembunyi, Yun Ho diam-diam memasang kamera pengintai di sana. Selama ini, dia selalu mengawasi pergerakannya. Begitu tahu kalau mereka berusaha mencari bukti kalau dia adalah Jeong Yun Ho, dia langsung datang untuk membunuhnya.



Su Yeol tiba terlambat. Saat dia tiba, dr. Yeom sudah terbaring di lantai dengan luka tusuk di perutnya. Dia masih hidup, namun dalam keadaan sekarat. Dia langsung menelepon ambulans. Di saat yang sama, Hui Gyeom mendapat telepon dari Su Yeol yang meminta tolong agar memberitahu mengenai Su Yeol. Langsung saja Hui Gyeom menyuruh Su Yeol pergi ke tempat Dong Yeol sementara dia yang mengurus dr. Yeom.


Dong Yeol baru saja pulang dan rumah dalam keadaan berantakan. Saat dia pergi tadi, ada seseorang yang menggedor pintu dan meninggalkan surat di depan pintu rumah. Setelah membaca surat itu, Ibu menjadi histeris. Ibunya terus saja bilang harus menemukan Su Yeol karena dia dalam keadaan bahaya.


Setelah mendengar penjelasan Dong Yeol, Su Yeol pergi menemui Ibunya di kamar. Anehnya, Ibunya malah tidak mengenalinya dan menanyakan mengenali Su Yeol dan menuduhnya hendak melukai putranya. Dia juga mengunci pintu agar Dong Yeol tidak bisa masuk karena takut Dong Yeol dilukai oleh orang yang ada di hadapannya.

“Kau. Kau bukan Su Yeol. Aku tahu semuanya. Aku membaca suratnya. Aku membaca semuanya. Kau berpura-pura menjadi Su Yeol dan menyakiti orang. Kau membuat orang menderita. Di mana Su Yeol? Di mana putraku? Berengsek! Kembalikan Su Yeol yang asli. Putraku, Su Yeol! Aku ingin putraku kembali!” teriak Ibu dan berusaha menusuknya dengan pecahan gelas.


“Ibu, aku Su Yeol. Ini aku. Putra Ibu, Su Yeol! Anak yang kabur untuk bertahan hidup. Ibu memercayaiku, ingat? Ini aku. Aku Su Yeol. Putra Ibu, Su Yeol! Ibu menyuruhku mengendalikan diri dan melindungi diriku. Ibu mengatakan itu kepadaku, ingat?” ingati Su Yeol sambil memegang pecahan gelas, tidak peduli walau tangannya terluka.



“Su Yeol. Su Yeol sayang. Putra ibu tersayang,” tangis Ibu, setelah yakin kalau yang dihadapannya adalah putra bungsu yang disayanginya. “Su Yeol. Semua salah ibu. Putraku yang malang. Ibu membuatmu melalui banyak hal, Su Yeol.”

“Ibu, aku baik-baik saja. Aku baik-baik saja.”

“Kau Su Yeol, bukan? Kau putra ibu, Su Yeol.”

“Maafkan aku. Maafkan aku, Ibu,” tangisnya.


Saat itu, ponsel Su Yeol kembali berbunyi. Dia langsung permisi keluar sebentar untuk mengangkat telepon. Yang menelepon adalah Yun Ho. Dia ingin memanipulasi psikologis Su Yeol lagi dengan bilang setiap apapun pilihan yang SU Yeol buat, selalu membuat orang disekitarnya terluka. Dia menyuruh Su Yeol menerima kenyataan kalau Jeong Yun Ho telah menyelamatkannya.

“Menurutku, sudah saatnya kita bertemu,” ujar Yun Ho dan mengakhiri telepon.



Tepat di hadapannya sekarang ada Jeong Hun. Dia sudah tahu kalau selama ini Jeong Hun merekam semua pembicaraan mereka. Dan dia menyuruhnya berhenti sekarang.



Yun Ho mengajaknya bertemu di rumah lama Su Yeol, TKP ayahnya dibunuh. Kenapa di sana? karena disitulah semuanya dimulai. Sebelum menemuinya, K menyuruh Su Yeol untuk mempercayai diri sendiri.


“Siapa sangka kita akan bertemu lagi di sini? In Jae Hui dan Jeong Yun Ho.”

“Akhirnya, kau mengakuinya? Bahwa kau Jeong Yun Ho,” balas Su Yeol. “Sungguh, tapi kenapa kau melakukan ini kepadaku? Kita hidup sebagai orang asing selama 22 tahun.”

“Kau ingat semuanya sekarang? Aku menyelamatkanmu, di sini.”

“Aku muak dan lelah mendengar omong kosongmu.”


“Kau tahu, dahulu... Apa kita punya pilihan lain? Anggap saja aku memilih tidak membunuh ayahmu. Apa menurutmu kau bisa lolos dari penderitaan itu? Benarkah? Ayo cari tahu. Jae Hui. Kau harus menerimanya sekarang. Membunuh ayahmu adalah satu-satunya cara menyelamatkanmu saat itu. Seperti sekarang,” ujarnya.



Ketika dia selesai berbicara, Yun Ho melemparkan pemantiknya ke tanah. Api langsung menyambar rumah yang sudah disiram dengan minyak tanah tersebut. Begitu api menyambar, langsung terlihat jelas kalau ada seseorang di dalam rumah tersebut. Jeong Hun. Dia dalam keadaan terikat tangan dan kakinya dan tidak berdaya untuk kabur. Yang bisa dilakukannya hanyalah berteriak meminta tolong.

Api yang menyambar-nyambar membuat Su Yeol jadi ingat kenangan menyakitkan di masa lalunya. Dimana ayahnya selalu memukulinya, Yun Ho membunuh ayahnya dan dia terus berlari untuk kabur dari Yun Ho. Hal itu membuat kepalanya terasa sangat sakit. K muncul disisinya dan menyuruhnya untuk tetap sadar! Api tidak bisa mengganggu mereka!



Api adalah hal yang mempertemukan mereka kembali. Ingat saat dia menerobos api bersama Kyeong Tae? Sekarang, tanpa dipaksa, dia melakukan hal yang sama. Dia menerobos ke dalam api untuk menyelamatkan Jeong Hun.

Tentu saja, Yun Ho tidak membiarkannya. Sama seperti Su Yeol, dia pun menerobos ke dalam api untuk menyuntikkan obat penenang. Obat yang membuat Su Yeol menjadi tidak berdaya.

“Semuanya karena K. Alasan kau yakin bukan aku yang menyelamatkanmu dan satu-satunya alasanmu menolak bantuanku. Itu karena K! Sekarang, katakan. "Selamatkan aku." Kini, kau ingin aku menyelamatkanmu? Benar, bukan? Dahulu dan bahkan sekarang, hanya aku yang bisa menyelamatkanmu. Katakanlah. Memohonlah bantuanku. Memohonlah agar aku menyelamatkanmu! Bahkan saat itu, aku menyelamatkanmu! Aku menyelamatkanmu! Terima saja, sialan!” teriak Yun Ho frustasi!! Dia hanya ingin pengakuan dari Su Yeol bahwa dia menyelamatkannya.



Karena Su Yeol terus saja diam, dia pun menusuk perutnya. Su Yeol merintih kesakitan. Rintihan yang membuat Yun Ho sangat puas. Dia sudah puas membunuh Su Yeol dan pergi dari sana, meninggalkannya. Membiarkannya mati terbakar bersama Jeong Hun.

Su Yeol yang sudah dalam keadaan sekarat, hanya memohon satu hal. Agar K bisa bangkit dan menyelamatkan Jeong Hun. Sayangnya, K juga tidak berdaya. Yang ada dipikiran Su Yeol sekarang adalah menyelamatkan Jeong Hun. Dia sudah pernah berjanji. Sudah ada banyak orang yang tidak bisa dia selamatkan seperti janjinya seperti Baek Young Joo dan tn. Seong. Dia selama ini hanya terus mengandalkan K. Padahal K adalah bagian dari dirinya. Meski begitu, orang-orang masih tetap mempercayainya, mampu menyelamatkan orang-orang. Dia harus mempercayai dirinya sendiri.


Dengan sisa-sisa kekuatan terakhirnya, Su Yeol berusaha bangkit dan membawa Jeong Hun yang sudah pingsan karena terlalu banyak menghirup asap untuk keluar. Dan dia berhasil melakukannya. Dia. Bukan K.


Setelah menyelamatkan Jeong Hun, sekarang saatnya menangkap Yun Ho. Yun Ho baru saja mau pergi dan melihat Su Yeol masih bisa bebas, dia benar – benar marah. Su Yeol sudah merusak kesenangannya.

“Kau pasti muak denganku sekarang. Kau takut kepadaku, bukan? Pasti karena itu kau melakukan ini. Karena kau tak bisa mengendalikanku. Lihat kau ketakutan. Kau lihat, ini buktinya. Fakta bahwa kau takut sekarang. Itu membuktikan kau tahu kau melakukan kejahatan.”

“In Jae Hui.”

“Aku Ryu Su Yeol. Astaga, kau cerewet sekali. Lupakan saja. Saatnya kau dipukuli.”



Tidak sia-sia selama berbulan-bulan dia belajar bertarung dari K karena sekarang dia bisa menerapkannya untuk menjatuhkan Yun Ho. Jurus andalannya adalah sundulan kepala. Dia menyundulkan kepalanya ke hidup Yun Ho berulang kali hingga Yun Ho kehilangan kesadaran dan pingsan. Gila!!!

Setelah Yun Ho kalah, dia pun tumbang. Tidak ada penyesalan seama sekali. Dia sangat puas dengan yang sudah dilakukannya. Mobil polisi juga mendekat setelah melihat api kebakaran.

 

Post a Comment

Previous Post Next Post