Sinopsis K-Drama
: Business
Proposal
Episode 1 part 1
SEMUA KARAKTER, TEMPAT, GRUP, PERISTIWA DAN ORGANISASI
ADALAH FIKTIF
Seorang
pria yang baru saja tiba di terminal kedatangan, Kang Tae Moo, berjalan dengan
penuh percayadiri. Karismanya memancar keluar dan memukau semua wanita yang
berada di sana. Dia seperti tokoh pria utama yang keluar dari sebuah webtoon
romance, tampan sekaliiii (drama ini memang diangkat dari webtoon). Dan memang
benar kata netizen, kalau ketampanan itu mempunyai privilege tersendiri. Buktinya saja, saat dia tidak sengaja
menabrak seorang wanita hingga kopi yang dibawa si wanita tumpah, alih-alih
dimarahi, malah si wanita yang menanyakan keadaannya dan meminta maaf. Udahlah
si wanita meminta maaf, dia bukannya meladeni malah mengabaikan.
Si
wanita jelas kesal dan marah, tapi sekretaris Tae Moo, Cha Sung Hoon, langsung
muncul dan meminta maaf mewakili Tae Moo. Wajahnya juga sangat tampan, sehingga
wanita tersebut mau memaafkannya. Tae Moo tidak mempedulikan wanita itu karena
dia lebih terfokus melihat video promosi pangsit instan dari perusahaan Go
Food. Dia menilai kalau iklan yang disampaikan tidak masuk akal. Produk yang di
promosikan tidak terlihat jelas dan malah menggunakan nama dari selebritas
tidak terkenal (seolah hanya mau mempromosikan si artis). Makanya, dia
memerintahkan Sung Hoon untuk mencari tahu siapa penanggung jawab iklan
tersebut.
Di ruang penelitian makanan instan Go Food,
Shin
Ha Ri bekerja sendirian saat ini di ruangan tersebut dan sedang bereksperimen
menggunakan ikan makerel yang akan menjadi bahan isian pangsit instan.
Sementara para rekan-rekannya sudah terlebih dahulu pergi ke aula perusahaan
untuk penyambutan Presdir baru perusahaan mereka, Kang Tae Moo. Saat ditelepon
oleh ketua teamnya, Yeo Ui Joo, Ha Ri baru bergegas ke sana. Tapi, karena
sedari tadi dia udah bekerja dengan ikan makerel, jadinya seluruh badanya
berbau amis. Semua orang sampai mengernyitkan hidung saat Ha Ri lewat.
Untungnya, koleganya yang bernama Kevin membawa parfum jadi bisa sedikit
menyamarkan bau amisnya. Meski begitu, tetap saja saat di aula, Ha Ri tidak
diizinkan duduk terlalu dekat dengan mereka karena bau amisnya.
Semua
pekerja udah nggak sabar melihat wajah baru Presdir mereka yang baru saja
kembali dari Amerika. Menurut gosip, Presdir mereka itu gila kerja dan tampan
sekali. Yaah, walau kredibilitas gosip tersebut sangat di pertanyakan. Soalnya,
Presdir kan cucu dari Ketua Kang Da Koo. Dan jika dilihat dari wajah Ketua,
emang akan setampan apa dia? wkwkwk, yang artinya, Ketua tidak begitu tampan.
Akhirnya,
yang ditunggu-tunggu pun muncul. Semua langsung berseru kagum dan terpukau.
Eittt!!!!!
Lho?!
Yang
muncul bukan Tae Moo, tapi Sung Hoon. Dia memperkenalkan dirinya dan juga
menjelaskan kalau dia berdiri di sini untuk menyampaikan pesan dari Presdir.
Isinya : “Terimakasih kepada semua orang yang
mengatur upacara hari ini, meski sudah jelas kukatakan tak menginginkannya.
Karena itu, kuharap kita akan bertemu untuk hal bisnis, bukan untuk acara tak
berguna dan seremonial. Aku akan menyapa kalian sebentar lagi. Terimakasih.
Presdir Kang Tae Moo.”
Ketua
Kang yang menyusun acara ini dan berada di tempat tersebut, jelas marah. Yang
dilakukan Tae Moo sama saja seperti mempermalukannya. Begitu dia meninggalkan
aula, semua karyawan juga ikut meninggalkan aula sambil membicarakan, ada
dimana Presdir Kang sekarang? Sementara Ha Ri merasa kalau Presdir baru mereka
punya karakter yang menarik.
Ditempat
berbeda, pada saat yang sama, salah satu petinggi perusahaan yaitu tn. Park
sedang sibuk bermain golf di temani oleh teman-temannya. Tn. Park tidak mau
menghadiri penyambutan presdir baru, karena dia nggak terima bukan dirinya yang
diangkat menjadi Presdir, tapi malah cucu Ketua. Dan untuk menghiburnya,
teman-temannya pun memberikan sebuah hadiah. Uwowo. Bukan hadiah, melainkan
uang suap.
Kesenangan
yang dirasakan hilang, saat seseorang muncul dibelakang mereka dan melempar
bola golf yang langsung masuk ke lubang yang jaraknya sangat jauh. Orang
tersebut adalah Kang Tae Moo.
“Kudengar
kau sudah bekerja keras. Kau menerima sogokan dari teman, kenalan, bahkan
gundikmu untuk menjual kontrak agar menjadi rekan kami,” ujar Tae Moo,
langsung, nggak pakai basa basi.
“Tunggu
sebentar. Sepertinya kau mendengar rumor tidak benar,” sangkal tn. Park.
“Kau
bahkan menyewa artis tingkat D untuk iklan perusahaan hanya karena dia
keponakanmu. Aku melihatnya di bandara,” ujar Tae Moo lagi, tidak mau mendengar
alasan tn. Park. “Tampaknya kau mengeksploitasi perusahaan kami karena ketua
pimpinan menutup mata atas perbuatanmu. Aku terlalu mengabaikan perusahaan karena
berada di luar negeri selama ini. Aku akan lebih perhatian lagi mulai sekarang.
Sampai jumpa besok, Pak Park.”
Usai
mengatakan semua itu, Tae Moo pun pergi dengan gaya sangat keren.
--
Hari
ini adalah hari ulang tahun Ha Ri. Untuk merayakanya, ketuam tim Yeo sudah
memesankan tempat di restoran favorit Ha Ri. Sayang sekali, di detik-detik
terakhir, Ha Ri malah mendapat pesan dari teman prianya, Lee Min Woo, yang
mengucapkan selamat ulang tahun dan mengundangnya ke restorannya karena ada
sesuatu yang mau diberikannya. Ha Ri sudah lama menyukai Min Woo dan dia pasti
akan memilih bertemu Min Woo daripada makan malam bersama kolega kerjanya.
Beruntungnya, Ketua tim Yeo memaklumi alasannya dan mengambil alih makan malam
menggantikannya.
Dalam
perjalanan menuju tempat Min Woo menggunakan kereta bawah tanah, Ha Ri mendapat
telepon dari sahabatnya, Jin Young Seo. Young Seo meminta maaf karena tidak
bisa ikut merayakan ulang tahun Ha Ri dan menanyakan rencana Ha Ri. Dengan
malu-malu, Ha Ri memberitahu kalau dia sekarang mau pergi bertemu Min Woo. Min
Woo yang mengajaknya bertemu. Young Seo pasti tahu perasaan Ha Ri pada Min Woo,
jadi dia mulai berpikir yang tidak-tidak. Baru-baru ini, saat dia bertemu
dengan Ha Ri di restoran Min Woo, kan mereka ada menemukan kotak kalung dengan
bandul batu delima yang mana batu delima melambangkan bulan kelahiran Ha Ri.
Sedangkan setau mereka, Min Woo lagi nggak punya pacar. Apa…. Jangan-jangan
kalung waktu itu adalah hadiah ulang tahun Ha Ri?
Ha Ri
jadi berharap setelah mendengar prediksi Young Seo. Ditambah lagi, Young Seo
bilang, kalau mungkin saja Min Woo mau berpindah dari stasiun persahabatan ke
kereta pacar?
--
Sementara
itu, Tae Moo kembali ke kantor setelah menyelesaikan urusannya dengan tn. Park.
Niat hati untuk menghindari kakeknya karena sudah jam pulang kerja, mana di
sangka, kakeknya masih ada di kantor dan menunggunya. Ketua Kang mengomeli Tae
Moo karena mengacaukan pesta penyambutan dan membangkang padanya. Tae Moo
membela diri kalau dia hanya sibuk. Ada banyak hal yang harus dia urusi.
Bukankah kakeknya tahu kalau proyek yang dikerjakannya tidak pernah gagal?
Contohnya saja, baru – baru ini, proyek kimchi-nya diluar negeri sukses besar.
Ketua Kang mengakui kehebatan Tae Moo, makanya sekarang, dia ingin memberikan
proyek besar untuk Tae Moo kerjakan.
“Proyek
macam apa?” tanya Tae Moo, semangat.
“Pernikahan!”
Eh,
Sung Hoon malah salah paham mengira Ketua Kan mau menikah. Ketua Kang
menjelaskan kalau yang dimaksud adalah Tae Moo. Dia mau Tae Moo menikah.
Tae
Moo menolak mentah-mentah proyek tersebut. Dia belum mau menikah. Jangankan menikah,
punya pacar saja belum. Ketua Kang sudah menduga hal itu, makanya dia udah
membuat daftar 20 wanita elite dan lajang di dunia bisnis untuk berkencan buta
dengan Tae Moo. Dia menyusun semuanya sendiri, supaya nggak timbul gosip. Wah!!
Sung Hoon sampai kagum karena membuat daftar itu pasti nggak mudah.
Tae
Moo sudah pasti menolak. Dia nggak akan pergi ke kencan buta tersebut. Yah
udah, jika Tae Moo nggak bisa, maka Ketua Kang akan mengganggu Tae Moo. Salah
satu caranya dengan menonton serial drama “Be Strong, Geum Hui” di ruang kerja
Tae Moo. Dia nggak mau menontonnya di rumah. Untuk apa dia menuruti Tae Moo,
jika dia saja tidak mau menurutinya.
--
Gegara
ucapan Young Seo, Ha Ri jadi kepikiran terus. Mana waktu dia tiba di restoran
Min Woo, restoran dalam keadaan gelap dan dari arah dapur, Min Woo berjalan
keluar sambil membawa cake. Otak
Young Seo langsung berimajinasi liar, mengira kalau Min Woo benar-benar mau
menyatakan cinta padanya. Dengan dramatis, dia pun berlari kencang ke arah Min
Woo untuk memeluknya.
Pas
udah dekat, dia baru membaca tulisan di cake
adalah : “Gyu Sik mencintai Bo Hui. Perayaan 100 hari.” Celakanya, kaerna
sudah terlalu kencang, pas ngerem, tetap saja dia gagal berhenti dan berakhir
menghancurkan cake tersebut.
Dan
pemilik cake yang adalah pengunjung
di lantai 2, mengamuk. Momen romantis mereka hancur berantakan. Ha Ri sangat
merasa bersalah karena sudah membuat kekacauan. Min Woo tidak
mempermasalahkannya karena dia sudah meminta maaf dan mengganti rugi dengan
memberi makanan gratis.
Ah,
ya. Tujuan Min Woo memanggilnya untuk memberikan hadiah dua buah tiket.
Bukannya bahagia, Ha Ri malah sedih. Soalnya, Min Woo memberikan tiket itu
sambil berujar : “Ini tiket konser penyanyi kesukaanmu. Sulit sekali dapat ini, jadi,
pergilah dengan pria, jangan dengan Young Seo.” Padahal, itu bukan penyanyi
yang Ha Ri sukai. Min Woo benar-benar nggak tahu apa yang dia suka.
(ini
nih, keren, promosi webtoonnya di dalam drama. Di perhentian bus tempat Ha Ri
bersedih, di pasangnya poster webtoon “Business Proposal / Office Blind Date”).
--
Udah
selesai menonton drama kesukaannya, Ketua Kang masih belum pulang juga dan
memarahi Tae Moo karena makan makanan instan sebagai makanan pertama di Korea. Dari
perbincangan tersebut, Ketua Kang langsung menjurus kalau bukankah menyenangkan
jika bisa duduk di meja makan bersama istri dan menikmati masakan rumah yang
enak? Wkwkwkw, mulus.
Tapi,
percuma saja. Tae Moo tetap bersikeras tidak mau menikah, tidak mau mengikuti
kencan buta dan sibuk bekerja. Lama kelamaan, Ketua Kang jadi marah juga dan
menuduh Tae Moo dengan Sung Hoon pacaran. Soalnya, keduanya selalu bersama-sama
dan menggunakan pekerjaan sabagai dalih. Wih, Sung Hoo langsung mengklarifikasi
kalau dia bukan gay, entah kalau Tae
Moo. Tapi, misalkan dia suka pria pun, Tae Moo bukanlah tipe-nya.
“Hei,
apa maksudmu? Apa yang salah denganku?” protes Tae Moo.
Perbincangan
tersebut nggak akan pernah berakhir jika keduanya sama-sama keras kepala. Ketua
Kang mulai menggunakan alasan darah tingginya agar Tae Moo mau mengikuti
perkataannya. Padahal dokter udah bilang kalau darah tingginya tidak serius.
Eh, Ketua malah bilang kalau terakhir kali dokter kan bilang paru-paru, ginjal
dan usus halusnya bermasalah. Dia memberi kode agar dokter membantunya. Dokter
yang udah lama menangani Ketua, untungnya paham maunya Ketua dan membenarkan
semua ucapan Ketua. Dia menjelaskan kalau kondisi Ketua bisa berubah drastis
dari hari ke hari karena faktor usia. Ketua juga harus menghindari stress.
“Sepertinya
Kakek sehat, jadi, berhentilah berakting dan bangunlah,” ujar Tae Moo, tidak
terpedaya dengan kebohongannya. “Selagi Kakek di sini, bagaimana kalau jalani
pemeriksaan menyeluruh?”
--
Kedai ayam goreng Goobne,
Saat
pulang ke rumah, Ha Ri nggak bisa langsung istirahat. Dia harus membantu bisnis
orang tuanya. Mana hari ini ada sekelompok orang menyewa kedai untuk pesta.
Ayah sepertinya udah merasa suasana hati Ha Ri sedang tidak bagus, soalnya
sedari tadi Ha Ri terus saja mengomel. Seperti mengomeli Ibu karena tidak
membalur tepung ayam goreng dengan benar dan mengomel karena orang tuanya
menerima pesanan besar tapi memberikan diskon besar dan mengiiznkan customer
terus mengambil camilan gratis. Lama kelamaan, Ibu juga jadi heran karena sedari
tadi dia menggerutu seharian.
Lagi
pusing dengan sikap Ha Ri, dari luar kedai terdengar suara ribut-ribut. Ha Min,
adik Ha Ri, sedang bertengkar dengan pemilik kedai seberang. Ini karena dia
menangkap basah si pemilik kedai membuang sampah kedainya di depan kedai
mereka. Masalahnya, ini bukan kali pertama, tapi sudah sering. Udah ketangkap
basah, si pemilik masih saja menyangkal perbuatannya. Keluarga Ha Ri mana
percaya. Sampah yang dibuangnya itu sebagian besar adalah duri ikan dan dia
adalah pemilik kedai yang menjual segala jenis ikan. Tidak mungkin itu sampah
mereka karena mereka jualannya ayam goreng!
Ayah
yang khawatir kalau terjadi pertengkaran, membujuk Ibu agar tidak begitu emosi
dan bicarakan baik-baik. Niatnya begitu, tapi pemilik kedai seberang itu
benar-benar menjengkelkan. Karena kesal melihat tingkahnya, Ha Ri melemparkan
sampah tersebut pada si pemilik kedai. Eh, si pemilik kedai malah terdorong
jatuh dan patah tulang. Astaga!!
Setelah
kejadian itu, Ibu langsung menggelar rapat keluarga dan memarahi Ha Ri dan Ha
Min yang mempunyai darah keluarga Shin yang pemarah. Ha Ri dan Ha Min membela
diri kalau mereka itu pemarah karena turunan dari Ibu, kenapa malah menyalahkan
keluarga Shin! Kesal karena keduanya melawan, Ibu pun memukul mereka. Mana di
sangka, Ha Ri jadi ke trigger. Ini
kan hari ulang tahunnya, kenapa malah dipukuli?!
Ibu
jadi merasa bersalah. Tapi, dia membela diri kalau dia kan udah membuatkan sup
rumput laut untuk Ha Ri pagi ini! Ayah langsung mengingatkan kalau Ibu lupa
memasaknya pagi ini, jadi berhentilah mengomel.
Suasana
Ha Ri benar-benar buruk. Semua gegara dia sudah berharap banyak pada Min Woo,
tapi ternyata ekspetasinya tidak menjadi kenyataan.