Sinopsis K-Drama : Business Proposal Episode 1 part 2

 

Sinopsis K-Drama : Business Proposal Episode 1 part 2

SEMUA KARAKTER, TEMPAT, GRUP, PERISTIWA DAN ORGANISASI ADALAH FIKTIF



Hari yang cerah kembali tiba,

Ketua Kang sudah mendapat telepon dari tn. Park yang mengadukan sikap dan ancaman Tae Moo kemarin padanya. Setelah mendapatkan telepon tersebut, Kakek langsung menanyai Tae Moo saat mereka sarapan bersama. Tae Moo tidak takut dan menguraikan semua kelakuan tn. Park yang sudah merugikan perusahaan dan memanfaatkan perusahaan demi kepentingan pribadi. Dengan berbagai pertimbangan, dia akan memecat tn. Park. Kakek juga sadar perbuatannya, tapi dia tetap mempertahankannya karena ingat dengan jasa ayah tn. Park pada perusahaan mereka dan janjinya pada ayah tn. Park yang akan menjaga tn. Park. Jika Tae Moo tetap ingin memecat tn. Park, dia ingin Tae Moo mengambulkan satu permintaannya sebagai kompensasi. Melakukan kencan buta.

Setelah perbincangan melelahkan sepanjang malam mengenai kencan buta, akhirnya, Tae Moo bersedia melakukan kencan buta.

--



Ha Ri juga dalam masalah. Pemilik kedai ikan itu meminta ganti rugi untuk biaya rumah sakit dan papan toko yang rusak karena Ha Ri mendorongnya kemarin. Totalnya 800.000 won. Sementara uang yang dimilikinya tidak sebanyak itu. Lagi pusing masalah hidup, eh, Kevin, teman kerjanya, malah sibuk mengurus gosip bukannya bekerja. Dia menyebarkan gosip mengenai tn. Park yang di pecat padahal tn. Park adalah salah satu orang kepercayaan Ketua. Hm, meski mengejutkan, tapi tidak begitu membuat kaget karena alasan tn. Park di pecat adalah menerima suap dari sub-kontraktor.


Sepulang kerja, Ha Ri bertemu dengan Young Seo dan menceritakan kejadian memalukan yang dialaminya di tempat Min Woo. Semua gara-gara ucapan Young Seo, jadinya dia berhalusinasi yang enggak-enggak dan malah mengacaukan semuanya. Lagi berbincang, Young Seo mendapat telepon dari ayahnya yang langsung membuat moodnya rusak. Ayahnya menyuruhnya ikut kencan buta malam ini. Saking kesalnya, Young Seo sampai tidak menanyakan siapa pasangan kencan butanya dan apa pekerjaannya.




Ini bukan kali pertama ayah Young Seo menyuruhnya ikut kencan buta. Udah sering! Dan setiap kali, dia selalu meminta Ha Ri menggantikannya. Kemampuan akting Ha Ri sangat top markotop dan idenya selalu out of the box! Contohnya, kali terakhir dia meminta Ha Ri menggantikannya, Ha Ri berakting seolah-olah dia adalah dukun dan menyiramkan garam pada pasangan kencan buta Young Seo. Dia juga sampai menyewa seseorang agar berpura-pura menjadi hantu menakuti si pasangan kencan buta Young Seo tersebut! Endingnya, si pasangan kencan buta Young Seo, pingsan!


Kirain setelah itu, gosip akan menyebar dan tidak ada lagi kencan buta untuk Young Seo. Mana disangka, sekarang tiba-tiba datang kencan buta baru. Young Seo paling nggak mau ikut soalnya dia ingin menemukan pasangannya melalui takdir dan menikahinya saat saling jatuh cinta. Dan sekali lagi, dia memohon agar Ha Ri mau membantunya. Ini terakhir kalinya. Ha Ri menolak. Dia nggak mau wajahnya terlalu banyak di kenali orang.

“Aku akan membayarmu!” ujar Young Seo, yang langsung membuat keputusan Ha Ri berubah.



Tanpa dia tahu kalau pasangan kencan butanya adalah Kang Tae Moo, Presdir di perusahaan tempatnya bekerja, Go Food. Tae Moo juga baru diberitahu mengenai jadwal kencan butanya malam ini jam 19.000 di kedai kopi Hotel Imperial sama Sung Hoon. Pasangannya adalah Jin Young Seo dari Grup Marine. Tae Moo nggak punya alasan untuk menolak, soalnya Ketua sudah memerintahkan Sung Hoo untuk mengatur ulang jadwal Tae Moo supaya dia bisa melakukannya malam ini.

“Semoga kau menemukan pasangan cocok di antara sepuluh kandidat teratas,” doakan Sung Hoon.

“Memangnya kenapa?”

“Yang nomor 11 ada di Jepang dan 17 ada di Swiss. Kau mau bepergian sejauh itu untuk kencan buta? Atau segera menikah sesuai keinginan ketua pimpinan. Dengan begitu, aku tak perlu membuat waktu di jadwalmu dan kau tak perlu menyia-nyiakan waktu lagi… Aku hanya merasa frustrasi. Maksudku, aku mengerti maksud ketua pimpinan.”


Hmmm… ucapan Sung Hoon ada benarnya. Tae Moo jadi kepikiran sesuatu. Pernikahan.

--



Untuk persiapan kencan buta, Young Seo membawa Ha Ri ke tempatnya dan mengizinkannya memilih pakaian yang ingin digunakannya nanti malam. Konsep yang akan mereka unsung adalah gadis tangguh. Dia juga dirias dengan make up tebal agar wajahnya tidak begitu kentara. Terakhir, dia memaki rambut palsu panjang.



Dengan penyamaran tersebut, Young Seo pergi menemui Tae Moo. Kesan pertama? Terpesona! Dia terpesona dengan ketampanan wajah Tae Moo. Namun, dengan cepat dia menguasai diri dan mengajak Tae Moo untuk saling bertukar kartu nama dengan cara kurang ajar. Tujuannya agar Tae Moo kesal, marah dan mengakhiri kencan buta ini dengan cepat.



Sayang sekali, kepercayaan dirinya hancur seketika begitu tahu pria tampan di depannya ini adalah Kang Tae Moo, Presdir Go Food, tempatnya bekerja. Saking kagetnya, dia langsung permisi ke toilet untuk menenangkan diri. Otaknya sekarang beneran kacau! Jika Tae Moo sampai tahu identitasnya, dia bisa di pecat. Ah, kabur! Lebih baik dia melarikan diri.

Eitt. Tidak semudah itu. Dia butuh uang sekarang. Makanya, dengan tekad baru, dia berusaha agar kencan buta ini berakhir secepat mungkin. Lagian Tae Moo kan tidak tahu dia Shin Ha Ri, karyawannya. Lebih baik bertingkah gila dan kacaukan kencan buta ini.


Langkah pertama, dia melepaskan jaketnya sambil mengeluh kepanasan, padahal AC disana sangat dingin. Mana disangka, bukannya ilfeel karena Young Seo berpakaian terlalu terbuka, Tae Moo malah mengomentari bulu dilengan Ha Ri yang berdiri semua. Wkwkwkw. Dengan cepat, Ha Ri beralasan kalau dia mudah merinding.


Langkah kedua, dia sengaja menabrakan sepatunya ke kaki meja, kemudian malah mengkhawatirkan sepatunya dengan gaya imut. Tujuannya, menunjukkan image sebagai wanita yang tergila-gila dengan barang mewah. Eh, mana disangka, Tae Moo malah fokus dengan ponselnya untuk mengurus pekerjaan.


Langkah ketiga, yang paling gila. Dia mengeluhkan sikap Tae Moo yang mengabaikannya dan membuat Samantha dan Rachel sangat sedih. Siapa Samantha dan Rachel?

“Yang di kiri adalah Samantha, dan yang di kanan adalah Rachel. Aku menghabiskan sepuluh juta won untuk setiap anak manis ini,” jelaskan Ha Ri, sambil menunjuk ke udara kosong di kiri kanannya. Hahaha. Dia bersikap seperti dia mempunyai anak mistis.


Saking kagetnya mendengarkan penjelasan Ha Ri, Tae Moo sampai menyemburkan teh yang sedang di minumnya. Tapi, bukannya ilfeel, Tae Moo malah mengakui kalau dia lebih suka orang jujur seperti Ha Ri dibanding orang munafik yang berbohong. Ha Ri sampai kaget dengan pemikiran positif Tae Moo.


Setelah berpikir sesaat, Ha Ri memutuskan untuk melakukan serangan terakhir, yang paling hebat! Mengajak Tae Moo untuk memesan kamar. Tae Moo pasti kagetlah, tapi dia menyadari kaki Ha Ri yang gemetar hebat. Ya udah, dia ladeni aja. Mari pesan kamar.




Mati! Ini nggak sepadan dengan uang yang akan didapatkannya. Lebih baik dia kabur selagi masih ada kesempatan. Dasar sial, seseorang tiba-tiba saja menjambak rambutnya dan menuduh Ha Ri telah menjadi pelakor dalam hubungannya dengan Min Sik. Nah lho, siapa pula Min Sik? Untung Tae Moo melihat kejadian tersebut dan menyuruh si wanita melepaskan jambakannya. Wanita itu menyebut Ha Ri sampah. Padahal sejam lalu dia baru saja bersama Min Sik, pacarnya, di hotel ini dan sekarang malah sudah bersama pria lain. Untuk membuktikan perkataannya, dia menunjukkan foto pacarnya Min Sik dan si pelakor. Dari belakang, sosok si pelakor persis sama dengan Ha Ri.

Ha Ri sontak panik. Itu hanya mirip. Tapi, rambut panjang itu hal yang umum dan baju yang dikenakannya adalah model terbaru musim ini, jadi wajar jika banyak yang memakainya. Intinya, itu bukan dirinya.


“Jangan begini. Seharusnya kau kendalikan pacarmu. Perselingkuhan itu bukan salah wanita ini saja, tetapi pacarmu juga,” bela Tae Moo dan mengajak Ha Ri pergi dari sana.


Peristiwa itu benar-benar memalukan. Kalau begini, dimata Tae Moo kan dia seperti wanita gila yang ketangkap berselingkuh. Eh, tunggu dulu. Ini bisa saja menjadi kesempatan yang bagus. Ha Ri langsung berbohong pada Tae Moo kalau dia itu nggak pernah berselingkuh, tapi emang pernah berkencan dengan tiga atau empat pria sekaligus. Dia sangat menyukai pria.



Lagi pamer soal hobinya yang suka pria, wanita yang menuduhnya pelakor tadi, ternyata nggak nerima dan keluar mengejarnya. Ketakutan, Ha Ri langsung kabur. Hampir aja dia ketabrak sama mobil Sung Hoon yang mau menjemput Tae Moo. Tapi, dia tetap saja kabur menuju taksi dan untunglah, dia berhasil kabur dari wanita tersebut.


Saat tahu kalau wanita yang berlarian dengan hak tinggi sambil di kejar-kejar itu adalah Jin Young Seo, Sung Hoon shock. Apalagi alasannya di kejar karena tertangkap basah berselingkuh. Menurut Tae Moo, dia wanita terburuk! Itu yang harusnya dipikirkan siapapun. Namun, Tae Moo malah merasa tertarik dengan Jin Young Seo palsu dan bilang pada kakeknya kalau dia akan menikahi Nona Jin Young Seo yang ditemuinya malam ini.

Saking kagetnya, Sun Hoon yang lagi nyetir sampai mengerem mendadak. Kakek juga kaget tapi amat senang.

--



Tidak mengetahui masalah baru yang akan datang, Ha Ri menemui Young Seo dan memberitahu semua yang terjadi di kencan buta tersebut termasuk pasangan kencan buta Young Seo yang ternyata adalah Presdir baru di perusahaannya. Walau begitu, dia sudah melakukan tugasnya dan menggunakan semua karakter yang dibenci pria, jadi Tae Moo pasti tidak akan menghubunginya lagi. Untuk merayakan suksesnya rencana mereka, Young Seo mengajaknya untuk karaoke. Dia yang traktir.


Sayang, pesta harus berakhir dengan cepat usai Young Seo mendapat telepon dari ayahnya. Kang Tae Moo mau menikahinya. Apa yang sudah Ha Ri lakukan?!



Pertanyaan yang sama juga ditanyakan sama Sung Hoon. Apa dia mau menikahi Jin Young Seo yang ditemuinya setelah melihat kejadian tadi? Menikah dengan wanita yang mengencani banyak pria? Bagi Tae Moo itu bukan masalah.

“Tetap saja, kau harus menikahi orang yang kau cintai…”

“Cinta? Apa itu cinta?”

“Kau akan merindukannya bahkan saat dia ada bersamamu, dan jantungmu berdebar saat kau memikirkannya.”

“Aku tak ingin bergantung pada perasaan tak nyata. Aku juga tak suka membuang waktu untuk kencan buta. Lagi pula, aku suka Nona Jin. Dia sangat terbuka dan jujur.”

--



Meskipun ada masalah baru, pas pulang, Ha Ri tetap saja harus membantu orang tuanya, melipat kotak ayam goreng. Sambil melipat, ayah menanyakan gimana caranya Ha Ri bisa membayar ganti rugi kepada pemilik kedai seberang? Ha Ri berbohong kalau dia mendapat bonus dari kantor. Giliran Ibu yang nanya, setaunya, Ha Ri bilang suasana kantor menjadi aneh karena presdir baru? Tapi, dia langsung memberikan bonus? Keren! Apa dia sudah lihat wajahnya? Gimana? Tampan?

“Aku tidak tahu. Kenapa Ibu menanyaiku? Jangan bertanya!” jawab Ha Ri kesal dan langsung masuk ke kamar.


Semua karena dia stress memikirkan Tae Moo yang mau menikahi Jin Young Seo. Young Seo juga sama stressnya. Sekarang, dia harus bersembunyi di hotel karena sejak Tae Moo bilang mau menikahinya, ayahnya mencoba mengumpulkan semua keluarga. Jadianya, dia kabur.

“Apa rencanamu? Bereskan kekacauan yang kau sebabkan.”

“Kenapa aku yang tanggung jawab? Jika dia ingin menikahimu bahkan setelah kelakuan gila yang aku tunjukkan, dia pasti mengincar keluargamu.”

“Begitukah? Orang-orang kaya selalu menginginkan lebih. Keluarganya lebih kaya daripada aku. Kita seharusnya melakukan pengusiran setan.”


“Aku mempertaruhkan tangan kanan dan dompet kosongku bahwa dia pasti tetap ingin menikahimu bahkan dengan pengusiran setan.”

“Jadi, apa yang harus aku lakukan sekarang? Apa aku harus kabur dari rumah, atau mencukur rambut dan menjadi biksu?”

“Temui saja Presdir Kang dan ceritakan dengan jujur. Beri tahu dia bahwa wanita yang ingin dia nikahi bukan Jin Young-seo, dan kau mengirimkan orang lain untuk mengacaukan kencan buta. Namun, pembicaraan pernikahan ini akan selesai. Lihatlah sisi terangnya. Ini seperti berkah terselubung. Tunggu, bagaimana jika aku berpapasan dengan Presdir Kang di kantor?  Astaga. Aku merinding memikirkannya.”

“Hei. Kurasa pegawai biasa tak akan berpapasan dengan presdir di kantor. Jangan khawatir.”

--



Harapannya memang begitu, tapi tdiak sesuai dengan realita. Besoknya, dia malah harus satu lift dengan Ketua, Presdir dan Sung Hoon.  Mana dia nggak bisa mundur, soalnya Ketua menyuruhnya untuk masuk. Kalau dia nggak masuk dan menunggu lift selanjutnya, dia bisa telat. Tidak ada pilihan lain. Terpaksa dia masuk ke lift dengan menundukkan kepala dan menutupi wajahnya dengan rambut. Dia juga berdiri di sudut lif agar wajahnya nggak terlihat.


Pas keluar lift, kartu ID nya malah terjatuh. Yang menemukan adalah Tae Moo. Dia memanggilnya dan mengembalikan kartu ID tersebut. Saking takutnya wajahnya terlihat, Ha Ri sampai berjalan mundur. Nah, di ID tersebut ada foto wajahnya. Begitu kembali ke ruangannya, Tae Moo langsung mencari data karyawan bernama Shin Ha Ri. Kirain dia mengenali wajah Ha Ri, ternyata tidak. Untunglah fotonya di ID card dia mengenakan kacamata dan riasan yang berbeda seperti kemarin, sehingga Tae Moo tidak ingat kalau Ha Ri adalah Jin Young Seo yang kemarin di temuinya.


Dia mengenali Ha Ri karena membaca proposal daftar keinginan iklan yang dibuat Ha Ri. Menurut Tae Moo, ide Ha Ri sangat bagus dan dia kompeten.

“Berhenti membicarakan pekerjaan! Apa yang kau rencanakan?”

“Apa maksud Kakek?”

“Kau selalu bilang kencan buta itu buang-buang waktu. Namun, sekarang kau ingin menikah setelah satu kali kencan buta?”

“Aku akan memberikan istri dari cucu yang sangat Kakek inginkan.”

“Benarkah? Apa Young-seo juga ingin menikahimu?”


“Bagaimana menurut Kakek? Dengan wajah dan tubuh ini, tata krama sempurna, dan kepribadian tanpa cacat, mungkinkah dia menolak?” tanya Tae Moo, sangat percaya diri.

“Kau benar! Tak akan ada yang menolak cucuku yang tampan!”

Sung Hoon sampai geli sendiri mendengar kepercayaandiri bosnya tersebut.


Ketua Kang memaksa cucunya untuk segera menikah, bukan karena memikirkan diri sendiri. Tapi juga Tae Moo. Dia merasa bersalah karena Tae Moo sudah kehilangan kedua orang tuanya saat masih kecil dan sebagai kakek, dia malah selalu sibuk. Makanya, dia ingin agar Tae Moo bisa membuat keluarganya sendiri, serta mencintai dan memperhatikan mereka. Dia juga menasehati Sung Hoon agar segera mencari pacara dan jangan bekerja terus seperti Tae Moo. Carilah wanita yang baik dan perkenalkan padanya.

--


Young Seo lagi di toserba dekat kantor Ha Ri sambil teleponan dengan Ha Ri. Ha Ri menceritakan mengenai pertemuannya dengan Tae Moo di lift dan itu membuatnya ketakutan setengah mati. Makanya, dia ingin agar Ha Ri menemui Tae Moo secepat mungkin dan bereskan masalah ini! Young Seo mengiyakan.



Saat sudah selesai membayar dan mau pergi dari toserba, Young Seo nggak sengaja bertabrakan dengan anak kecil yang lagi main spidol. Spidol yang di pegangnya mencoret dress putih Young Seo. Ibu anak itu langsung memarahi anaknya karena berlarian sambil membawa spidol yang terbuka. Kebetulan sekali, Sung Hoo pergi ke toserba yang sama dan melihat kejadian tersebut.



Si anak menangis dimarahin ibunya. Young Seo jadi nggak tega dan membujuk anak itu agar berhenti menangis sambil menasehati agar tidak berlari membawa spidol. Dia juga menggambar bunga di bekas coretan anak tersebut. Eh, anak itu malah menilai yang digambar oleh Young Seo adalah ‘kotoran.’ Wkwkw. Ya udahlah, yang penting, dia menasehati agar anak itu nggak berlarian dengan spidol yang terbuka. Dia juga tidak meminta ganti rugi untuk bajunya yang terkena coretan. Sung Hoon yang melihat kejadian tersebut, tersenyum kecil.





Pas udah pergi dari sana, Young Seo baru ingat dompet dan ponselnya tertinggal di meja kasir toserba. Saat bergegas kembali ke sana, dia nggak sengaja bertabrakan dengan Sung Hoon yang baru saja selesai berbelanja. Ciee!!! Hati Young Seo langsung berbunga. Dia jatuh cinta pada pandangan pertama pada Sung Hoon.

--


Setelah pulang kerja, Young Seo mengajak Ha Ri bertemu lagi. Ini karena Tae Moo mengajaknya bertemu. Baru saja dia meneleponnya. Masalahnya, dia ada rapat penting dan meminta tolong Ha Ri menggantikannya lagi. Ha Ri tinggal bilang nggak mau menikahinya dan akhiri semuanya!

Ha Ri tetap nggak mau. Ubah saja jadwal rapatnya atau janjinya dengan Tae Moo. Dia nggak mau terlibat lagi. Kalau udah gini, Young Seo malah mengungkit masa lalu saat kepalanya terluka parah ketika dia hendak memberi pelajaran ke gadis penggoda yang mengikuti Min Woo. Dan akhirnya…



Ha Ri luluh juga dan mau sekali lagi menggantikan Young Seo menemui Tae Moo. Sialnya, Tae Moo tiba sambil meneleponnya dan di saat yang bersamaan, Ha Ri sibuk dengan ponselnya. Jadi, dia mengira Young Seo punya dua nomor berbeda. Padahal, Young Seo melihat ponsel karena cemas. Tempat pertemuan mereka sekarang sangat dekat dengan restoran Min Woo dan dia khawatir akan berpas-pasan dengan Min Woo.


Tae Moo yang salah paham mengira Young Seo punya dua ponsel, mengambil ponsel Ha Ri dan menelpon ke ponselnya. Dengan begitu, dia jadi tahu nomor Ha Ri. Nggak basa basi lagi, Ha Ri langsung bilang kalau dia nggak mau menikahi orang yang baru pertama kali ditemuinya.

“Lalu, kenapa kau memintaku memesan kamar denganmu? Bukankah itu karena kau menyukaiku? Kau juga ikut kencan buta denganku. Artinya kau ingin menikah, bukan?”


“Aku dipaksa. Aku benci pernikahan dari perjodohan, khususnya pernikahan politik. Pokoknya, tolong lupakan saja percakapan pernikahan ini.”

“Jangan begitu. Mari menikah denganku,” bujuk Tae Moo.

“Hei, kau pikir pernikahan itu semacam lelucon? Bagaimana bisa kau meminta siapa saja untuk menikahimu?”

“Siapa bilang aku mau menikahi siapa saja? Orang yang ingin kunikahi… adalah kau.”


“Tidak. Aku tak mau menikahi orang yang kurang aku kenal,” tolak Ha Ri dengan wajah memerah usai mendengar perkataan Tae Moo.

“Kalau begitu, ayo kencan sepuluh kali. Aku beri kau kesempatan untuk mengenaliku. Kau akan tahu aku punya banyak kelebihan. Aku juga cukup mahir… dalam banyak hal.”


“Apa maksudmu, kau mahir…,” kaget Ha Ri dan melangkah mundur tanpa sadar kalau dibelakangnya adalah tangga. Dia bisa saja celaka kalau Tae Moo nggak sigap menangkapnya.

“Apa yang kau pikirkan? Aku memperlakukan wanita dengan baik. Aku yakin kau tak akan ingin mengencani pria lain saat mengencaniku.”

“Lupakan saja. Aku tak ingin menikahi atau mengencanimu, jadi, kuharap tak akan pernah bertemu denganmu lagi,” tegas Ha Ri dan bergegas peri dari sana.


Baru juga beberapa langkah dari restoran, ketakutan Ha Ri menjadi kenyataan. Min Woo lewat. Ha Ri langsung panik dan berputar arah sambil menutupi wajahnya. Dia nggak mau Min Woo melihat penampilannya yang sangat seksi begini. Saking paniknya, dia jadi asal masuk mobil yang ada di depannya, mengira itu adalah taksi.

Padahal… itu mobil Tae Moo.




 

2 Comments

  1. fyi, mengenai Samantha dan Rachel, aku kira maksud Ha Ri kalau dia mempunyai anak-anak mistis. Tapi ternyata ada pendapat lain yang bilang kalau Samanta dan Rachel yang dibicarakan Ha Ri adalah 'boobs' nya yang dia berikan nama. :o

    ReplyDelete
Previous Post Next Post