Sinopsis K-Drama
: Business
Proposal Episode 3 part 2
Ha Ri
dan Tae Moo sudah tiba di tempat pertemuan. Dan hal itu membua Ha Ri semakin
gugup dan takut kalau kebohongannya bisa kelihatan sama Ketua. Dengan santainya,
Tae Moo memberikan nasehat, jika Ha Ri takut, cobalah setidaknya mencintainya
selama 1 hari ini. Uhuyyy. Wajah Ha Ri sampai memerah karena terkejut.
Di
pertemuan pertama mereka ini, bisa-bisanya Ketua salah mengenai Geum Hui
sebagai pelayan yang bertugas di sana. Suasananya beneran canggung. Ketua Kang
kelihatan kurang menyukai penampilan Geum Hui yang nyentrik dan memakai make up
tebal. Pertanyaan mematikan Ketua Kang adalah : “Apakah dia mencintai Tae Moo?
Kenapa mereka putus?”
Tae
Moo saja sangat terkejut dengan pertanyaan itu hingga tersedak. Ketua Kang mana
peduli dan mendesak Ha Ri untuk menjawabnya. Setelah berpikir sesaat, Ha Ri
akhirnya menjawab kalau mereka putus karna Tae Moo lebih mempedulikan pekerjaan
daripada dirinya.
“Tae-moo
adalah orang yang hanya tahu pekerjaan. Hal itu tak akan berubah juga di masa
depan. Apa kau tak keberatan? Kalian akan terus bertengkar soal itu.”
“Jangan
khawatir, Pak. Saat kami merujuk kali ini, aku memutuskan untuk memahami bahwa
Tae-moo memprioritaskan pekerjaan. Karena dia gila bekerja, aku mengabaikan
semua teleponnya setelah meminta putus. Namun, dia membatalkan rapat penting yang
dia jadwalkan dan berlari menemuiku.”
“Apa
anak ini… benar-benar bolos rapat untuk menemuimu?”
“Ya. Selain
itu, Bapak tahu Tae-moo sangat benci hujan, 'kan? Namun, dia bahkan menembus
hujan hari itu!” karang Ha Ri.
Jawabannya
membuat Ketua Kang cukup terkejut. Sementara Tae Moo, dia yang awalnya senang
dengan alasan karangan Ha Ri, mendadak ekspresinya berubah saat Ha Ri
membicarakan kebenciannya pada hujan.
--
Di
tempat lain, Young Seo benar-benar sibuk menyusun semua furnitur di rumah
barunya. Suaranya yang sibuk mengarahkan para kurir sampai kedengaran ke rumah
Sung Hoon. Sung Hoon masih belum tahu kalau tetangga barunya adalah Young Seo,
berkomentar pada diri sendiri kalau tetangga barunya kelihatannya adalah orang
yang berisik.
--
Pertemuan
dengan Ketua sudah selesai. Tae Moo dan Ha Ri keluar duluan dari restoran
sementara Ketua masih di dalam mengurus sesuatu. Sambil menunggu, Ha Ri
membanggakan diri karena sudah berhasil menipu Ketua dengan ceritanya. Dia
berharap setidaknya Tae Moo akan memujinya, makanya, dia nggak menyangka ketika
Tae Moo sedikit membentaknya dan memarahinya agar tidak menambahkan hal tidak
perlu karena hubungan mereka hanyalah hubungan kontrak.
Ha Ri
benar-benar bingung dengan kemarahan Tae Moo, tapi tidak berkomentar apapun.
Kemarahan Tae Moo semakin bertambah padanya saat Ketua mengajak mereka untuk
makan bakpao bersama dan Ha Ri malah mengiyakan. Tae Moo emang udah
memberitanda padanya untuk menolak, tapi Ha Ri nggak memahaminya.
Dan
alasannya ternyata karena untuk makan bakpao, Ketua membawa mereka dari Seoul
ke Anheung yang jaraknya sangat jauh. Tempat itu adalah kedai bakpao kesukaan
Ketua dan rasanya memang sangat enak. Hubungan Ketua dan Ha Ri juga semakin
dekat. Meskipun ditinggal sama Tae Moo yang lagi teleponan diluar, keduanya
tetap bisa nyambung saat bicara. Lagi asyik membicarakan mengenai bakpao, Ketua
tiba-tiba saja meminta maaf karena bersikap kaku saat pertama kali mereka
bertemu. Dia jujur kalau kesan pertamanya pada Ha Ri tidak bagus saat melihat
pakaiannya. Namun, dia juga berterimakasih atas semuanya dan menitipkan Tae Moo
padanya.
Ha Ri
tersenyum sungkan. Saking tertekannya dengan ucapan Ketua, dia sampai keselek
makgeolli yang sedang di minumnya dan tanpa sengaja menjatuhkan tasnya. Hal
pertama yang dilakukannya adalah mengambil dompetnya yang menyimpan KTP-nya.
Ketua juga ikut membantu memunguti barangnya dan tanpa sengaja melihat tiket
konser Melomance yang dimilikinya.
Nggak
pakai babibu lagi, pas Tae Moo kembali dan mengajak mereka kembali ke Seoul
karena dia ada urusan, Kakek langsung memarahinya. Dia menuduh Tae Moo yang
masih begitu cuek dengan Geum Hui hingga Geum Hui tidak berani mengajaknya
pergi menonton konser meskipun sudah membeli tike konser. Ha Ri jelas kaget
karena bukan itu maksudnya. Tapi, belum juga menjelaskan, Kakek sudah
memerintanhkan keduanya untuk segera ke tempat konser.
--
Young
Seo amat bahagia dengan kehidupan barunya yang sekarang tinggal seorang diri.
Saking bahagianya, dia sampai bersiul-siul. Sayang sekali, rasa bahagianya
hilang dalam sekejap saat seekor kecoak terbang tiba-tiba saja muncul di
rumahnya. Arghhh!!!
Saking
takutnya, dia sampai lari keluar dan melompat ke dalam pelukan tetangganya yang
kebetulan lewat untuk membuang sampah. Tetangga tersebut adalah Sung Hoon.
Dua-duanya sama-sama kaget melihat satu sama lain. Meski keduanya sama-sama
canggung, Young Seo tetap meminta bantuan Sung Hoon untuk membunuh kecoak yang
ada di rumahnya.
Kecoaknya
sudah berhasil ditangkap dengan gelas kertas, namun, nggak ada satupun yang
berani untuk menangkapnya dan membawanya keluar. Young Seo saja sampai
berdiri-diri jauh-jauh dan jujur kalau dia takut dengan serangga. Sementara
Sung Hoon dengan gaya cool-nya mulai
menyemprot cairan serangga di sekitar gelas kertas tersebut membentuk
lingkaran.
Beberapa
menit kemudian,
Young
Seo sudah nggak berdiri jauh-jauh dan malah menunggu hingga Sung Hoon membunuh
kecoak itu. Sedari tadi, Sung Hoon sudah menghabiskan 2 botol cairan serangga
hanya untuk menyemprot di sekeliling gelas kertas tersebut. Dan bisa-bisanya
dia meminta 1 botol lagi. Sudah jelas dia takut serangga sama seperti Young
Seo, tapi dia malah menyangkal dan beralasan hanya jijik. Dan benar saja, saat
gelas kertasnya bergerak, keduanya langsung melompat mundur otomatis.
Dan
setelah drama yang amat panjang, kecoaknya akhirnya mati juga. Dengan sopan,
Young Seo pun mengucapkan terimakasih dan mengajaknya untuk berteman karena
mereka sekarang tetangga. Sayang sekali, Sung Hoon malah menolak untuk berteman
dengannya dan bahkan tidak menyambut uluran tangannya.
“Presdir
Kang menjadi kesulitan karena kau mengirim orang lain untuk menggantikanmu di
kencan buta. Jadi, menurutku tidak benar jika aku menjadi akrab denganmu secara
pribadi,” jelas Sung Hoon.
Penolakan
yang membuat Young Seo amat kecewa dan marah.
--
Nggak
main-main, Kakek yang mengantarkan sendiri Ha Ri dan Tae Moo hingga ke depan
gedung konser. Dia udah terlalu mengenal watak cucunya dan yakin kalau Tae Moo
akan pura-pura pergi ke konser padahal sebenarnya pergi bekerja. Dia nggak akan
pergi sebelum memastikan keduanya masuk ke dalam gedung konser.
Ha Ri
tentunya jadi merasa nggak enak hati, tapi Tae Moo sudah tidak
mempermasalahkannya lagi. Lebih baik mereka menikmati konsernya. Ha Ri awalnya
sulit menikmati konser karena merasa canggung dengan Tae Moo, namun begitu
Melomance nak ke atas panggung dan mulai bernyanyi, Ha Ri mulai menikmati
jalannya konser.
Setelah
pertunjukan nyanyi, mereka masih melakukan beberapa acara lagi. Salah satunya
adalah membacakan surat dari fans secara acak dan akan menyanyikan lagu yang di
request dari surat.
"Aku sudah menjadi penggemarmu sejak
lama. Aku membeli tiket konser hari ini untuk hadiah ulang tahun temanku. Kami
berteman dengan baik selama tujuh tahun. Dia bahkan membelikanku minuman dan
menghiburku saat aku putus dengan pacarku dan saat aku pergi wajib militer. Namun,
dia belum punya pacar. Semoga dia akan pergi ke konser ini dengan pacarnya. Tolong
nyanyikan lagu yang bagus untuknya." Itu adalah isi surat yang terpilih. Dan surat
itu ditujukan untuk baris B, kursi 42 dan 43. Kursi yang diduduki oleh Tae Moo
dan Ha Ri yang artinya, itu adalah surat dari Lee Min Woo.
“Kau
datang dengan seorang pria hari ini! Dia tampan! Tampaknya keinginan temanmu
terwujud! Aku yakin dia akan bahagia. Selamat untuk teman tujuh tahunnya yang
datang hari ini dengan seorang pria. Kami akan menyanyikan "Love,
Maybe" sesuai permintaan.”
Ha Ri
hanya bisa tersenyum canggung dan malu. Sementara Tae moo sempat memandanginya
sedikit terkejut dan sepertinya bisa menebak kaalu Ha Ri mengalami cinta
bertepuk sebelah tangan dengan si pengirim surat (nama pengirimnya tidak
disebutkan).
Begitu
lagu dinyanyikan, air mata Ha Ri mulai menetes. Dia teringat saat mendengar
lagu itu bersama Min Woo di dalam bus. Kenangan itu sangat berkesan bagi Ha Ri.
Tae Moo yang menyadarinya, memberikan sapu tangannya untuk Ha Ri gunakan
menyeka air matanya.
Pertunjukkan
pun berakhir. Keduanya berpisah. Tapi karena mengkhawatirkan Ha Ri, Tae Moo
malah mengikutinya. Dan secara jujur, Tae Moo malah memberitahu kalau dia
mendengar Ha Ri menangis juga kemarin. Dia berbohong tadi pagi karena takut Ha
Ri merasa malu. Walau begitu, Ha Ri tetap berterimakasih karena Tae Moo
berpura-pura tidak tahu sebelumnya.
“Apa
kau sungguh menyukainya selama tujuh tahun?”
“Apa
sejelas itu?”
“Bukankah
jelas jika menambahkan pesan temanmu dan tangisanmu? Pokoknya, kupikir kau mendapatkan
hasil akhirnya hari ini.”
“Ya. Akan
kuanggap aku ditolak dan mengakhirnya tanpa kekacauan. Temanku itu rujuk dengan
mantan pacarnya. Namun, aku tak menyesalinya. Aku senang sekali… selama tujuh
tahun ini. Orang sepertimu yang tak menoleransi membuang waktu, pasti tak
mengerti, ya?”
“Tidak
selalu seperti itu. Ada beberapa hal yang hasilnya bisa kau dapatkan dalam
waktu singkat, dan ada yang membuatmu menanggung kerugian dan bertahan dalam
waktu lama. Sulit untuk menentukan sesuatu itu baik atau buruk hanya dari
durasi waktunya,” ujar Tae Moo, berusaha untuk menghibur Ha Ri.
Ujarannya
membuat Ha Ri tertawa. Dia nggak menyangka aja dengan perbandingan yang
digunakan oleh Tae Moo. Cukup menghibur. Ha Ri juga meminta maaf karena sudah
melebih-lebihkan ceritanya dan mengatakan hal yang tidak perlu saat bicara
dengan Ketua tadi.
Karna
sudah malam juga dan keduanya juga sama-sama lapar, yah udah, Ha Ri mengajaknya
untuk makan makanan di pinggir jalan.
Eh, baru juga mau makan, tiba-tiba saja sebuah bola baseball terbang dan
mengenai mata sebelah kanan Ha Ri dengan sangat amat keras. Augggh!!!
Benar-benar menyakitkan. Tae Moo gagal menyelamatkannya. Untuk membantu
meredakan rasa sakit dan memarnya, Tae Moo hanya bisa membelikan es batu untuk
mengompres mata Ha Ri.
“Pak
Kang. Apa aku boleh menyarankan hal kecil?”
“Ya.
Apa itu?”
“Daripada
hubungan palsu seperti ini, cobalah hubungan yang asli. Mungkin kau pikir
hubungan asmara itu buang-buang waktu sekarang, tetapi jika kau berpikir jangka
panjang, mungkin itu lebih efisien. Mungkin kau juga bisa menikah. Melakukan
hubungan palsu denganku artinya tidak ada masa depan untuk kita. Jadi, mungkin
ini lebih buang-buang waktu,” jelas Ha Ri.
Tepat
setelah dia mengatakan itu, dia langsung pergi karena taksi pesanannya sudah
tiba. Sebelum pergi, dia memberikan Tae Moo hadiah yang didapatkannya dari
konser tadi, meskipun dia juga nggak tahu hadiahnya apa. Tapi semoga isinya
bisa menyemangati Tae Moo saat dia sedih.
Dan
isi dari hadiah itu adalah sepasang boneka.
--
Pagi
yang cerah dimulai dengan teriakan Ha Ri. Kenapa? Matanya yang terkena lemparan
bola kemarin malam, membengkak dan sangat memar. Terpaksa dia harus menutupinya
dengan eye patch, belum juga dia memakai eye patchnya, dia malah bertemu dengan
Tae Moo di depan lift.