Sinopsis Lakorn : Remember 15 (2022) Episode 1 part 1

 


Original Network : viuTV

Disebuah pulau terpencil. Sepasang kekasih berciuman dengan mesra sambil berbaring dipasir putih yang indah.

Tanpa mereka berdua perhatikan, pada saat air laut datang, sebuah bola mata muncul disana.

@@@

Ditepi laut, dibawah menara, Mac duduk sambil menatap foto diponselnya. Foto tersebut diambil pada liburannya bersama dengan teman- temannya dulu di sebuah pulau.


Nest datang menghampiri Mac dan memberikannya sepotong coklat berbentuk hati. Dan Mac menolak coklat itu.

Kau bahkan belum sarapan. Kau akan kelaparan. Ini. Makanlah sesuatu, bujuk Nest dengan baik.

Tidak apa- apa. Aku tak lapar, tolak Mac. Dan Nest merasa kecewa.

Nest kemudian membahas tentang pesan yang dikirim kepada mereka. Dan Mac juga tidak tahu, bagaimana bisa pesan itu terkirim ke mereka.

@@@


Lyla datang ke kantin dan menghampiri Mac serta memberikannya sepotong coklat berbentuk hati. Dan Mac menerimanya tanpa menatap Lyla. Menyadari ada yang aneh, Lyla pun memperhatikan wajah Mac, dan dia menyadari bahwa ada luka diwajah Mac. Dengan perhatian, Lyla menanyai ada apa. Dan Mac menjawab bahwa dia dipukuli oleh orang yang melatih Lyla menjadi pemain drum.

Bew? Kenapa dia melakukannya? tanya Lyla, tidak mengerti. Dan Mac hanya diam saja. Apa kau sudah melapor pada guru?

Kau tahu, siapa ayahnya Bew, balas Mac, murung.



Mendengar itu, dengan perhatian Lyla memegang tangan Mac untuk memberikannya penghiburan dan semangat. Merasakan hal itu, Mac balas memegang tangan Lyla dan tersenyum kecil. Lalu dia memakan coklat dari Lyla yang dipegangnya.

“Enak?” tanya Lyla sambil tersenyum. Dan Mac mengangguk.

@@@


Tidak lama kemudian, Bew datang. Juga Dan, yang datang sambil membawa sebuket bunga. Melihat mereka, Mac merasa terkejut, bagaimana mereka berdua bisa datang juga. Lalu diapun pergi menjauh.

Bew, Dan, hai, sapa Nest.

Hai, sapa Bew serta Dan.

Apa kabar temanteman, teriak Bozo, datang dan menyapa Dan serta Bew dengan bersemangat.

Sejak kapan kau datang?” tanya Bew.

“Baru saja. Bersama Plato dan Ken.”

Teman- teman yang lain juga datang. Yaitu, Ken, Plato, Fone, Sonar, Gel, Mind, dan Lily, yang merupakan adik Lyla.

Melihat Lily datang, Fone serta Gel jadi mencurigainya, apakah mungkin Lily yang mengirimkan pesan itu kepada mereka. Dan Lily menjelaskan bukan dia yang mengirimnya. Tapi mereka berdua tidak percaya. Sonar yang datang bersama- sama dengan Lily langsung melindungi serta membela Lily.

“Aku serius. Aku tak mengirimnya. Ponsel Lyla hilang sejak waktu itu, kata Lily menjelaskan dengan sikap baik.

Orang yang sudah meninggal tak bisa mengirim pesan, kata Gel, tidak percaya.

“Tapi kau tak bisa menuduh Lily sebagai pelakunya,” kata Mind, yang datang bersama dengan Lily serta Gel. “Kami tak memaksamu untuk datang.

“Jika Ken dan Plato tak mengundang kami, mustahil kami mau kembali ke pulau terpencil itu!” balas Fone dengan suara keras.



Mendengar keributan mereka, Ken serta Plato mendekati mereka berlima. Plato menyuruh Ken untuk pergi bersama Gel serta Fone, terlebih dahulu. Lalu dengan sikap baik, Plato menjelaskan bahwa dia bukan mau menuduh Lily, hanya saja Lily adalah saudara Lyla.

Tanpa mengatakan apapun, Lily menunjukkan pesan yang diterimanya dari Lyla. Rindu kalian semua. Bisakah kita bertemu lagi dipulau itu?

Karena Lily menerima pesan yang sama seperti semuanya, maka dia memutuskan untuk datang.


Nest berdiri didekat dermaga. Dia diam memperhatikan Mac yang sedang berdiri menyendiri diujung dermaga.

@@@


Dipulau. Mac melihat Lyla berdiri didekat tebing. Dengan senang, dia memangil dan mendekatinya. Lalu dia ingin memeluk Lyla, tapi tiba- tiba saja Lyla menghilang begitu saja.


Ketika Mac menyadari itu, dia membuka matanya. Dan lalu dia melihat tubuh Lyla mengambang dilautan. Pakaian putihnya pun bernodakan dengan warna merah. Melihat itu, Mac langsung berteriak memanggil namanya, “Lyla!

@@@

Dikapal. Mac terbangun dari mimpi buruknya. Melihat Mac tampak seperti tidak sehat, Nest mengecek suhu tubuh Mac dan mengira kalau Mac mabuk laut. Jadi dia berniat untuk mengambilkan obat untuk Mac. Tapi Mac memegang tangannya dan menghentikannya.

Aku sungguh baik- baik saja, kata Mac, menjelaskan.


Kapten kapal datang dan menanyai, apakah Mac masih bisa bertahan. Dan Mac mengiyakan. Lalu Kapten kapal memperhatikan Nest serta Mac, dan mengingat sesuatu. Dan dia menanyai, apakah Nest serta Mac adalah teman dari gadis yang sudah mati itu. Dan Nest mengangguk, mengiyakan.


Maaf, izinkan aku bertanya, kenapa kalian kembali ke sana? tanya Kapten kapal, ingin tahu.

Hari ini peringatan lima tahun kematian temanku, jawab Mac. Lalu dia melihat ke arah Nest.

Aku hanya tanya, karena tidak ada orang yang ke sana selama bertahun- tahun, kata Kapten kapal, menjelaskan alasannya bertanya.

Kenapa? Apa ada hantu? tanya Nest, sedikit bercanda.


Hantu? Tidak ada yang takut hantu pada zaman sekarang. Aku lebih takut pada yang hidup, balas Kapten kapal. Dan Nest terdiam sambil tersenyum kecil.


Dikapal belakang, teman- teman yang lain duduk disana. Selagi yang lain saling mengobrol, Lily hanya diam saja sambil menatap ke arah pulau yang akan segera mereka kunjungin.


Sesampainya dipulau. Kapten kapal memberikan barang- barang mereka. Lalu dia memberitahu Mac serta Nest untuk berhati- hati dan dia akan menjemput mereka besok sore. Dan Nest mengiyakan, lalu mengucapkan terima kasih juga.

Setelah itu, Kapten kapal pun pergi.


Dipulau. Setiap orang mulai bekerja sama untuk mendirikan tenda masing- masing. Ketika Ken sedang sibuk merapikan tenda, Gel mencoba mencari sinyal dengan ponselnya. Tapi ternyata sama sekali tidak ada sinyal. Dan menurut Ken itu adalah hal yang wajar.

Tempat ini sangat terbelakang,keluh Gel.

Ayolah. Kita sudah datang jauh- jauh ke sini, hibur Ken. Kemarilah dan bantu aku mendirikan tenda, Gel, panggilnya.


Disisi lain. Melihat Fone tampak capek, Plato menyarankan agar Fone isrirahat saja, biar dia yang selesaikan tendanya.

Cuacanya panas sekali. Dimana aku bisa istirahat? keluh Fone. Dan Plato diam.

Tenda Mac serta Nest sudah selesai. Jadi Nest pun mulai memberes- bereskan barangnya sekaligus beristirahat. Tampaknya kaki Nest terluka, karena dikakinya, dia memakai sesuatu seperti penahan.


Sonar dan Lily masih sibuk mendirikan tenda mereka. Lalu dengan perhatian, Sonar menanyai, apakah Lily baik- baik saja. Dan Lily menjawab, bagaimana bisa dia baik- baik saja, karena Gel terus saja menyalahkannya dan tak peduli dengan perasaannya.

Jangan terlalu dipikirkan, hibur Mind. Bukankah mereka selalu mencari masalah dengan kita sejak SMA?

Tapi ini aneh. Siapa yang mengerjai kita? tanya Sonar.


Lyla merasuki seseorang, menemukan sebuah ponsel dan mengirim pesan pada kita? tebak Mind dengan sikap serius.

Apa maksudmu? balas Sonar. Lalu dia tertawa dan memberikan kode dengan menatap ke arah Lily.

Menyadari arti kode Sonar, Mind langsung meminta maaf kepada Lily dan menjelaskan bahwa dia hanya bercanda saja. Mendengar itu, Lily tersenyum sambil memutar matanya, karena dia tahu dan tidak menganggap serius tebakan Nest tadi.


Mac membawa sebuket bunga dan mengajak Nest untuk ikut bersamanya. Saat melewati tenda Lily, Sonar, dan Mind, dia memberitahu mereka bahwa dia mau pergi ke tebing. Dan mereka bertiga mengiyakan.

Dari jauh. Dan melihat Mac serta Nest tampak ingin pergi mengunjungi tebing tempat Lyla meninggal. Jadi dia memberitahu Bew dan Bozo serta menanyai, apakah mereka ingin ikut.

Iya, kata Bew sambil mengangguk.

Mari kita selesaikan ini dulu, kata Dan.

Plato juga melihat Mac dan Nest yang pergi. Melihat itu, dia menanyai Fone, apakah mau pergi bersama mereka. Dan Fone menolak, karena dia tidak mau pergi dengan mereka.

Beberapa orang pergi ke tebing bersama- sama untuk mengenang kematian Lyla. Kecuali Plato, Fone, Ken, dan Gel.



Setelah setiap orang sudah meletakkan bunga, setiap orang berdiri diam. Lalu Mac mulai menangis dengan sedih untuk Lyla. Melihat itu, Bew merasa agak malas serta pergi duluan. Dan pun mengikutinya pergi.

Post a Comment

Previous Post Next Post