Sinopsis Lakorn / Thai-Drama : F4 Thailand - Boys
Over Flowers Episode 11 part 2
Ketika Gorya sadar, dia sudah berada di kamar
rumah sakit dan ada Kaning yang menjaganya. Pas sekali saat itu Kaning lagi
teleponan dengan Kavin, jadi dia langsung menyampaikan kalau Gorya sudah sadar.
Dari informasi Kaning, diketahui kalau Gorya tidak sadarkan diri selama
beberapa hari. Dan hal pertama yang dicari oleh Gorya ketika dia sadar adalah
Thyme. Dia sangat mengkhawatirkan kondisi Thyme yang terluka lebih parah
darinya. Belum juga mendengar jawaban dari Kaning, Gorya udah langsung lari
keluar dan bertanya kepada perawat, dimana kamar Thyme. Saat dia sampai ke
kamar yang disebutkan perawat, di sana ada Ren, Kavin dan MJ dengan wajah
sedih. Di hadapan mereka, terbaring Thyme yang diselimuti hingga menutupi
kepala.
Firasat Gorya menjadi buruk. Dia mulai menangis
dan memanggil – manggil nama Thyme biar bangun. Dia mengira kalau Thyme sudah
meninggal. Ren, Kavin, MJ dan Kaning hanya diam saja mendengarkan Gorya yang
tiba-tiba mengaku kalau dia mencintai Thyme. Dan jrengg!!
Thyme masih hidup. MJ dkk langsung tertawa ngakak
dan menyebut kalau pernyataan cinta Gorya telah membangkitkan Thyme dari
kematiannya. Wkwkwk. Hanya Gorya yang jengkel karena di prank dan melampiaskannya dengan memukuli mereka semua menggunakan
bantal. Meskipun dipukuli, Thyme tetap bahagia karena Gorya akhirnya mengaku
mencintainya.
Yang tidak disadari oleh mereka semua adalah Lita
berada di depan pintu dan mendengar semuanya. Dia datang dengan membawa sebuket
bunga untuk menjenguk Thyme, tapi begitu mendengar semua ucapan mereka, dia
memutuskan membuang buket bunga tersebut ke tong sampah dan pergi.
Setelah selesai menjenguk Thyme dan Gorya,
sekarang saatnya pulang. Kavin menawarkan Kaning untuk naik ke mobil sportnya. Ini pertama kalinya Kaning
naik mobil seperti itu, jadi dia merasa sangat canggung dan takut. Seperti
biasa, Kavin malah merasa senang untuk mengerjainya dengan mengebut yang sontak
membuat Kaning menjerit ketakutan. Begitu sampai di rumah Kaning, Kavin
memberikan sesuatu untuknya yaitu desain pola taman yang dibuat neneknya. Desainnya
sangat berkelas. Kaning memuji kualitas desain tersebut, tapi pasti sangat
sulit untuk dikerjakan. Kavin menyemangatinya dengan memuji Kaning yang
terampil, jadi pasti bisa.
--
Setelah insiden Talay, F4 mulai mengumpulkan
semua informasi mengenai korban-korban dari pemberian kartu merah mereka. Salah
satunya adalah Phupa yang sekarang masih menjalani perawatan dan rehabilitasi
jalan di rumah sakit. Melihat kondisi Phupha yang sampai harus menjalani
rehabilitasi untuk bisa berjalan lagi, membuat Ren merasa sangat bersalah. Baru
menyadari betapa berbahayanya perbuatan mereka dulu. Kedatangan Ren ke rumah
sakit terlihat sama Talay dan dia langsung diajak ke atap untuk bicara.
Ren menjelaskan pada Talay kalau setelah insiden
tempo hari, mereka berempat berbicara dan setuju bahwa semuanya disebabkan oleh
masa lalu mereka. Dan Thyme memutuskan untuk mencari semua korban untuk minta
maaf. Dan Phupha adalah salah satunya. Penjelasan Ren tidak bisa diterima sama
Talay yang menurutnya mereka egois. Emang dia kira perbuatannya bisa dimaafkan
oleh para korban?
Nyatanya, Thyme memang sudah menemui beberapa
korban dan meminta maaf. Dia benar-benar menyesali perbuatannya. Dan untuk
menunjukkannya, dia sampai berlutut dihadapan korbannya tersebut. Tentu saja,
kedatangannya membuka luka mereka kembali. Semua korbannya marah pada apa yang
dulu harus mereka alami akibat F4, namun, apa yang sudah terjadi, tidak bisa
diubah. Mereka memaafkannya, meskipun sulit.
“Talay, sejak Thyme bertemu Gorya, dia sudah
berubah. Aku juga tidak percaya Thyme sudah banyak berubah. Aku mengerti betapa
frustasinya kamu. Tapi, biarkan semuanya berakhir seperti seharusnya,” ujar
Ren.
Talay masih merasa itu mustahil. Kalau memang ini
harus diakhiri dengan cara seharusnya, maka mereka harus mengungkap perbuatan
Thyme. Ternyata, di hari kejadian itu, Talay sudah memasang kamera dan merekam
pengakuan Thyme yang mengakui kalau semua tindak kekerasan dan kartu merah
adalah perbuatannya. Dia akan mengungkap rekaman tersebut agar mereka
menghadapi hukuman seharusnya dan dia juga akan menyerahkan diri atas
tindakannya. Dia sadar kalau balas dendam tidak bisa menyelesaikan masalah. Yang
harus dilakukan adalah memotong sampai ke akarnya, jika tidak hal buruk akan
terus terjadi.
--
Gorya baru juga mau pulang, tapi beberapa pria
berjas hitam tiba-tiba saja menutupi wajahnya dengan kain hitam dan
menculiknya. Gorya udah teriak-teriak panik, and… dia dibawa ke rumah Thyme. Parahnya,
Thyme ternyata menyuruh pengawalnya itu untuk membawa Gorya bukan menculik,
kenapa mereka malah menculiknya kayak pertama kali?! wkwkw.
Thyme membawa Gorya ke rumahnya karena ingin
memberitahu sesuatu. Mengenai pertemua Ren dengan Talay hari ini dan ancaman
Talay yang bilang akan mengunggah semua mengenai kartu merah ke media sosial. Hal
ini pasti akan viral dan media akan memberitakannya. Meski nggak tahu apa
efeknya, tapi dia yakin hal ini akan mempengaruhi hidupnya. Tapi, dia sudah
membuat keputusan.
Jadi, ketika Talay mengancam Ren, Thyme ada di
sana dan mendengan semua ancamannya. Dia langsung saja merebut ponsel Talay dan
langsung mengunggah sendiri rekaman pengakuannya. Ini adalah bentuk pertanggung
jawabannya atas perbuatannya di masa lalu. Talay terdiam dan tercengang karena
tidak menyangka Thyme akan mengunggah sendiri perbuatannya.
Dan itulah yang disampaikan sama Thyme saat ini
pada Gorya. Saat tahu, Gorya mengamuk karna Thyme melakukannya tanpa berpikir. Dengan
panik, dia langsung memeriksa medsosnya. Eh, tapi kosong. Nggak ada hal viral
apapun mengenai F4, kartu merah ataupun Thyme. Umur panjang, dia mendapat pesan
dari Talay. Pesan suara yang isinya, Talay meminta maaf katas perbuatannya. Setelah
kejadian itu, dia memikirkan semua ucapan Gorya dan sadar kalau dia memang
tidak ingin melakukannya dan memutuskan membatalkan pembalasan dendamnya. Dan
juga, rekaman yang diunggah oleh Thyme itu, diatur hanya untuk ‘only me’. Jadi,
saat Thyme mengunggahnya, hanya Talay yang bisa melihatnya. Dia tidak
menyebarkannya sama sekali.
Gorya benar-benar lega. Sementara Thyme, bingung.
Jadi, dia nggak dihukum?
Alasan terbesar Talay mau memaafkan F4 terutama
Thyme adalah Phupha. Masih ingatkan kejadian karyawan ayahnya yang mau mencuri
data perusahaan? Beberapa hari setelah kejadian itu, Phupha memberitahu Talay
kalau ayahnya tidak akan menuntut karyawan tersebut. Saat itu, Talay nggak
habis pikir, kenapa bisa Phupha dan ayahnya memaafkan seseorang hanya karena
orang tiu meminta maaf? Jika semua kesalahan bisa diselesaikan dengan kata
maaf, semua polisi tidak akan punya pekerjaan.
“Tapi
aku berpikir begitu, Talay. Jika orang yang berbuat salah siap dan bersedia
berubah, aku akan memaafkannya,” ujar
Phupha, ketika itu.
Dan itulah yang dilakukan Talay. Dia melihat
Thyme yang suadh mau berubah dan meminta maaf, maka dia akan memaafkannya. Seperti
apa yang diajarkan Phupha padanya.
Dan untuk membuktikannya, dia menghapus semua
bukti yang sudah dikumpulkannya selama ini.
Thyme harus merasa bersyukur karena orang-orang
yang disakitinya sudah mau memaafkannya. Dia harus memulai hidup baru dan
memperbaiki semua kesalahannya di masa lalu. Itulah yang menjadi tekad Thyme
dan janjinya pada Gorya. Gorya pun berjanji akan selalu ada untuk Thyme entah
apapun yang akan dihadapinya mulai dari sekarang. Oh ya, Thyme masih mempunyai
satu kejutan untuk Gorya. Dia membawa Gorya ke balkon kamarnya. Di sana sudah
ada teleskop.
Dia menyuruh Gorya melihat ke teleskop agar dia
bisa melihat hujan meteor. Thyme ternyata menyiapkan semua itu ketika
mengetahui kalau malam ini akan ada hujan meteor. Dia merasa ada makna dibalik
hujan meteor, karena ini juga hari dia merasa akan memulai kembali hidupnya.
Setelah menunjukkan hujan meteor, Thyme memberikan satu lagi kejutan terakhir.
Kalung dengan liontin hujan meteor. Hujan meteor
yang akan selalu ada untuk selamanya. Dibalik lionitn itu ada ukiran nama “GoryaThyme.”
“Awalnya, aku ingin ini menjadi simbol jika aku
pergi. Aku tidak tahu berapa lama hukumanku. Setelah keadaan menjadi seperti
ini, aku akan mengatakannya di sini. Aku mencintaimu, Gorya. Sungguh. Cintaku bukan
hanya sesaat. Aku akan mencintaimu selamanya. Jadilah pacarku,” nyatakan Thyme,
tulus.
--==----==----==----==----==----==----==----==----==----==--
The Secret Story of IRIS
Sejak hari itu, MJ menjadi sering
pergi ke lapangan basket terbengkalai ini untuk bermain bersama Aum dan
teman-temannya. Dia merasa cocok berada di tempat itu. Setiap kali mereka
bertanding dan menang, Aum akan selalu memesan KFC untuk mereka semua. Dan yang
diajak makan bukan hanya teman-teman mereka tapi juga lawan mereka.
Namun, satu hal yang selalu merusak
suasana hati Aum adalah pandangan anak-anak SMA Kocher setiap kali melewati
tempat ini. Pandangan mereka seperti mencemooh mereka. Makanya, Aum membenci
anak-anak SMA Kocher. Dan itu membuat MJ semakin takut memberitahu mereka
identitasnya.
Hingga suatu hari, tiga orang pria
muncul dan menantang mereka untuk bertanding basket.
“Aku hanya berpikir ingin mengalahkan mereka. Tapi aku tidak
pernah berpikir perubahan apa yang akan terjadi.”
💟💟💟💪💪💪
ReplyDelete