Sinopsis K-Drama : Business Proposal Episode 6 part 1
Ha Ri sangat terkejut mendengar Tae Moo memanggil
nama aslinya. Tae Moo juga nggak punya waktu untuk menjelaskan karena ada hal
lebih penting yang harus mereka urus terlebih dahulu. Dia membawa Ha Ri ke
kantor polisi, dimana Young Seo sudah menunggu. Mereka dibawa ke ruang
interogasi dimana seorang polisi wanita sudah menunggu. Polisi tersebut hendak
mengorfirmasi apakah benar wajah di video milik unit 622 adalah wajah Ha Ri dan
Young Seo. Dan hasilnya, memang benar. Di video itu terekam wajah Ha Ri yang
memasang kamera, kemudian aktivitas Young Seo. Karena lampu berisi kamera
pengintai di letak di ruang tamu, jadi tidak banyak yang terekam, ditambah
lagi, Young Seo sering meletakkan handuk di lampu itu, sehingga rekaman hanya
sampai di sana. Keduanya sangat lega karena tidak ada rekaman ‘aneh’ di video
tersebut. Meski begitu, keduanya tetap ingin pelaku di tangkap. Sayangnya, jika
melihat isi video, pelaku hanya akan dikenakan denda tanpa hukuman tahanan.
Tentu saja, hal itu terasa tidak adil bagi Young Seo yang merupakan korban.
Yang merasa tidak senang bukan hanya mereka, tapi
juga Tae Moo dan Sung Hoon. Dia langsung memerintahkan Sung Hoon untuk
mencaritahu mengenai pelaku tersebut.
Sementara itu, begitu pulang dan mau tidur, Ha Ri
baru teringat masalah Tae Moo yang tahu identitasnya. Dia langsung teringat
saat Tae Moo tiba-tiba saja menanyakan banyak hal mengenai dirinya dan kemudian
menyuruhnya membuat ulang ravioli. Apa jangan-jangan… dia mau di pecat?
Oh, tentu tidak. Yang dipecat malah adalah si
unit 622. Gimana caranya? Pria unit 622 saja tertawa, soalnya Tae Moo bukan
atasannya dan dia juga nggak mengenalnya, jadi gimana bisa memecatnya? Nggak
banyak cakap, Tae Moo menunjukkan kartu namanya. Dia sudah menyelidiki pria itu
dan tahu kalau dia bekerja di perusahaan UKay. Karena itu dia membeli
perusahaan tersebut dengan syarat, Shin Jeong U – nama pria unit 622- yang
merekam wanita secara ilegal harus dipecat. Dari hasil penyelidikan mereka,
mereka juga mendapati kalau ini bukan kali pertama Jeong U melakukan tindak
kejahatan merekam secara ilegal. Sudah ada banyak korban dan mereka sudah
mendapatkan kesaksian semua korban tersebut. Dengan semua kesaksian dan korban
yang ada, mereka mampu mengajukan gugatan. Ditambah lagi, mereka akan
menggugatnya dengan tuduhan percobaan merusak barang bukti. Dijamin, dia akan
di penjara dalam waktu yang lama.
Shin Jeong U langsung panik dan memohon-mohon di
ampuni dengan memakai alasan kalau dia masih muda dan hidupnya masih panjang.
Dia nggak boleh sampai masuk penjara. Mendengar ucapannya, Sung Hoon langsung
angkat bicara. Dia memohon-mohon seperti ini, tapi tidak pernah memikirkan para
korbannya yang hidup dengan gelisah setelah direkam tanpa sadar! Tae Moo juga
nggak ada niat mengampuninya.
“Hei!! Ini tidak ada hubungannya denganmu. Kenapa
kau bertindak sejauh ini?!” marah Shin Jeong U.
“Kau sudah mengganggu orang yang tak seharusnya
kau ganggu,” jawab Tae Moo. “Dasar sampah!”
Setelah selesai mengurus Jeong U, Tae Moo dan
Sung Hoon baru ke kantor. Keduanya masih sama-sama marah dan mengumpat
sepanjang jalan. Udah jelas sama-sama kesal, eh mereka malah saling menuduh
satu sama lain yang lebih kesal.
Bukan hanya mereka yang kesal, tapi juga Ha Ri.
Dibandingkan rasa kesal, dia lebih khawatir pada kondisi Young Seo, makanya dia
terus menelepon untuk menanyakan keadaannya. Dan setiap kali dia menelepon,
Young Seo selalu saja bilang kalau dia baik-baik saja dan tidak perlu khawatir.
Selain mengkhawatirkan masalah Young Seo, Ha Ri juga mengkhawatirkan Tae Moo.
Makanya, sepanjang hari di kantor, dia selalu bersembunyi. Tae Moo juga sadar
hal itu. Makanya, alih-alih menemui Ha Ri, dia lebih memilih mengirim pesan dan
mengajaknya bertemu sepulang kerja.
Tujuan Tae Moo mengajak bertemu karena dia ingin
menyatakan perasaan. Dia sudah mampu menerima kalau dirinya jatuh cinta pada Ha
Ri. Sung Hoon yang mendengarnya, kaget bercampur bingung. Kan baru beberapa
hari ini Tae Moo begitu marah dan ingin balas dendam pada Ha Ri, kenapa
mendadak seperti ini? Dengan santai Tae Moo menjawab kalau dia sudah jatuh
cinta pada Ha Ri sejak pertemuan pertama mereka dan memutuskan untuk
menikahinya.
“Wanita yang ingin kau nikahi adalah Shin
Geum-hui. Mereka orang yang sama.”
“Apa?”
“Selain latar palsu buatanku dan penyamaran yang
lemah, dia Shin Ha-ri yang asli. Aku juga suka dirinya yang bekerja dengan
rajin.”
Dan karena keputusan itu, makanya dia mau
menyatakan cinta. Dia bahkan sudah membeli sebuah kalung untuk pernyataan
cintanya. Hm, padahal Sung Hoon udah bilang kalau dia terlalu terburu-buru.
Tapi Tae Moo merasa tidak akan ada yang menolaknya jika dia menyatakan cinta.
Dia sangat percaya diri… atau narsis?
Pokoknya, di pikiran Tae Moo, semua rencananya
sudah sangat matang dan akan membuat Ha Ri merasa terharu dan luluh. Dia sudah
sengaja menyewa satu restoran dan memberi instruksi kepada manager restoran, jika
dia membuat kode dengan tangannya, maka para pelayan harus keluar untuk
mengantarkan kue dan pemusik memainkan lagu romantis.
Namun, sayang sekali, kenyataan kadang nggak
sesuai imajinasi. Ha Ri datang ke pertemuan tersebut dengan pemikiran kalau Tae
Moo akan memecatnya. Makanya, begitu tiba dan meminum seteguk air, ha Ri
langsung meminta maaf dan menjelaskan kalau dia nggak ada niat menipunya sedari
awal. Kalau saja dia tahu yang muncul di kencan buta adalah Tae Moo, Presdir
perusahaannya, dia nggak akan mungkin bersedia menggantikan kencan buta. Ha Ri
benar-benar takut kalau Tae Moo mau memecatnya, karena itu, dia nggak
mengizinkan Tae Moo bicara. Sebelum Tae Moo bicara, dengarkan saja dia dulu.
Tidak di duga dan di sangka, Ha Ri mengeluarkan
surat pengunduran dirinya. Ini sebagai bentuk pertanggung jawabannya. Dia tahu
kaalu Tae Moo mau memecatnya (padahal tidak). Akan tetapi… berikan dia satu
kesempatan!! Dengarkan dulu persentasinya, baru kemudian memutuskan akan
menerima pengunduran dirinya atau tidak. Ditengah rasa bingung Tae Moo, Ha Ri
langsung mengeluarkan dokumen dan menyebutkan semua prestasi yang sudah
dilakukannya untuk perusahaan.
“Aku sudah mengumpulkan semua kontribusi yang aku
lakukan untuk perusahaanmu. Kau punya dua pilihan. Pertama, kau bisa memecatku,
pegawai kompeten, akibat masalah pribadi, lalu menyesalinya dalam waktu yang
lama. Sebagai pilihan kedua, kau bisa memanfaatkan kemampuanku dan membuatku
bekerja sangat keras hingga aku pensiun,” jelas Ha Ri.
Semau rencana Tae Moo gagal total. Para pelayan
dan pemusik juga sampai kebingungan karena waktu mereka mau keluar, Tae Moo
malah memasang wajah galak dan memberi tanda agar mereka pergi. Astagaaaa! Tae
Moo benar-benar pusing.
Dan untuk melepaskan stressnya kali ini, dia mengajak
Sung Hoon untuk bermain tenis. Setelah selesai, dia baru menceritakan semua
rencananya yang gagal kemarin malam karena Ha Ri malah melakukan presentasi.
Dan apa lagi yang bisa dilakukannya selain bilang akan memikirkannya?! Tae Moo
benar-benar nggak habis pikir dengan Ha Ri yang tidak melihatnya sebagai pria
padahal dia tampan, tinggi dan kaya.
“Ada yang kurang. Faktor debaran jantung. Nona
Shin sedang berdebar karena pria lain, 'kan?”
“Katanya cinta sepihaknya sudah berakhir.”
“Namun, perlu waktu baginya untuk membuka hati
pada orang lain. Selain itu, bentuk hubunganmu dengan Nona Shin adalah yang
terburuk.”
“Apa? Bagaimana…”
“Bagi Nona Shin, kau hanya bos mengerikan yang
mencoba memecatnya.”
“Menurutku tak separah itu. Ada beberapa momen
romantis di antara kami.”
“Saat itu kalian pura-pura bertemu dan pura-pura
berkencan. Mulai sekarang, kau harus membuat situasi yang nyata,” nasehati Sung
Hoon.
--
Padahal Ha Ri lagi galau berat karena Tae Moo
tidak kunjung meneleponnya untuk memberitahu keputusannya, dan yang menelepon
malah Yoo Ra, pacarnya Min Woo. Dia mengajak Ha Ri untuk bertemu dengan
teman-teman semasa kuliah mereka di café Min Woo. Semacam reuni kecil-kecilan.
Di pertemuan itu, mereka membahas Min Woo yang sekarang sudah sukses karena
tampil di TV dan punya restoran sendiri. Young Seo langsung mengingatkan kalau
semua berkat Ha Ri yang merekomendasikan Min Woo. Ha Ri merendah dengan bilang
kalau itu semua berkat Min Woo yang bekerja dengan baik. Min Woo lebih setuju dengan
Young Seo, karena memang benar Ha Ri yang membuatnbya bisa dikenali banyak
orang.
Seolah ingin menunjukkan kalau statusnya dengan
Min Woo jauh lebih penting daripada Ha Ri, Yoo Ra dengan sengaja menggandeng
tangan Min Woo dan sok mengucapkan terimakasih mewakili Min Woo. Young Seo yang
melihat itu sampai mengeryit geli. Biar suasana nggak begitu tegang, Min Woo
pun pamit untuk mengambilkan lebih banyak cemilan. Yoo Ra langsung mengikutinya
dengan dalih mau mengambilkan wine untuk mereka.
Setelah keduanya pergi, Ha Ri kembali fokus
dengan ponselnya. Dia masih menunggu kabar dari Tae Moo, apakah mau memecatnya
atau tidak. Sementara itu, yang lain mulai deh ghibah. Mereka membahas Yoo Ra dan Min Woo yang sering sekali putus
nyambung. Young Seo ikut nimbrung dengan menyindir kalau dia nggak mengerti
kenapa Yoo Ra ingin rujuk setelah putus dan kenapa Min Woo menerimanya? Pembahasan
itu mulai mengarah semakin dalam. Teman pria mereka berkomentar kalau mereka
pikir Min Woo berkencan dengan Ha Ri. Ha Ri langsung membantah. Pas pula saat
itu Yoo Ra baru kembali dari mengambil wine. Jelas, dia cemburu.
Tapi, dia bergabung dengan pura-pura tidak
mendengar apapun dan sok menanyakan apa yang mereka bicarakan. Semuanya
langsung terdiam canggung dan mengalihkan topik dengan menanyakan rencana akhir
pekan ini. Mereka hendak berwisata dan mengajak Young Seo dengan Ha Ri untuk
ikut. Yoo Ra yang mempunyai ide, soalnya Min Woo akan syuting acara TV di
Busan, jadi dia mengajak Da Hye dan Ji Min untuk ikut. Sayang sekali, Young Seo
tidak bisa ikut karena sibuk. Ha Ri juga nggak bisa karena ada janji (padahal
bohong). Eh, Da Hye dan Ji Min malah tiba-tiba membahas Ha Ri yang terus saja
melihat hp sedari tadi. Apa dia punya pacar?
“Mana mungkin Ha-ri punya pacar?” ejek Yoo Ra, meremehkan.
“Ha-ri, standarmu terlalu tinggi. Mungkin kau harus menurunkannya.”
Mendengar ucapannya yang merendahkan sahabatnya,
Young Seo nggak terima. Dia langsung berdiri dan berujar dengan keras : “Teman-teman!
Ha-ri memang punya pacar. Dia tampan sekali, sangat baik pada Ha-ri, jangkung
sekali seperti ini, dan dia putra dari keluarga yang sangat kaya. Kau akan
berkencan juga dengannya akhir pekan ini, 'kan?”
Ha Ri kaget dong karena Young Seo bicara
sembarangan. Tapi, dia juga nggak bisa menyangkal karena Young Seo memberi kode
agar dia mengiyakan saja. Dan tepat saat itu juga, Min Woo baru balik dari
dapur membawa cemilan. Baru juga mau duduk, Yoo Ra langsung bertanya padanya,
apa benar Ha Ri punya pacar? Apa dia tahu?
“Apa kau mengencani pria yang ke konser denganmu
waktu itu?” tanya Min Woo.
Karena semua menatapnya menunggu jawaban,
terpaksa Ha Ri mengiyakan karena malu jika bilang tidak. Niat Yoo Ra adalah
mempermalukan Ha Ri, tapi dia malah harus kecewa. Kenapa? karena ekspresi wajah
Min Woo terlihat sedih saat tahu Ha Ri sudah punya pacar. Hmmm.
Begitu pulang, Ha Ri langsung memarahi Young Seo
karena sudah berbohong seperti itu. Young Seo nggak terima di marahi. Dia
mengatakan itu karena kesal pada Yoo Ra. Lagian, kan Ha Ri memang punbya pacar
seperti yang dideskripsikannya : Kang Tae Moo. Yah, meski pacar palsu. Dia
sangat berharap kalau Ha Ri benar-benar pacaran dengan Tae Moo dan membuat Yoo
Ra malu! Ha Ri makin kesal, karena nasibnya aja nggak jelas. Dia udah mau di
pecat sama Tae Moo.
Ditengah perbincangan, Young Seo merasa sakit
perut, jadi dia pamit ke toilet umum. Baru juga duduk, tiba-tiba saja dia
merasa nggak nyaman. Rasanya ada banyak mata yang memandanginya. Akhirnya, dia
memutuskan untuk melakukan aktivitasnya di rumah saja. ini semua gegara dia
trauma setelah insiden kamera pengintai itu.
--
Hari ini, setelah galau sepanjang hari kemarin,
Tae Moo akhirnya memanggil Ha Ri. Dia membeirtahu keputusannya yang nggak akan
memecat Ha Ri. Seperti yang dikatakan, akan rugi jika memecat pegawai kompeten
sepertinya. Ha Ri langsung membungkuk berulang kali dengan semangat sambil
mengucapkan terimakasih dengan suara keras.
“Sampai jumpa usai kerja. Aku tengah mengerjakan
proyek untuk produk baru secara diam-diam.”
“Usai kerja?”
“Apa ada masalah? Ke mana perginya pegawai yang
baru saja bilang akan bekerja sekeras mungkin?”
“Tidak. Dia ada di sini. Kalau begitu, sampai
jumpa nanti. Terima kasih, Pak,” jawab Ha Ri dengan semangat dan langsung
pergi. Ha Ri benar-benar polos, nggak curiga sama sekali kenapa Tae Moo mau
bertemu sepulang kerja. Yang penting baginya sekarang, dia nggak di pecat.
--
Di tempat kerja Young Seo,
Saking takutnya ke toilet, Young Seo sampai
mengurangi minum. Mana toilet di tempat kerjanya adalah toilet uniseks.
Ditengah kecemasannya, muncullah Yoo Jung yang mengenakan pakaian sama persis
speerti Young Seo. Ini bukan kali pertama mereka mengenakan pakaian yang sama
persis, tapi udah sangat sering. Dan untuk kali ini, Yoo Jung nggak mau diam
saja dan mulai mengomel-ngomel karena Young Seo selalu saja membeli pakaian
yang sama dengannya. Young Seo mana mau di tuduh begitu dan balik menyerang
kalau Yoo Jung yang menirunya.
“Stupid!
Itu tidak masuk akal. Aku yakin pegawai itu bilang ini yang terakhir.”
“Apa itu benar-benar yang mereka katakan?” tanya
Young Seo.
“Ya.”
“O My God! Saat
aku membelinya, pegawai bilang hanya tersisa dua setel. Jadi, aku membelinya
sebelum kau, 'kan?”
Skak mat! Yoo Jung terdiam, tak berkutik.
--
Jam pulang kerja, Tae Moo membawa Ha Ri pergi ke
bioskop. Yang ada di otak Ha Ri sekarang adalah mereka bekerja, jadi dia terus
saja menanyakan produk yang mereka teliti dan lain sebagainya. Dia nggak curiga
waktu Tae Moo membuat berbagai alasan masuk akaln. Udah gitu, Tae Moo
membawanya ke ruang bioskop VIP, memesan semua snack mahal dan menyewa satu
ruangan bioskop. Dan Ha Ri sama sekali nggak curiga malah menikmatinya.
Tapi pas terlalu dekat dengan Tae Moo, wajahnya
jadi memerah dan hatinya berdebar. Untuk menenangkan diri, dia pergi ke toilet
dan bicara dengan dirinya di cermin yang udah lama nggak pacaran makanya
seperti ini. Sialnya, pas mau kembali ke ruang bioskop, dia bertemu dengan
Kevin dan Ketua Tim Yeo. Kevin yang mengajak ketua tim untuk nonton film
bersama dengan alasan tidak ada yang bisa di ajak. Ciee. Karena takut kalau
mereka tahu dia datang bersama Tae Moo dan timbul gosip, Ha Ri pun berbohong
kalau dia datang sendirian. Setelah berbasa basi sejenak, Ha Ri langsung pamit.
Mana dia sangka kalau Kevin dan Ketua Tim Yeo
malah mengikutinya. Mereka kepo melihat Ha Ri masuk ke ruang VIP. Ha Ri jelas
panik melihat mereka dan langsung memberitanda agar Tae Moo pergi. Kasihan Tae
Moo. Padahal dia sudah mengeluarkan banyak uang dan ingin moment romantis
dengan Ha Ri, tapi malah ada pengganggu yang membuatnya harus diusir dari
tempat yang sudah di sewanya. Kenapa? karena Kevin dan Ketua tim menolak pergi.
Bayangkan saja, gegara mereka berdua, Tae Moo sampai harus diam-diam merangkak
keluar dan kepergok sama CS. Bayangkan!!! Orang kaya merangkak. Wkwkwk.
--
Yang sial bukan hanya Tae Moo tapi juga Young
Seo. Gegara terlalu was-was ke toilet, dia sampai harus menahan diri buang air.
Sialnya, rasa kebelet mau pipisnya mencuat saat dia lagi nunggu bus. Mana bus
yang ditunggu-tunggu tidak kunjung datang. Beruntung atau… mungkin tidak, Sung
Hoon melewati tempat itu dan melihat Young Seo, jadi dia menawarkan tumpangan.
Young Seo sangat berterimakasih atas tumpangannya dan juga bantuannya menangkap
Shin Jeong U waktu itu. Young Seo bersikap seolah dia baik-baik saja, padahal
sebenarnya dia merasa trauma.
--
Tae Moo belum pulang. Dia menunggu hingga Ha Ri
selesai menonton film bersama Kevin dan ketua tim-nya. Film sudah berakhir dan
Kevin menangis terisak-isak. Dia sedih karena tokoh utama perempuannya mati dan
nama tokoh itu sama seperti nama adik perempuannya yang sudah meninggal,
Sujeong. Kirain beneran adik perempuan, ternyata yang meninggal adalah
anjingnya yang namanya Sujeong. Saat mereka asyik membicarakan itu, Tae Moo
merasa cemas. Dia masih ingin bertemu Ha Ri, tapi Ha Ri masih terus bersama
mereka. Pas dia menelpon, Ha Ri malah bilang kalau dia akan lanjut minum dengan
Kevin dan ketua tim.
Yah, Tae Moo benar-benar kecewa. Tapi dasar
gengsi, dia malah berbohong kalau dia udah pulang sedari tadi.
--
Di tempat lain, Young Seo juga sedang sangat
menderita. Dia udah sangat kebelet, tapi mereka malah terjebak macet parah.
Pada akhirnya, dia nggak bisa menahannya dan mohon izin turun sekarang juga.
Sung Hoon jelas khawatir terjadi sesuatu, soalnya Young Seo berkeringat dingin.
“Kalau aku di sini lebih lama lagi, mungkin akan
terjadi insiden di dalam mobil. Kalau begitu, sampai jumpa,” ujar Young Seo dan
langsung lari keluar.
Dia lari ke gedung terdekat. Sekarang, dia bukan
hanya kebelet BAK tapi juga BAB. Dan sepertinya, keberuntungan tidak sedang
dipihaknya, toiletnya ketemu, tapi dalam keadaan terkunci. Yang nggak di
sangka, Sung Hoon malah mengikutinya karena khawatir. Saat tahu Young Seo
kebelet dan pintu terkunci, dia langsung membantu dengan mendobrakan pintu.
Young Seo terselamatkan.
Tapi.. tidak dengan kewarasannya. Begitu sampai
di rumah, Young Seo tertawa miris. Dia sangat amat malu.
💪💪💪
ReplyDeleteMakasih....