Sinopsis K-Drama : Business Proposal Episode 6 part 2
Begitu tiba di rumah, Tae Moo langsung stalking
IG Ha Ri. Ada banyak akun dengan nama Shin Ha Ri. Tapi, tenang saja, Tae Moo
adalah orang yang sangat gigih dan akhirnya berhasil menemukan IG milik Ha Ri
diantara sekian banyak akun dengan nama yang mirip. Saat rapat, dia juga nggak
fokus mendengarkan tapi malah asyik stalking. Dia jadi tahu tempat makan yang
sangat ingin dikunjungi Ha Ri.
Dan yah udah, dia langsung mengajak Ha Ri pergi
bersama di akhir pekan dengan alasan perjalanan dinas. Tujuan mereka adalah : Sokcho.
Di Gangwondo,
Tae Moo memang ada pekerjaan. Dia harus
menghadiri peresmian dengan Ketua. Begitu acara selesai, Ketua mengajaknya
untuk makan bersama di Sokcho. Untuk kali ini, Tae Mo menolak. Ketua awalnya
hendak marah, tapi tiba-tiba saja berubah pikiran dan mengizinkannya pulang
duluan. wkwkw. Why? Karena dia bisa
menduga kalau Tae Moo mau kencan dengan Geum Hui (Ha Ri). Suasana hatinya jadi
amat senang dan mengajak Sung Hoon saja yang menemaninya memancing. Huft,
padahal Sung Hoon sedang sangat cemas. Entah gimana reaksi kakek jika tahu Shin
Geum Hui adalah Shin Ha Ri.
Di Sokcho,
Ha Ri akhirnya tiba. Apakah dia bahagia dengan
perjalanan dinas ini? Tentu saja tidak. Dia kesal karena akhir pekannya yang
berharga harus dihabiskan dengan bekerja. Meskipun dia disambut oleh Tae Moo
yang keren, tapi dia menyakinkan diri untuk tetap sadar! Ini perjalanan dinas!
Di otak Ha Ri hanyalah pekerjaan dan pekerjaan.
Dia terus saja memberitahu apa saja riset yang sudah dilakukannya mengenai
tempat rekomendasi makanan di Sokcho. Tae Moo sampai kebingungan sendiri untuk
membuat dalih. Dia menyuruh Ha Ri untuk mengikutinya saja dulu ke tempat yang
sudah ditemukannya. Ha Ri setuju saja. Dan dia juga menawarkan diri untuk
menyetir, sebagai karyawan. Saat Tae Moo menyuruhnya untuk pelan-pelan saja
sambil menikmati pemandangan laut, Ha Ri malah menolak soalnya waktu mereka
terbatas dan ada banyak tempat yang harus mereka kunjungi.
Tae Moo membawa Ha Ri ke restoran yang pernah di
post Ha Ri di IG-nya, tempat makan yang ingin di cobanya. Sayang sekali,
rencananya nggak berjalan mulus karena restoran itu sudah tutup saat mereka
tiba karna bahan sudah habis. Walau gitu, nggak ada waktu bersedih bagi Ha Ri.
Dia mengajak Tae Moo untuk langsung pergi ke tempat lain.
Tepat saat itu, Tae Moo mendapat telepon dari
seorang pria yang bilang kalau dia udah di pantai. Wajah Tae Moo langsung
sumringah dan mengajak Ha Ri untuk makan ringan di dekat pantai. Meski ragu, Ha
Ri tetap mengikutinya. Dan benar saja, di pantai ada sebuah truk burger! Ha Ri
langsung bersorak girang! Truk buger itu sangat terkenal dengan rasanya dan
sistemnya yang unik. Jadi, truk itu tidak pernah menetap di satu tempat untuk
berjulan, tapi terus berpindah-pindah antara Sokcho dan Yangyang tergantung
kemauan pemiliknya. Tae Moo sangat senang melihat reaksi Ha Ri dan merasa kalau
mereka cukup beruntung. Ha Ri juga merasakan hal yang sama. Dia langsung
berlari ke sana untuk memesan burger yang sudah sangat diidam-idamkannya.
“Mulanya kupikir itu telepon iseng. Katamu jika
aku menjual dua hamburger padamu, kau akan memberikan laba sehariku,” ujar pemilik
kepada Tae Moo saat mereka berduaan, soalnya Ha Ri sibuk merekam pemandangan
laut.
“Aku ingin membuat kejutan.”
“Dia pasti akan sangat terharu jika aku memberitahunya
kau memanggilku kemari.”
“Rasanya tidak enak kalau terlihat jelas,” ujar
Tae Moo.
(So
sweet, tapi aku sendiri lebih suka jika sesuatu terlihat jelas. Aku
termasuk orang yang tidak peka jika menyangkut hal begini, seperti Ha Ri lah.
Bukannya tidak menangkap maksud tertentu, tapi takut jika hanya kegeeran.
Banyak kejadian dimana seseorang melakukan hal istimewa dan membuat pihak lain
mengira ada sesuatu lebih pada hubungan mereka, namun, ternyata itu hanya
pendapat dia sendiri, sementara yang melakukan sesuatu istimewa itu merasa dia
hanya berlaku biasa. Daripada menunjukkan sesuatu secara tidak jelas dan
membiarkan pihak lawan menebak-nebak maksudnya, lebih baik lakukan secara
jelas. Buat mereka mengerti maksudmu).
Untuk kali ini, apa yang direncanakan sama Tae
Moo, sukses besar. Mereka juga jadi bicara lebih santai, bukan seperti atasan
dan bawahan yang selamai ni ditunjukkan Ha Ri. Ha Ri bercerita kalau dia sangat
suka burger soalnya jarang memakanjnya saat kecil. Waktu dia masih SD,
keluarganya membuka toko kue, jadi orang tuanya tidak mau membelikannya burger
karna orang-orang tidak akan membeli roti jika melihat mereka makan burger.
Jadi, dia selalu berusaha diam-diam memakannya.
“Aku lihat kau mengambil jurusan seni kuliner. Sejak
kapan kau ingin menjadi peneliti?”
“Saat kanak-kanak, aku tak punya mimpi. Karena
sangat menyukai makanan, aku pikir harus mengambil seni kuliner dan menjadi
koki. Lalu, saat kuliah aku mengetahui ada pekerjaan "Peneliti Produk
Makanan." Jadi, seperti yang kau lihat, inilah aku.”
“Kalau begitu, kau punya impian sekarang?”
“Ya.”
“Apa itu?”
“Ini agak memalukan. Apa aku harus mengatakannya
di sini?”
“Aku bertanya sebagai bosmu. Kau harus menjawab
sebagai pegawaiku.”
“Apa ini? Wawancara kerja? Baiklah. Aku selalu
membeli makan di luar saat kecil karena orang tuaku amat sibuk. Jadi, makanan
kesukaanku saat kecil adalah makanan beku perusahaan besar. Aku ingin membuat
orang lain merasakan kebahagiaan yang sama yang aku rasakan saat memakan makanan
beku di masa lalu. Tak semua orang sanggup makan di restoran Michelin setiap
hari. Saat katamu mau mengembangkan produk kimci untuk pasar internasional dan
kau membuat beberapa jenisnya, aku merasa sepemikiran sebagai peneliti,” jelas
Ha Ri, bahagia.
Berbincang seperti ini, membuat Tae Moo semakin
mengenal Ha Ri dan semakin menyukainya.
“Entah kau Geum-hui atau Ha-ri, kau tetaplah
dirimu,” ujar Tae Moo tulus, sambil mengikat tali sepatu Ha Ri.
Tindakan kecil yang membuat Ha Ri terkejut dan
ucapan sederhana yang membuat hatinya berdebar kencang.
--
Di Seoul,
Young Seo beneran sangat malu sejak kejadian
waktu itu. Dia berusaha mengindari Sung Hoon, tapi mereka malau bertemu lagi di
restoran. Keadaan beneran sangat canggung.
--
Perjalanan sudah selesai dan kali ini, Tae Moo
menawarkan diri biar dia yang menyetir. Dia pun mengingatkan kalau saat Ha Ri
menjadi Geum Hui, dia duduk di kursi penumpang padahal waktu itu tahu dia
adalah bos. Jadi, silahkan masuk.
--
Young Seo sudah sangat mabuk. Sung Hoon juga
masih ada di sana dan menemani dalam diam. Dia khawatir melihat Young Seo yang
sangat mabuk tapi juga penasaran karena Young Seo terus menghindarinya. Young
Seo yang udah mabuk pun jujur kalau dia malu karena kejadian itu. Sung Hoon
malah bingung, ngapain malu, kan itu kejadian yang wajar? Jadi, jangan
menghindarinya lagi.
Baru saja mengatakan itu, dia malah mendapat
telepon. Jadi, dia pergi ke kamar mandi untuk mengangkatnya dan saat dia
kembali, Young Seo udah menghilang. Sung Hoon langsung lari keluar mengejarnya.
Melihat tingkahnya, Young Seo beneran bingung. Padahal selama ini Sung Hoon
selalu saja bersikap dingin padanya kenapa sekarang sangat baik? Dia sudah
menyukai Sung Hoon sejak pertemuan pertama mereka, tapi Sung Hoon adalah
sekretaris Tae Moo dan membatasi diri. Dan dia juga nggak berani ke toilet
karna bajingan itu dan akhirnya mempermalukan diri di depan Sung Hoon.
Selama Young Seo mengutarakan perasaannya, Sung
Hoon tetap di sana mendengarkannya. Dia juga nggak beranjak meski Young Seo
sudah menyuruhnya melepaskannya dalam hitungan ke-3. Jika tidak, dia akan
melewati batas. 1…2…3!
Karena Sung Hoon nggak melepasnya, Young Seo pun
menciumnya. Hanya sesaat. Dia juga terkejut dengan yang dilakukannya dan
mundur, tapi Sung Hoon malah menahannya dan menciumnya lebii lama lagi. Cieee!!
Udah mulai jujur soal perasaan.
--
Hari yang membahagiakan juga terjadi pada Tae Moo
dan Ha Ri. Namun, ditengah jalan, tiba-tiba saja turun hujan. Wajah Tae Moo
mulai menegang. Ditelinganya mulai berdengung saat-saat bunyi tabrakan dan
teriakannya memanggil nama ayah dan Ibunya. Tae Moo berusaha sekuat tenaga
menahan diri, tapi akhirnya, dia nggak sanggup. Dalam keadana kalut itu, dia
menyuruh Ha Ri keluar dari mobilnya dan pulang ke Seoul sendiri karena dia
masih ada urusan. Ha Ri bingung soalnya di turunkan di tengah jalan dan dalam
cuaca hujan deras.
“APA KAU TAK DENGAR!!” bentak Tae Moo.
Ha Ri yang terkejut, akhirnya keluar meskipun
bingung. Untungnya di dekat sana ada halte bus. Mana Tae Moo juga langsung
pergi. Suasana hati Ha Ri langsung buruk. Di hatle bus ada payung yang
tertinggal tapi dalam keadaan rusak.
Ha Ri nggak tahu aja kalau Tae Moo menghentikan
mobilnya di pinggir jalan. Dia nggak bisa melaju di tengah hujan. Nafasnya juga
terasa sesak. Dia teringat saat ayah dan ibunya mengalami kecelakaan di tengah
hujan, sementara dia hanya bisa berdiri memanggil mereka dan kakek berdiri di belakangnya,
berusaha menutupi matanya untuk tidak melihat kejadian.
Ha Ri luntang lantung dijalanan dengan payung
rusak dan ponsel yang kehabisan baterai. Setelah berjalan lumayan jauh,
akhirnya dia menemukan hotel terdekat.
Disaat yang sama, hujan sudah mereda. Tae Moo
baru bisa tenang dan hal pertama yang dilakukannya adalah menghubungi Ha Ri.
Tapi karena ponsel Ha Ri kehabisan baterai, tentu saja tidak bisa dihubungi.
Tae Moo semakin panik karena saat dia pergi ke tempat dia menurunkan Ha Ri, Ha
Ri tidak ada disana.
Ha Ri lagi di hotel terdekat dan meminjam handuk
untuk mengeringkan rambutnya. Dia benar-benar marah karena di tinggal begitu
saja. Tapi rasa marah itu hilang saat ingat kalau Tae Moo benci dengan hujan.
Apa ada sesuatu?
Selesai mengeringkan rambut, Ha Ri kembali ke
resepsionis untuk mengambil ponselmnya yang numpang di cas barusan. Nggak
disangka, dia malah bertemu Yoo Ra, Da Hye dan Ji Min yang ternyata menginap di
hotel itu. Rencana awal mereka kan di Busan, tapi syuting Min Woo dipindahkan
ke sini. Karena bertemu seperti ini, ketiganya jadi kepo, apa Ha Ri datang
bersama pacarnya? Mana dia? Tunjukkanlah pacar yang kaya itu pada mereka.
“Sebenarnya, aku tak datang dengan pacar…” ujar
Ha Ri, mau jujur.
“Sayang,” dari belakang, terdengar suara Tae Moo,
memanggilnya. “Lama menunggu?”
“Ha-ri. Siapa dia?” tanya Yoo Ra, kepo.
“Senang bertemu dengan kalian. Aku pacar Ha-ri,
Kang Tae-moo.”
Tetap semangat..
ReplyDeleteLanjut terus...