Original Network : viuTV
Bozo
datang dan memanggil Mac. Lalu ketika Mac keluar dari tenda, Bew muncul dari
belakangnya dan langsung memukulinya.
Mendengar
keributan yang terjadi diluar, setiap orang keluar dari tenda. Lalu Dan menarik
Bew serta menghentikannya.
“Aku tak
tahan lagi dengan si brengsek ini!” kata Bew, penuh emosi.
“Bew, jangan
sakiti Mac,” mohon Nest
sambil menangis.
Bew
mengancam, jika Mac tidak mengatakannya, maka dia akan menginjak Mac sampai
mati disini. Tanpa rasa takut, Mac tertawa. Dia mempersilahkan Bew untuk
melakukannya, sama seperti Bew membunuh Lyla. Mendengar itu, setiap orang
merasa tertegun.
“Kau bilang
apa?” keluh Bew.
Lalu dia menendang Mac.
Ketika
Bew mulai memukuli Mac dan tidak mau berhenti sama sekali. Ken tidak tahan lagi
dan menghentikannya agar tidak menggila. Lalu Nest berlari mendekati Mac.
Dengan lembut, Nest menyentuh wajah Mac dan menanyai, apakah dia baik- baik
saja.
“Jangan
sembarangan menyakiti orang!” kata Ken,
menasehati Bew. Dibelakang nya, Gel terus menariknya sebagai tanda jangan
berdebat dengan Bew.
“Lalu apa,
Ken?” balas Bew,
sambil menarik kerah baju Ken.
“Jika Mac
sungguh pelakunya, ketahuilah, dia bahkan tak lebih buruk darimu,” kata Ken
sambil menatap Bew dengan berani.
“Katakan jika
kau berani. Ayo!” tantang
Bew, tidak takut. “Aku mau yang
lain tahu tentangmu juga,” desisnya.
Plato
tidak tahan lagi. Dia memohon agar Bew berhenti membicarakan tentang kejadian
lima tahun lalu. Dia ingin mereka semua berpisah dan jangan bertemu lagi mulai
dari sekarang.
“Itu mungkin
sulit,” kata Bozo.
Lalu dia menunjukkan isi ransel Mac. Didalam ransel Mac, terdapat pisau,
parang, dan senjata tajam lannya.
Melihat
itu, setiap orang, termasuk Nest, merasa terkejut.
Bozo,
Bew, Dan, mereka bertiga mengurung Mac disatu tenda tersendiri. Lalu Bew
memberitahu semuanya bahwa dia sudah membuat keputusan, yaitu mereka akan
meninggalkan Mac disini besok. Namun Nest tidak setuju, dan dia memohon agar
jangan tinggalkan Mac disini. Sonar juga tidak setuju, dia menganggap kalau hal
tersebut agak berlebihan.
“Kau tak
lihat apa yang Mac lakukan? Tinggalkan dia disini dan biarkan polis
menanganinya,” kata Gel,
berpendapat. Dan Sonar pun terdiam.
Bew
kemudian memperingatkan setiap orang supaya jangan ada yang membantu Mac. Lalu
dia menyuruh Bozo untuk mengawasi Mac. Setelah itu, semuanya bubar dan kembali
ke tenda masing- masing.
Didalam
tenda. Sonar serta Mind menghibur Nest agar jangan khawatir, karena mereka
sudah meminta Lily untuk memeriksa luka Mac. Mereka seperti ini, karena Bew
tidak mengizinkan Nest untuk menemui Mac.
“Apa kita
sungguh akan meninggalkannya disini?” tanya Nest, khawatir.
“Kami juga
tak mau melakukan itu. Tapi kau lihat, Bew tak mau mendengarkan siapapun,” jawab Mind.
“Aku tak
paham. Kenapa Mac menyimpan dendam sampai saat ini?” tanya
Sonar, ingin tahu. Dan Mind juga ingin tahu. Tapi sayangnya, Nest tidak tahu.
Sonar
kemudian menenangkan Mind untuk jangan takut. Karena besok dia akan berbicara
kepada Bew dan yang lainnya, supaya jangan meninggalkan Mac disini.
Tiba-
tiba, terdengar suara jeritan Lily. Mendengar itu, setiap orang langsung keluar
dari tenda masing- masing.
Mac
memegang pisau dan menjadikan Lily sebagai sanderanya. Plato membantu Bozo yang
terluka akibat Mac. Dan mencoba menenangkan Mac agar jangan menyakiti Lily,
tapi Mac tidak seperti sudah gila dan tidak peduli lagi.
“Aku tidak
peduli lagi! Aku hanya mau kalian semua merasakan apa yang sudah kulalui dan
perasaan Lyla saat dipaksa bunuh diri karena sikap kalian padanya! Apa kalian
punya perasaan? Kalian brengsek, Lyla mati karena kalian!” jerit Mac,
dengan sikap gila.
“Kau tahu
bukan kami pelakunya!” balas Dan.
“Benarkah?” tanya Mac,
tertawa tidak percaya. “Begitu
menurutmu? Jika aku tak sengaja membunuh Lily, aku juga bukan pelakunya, ya?”
Nest
merasa tidak tahan lagi. Dia memohon agar Mac berhenti dan melepaskan Lily.
Lalu dia berjanji, bila besok yang lainnya meninggalkan Mac, dia tetap akan
bersama dengan Mac ditempat ini. Kemudian Dan ikut berjanji kepada Mac, jika
Mac melepaskan Lily, maka dia jamin tak akan ada yang menyakiti Mac serta Mac
bisa kembali bersama- sama dengan mereka besok.
Mendengar itu, Mac tersenyum. “Berhenti berbohong!
Kalian semua bersekongkol untuk merundungku!” tuduhnya.
“Apa
hubungannya Lily dengan ini?” tanya Dan,
tidak mengerti.
“Lalu,
bagaimana dengan Lyla? Bagaimana dengan Lyla?” teriak Mac, bertanya. “Kalian
selalu membantu. Bagaimana denganku? Siapa yang membantuku?!” teriaknya. “Lily adalah
saudarinya Lyla. Haruskah kupertemukan dengan Lyla?” tanyanya.
Dan Lily menjerit ketakutan.
Suasana
menjadi kacau serta tegang. Dan sangat ingin menyelamatkan Lily, tapi karena
Mac sedang memegang pisau serta menyandera Lily, maka yang lainnya menghentikan
Dan agar jangan bertindak impulsif.
“Kalian harus
tinggal disini dan membayar perbuatan kalian!” tegas Mac. Lalu dia menyeret Lily dan
membawanya ke dalam hutan.
Petir
bergemuruh keras, membuat suasana semakin tidak nyaman.
Ditepi
pantai. Mac yang sudah tidak menggila, dia memberitahu Lily untuk jangan takut.
Lalu dia mengajukan pertanyaan, apa Lyla pernah mencintai dirinya. Mendengar
pertanyaan itu, Lily menjawab bahwa menurutnya, Lyla sangat mencintai Mac.
“Cinta?” gumam Mac,
tidak percaya. “Jika dia
mencintaiku, lalu kenapa memperlakukanku seperti itu?” tanyanya.
“Kurasa dia
sebenarnya tak mau begitu. Tapi kau tahu bagaimana keluargaku,” jawab Lily.
Dan dengan sedih, Mac mengangguk sebagai tanda mengerti.
Mac
merasa, apa mungkin ini karena dia tidak memiliki reputasi seperti Bew. Dan
Lily menjawab tidak. Sebab Lyla banyak menceritakan tentang Mac, bahkan saat
Lyla berkencan dengan Bew, Lyla tak terlihat bahagia, seperti saat Lyla bersama
Mac. Setelah mengatakan itu, Lily meminta Mac untuk percaya padanya, karena dia
adalah saudari Lyla.
Didekat
tenda. Yang lainnya merasa cemas, karena Lily dibawa pergi oleh Mac. Lalu
setelah menunggu cukup lama, Lily kembali. Dengan senang, Dan langsung
menghampirinya serta menanyai, apakah Lily baik- baik saja. Lalu Lily menjawab
iya, dia baik- baik saja.
“Dimana Mac?” tanya Bew.
“Bew, jangan
sakiti dia,” pinta Lily.
“Dia
membiarkanku pergi atas kemauannya sendiri. Kurasa dia mungkin menyadari
perbuatannya,” jelasnya.
Keesokan
harinya. Mind duduk sendirian didekat pepohonan, lalu Bozo datang
menghampirinya dan memberikannya sebotal minuman.
Disisi
lain, Nest duduk sendirian dan menangis.
“Setelah kita
keluar dari sini, boleh aku menemuimu lagi?” tanya Bozo, ingin dekat dengan Mind.
“Bukankah
kita sudah membicarakan ini?” balas Mind.
Dan Bozo pun terdiam.
Lily
duduk sendirian ditepi pantai. Lalu Dan datang serta menghampirinya. Dengan
perhatian, Dan menanyai, bagaimana keadaan Lily, apakah merasa lebih baik. Lalu
Lily merespon dengan menganggukkan kepalanya. Melihat respon itu, Dan merasa
senang serta lega.
“Dan,
bagaimana menurutmu? Jika Mac benar- benar mau menghancurkan semua orang,
kenapa dia melepaskanku?” tanya Lily,
tidak mengerti.
“Aku tak tahu.
Tapi syukurlah, dia melepaskanmu,” jawab Dan.
Lily
kemudian mengungkapkan pikirannya. Dia tidak ingin Bew sampai meninggalkan Mac
dipulau ini sendirian.Lalu Dan menenangkan Lily untuk jangan khawatir, karena
dia akan bicara kepada Bew.
Kemudian
Dan memeluk bahu Lily sambil menatapnya dengan lembut. Lalu secara perlahan dia
mendekati Lily dan menciumnya.
Ketika
Dan serta Lily sedang asyik bermesraan, Lily dikejutkan oleh sebuah tangan yang
dia lihat terkubur didalam pasir.
“Ada apa,
Lily?’ tanya Dan,
heran.
“Dan!” kata Lily
sambil menunjukkan. Lalu dia mundur karena merasa ngeri, dan dia berlindung
dibelakang Dan.
Dari dalam hutan, seorang wanita memperhatikan reaksi Dan serta Lily sambil tersenyum. Wanita itu tampak mirip dengan Lyla.