Sinopsis Lakorn : Remember 15 (2022) Episode 3 part 3

 


Original Network : viuTV

Kepala Mac ditemukan tertancap diatas sebatang kayu. Lalu dimulutnya ada secarik kertas. Melihat itu, setiap orang merasa sangat ngeri. Lalu saat secarik kertas itu diambil dari mulut Mac, ternyata itu adalah foto Fone.

Apa rencanamu, Fone? tanya Sonar, curiga.

Rencanaku? Aku tak membunuhnya! balas Fone, menjawab dengan keras.

Mind merasa pusing dan hampir saja jatuh. Melihat itu, Bozo langsung menopang nya dari belakang.


Fone merasa emosi karena Sonar seperti menuduhnya. Jadi dia mengambil pisau yang ada didekatnya. Tapi pisau tersebut, malah mengenai leher Plato, ketika Plato ingin menghentikan Fone.


Dan, kemana tujuan kita? tanya Bew, berjalan duluan didepan.

Lihat saja nanti, jawab Dan yang berjalan dibelakang. Lalu saat Bew tidak menengok ke belakang, dia mengeluarkan kapak yang dibawanya.

Dan ingin menyerang Bew. Tapi untungnya, Bew berhasil menghindar. Lalu Bew pun berlari masuk ke dalam hutan dan bersembunyi.


Tentang Ibuku, aku sudah menebusnya semampuku. Tapi kenapa kau memperlakukan ku seperti ini, Bew?teriak Dan, emosi.

Ketika Dan lengah, Bew keluar dari bersembunyiannya dan menyerang Dan.

@@@


Keluar dari ruangan. Dan serta Lily sama- sama merapikan pakaian mereka. Setelah itu, Dan mengajak Lily untuk makan. Tapi Lily menolak, karena dia harus pulang.

Lily, aku serius, kata Dan, menghentikan Lily yang ingin pergi.

Ya. Aku tahu, jawab Lily. Tapi aku mau pulang hari ini. Aku lelah, jelasnya.


Karena Lily menolak, maka Dan pun pergi ke parkiran sendirian. Ternyata dia sudah menyiapkan hadiah untuk Lily di dalam mobilnya, tapi karena Lily menolak ajakannya untuk makan bersama, jadi hadiah itu tidak bisa diberikan.

@@@


Kau tahu Lily tak tertarik padamu! Berhenti membohongi dirimu sendiri, Dan, jelas Bew.

Aku tak membohongi diriku sendiri! teriak Dan, marah.

Bew serta Dan berbicara sambil saling mengacungkan senjata kepada satu sama lain. Dan memegang kapak. Dan memegang batang kayu yang tebal.

Dan, dengarkan aku. Lily tak mencintaimu. Mungkin kau payah diranjang? ejek Bew.

Dasar brengsek! teriak Dan. Lalu dia maju dan menyerang Bew.

Bew serta Dan mulai bertarung. Hasilnya Dan kalah. Bew menang.

@@@

Didalam ruang kelas.

Aku sangat merindukan ruang kelas seperti ini, kata Dan, mengenang.

Di masa lalu, aku bisa melakukan banyak hal yang menyenangkan, kata Bew sambil tertawa, dia ikut mengenang masa lalu.


Dimasa ini. Hubungan bersahabatan antara Bew serta Dan sangat baik. Bahkan dengan perhatian, Bew menanyai, bagaimana kondisi Ibu Dan. Dengan sedih, Dan diam sesaat, lalu dia menjawab bahwa Ibunya baik- baik saja.

@@@


Dan kalah. Lalu dia memohon agar Bew melepaskannya. Tapi Bew tidak peduli dan terus memukul kepala Dan sambil Dan mati.

Setelah Dan mati, Bew baru tersadar. Dengan ngeri, dia menatap tangannya yang penuh dengan darah serta tubuh Dan.

@@@


Bew sedang duduk sendirian sambil melihat- lihat ponsel. Lalu dari belakang Dan datang serta mengejutkannya. Dengan lemas, Bew merespon.

Apa Ayahmu memukulimu lagi? tanya Dan, perhatian.

Ya, jawab Bew, mengangguk.

Kenapa kau diam saja?

Apa kau mau aku memukul Ayahku? balas Bew.

Kau bisa tinggal bersamaku, kata Dan, menawarkan.

Ini tak semudah yang kau pikirkan.

Bew kemudian mengajak Dan untuk ikut makan dengannya, tapi Dan menolak. Karena Ibu nya datang ke sekolah. Ibu D datang untuk bicara pada Kepsek soal POMG. Lalu Ibu D mengajak Dan untuk makan bersama. Mengetahui itu, Bew mengerti.

Baiklah. Aku bisa pergi dengan Lyla, kata Bew.

Apa kau mau menyapa Ibuku? tanya Dan.

Mendengar itu, Bew diam selama sesaat. Lalu dia menjawab,Tidak apa- apa. Pergilah. Kita bicarakan lagi nanti, jawabnya.

Sampai jumpa besok, kata Dan, lalu diapun pergi.


Ketika Dan bertemu dengan Ibu D. Dari jauh, Bew memperhatikan mereka. Tapi ketika Ibu D menatap ke arahnya, dengan gugup dia langsung mengalihkan tatapannya.

@@@



Bew menatap darah ditangannya dan merasa menyesal.

Lalu tiba- tiba disaat itu, Lyla datang serta berdiri dihadapan Bew. Lyla tersenyum sinis kepada Bew.

Ahhh…” teriak Bew, ngeri.

Post a Comment

Previous Post Next Post