Sinopsis
K-Drama : Tomorrow Episode 07 part 1
Hari
yang sangat tenang hingga Jun Woong tanpa sadar mengatakannya. Begitu kalimat
itu di lontarkan, Koo Ryeon dan Ryug Gu langsung melotot padanya. Bukan tanpa
sebab, karena kata itu seperti pembawa sial. Jika dikatakan, hari yang tenang
bisa berubah menjadi kacau. Awalnya, Jun Woong nggak percaya dan menganggapnya
lelucon, tapi hanya butuh waktu sedetik untuk membuktikan peringatan mereka
adalah hal nyata. Terjadi masalah di Jumadeung yang berakibat juga ke aplikasi The Red Light.
Bagian
IT Jumadeung sedang mengatasi masalah ini, namun akan butuh waktu beberapa
hari. Semua disebabkan karena mereka mengunduh gambar dari dunia Fana dan
ternyata mengandung virus yang mempengaruhi semua aplikasi dan sistem di
Jumadeung. Waktu yang dibutuhkan memperbaiki ini diperkirakan adalah 2 sampai 3
hari. Waduh! Sama seperti dunia Fana yang sudah dipenuhi teknologi, begitu juga
dengan Jumadeung. Gegara sistem mereka bermasalah akibat virus, semua harus kembali
dilakukan secara manual. Para arwah yang baru saja dijemput, di minta untuk
menuliskan nama, tanggal lahir dan waktu kelahiran mereka pada buku arwah yang
disediakan. Dan akibatnya, pekerjaan menjadi lebih lama daripada seharusnya.
Yang
mengalami masalah bukan hanya tim Pengawal tapi juga tim MR. Pada saat sistem
bermasalah karena virus, bertepatan dengan pemberitahuan target mereka
selanjutnya yang harus diselamatkan. Karena virus itu, foto target tidak
terlihat sama sekali. informasinya pun tertutupi setengah. Yang tertulis kalau
target bekerja di Tim Pemasaran SP Beauty dan lahir di bulan April dengan
tingkat energi negatif adalah 80%. Dan sama seperti tim lain, tim MR juga harus
melakukannya secara manual. Mereka sudah berkunjung ke perusahaan SP dan
ternyata, perusahaan itu cukup besar dan ada banyak pegawai. Mau tidak mau,
mereka harus menyusup masuk ke sana untuk mencari target mereka. Nah, untuk
menyusup biasanya mereka memanfaatkan teknologi Jumadeung untuk memalsukan
identitas dan masuk dengan mudah, tapi karena sistem di Jumadeung sedang
bermasalah, mereka harus masuk dengan melalui interview kerja.
Koo
Ryeon juga sudah mencoba meminta bantuan ke Kaisar Giok, tapi tidak dapat
solusi. Yang terkena masalah bukan hanya tim mereka tapi semua tim yang ada di
Jumadeung. Dan juga, moment ini bisa dimanfaatkan oleh Koo Ryeon untuk
membuktikan ke Joong Gil, kalau yang menyelamatkan orang-orang agar tidak bunuh
diri bukanlah kekuatan mereka, namun bobot perkataan.
Episode 5
: Penjara Tak Berjeruji
Memang
benar kata petuah kalau disetiap kesulitan pasti ada jalan. Kebetulan sekali,
SP Beauty sedang mencari pekerja paruh waktu. Dan ketiganya akan mengikuti
interview tersebut dengan taruhan harga diri mereka yang diremehkan sama Jun
Woong kalau keduanya tidak akan bisa melewati interview yang sulit. Wkwkwk,
sudah bisa diduga, keduanya langsung antusias untuk interview, untuk
membuktikan kalau mereka lebih baik daripada Jun Woong.
Sama
seperti interview – interview yang sudah diikutinya, Jun Woong kembali bersikap
sangat lebay. Dia menyebut dirinya adalah belalang. Kenapa? Tidak seperti semut
yang mengumpulkan makanan sepanjang musim panas, belalang menghabiskan waktunya
dengan bernyanyi. Namun, menurutnya, aset perusahaan bukanlah semut pekerja
keras, melainkan belalang kreatif yang terus menentang dirinya.Dia, Choi Jun
Woong, belalang kreatif dan menyukai tantangan!!
Perkenalan
diri Jun Woong sangat menarik, tapi tidak di mata manager tim SP Beauty, Han
Man Sik. Dia sama sekali tidak menyukainya.
Selanjutnya
adalah Ryung Gu. Dengan kemampuannya dalam mencari informasi, dia mampu
menunjukkan pada Man Sik mengenai kekurangan produk tim SP. Dia juga memberikan
masukan yang bisa digunakan untuk memperbaiki produk tim SP. Dan sama seperti
Jun Woong, Man Sik menunjukkan kalau dia nggak menyukai jawaban interview Ryung
Gu. Nggak pakai basa-basi, dia langsung mengumumkan kalau Ryung Gu dan Jun
Woong gagal.
Terakhir
adalah Koo Ryeon. Berbeda dengan Jun Woong dan Ryung Gu, Man Sik malah
menanyakan berapa berat dan tinggi badan Koo Ryeon. Dia beralasan kalau
perusahaan mereka menjual produk kecantikan wanita, jadi, salah satu tugasnya
adalah mengecek penampilan badan dan para anggota timnya. Dia juga sambil
tertawa menyarankan agar mulai sekarang, Koo Ryeon menulis di resumenya sebagai lulusan dengan wajah
cantik dan tubuh seksi. Whaa, jelas ini adalah pelecehan seksual secara verbal.
Ryung Gu dan Jun Woong sampai tercengang sementara Koo Ryeon, berusaha keras
menahan emosinya. Sedari tadi, Koo Ryeon sudah memperhatikan Man Sik dan merasa
aneh karena di dalam ruang kerjanya malah ada peralatan golf indoor.
Padahal
Koo Ryeon nggak menjawab pertanyaannya, tapi Man Sik sudah mengumumkan kalau
Koo Ryeon diterima. Sayang sekali, dia berhadapan dengan orang yang salah.
Dengan sengaja, saat Man Sik berjalan ke arahnya, Koo Ryeon menendang bola golf
yang ada dibawah kakinya sedari tadi ke Man Sik sehingga Man Sik tergelincir
dan jatuh dengan keras. Jun Woong dan Ryung Gu dengan cepat langsung bergerak
membantunya dan menyuruh Koo Ryeon untuk membangunkannya. Dengan cara,
memberikan tamparan keras!! Satu tamparan saja membuat mata Man Sik sudah
seperti hampir keluar, saking sakitnya. Begitu dia sadar, Koo Ryeon langsng
memberitahu kalau Ryung Gu dan Jun Woong lebih cepat tanggap darinya dalam
mengatasi masalah. Dan dia percaya kalau Man Sik akan merekrut orang berbakat
seperti mereka. Hm, mungkin karena ketakutan atau belum sadar sepenuhnya, Man
Sik pun menerima Koo Ryeon, Jun Woong dan Ryung Gu.
Karna
sudah diterima, Man Sik mengatarkan mereka ke departemen, tempat mereka akan
bekerja. Yang akan menjelaskan mengenai pekerjaan mereka adalah Shin Ye Na,
asisten manager. Dia memberitahu ke Ye Na kalau Koo Ryeon dkk adalah pekerja
paruh waktu yang akan membantu acara pembukaan. Sikap Man Sik sangat – sangat
berbeda saat berbicara dengan Ye Na dan Kim Yong Jun, salah satu pegawai.
Bayangkan, padahal hanya telat mengantarkan tas golfnya saja, kaki Yong Jun
sudah ditendang sama Man Sik sambil di marahi.
Ye
Na tidak sempat menjelaskan pekerjaan yang harus dilakukan Koo Ryeon dkk karena
dia harus menyiapkan rapat, jadi dia meminta Jeong Bo Ram yang menjelaskannya
kepada mereka. Tugas mereka adalah mengedit produk mereka gitu.
Selama
bekerja, fokus utama Koo Ryeon dkk adalah menemukan siapa target mereka
sebenarnya. Ah, dan kebetulan sekali mereka menemukan moment yang tepat, yaitu
saat team Ye Na sedang melakukan rapat dan ruangan Man Sik kosong karena Man
Sik pergi bermain golf. Jadi, Ryung Gu akan diam-diam menyusup ke dalam ruangan
Man Sik dan meretas komputernya untuk mencari tahu, karyawan mana di team
tersebut yang berulang tahun di bulan April. Dengan kemampuannya, itu bukanlah
hal yang sulit. Sialnya, Man Sik malah pulang lebih cepat dari yang mereka
duga, padahal Ryung Gu belum sempat keluar dari sana. Yang bisa dilakukannya
sekarang hanyalah bersembunyi di bawah meja. Sial. Benar-benar sial bagi Ryung
Gu karena dia bersembunyi di bawah meja, dia jadi harus menahan diri mencium
bau kaki Man Sik yang amat sangat bau. Mana dia lepas sepatu lagi. Matilah
sudah!
Diluar
ruangan, Jun Woong merasa amat cemas kalau Ryung Gu bakal ketahuan. Dia berniat
menolong dan menanyakan caranya ke Koo Ryeon, eh, Koo Ryeon malah bilang kalau
Ryung Gu ketahuan, maka mereka harus meninggalkannya. Wkwkwk. Pas udah ngomong
gitu, Koo Ryeon kabur ke toilet.
Di
sana, dia bertemu dengan Ye Na yang baru saja keluar dari salah satu bilik
toilet setelah muntah – muntah. Dia bilangnya sih kalau dia salah makan. Sambil
mencuci tangannya, Ye Na mengajak Koo Ryeon berbincang dengan menanyakan
olahraga apa yang dilakukannya atau dia sedang diet? Saat Koo Ryeon menjawab
kalau berat badannya memang nggak mudah naik, Ye Na langsung ngebalas kalau dia
iri.
“Kurasa
kau tak perlu iri pada tubuh orang lain, Nona Shin,” ujar Koo Ryeon.
“Terimakasih,”
balas Ye Na, tersenyum lebar.
Dan
di mata Koo Ryeon, itu terlihat aneh.
Setelah
perjuangan panjang, akhirnya Ryung Gu bisa keluar dari Neraka bau kaki! Begitu
bebas, yang pertama kali dicarinya adalah udara segar. Koo Ryeon memujinya
karena berhasil. Eh, Jun Woong malah memberitau kalau Ryung Gu hampir saja
ditinggalkan tadi. Waktu tau, Ryung Gu
jelas merasa terluka. Wkkwk. Dan dengan tebal mukanya, Koo Ryeon malah bilang
kalau dia nggak mungkin meninggalkan Ryung Gu padahal mereka sudah saling kenal
selama lebih dari 100 tahun. Huahahahahaa. Meski merasa terluka, Ryung Gu tetap
memberitahu hasil pencariannya setelah menantang maut (bau kaki). Yang lahir di
bulan April adalah Jeong Bo Ram, Kim Yong Jun, Shin Ye Na dan Lee Dong Ja.
Lee
Dong Ja yang dibicarakan baru saja tiba. Begitu tiba, dia langsung kena marah
sama Man Sik di depan umum karena sudah datang terlambat. Dong Ja hanya bisa
meminta maaf sembari menjelaskan kalau dia sudah minta izin kemarin untuk masuk
setengah hari. Man Sik nggak menerima penjelasannya dan malah mengungkit
statusnya sebagai Ibu pekerja. Dia menyuruh Dong Ja untuk fokus saja mengurus
anak dan bersantai di rumah!! Kenapa malah bersikeras bekerja dan membuat susah
semua orang!! Dan lagi-lagi, yang bisa dikatakan oleh Dong Ja hanyalah meminta
maaf.
Baru
juga sampai di kantor, dia malah sudah mendapat telepon dari anaknya. Padahal,
dia sudah menyuruh anaknya untuk menunggu karna ayah akan segera datang. Tapi,
putrinya terus saja menelepon sehingga mau nggak mau, Dong Ja harus minta izin
lagi. Dia meninggalkan anaknya di tempat bermain anak sekaligus penitipan.
Anaknya mau pulang, tapi suami Dong Ja malah menelepon untuk memberitahu kalau
dia ada rapat mendadak. Dong Ja langsung marah karena dia kan sudah meminta
suaminya untuk ambil cuit karna hari ini putri mereka libur!
Diam-diam,
Koo Ryeon mengikutinya. Mengetahui masalah yang dialami sama Dong Ja, dia
dengan sukarela menawarkan diri untuk menjaga Ye Won selama Dong Ja rapat. Dong
Ja awalnya nggak enak, tapi setelah Koo Ryeon menyakinkannya, dia pun
berterimakasih dan bergeas kembali ke kantor untuk rapat.
Di
kantor, padahal baru sehari, Jun Woong malah mengeluh kalau dia merasa sesak
duduk seharian mengerjakan hal itu di kantor. Pas sekali, Yong Jun datang dan
meminta bantuan mereka untuk mengangkat kardus bersamanya ke gudang. Otomatis,
Ryung Gu langsung menawarkan diri. Jun Woong juga mau menawarkan diri. Huft.
Dan mereka malah berdebat siapa yang lebih kuat. Yong Jun sampai tercengang
bingung karena dia hanya minta tolong angkat kardus, kenapa keduanya malah
berdebat sengit mengenai kekuatan masing-masing. Sebagai penentu siapa yang
lebih kuat, mereka melakukan adu panco dengan Yong Jun sebagai saksi. Hahahah.
Jun
Woong udah bersikap mengerahkan kekuatannya. Tepat di hitungan ketiga, Ryung Gu
tiba-tiba bersikap seperti menyapa Man Sik, sehingga fokus Jun Woong teralih
dan Ryung Gu langsung menang. Inilah yang dinamakan taktik!
Selama
menemani Ye Won, Koo Ryeon benar-benar kelelahan. Dia nggak kuat mengimbangi Ye
Won yang amat aktif. Yang kelelahan bukan Cuma Koo Ryeon, tapi juga Ryung Gu.
Ternyata, Yong Jun tidak meminta tolong memindahkan satu kotak, tapi sepertinya
satu container. Amat sangat banyak. Wkwkwkw, dia pasti menyesal sudah
mengalahkan Jun Woong.
Sementara
dua rekannya bersusah payah bekerja, Jun Woong sedang mengintai anggota lain
yang lahir di bulan April, yaitu : Jeong Bo Ram. Bo Ram lagi di café untuk
membeli minum tapi beberapa pengunjung yang seorang anak SMA malah membicarakan
postur tubuh Bo Ram yang berisi. Mereka terang-terangan melakukan body shaming sambil tertawa keras. Jun
Woong yang mendengar saja, merasa emosi. Tepat di saat itu, The Red Light menunjukkan kalau energi
negatif target semakin meningkat. Karna itu, Jun Woong jadi yakin kalau target
mereka adalah Jeong Bo Ram.
Di
pantry, beberapa pegawai berkumpul
untuk makan bersama termasuk Jun Woong dan Bo Ram. Dua orang pegawai wanita
membicarakan mengenai Ye Na yang penampilannya bagus dan kerjanya juga bagus.
Mereka merasa iri dengan Ye Na. Hm, tapi menurut Jun Woong, Ye Na terlalu
kurus. Kedua pegawai itu nggak setuju karena bagi mereka, Ye Na cantik karena
bertubuh kurus. Jun Woong tetap nggak setuju kalau kurus atau gemuk ada hubungannya
dengan cantik.
Lagi
berbincang seperti itu, Man Sik tiba-tiba muncul dan melakukan body shaming secara terang-terangan pada
Bo Ram. Menjijikkannya lagi, dia malah mengambil makanan mereka dengan tangan
dan makan sambil dihisap-hisap berbunyi. Jelas, orang yang melihat akan
kehilangan selera makan. Nggak menyadari perbuatannya, dia malah terus menerus
mengejek tubuh Bo Ram dan nggak peduli meskipun Bo Ram protes kalau yang
dilakukan Man Sik sama saja seperti pelec**an sek**al. Eh, dia malah beralasan kalau
dia mengatakan itu karena peduli dan agar Bo Ram menjaga diri.
Jun
Woong yang memang nggak suka melihat orang ditindas, langsung angkat bicara.
Dia merasa merawat diri dan menjaga berat badan itu berbeda. Dia langsung saja
menunjuk ke tubuh Man Sik sembari berujar : “Biasanya yang tidak menjaga diri
menggunakan alasan itu untuk mengkritik orang lain.” Man Sik jelas tersinggung
dan mengingatkan posisi Jun Woong yang hanya pekerja paruh waktu tapi nggak
sopan!
Uh,
dan setelah pekerjaan melelahkan sepanjang hari, Koo Ryeon dan teamnya pun
akhirnya bisa pulang. Ingat, mereka hanya pulang kerja dari dunia Fana, tapi
bukan dari pekerjaan utama. Sekarang, mereka harus rapat dan menyampaikan
penyelidikan masing-masing. Di mulai dari Ryung Gu. Selama membantu Yong Jun
tadi, dia sampat mengajak Yong Jun berbincang. Meskipun kehidupan kerjanya
sangat sulit dan melelahkan, ditambah dengan biaya hidup yang berat, tapi Yong
Jun nggak depresi. Dia malah sudah merencanakan langkah selanjutnya dihidupnya.
Dia dan temannya berencana membuka usaha bareng dan sedang mencari investor.
Makanya, dia yakin dengan bekerja keras semua pasti akan terbayar.
Kesimpulannya, Yong Jun pasti bukan tarrget mereka karena dia adalah orang yang
optimis akan kehidupan.
Selanjutnya
Koo Ryeon. Dia tadi bersama Ye Won, putri Lee Dong Ja. Mereka sempat berbincang
sesaat. Ye Won bercerita kalau Ibunya sangat sibuk, walau begitu, Ibunya sangat
keren! Ibunya membuat orang lain menjadi lebih keren. Ibunya juga bilang kalau
dia bekerja keras agar saat dia besar, dia bisa memakai barang yang bagus. Pas
sekali, Dong Ja akhirnya datang. Dia terlihat sangat menyayangi Ye Won dan
terus meminta maaf karna sudah datang terlambat.
“Berhentilah minta maaf,” ujar
Koo Ryeon. “Kau ketinggalan rapat?”
“Tidak.”
“Apa kau terlambat?”
“Tidak.”
“Atau kinerjamu buruk?”
“Tidak, aku tak pernah begitu.”
“Benar, kau tak pernah begitu.
Namun, kenapa bersikap seperti itu? Jika kau begitu, orang bisa salah sangka.
Perusahaan dan anakmu. Mereka akan berpikir kau berbuat salah. Saat ini pun,
kau bekerja dengan baik,” nasehati Koo Ryeon.
Berdasarkan
pengamatan tersebut, Koo Ryeon menyimpulkan kalau Lee Dong Ja mencintai
pekerjaan dan anaknya, meskipun dia kesulitan mengimbanginya. Jadi, dia tidak
mungkin punya niat bunuh diri.
Terakhir
Jun Woong. Dia memberitahu kalau sepertinya target mereka adalah Jeong Bo Ram.
Ini karena saat dia mengikuti Bo Ram dan mendengarkan body shaming yang dialami Bo Ram, energi negatif Bo Ram meningkat.
Ditambah lagi, Man Sik selalu mengomentari fisiknya dengan kasar.
Hm,
tapi Koo Ryeon lebih tertarik dengan Ye Na. Ryung Gu dan Jun Woong merasa kalau
Ye Na sepertinya bukan target mereka karena semua orang ingin menjadi seperti
Ye Na. Jun Woong amat sangat yakin kalau orangnya adalah Jeong Bo Ram! Koo
Ryeon nggak setuju kalau mereka menyimpulkan terlalu cepat. Sebenarnya, Koo
Ryeon sedikit cemas karena energi negatif target mereka sudah mencapai 90%.
Dan
kita diperlihatkan kalau target mereka sekarang sedang melakukan chatting
dengan seseorang ber-ID : Malaikat Maut. Target menggunakan nama ID : Penjara
tak berjeruji. Di chat, target mengirim pesan kalau dia ingin hidup didunia
dimana tidak ada yang mengamatinya. Dan apa benar bisa mati tanpa merasa sakit?
ID Malaikat Maut menjawab kalau caranya ini dibuat supaya bisa mengakhiri hidup
tanpa merasa sakit.
--
Esok
harinya,
Terjadi
masalah besar di SP Beauty. Hari ini adalah hari pembukaan toko ke-100 mereka
dan ada event pembagian hadiah. Event itu akan dilakukan jam 15.00, tapi pabrik
salah mengira kalau event di lakukan jam 17.00 sehingga mereka belum selesai
mengemas. Yang bertanggung jawab atas hal itu adalah Bo Ram. Man Sik jelas
marah dan memakinya di depan umum. Dia menyebut Bo Ram hanya tahu makan saja.
Padahal, Bo Ram nggak salah tapi pabrik yang salah. Daripada hanya berdiam
diri, Bo Ram memutuskan untuk ke pabrik, membantu mengemas agar bisa selesai
jam 16.00. Ye Na dan Koo Ryeon dkk langsung menawarkan diri juga.
Berkat
kerja sama, hadiah bisa selesai jam 16.00 dan langsung diantarkan. Namun,
masalah masih belum selesai. Model demo tata rias wajah mereka sudah pergi dan
mereka belum menemukan model baru, padahal waktu sudah tidak bisa diundur lagi.
Penata rias juga nggak bisa mengundur jadwalnya lagi. Bo Ram langsung
menawarkan diri menjadi model, tapi langsung ditolak sama penata riasnya. Dia
lebih memilih Koo Ryeon. Ye Na langsung meminta bantuan Koo Ryeon. Koo Ryeon
setuju dengan syarat, Ye Na mentraktirnya makan.
Berkat
itu, acara bisa berakhir dengan lancar dan sukses. Dan sesuai janji, Ye Na
mentraktir mereka semua makan. Sambil makan, Ye Na meminta maaf ke Bo Ra
mengenai masalah model tadi. Bo Ram dengan ceria menjawab kalau dia tidak
masalah sama sekali. Selama mereka makan, Ye Na terus saja mengajak mereka
berbincang dengan berbagai topik, seperti membicarakan rasa makanan yang enak
dsb. Dan selama itu, Koo Ryeon memperhatikannya. Dia melihat kalau Ye Na
memotong dagingnya hingga kecil.
Setelah
bicara panjang lebar, Ye Na meminta izin ke toilet sebentar.
--
Begitu
makan malam selesai dan kembali ke base mereka,
Koo Ryeon memberitahu pendapatnya kalau kasus kali ini, targetnya adalah Shin
Ye Na. Dia yakin. Jun Woong masih menduga kalau itu adalah Bo Ram. Tapi, Koo
Ryeon tidak sependapat. Dari pengamatannya, Bo Ram terlihat baik hati dan
memiliki kepercayaan diri yang tinggi. Buktinya, saat di kantor, dia mendengar
Bo Ram berbincang dengan Dong Ja, memberitahu restoran steak yang sangat enak
dan mengajaknya pergi bersama lain kali. Jun Woong masih saja keukeh dengan
pendapatnya, soalnya, dia melihat wajah Boo Ram murung saat dikritik sama Man
Sik. Koo Ryeon langsung ngebalas kalau hal itu manusiawi dan tidak ada hubungannya
dengan rasa percaya diri. Mana ada yang nggak sakit jika tergores pisau?
Ryung
Gu angkat bicara kalau dia nggak melihat alasan Shin Ye Na akan melakukan bunuh
diri. Koo Ryeon pun menjelaskan mengenai Ye Na. Apa mereka tidak menyadari ada
yang aneh dari Shin Ye Na? Saat makan bersama tadi, Ye Na tidak makan
sedikitpun. Dia terus bicara sambil memotong makanannya sekecil mungkin. Dia
terus bertanya yang tak perlu, juga bicara tentang enaknya makanan tanpa
dimakan. Dia meletakkan garpu setelah menyentuh bibirnya. Satu-satunya yang di
makan Ye Na tadi, hanyalah sepotong kecil jamur. Hal lain yang disadari Koo
Ryeon adalah saat dia bertemu Ye Na di toilet. Dia melihat di jari telunjuk Ye
Na ada bekas luka. Dan itu adalah bekas luka ketika dia menyodok mulutnya agar
memuntahkan makanan yang sudah dimakannya tadi. Sepertinya, dia sering
melakukannya.
Hm,
setelah mendengar penjelasan Koo Ryeon, dia jadi mengerti kenapa Koo Ryeon
meminta Ye Na mentraktir mereka makan. Jun Woong menyimpulkan kalau Koo Ryeon
terobsesi menjadi kurus. Tapi, apa alasannya? Tidak ada yang tahu kecuali Ye Na
sendiri.
--
Shin
Ye Na, sekarang, dia sedang menatap dirinya di depan cermin. Tubuhnya terlihat
sangat kurus. Tapi, setiap kali dia makan, dia akan langsung memuntahkannya
kembali, meskipun itu hanya sepotong roti. Dia juga takut dengan dirinya yang
seperti itu dan memohon untuk diselamatkan.
--
Esok
harinya,
Hari
yang cerah, jika tidak ada Man Sik. Di jam pulang, dia menyuruh semua orang
untuk nggak pulang dan ikut pesta karyawan. Huft, sepertinya dia sudah sering
melakukannya karena para karyawan sudah tahu kalau dia hanya mau minum miras
pakai kartu kantor. Menjijikannya, dia malah mengedipkan mata pada Koo Ryeon,
sebagai tanda agar dia ikut. Wueekk!
Setelah
menggoda, dia malah mengomentari Bo Ram yang menyimpan stok cemilan di laci
kantor. Bo Ram nggak peduli pada ejekannya sama sekali. Sama seperti yang
dikatakan Koo Ryeon, Bo Ram adalah orang baik hati. Dia sepertinya menyadari
kalau Ye Na kurang makan, jadi dia memberikan camilannya untuk Ye Na.
Setidaknya, makan sedikit saja untuk menjaga gula darah. Tapi, sepertinya,
emosi Ye Na tidak stabil. Di matanya, yang berdiri dihadapannya bukanlah Bo
Ram, melainkan gadis gemuk mengenakan seragam SMA. Refleks, dia langsung
membanting cemilan Bo Ram sambil memarahinya, apa tidak malu dengan tubuhnya?
Jika tak suka perkataan pak Han, kenapa tak berhenti makan? Kenapa dia terus
makan semua yang dia inginkan? Kenapa? Tidak bisa mengendalikan diri?!
Semua
amat sangat terkejut. Bo Ram langsung minta maaf dan merasa terlalu memaksa.
Dia berusaha memahami Ye Na. Ye Na juga terkejut karna emosinya tiba-tiba
meluap dan meminta maaf.