Sinopsis K-Drama : Tomorrow Episode 15 part 1

 

Sinopsis K-Drama : Tomorrow Episode 15 part 1



Melihat Joong Gil yang terus menerus membunuh orang karena dirinya, Ryeon memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan penyesalan, bahwa seharusnya dia tidak kembali hari itu. Jika tidak, mungkin akhir kisah cinta mereka bisa lebih baik daripada saat ini. Sama dengan Ryeon yang menyesal, Joong Gi juga dilingkupi penyesalan melihat tubuh kaku istrinya. Istrinya pergi tanpa sempat mengucapkan perpisahan padanya.  

-= Episode 12 : Sirkus =-


Setelah melihat bagaimana kehidupan Ryeon di masa lalu, Jun Woong mulai memahami semua perkataan Ryeon selama ini. Ryeon yang selalu menyuruh mereka yang ingin bunuh diri untuk tetap hidup. Ryeon yang memahami betapa pedihnya perpisahan tanpa ada ucapan selama tinggal. Dan Ryeon yang memilih tidak bereinkarnasi dan bergabung dalam tim MR. Semua agar tidak ada lagi orang yang merasakan penyesalan seperti dirinya.

Kaisar Giok juga menjelaskan alasan kenapa Joong Gil tidak bisa mengingat Ryeon. Semua karena pilihan Ryeon yang memilih bunuh diri, maka semua takdir dengan orang di kehidupan tersebut telah terputus, begitu juga dengan Joong Gil. Joong Gil juga telah menjalani beberapa kali reinkarnasi sebelum akhirnya bekerja di Jumadeung. Namun, karena luka di jiwanya begitu dalam, meskipun dia sudah bereinkarnasi, ingatan itu masih ada sehingga dia sering bermimpi buruk.


Yang dibicarakan, Joong Gil, sedang menjemput nyawa seorang wanita yang meninggal di rumah sakit. Wanita itu menerima takdir kematiannya dengan ikhlas tanpa pemberontakan. Dia malah bersyukur karena akhirnya bisa bertemu dengan putranya yang meninggal bunuh diri, lima tahun lalu. Sayang sekali, hal itu tidak mungkin karena putranya sedang menjalani hukuman di neraka dan semua takdir mereka telah terputus. Tidak peduli berapa kalipun mereka bereinkarnasi, mereka tidak akan pernah bisa bertemu lagi. Itulah hukuman dari bunuh diri.


Jun Woong merasa kalau takdir Ryeon dan Joong Gil begitu kejam. Tapi, itulah takdir. Kaisar Giok pun tetap tidak bisa ikut campur dalam takdir keduanya.

--



Baru saja Ryeon selesai berjalan-jalan, ketika dia kembali ke kantor, notifikasi the Red Light berbunyi. Target mereka kali ini adalah Ryu Cho Hui, 27 tahun dengan energi negatif 95 persen. Ryu Cho Hui adalah artis terkenal yang dulunya mantan idol. Di kehidupan lalu, dia adalah Gop Dan, pelayan setia Ryeon yang meninggal ketika melindunginya dari lemparan batu. Pelayan yang sudah seperti keluarga bagi Ryeon.


Ryu Cho Hui sekarang bekerja menjadi aktris dan sangat terkenal. Dia debut sebagai penyanyi di usia 17 tahun dan sudah menarik perhatian publik sejak awal debut meski bukan berasal dari agensi besar. Saking populernya, Jun Woong juga mengenal Cho Hui karena sering menontonnya saat menjalani wamil. Cho Hui pernah beberapa kali berbicara tentang masalah kesehatan akibat jadwal yang padat. Dia mulai berakting 3 tahun lalu. Awalnya, aktingnya sangat buruk hingga mengkritik aktingnya menjadi hiburan nasional. Tapi, aktingnya meningkat seiring dengan dramanya dan akhirnya mendapat pengakuan penonton. Cho Hui juga melakukan banyak iklan.


Meski begitu, Cho Hui mendapat banyak komentar negatif. Meskipun dia tidak pernah membuat masalah, namun karna Cho Hui adalah tipe yang bicara dengan lugas, jadi banyak yang mengkritik. Beberapa menyebarkan rumor kalau Cho Hui suka menindas juniornya.


Itu hal yang nggak dimengerti oleh Ryung Gu. Kenapa begitu banyak yang memberikan komentar negatif padahal Cho Hui tidak berbuat masalah? Ryeon menjawab kalau alasannya karena Cho Hui adalah idol. Orang-orang menginginkannya sebagai boneka cantik, tidak lebih. Jun Woong menambahkan kalau sepertinya ada beberapa yang menjadi buzzer. Jika ada yang memberikan komentar positif mengenai Cho Hui, tiba-tiba saja muncul komentar jahat sehingga orang-orang membenci Cho Hui lagi. Huft, jika dimasa lalu omongan yang terdengar menakutkan, sekarang ketikan jari jauh lebih menakutkan dan sadis. Ditambah lagi dengan berita yang menggunakan judul click-bait hanya demi konten. Netizen yang malas membaca, hanya membaca judul click-bait, menyimpulkan sendiri dan merasa pemikirannya paling benar. Sampah!

--



Mulai hari ini, Ryeon dan Ryung Gu mulai bekerja menjadi pengawal Cho Hui. Sementara Jun Woong menjadi manager sementara Cho Hui. Baru saja mulai bekerja, mereka sudah harus mendengarkan omelan Presdir Agency Cho Hui ke manager Cho Hui. Ini terkait foto skandal Cho Hui. Seorang reporter mengirimkan foto Cho Hui sedang bersama Wakil Presdir Grup Mindong di sebuah hotel. Masalahnya, wakil presdir Grup Mindong adalah pria tua beristri yang sedang pisah ranjang dengan istrinya. Jika foto itu sampai tersebar, berbagai rumor pasti akan tersebar. Cho Hui yang mendengar kemarahan Presdir agency-nya, terlihat tenang. Tapi, sebenarnya dia merasa kecewa karena tidak ada yang menanyakan kebenaran mengenai foto itu dan malah menuduhnya macam-macam.



Yang sebenarnya terjadi, malam itu, Cho Hui mempunyai janji temu dengan teman wanitanya di hotel. Temannya meminta agar mereka bertemu di hotel karena tidak nyaman jika banyak orang melihat. Cho Hui udah semangat mau bertemu dengan mereka dan sudah memesankan kamar juga, tapi teman-temannya malah membatalkan janji begitu saja. Di lobby hotel, dia nggak sengaja ketemu dengan wakil presdir Grup Mindong. Layaknya kenalan, mereka pun berbasa basi sejenak sambil jalan menuju lantai kamar masing-masing. Hal itulah yang dipotret sama reporter. Padahal, kamar yang di tuju mereka berdua berbeda. Namun, reporter penguntit itu mana mau tahu, yang penting dia mendapatkan foto bagus yang bisa digunakan untuk mengancam.


Namun, nggak peduli apapun alasannya, Presdir nggak peduli. Dia lebih memilih agar mereka menutupi foto skandal tersebut dan membatalkan semua jadwal Cho Hui. Cho Hui langsung menolak, soalnya hari ini dia harus melakukan gladi bersih perilisan album barunya. Dia sudah menyiapkan album ini selama setahun, jadi ini sangat penting baginya.


Tanpa mempedulikan protes, Cho Hui tetap pergi ke gedung untuk gladi bersih. Di dalam mobil, Cho Hui nggak bisa beristrahat sedikitpun karena khawatir wajahnya akan bengkak jika tidur. Di balik sikap galaknya, Cho Hui sebenarnya cukup tertekan dengan kehidupannya. Dia tidak hanya harus menghadapi komentar negatif para anti-fansnya, tapi juga maslaah ayahnya. Ayahnya adalah penjudi yang selalu membuat onar. Apalagi sejak Cho Hui sukses, dia menjadi semakin sering mengacau dengan memeras uang dari adik atau Ibu Cho Hui.


Di dunia kerja, dia juga harus menghadapi orang-orang dengan karakter menyebalkan. Salah satunya seperti seorang penyanyi balada bernama Seol In U yang sudah beruang kali merayu dan mengajaknya makan malam bersama. Padahal Cho Hui sudah menunjukkan rasa tidak nyaman dan tidak suka dengan sikapnya yang kurang ajar, namun, In U ngga sadar dan malah menyindir kalau dia kan bukannya mengajak Cho Hui tidur bersama.


Selanjutnya ada juga seorang idol bernama Park Song I, yang merupakan member dari girl group Lavina. Di depan semua orang, Park Song I selalu menunjukkan sikap ramah, sopan dan ceria. Namun, sebagai orang yang sudah lama bergelut di bidang ini, Cho Hui tahu kalau Song I membully seorang anggotanya yang bernama Ri Jin karena kemampuan Ri Jin yang lebih baik daripadanya. Sebagai senior yang baik, Cho Hui pun memberikan teguran atas sikapnya. Alih-alih menerima teguran dan nasehat Cho Hui, Song I malah menunjukkan sikap aslinya. Dia memperingati Cho Hui agar tidak ikut campur dan tutup mulut saja atas masalah grupnya. Emang dia kira akan populer selamanya? Cho Hui hanyalah idola tua.



Cho Hui nggak gentar atas peringatan Song I, dan balas memperingatinya. Dia kira bisa bertahan dengan menutupi skandal tanpa bakat? Tidak peduli seberapa besar agency-nya, hanya bakat yang bisa membuatnya bertahan. Dan Song I nggak punya bakat apapun. Selama debut, dia belum mencapai apapun. Dia bukan penyanyi yang baik. Tidak juga pandai menari. Tidak pula hebat di acara ragam. Dia hanyalah pemalas yang berlindung di balik anggota grupnya.

Emosi Song I semakin menggebu-gebu dan hendak menampar Cho Hui. Sayang sekali, sebelum dia sempat melayangkan tamparannya, Ryeon muncul. Ekspresi wajah Song I langsung berubah manis dan dengan sopan, pamit keluar.


Setelah selesai berias, Cho Hui tinggal menunggu gilirannya untuk naik ke panggung. Sialnya, sebelum naik ke panggung, dia malah mendapat telepon dari ayahnya. Ayahnya meminta uang lagi. Saat Cho Hui menolak, dia malah mengancam akan menemui reporter dan menyerahkan semua omongan kasar Cho Hui padanya. Huft! Cho Hui benar-benar lelah dengan semua masalah yang terjadi hari ini.



Wajahnya saja sudah kelihatan pucat. Tapi, dia tetap memaksakan diri melakukan gladi bersih. Dan benar saja, di tengah latihan gladi bersih, Cho Hui tumbang. Melihat itu, Jun Woong langsung bergegas mengambil kain panjang untuk menutupi kaki Cho Hui dan menggendongnya.


Bayangkan, bukannya di bawa ke rumah sakit, Cho Hui hanya dibawa pulang ke rumah untuk beristirahat. Dia kelihatan sudah lelah dan mulai berpikir untuk mengakhiri hidupnya.

“Apa menurutmu Alam Baka akan lebih baik dari dunia ini?” tanya Ryeon, mendengar gumamannya yang ingin mati.

“Lantas, kau harap aku melakukan apa? Tak ada yang berpihak kepadaku. Mereka hanya menganggapku sebagai produk untuk dijual.”


“Kau orang yang tak boleh mati seperti itu.”

“Aku orang yang seperti apa?”

“Meski dirimu… tampak bagai bintang yang bersinar, namun kau hanyalah orang biasa yang kesepian dengan banyak hal yang harus dipikul. Aku ingin menolongmu.”

“Siapa kau? Kau bukan pengawal, 'kan?”

“Kau akan tahu pada waktunya. Karena itu, berikan kami sedikit waktu,” pinta Ryeon.


Setelah bicara dengan Cho Hui, Ryeon bicara dengan Ryung Gu dan Jun Woong. Jun Woong merasa kasihan dengan Cho Hui yang walaupun terkenal, tapi saat sakit, dia hanya bisa beristirahat di rumah dan nggak bisa ke rumah sakit. Itu gegara takut muncul skandal. Udah hidupnya sulit, Cho Hui masih harus menghadapi komentar jahat. Yang Cho Hu tahu untuk menghadapi semua itu hanyalah bersabar dan melupakan. Dengan berbagai pertimbangan, Ryeon menyerahkan Cho Hui ke Jun Woong dan memintanya untuk selalu bersamanya.  

Meski sedikit bingung karena dia yang di tunjuk, Jun Woong mengiyakan.

--


Di Jumadeung,

Para pemimpin tim sedang berkumpul. Salah satu pemimpin, membicarakan perjalanan bisnisnya ke Neraka dan bertemu dengan pemimpin tim di sana yaitu Ha Dae Su. Dia mengeluh mengenai Dae Su yang masih saja, pemarah dan menjijikan. Ah, btw, Dae Su sempat membicarakan mengenai tim MR. Kelihatannya, Dae Su nggak setuju dengan pembentukan tim MR yang dianggapnya menyusahkan. Dae Su juga membicarakan mengenai Ryeon. Ryeon ternyata melakukan bunuh diri.

Sepertinya, fakta kalau Ryeon melakukan bunuh diri adalah rahasia. Karena semua kelihatan kaget saat tahu dosa yang dilakukan Ryeon adalah bunuh diri. Yang kelihatan paling kaget dan marah saat tahu Ryeon adalah orang yang melakukan bunuh diri adalah Joong Gil. Dengan penuh kemarahan, dia langsung pergi menemui Kaisar Giok.


“Aku datang untuk bertanya hal yang kau tahu dan tak kuketahui. Kau bilang mimpi itu cerminan dunia nyata dari luka kehidupan masa lalu. Aku selalu memimpikan hal yang sama setiap kali aku tidur. Mimpi yang entah dari kenyataan, kehidupan masa lalu, atau lukaku. Namun, ada Koo Ryeon di dalam mimpi itu. Apa Koo Ryeon berhubungan dengan luka kehidupan masa laluku?”

“Jangan langsung menyimpulkan.”

“Kenapa tak memberitahuku?”

“Aku agak sibuk sekarang.”


“Jika tak bisa menjawabnya, tolong bukakan kunci Buku Arwahku. Aku akan periksa sendiri.”

“Tidak,” tegas Kaisar Giok.

“Aku telah bekerja keras untuk Jumadeung selama ratusan tahun.”

“Aku tahu pasti dedikasimu.”

“Apa alasan sebenarnya Tim MR dibuat?”

“Untuk mengembalikan keseimbangan antara Dunia Fana dan Alam Baka…”

“Orang yang bunuh diri bisa selamatkan siapa? Ini kemunafikan yang melebihi penipuan,” teriak Joong Gil.

“Betapa menyedihkannya keberadaanmu. Aku telah berjanji pada seseorang. Dia minta agar kau tak diizinkan melihat kehidupan masa lalumu.”


“Siapa dan apa yang kau janjikan menggunakan hidup orang lain?” protes Joong Gil. “Janji dengan Koo Ryeon?”

“Janjiku denganmu. Kau memintaku untuk menjauhkanmu dari kebenaran jika suatu saat kau ingin mengetahuinya. Itu permohonanmu kepadaku. Kau… melakukan Sumpah Malaikat Maut kepadaku. Kau minta untuk membuatmu melupakan ingatanmu. Karena itu, lupakan semuanya dan kembalilah.”

Sayangnya, Joong Gil tidak mau mendengarkan perintah Kaisar Giok. Dia ingin mencari tahu masa lalunya dan hubungannya dengan Ryeon.

 

Post a Comment

Previous Post Next Post