Sinopsis K-Drama : Eve Episode 04 part 2

 

Sinopsis K-Drama : Eve Episode 04 part 2

Tayangan ini untuk usia 19+ Jika masih dibawah umur, silahkan baca yang lain.

Drama ini adalah fiksi. Orang, tempat, organisasi, insiden, grup, dan latar tidak berdasarkan kenyataan


La El dan Ny. Jang bertemu di ruang rahasia mereka. La El menunjukkan dokumen yang diberikan Eun Pyeong tadi yang berisi informasi mengenai Yoon Kyum. Nampaknya tidak ada yang aneh. Tapi, ditengah halaman terdapat biodata Yoon Kyum. Ibu kandung Yoon Kyum adalah Lee Jae Eun, pelayan di rumah keluarga Kang. tn. Kang merahasiakan hal itu dan membesarkan Yoon Kyum menjadi anak dari istri sah-nya.


Saat tau hal itu, Ny. Kang kaget, dong. Soalnya, tidak ada satu konglomerat pun di negara mereka yang akan mewariskan perusahaan mereka kepada anak yang tidak sah. Perusahaan pasti akan diberikan kepada putra sulung yang saha. Jika Kang Yoon Kyum bukan anak sah, berarti target rencana mereka dari awal sudah salah. Ah, sekarang La El mengerti kenapa mertua So Ra begitu mendesaknya memberikan cucu lelaki. Dia ingin menjadikan itu alasan untuk tidak memberikan perusahaan pada Yoon Kyum.


Berbeda dengan Ny. Kang yang panik karena sepertinya mereka sudah salah target, La El memikirkan hal lain. Dia teringat mengenai legenda Piazzolla yang dibicarakan Yoon Kyum waktu itu. Entah apa yang dipikirkan La El, tanpa sepengetahuan Ny. Kang, La El menghubungi seorang kenalannya di Argentina. Dia mau mencari Maria dan meminta temannya menyampaikan Maria untuk menghubunginya jika sudah sembuh. Katakan Sunny mencarinya. (Maria adalah Ibu kos-nya saat dia tinggal di sana).

--


Hari ini adalah jadwal latihan tango, lagi. Dam Ri dan Ji Hee sudah mulai berlatih menari bersama para pasangan mereka. Hanya So Ra yang masih tetap duduk tenang dan mengomentari keduanya yang vulgar karena begitu ingin menari dengan pria lain.


“Kamu tahu kalau menari adalah bentuk pemberontakan? Orang yang mematuhi aturan tidak akan menari,” ujar La El.

“Lantas?”

“Kukira kamu ingin menghancurkan aturan. Agar kamu bisa menjadi pengantin baru lagi dan punya putra sebelum kakak iparmu. Berlatihlah di sini agar bisa menghancurkan aturan dan mendapatkan semua keinginanmu,” bisik La El.


Dan seolah mendapat hipnotis, So Ra pun bersedia menari bersama pasangannya. Selesai menari, wajahnya langsung tersipu malu. Dia amat sangat senang menari dengan pria muda. Duh, tadi ngatain Dam Ri dan Ji Hee, tapi ternyata sama aja.

Karena suasana hatinya sedang baik dan dia sedang ‘bersemangat’, So Ra pun menelepon Yoon Kyum untuk menanyakan kapan dia pulang. Kelihatannya, Yoon Kyum bilang akan lembur karena So Ra langsung menggerutu kesal. Kalau lagi kesal begini, dia pun menelepon ‘dokter’ nya dan meminta konsultasi.


Dokter yang diteleponnya hanya kamuflase. Sebenarnya itu adalah nomor Do Wan. Do Wan memang bekerja untuk tn. Han tapi dia menyembunyikan hubungannya dengan So Ra. Hm, daripada hubungan, lebih tepatnya, pemuas (?)


Dasar So Ra, demi menemui ‘dokter’, dia sampai berias dan menyerahkan Da Bi untuk diantar pulang sama La El. La El nggak keberatan sama sekali karena ini bisa menjadi peluang baginya untuk mencari buku besar di rumah Yoon Kyum.


La El memanfaatkan Da Bi untuk menunjukkan ruang kerja Yoon Kyum dengan alasan butuh komputer atau laptop karena ingin mengubah sesuatu tentang bahan ajar kelasnya. Karena masih kecil, Da Bi percaya saja sama La El yang baik dan menunjukkan ruangannya. Setelah diberitahu ruangannya, La El langsung meminta Da Bi menunjukkan sepatu balletnya. Da Bi langsung mengiyakan dan berlari ke kamar untuk mengambil sepatu ballet. La El sekarang seorang diri di ruangan tersebut.


Nggak menyiakan waktu, dia langsung membongkar semua laci dan celah yang ada di sana untuk mencari sesuatu berupa buku besar. Diantara buku-buku Yoon Kyum di rak, La El menemukan sebuah buku mengenai tarian tango. Dan diantara lembaran kertas di buku, ada selipan kertas koran. Entah apa isinya, La El terlihat terkejut.




Da Bi mendadak kembali. Panik, La El terburu-buru meletakkan kembali buku tango di raknya, tapi dia meletakkanya dengan tidak sempurna. Soalnya, dia kaget saat Da Bi bilang dia menyembunyikan sepatunya di gudang rahasia. Dan gudang yang dibicarakan Da Bi adalah ruang brangkas rahasia yang ada di ruangan tersebut. Ada tombol rahasia di sela rak buku. Ketika di tekan, lemari bergeser dan memperlihatkan pintu besi. Untuk masuk ke dalam, mereka harus memasukkan password, dan Da Bi tahu passwordnya. Da Bi bisa tahu mengenai tempat itu dan passwordnya karena saat dia bermain petak umpet, dia nggak sengaja melihat ayahnya masuk ke sana.

Isi di dalam brangkas tersebut sangat mencengangkan. Ada banyak emas batangan. Uang tunai dalam mata uang dollar maupun won. Ada juga dokumen mengenai orang yang di lobby. Dan tentu saja, ada buku besar keuangan setiap tahunnya di sana. La El nggak sempat melihat semuanya karena dari luar terdengar suara Yoon Kyum yang baru pulang.



La El dan Da Bi langsung panik. Da BI takut dimarahi karena masuk ke dalam brangkas rahasia itu. La El takut ketahuan mengenai niat sebenarnya. Terburu-buru, La El membawa Da Bi keluar dan bergegas menutup pintu brangkas. Mereka tepat waktu menutup pintu itu, tepat saat Yoon Kyum membuka pintu ruangannya. Meskipun tepat waktu, tetap saja Yoon Kyum marah karena mereka ada di sana.


Sayangnya, dia nggak sempat menginterogasi mereka karena Da Bi mengompol saking takutnya. Perhatian Yoon Kyum pun langsung teralih. Yang dia lakukan hanya mengusir La El. La El langsung pergi dengan perasaan kacau. Dia nggak menduga aja akan menemukan brangkas yang menyimpan begitu banyak hal.


Untuk menenangkan diri, La El nggak pulang ke rumah tapi ke studionya. Dan di sana, ternyata Eun Pyeong sudah menunggunya. La El pun mengundangnya ke dalam untuk berbicara.

“Kang Yoon Kyum berbahaya. Aku ingin kamu tahu dia mampu melakukan apa pun,” beritahu Eun Pyeong.

“Aku agak lelah hari ini. Bisakah kamu pergi?” pinta La El.



Eun Pyeong pun menuruti keinginannya. Baru beberapa langkah dia pergi, Eun Pyeong tiba-tiba berbaik. Dan tanpa sengaja, dia pun melihat La El membuka blazernya. Di dalam blazer, dia mengenakan baju tidak berlengan, sehingga Eun Pyeong bisa melihat bekas luka di sana yang ditutupi dengan tatto. Itu sama dengan bekas luka La El.

“Bekas luka itu... Kamu membuat tato di bekas luka dari hari itu?” tanya Eun Pyeong. Pertanyaan yang membuat La El kaget dan langsung memakai kembali blazernya. “La El. Rasa sakitnya tidak akan pernah hilang. Kenapa kamu memperburuknya? Berhentilah menyakiti dirimu.”

“Beberapa luka  harus dirawat dengan rasa sakit yang lebih besar.”

“Tidak... Tidak. Ada cara lain, La El. Jalan yang kamu ambil terlalu berbahaya.”

“Jika takut, aku tidak mungkin memulainya.”


“Kumohon, La El.”

“Cukup. Silakan pergi. Jika kamu menghalangiku, aku akan membuatmu membayarnya. Pergilah.”

“Baiklah. Aku tidak akan menghalangimu. Tapi tolong lakukan satu hal ini. Sama seperti kamu ingin aku mengingatmu, ingat ini. Aku harus mengirimmu ke tempat jauh karena tidak bisa melindungimu, tapi sekarang berbeda. Aku punya kekuasaan untuk melindungimu. Jadi, jika kamu bersikeras menempuh jalan itu... Saat kamu butuh bantuan, pikirkanlah aku. Aku ingin membantumu, La El,” janji Eun Pyeong.

--



So Ra benar-benar menikmati waktunya bersama Do Wan, tapi dia kelihatan nggak bahagia. Dia sampai bilang ke Do Wan bahwa dinding paling tinggi di dunia adalah punggung suami yang membelakangi istrinya. So Ra benar-benar nggak menghargai Do Wan. Dengan santainya, dia menendang Do Wan hingga terjatuh dari kasur. Dan begitu mendengar dari sek. Kim kalau suaminya pulan cepat, So Ra bergegas pulang. Dia sibuk merias diri dan mulai berteriak memarahi Do Wan saat melihat bekas cupang di lehernya.



Begitu sampai di rumah, So Ra berbohong kalau dia pulang telat karena habis dari rumah ayahnya. Dia takut jika Yoon Kyum tahu dia berselingkuh dengan Do Wan. Sayangnya, Yoon Kyum juga nggak begitu peduli. Bukannya kembali ke kamar, dia malah pergi ke ruang kerjanya.



Saat itulah dia baru melihat lebih mendetail kejanggalan di ruang kerjanya tersebut. Buku tangonya terlalu mencuat keluar, yang artinya ada seseorang menyentuk buku tersebut. Dan koran yang diselipkan di sela buka adalah kora berita terkait kecelakaan yang dialami Lee Jae Eun, ibu kandung Yoon Kyum. Kecelakaan itu yang membuat ibu kandung Yoon Kyum meninggal dunia.

Sementara itu, La El sedang berada di ruang ganti. Dia bersiap untuk pertunjukkannya. Meskipun sudah mendapat peringatan kalau Yoon Kyum adalah orang yang berbahaya, La El sama sekali tidak takut. Dia malah memikirkan koran yang ditemukannya di sela buku tango Yoon Kyum. Jika Yoon Kyum menyimpan koran tersebut, bukankah ada kemungkinan kalau Yoon Kyum membenci grup LY?

Memang kenyataannya, masa kecil Yoon Kyum nggak bahagia. Dia selalu dipukuli oleh ayahnya karena Ibunya adalah seorang pelayan.



Dan entah apa yang dipikirkan oleh Yoon Kyum saat ini, tapi dia memutuskan menemui La El. Di La Boca. Tempat pertunjukkan La El.


“Kamu bertanya apa aku tahu La Boca. Aku sangat mengenal tempat itu. Jalanan milik gelandangan lebih nyaman daripada hotel mewah. Apa yang akan terjadi jika aku terpikat rayuanmu? Aku akan memperlakukanmu seperti orang rendahan dari La Boca. Kamu tidak keberatan?” tanya Yoon Kyum. “Aku akan memberimu kesempatan untuk lari. Untuk tetap menjadi istri yang baik dalam ingatan suamimu. Agar tidak diberitakan seperti pelayan yang mati mengenaskan.”


“Aku tidak akan lari. Aku menginginkanmu,” jawab La El, sangat yakin.



Tidak ada lagi keraguan. Yoon Kyum mencium La El. Hubungan terlarang mereka dimulai.

 

-=-=-=-=-=-=-=-


Epilog,

La El akhirnya dihubungi kembali oleh Maria. Daru kemarin-kemarin, La El mencari Maria karena ingin menanyakan mengenai kisah tentang bandoneon Piazzolla. Selain kepada dirinya, apakah Maria pernah menceritakan kisah itu kepada orang Korea lainnya?

“Apa kalian bertemu?” tanya Maria.

“Apa maksudmu?”

“Setelah kamu kembali ke Korea, seorang pria datang. Melihatnya mengingatkanku padamu. Dia sepertimu, menutup diri dari dunia luar karena luka masa kecilnya. Dia sangat sedih karena ibu kandungnya meninggal secara mengenaskan. Jadi, aku menceritakan kisah bandoneon kepadanya.”

“Siapa namanya?”

“Namanya Kang... Ya. Yoon Kyum Kang,” jawab Maria.



Dulu sekali, La E dan Yoon Kyum pernah bertemu saat di Buenos Aires. Saat itu, bahu mereka saling bertabrakan. La El tidak melihat siapa yang menabraknya.



“Kalian benar-benar bertemu?” tanya Maria, lagi. Mengulangi pertanyaan pertamanya. “Itu hanya dalam imajinasiku, tapi jika benar-benar bertemu, kalian punya hubungan luar biasa. Kembaran jiwa ditakdirkan bertemu bagaimanapun caranya, apa pun yang terjadi. Kembaran jiwa pasti akan saling menemukan.”

 

 

 

 

 

 

Post a Comment

Previous Post Next Post