Sinopsis K-Drama : Eve Episode 05 part 1

 

Sinopsis K-Drama : Eve Episode 05 part 1

Tayangan ini untuk usia 19+ Jika masih dibawah umur, silahkan baca yang lain.

Drama ini adalah fiksi. Orang, tempat, organisasi, insiden, grup, dan latar tidak berdasarkan kenyataan



La El dan Yoon Kyum terlibat ciuman yang menggelora. Namun, hanya dalam beberapa menit, Yoon Kyum seperti mendapat kewarasannya kembali dan langsung mendorong La El jatuh ke tanah. Dia terlihat terkejut dengan tindakannya sendiri, namun, malah menyalahkan La El karena begitu berani melewati batas dan menggodanya. Dengan amarah yang meledak-ledak, dia menyuruh La El untuk merasakan gimana rasanya menjadi pelayan yang mati mengenaskan (Yoon Kyum membicarakan mengenai Ibu kandungnya). Yoon Kyum juga menyuruh La El untuk menunggu tanpa kepastian seperti anjing yang menunggu pemiliknya. Datang dan pergi sesuai perintahnya. Jika dia meminta menunggu, jangan beranjak dari tempatnya.

Kelihatannya, semua perkataan itu adalah bentuk luapan emosi yang selama ini di pendam oleh Yoon Kyum jauh di lubuk hatinya, melihat Ibunya yang diperlakukan seperti anjing oleh tn. Kang.

--


Seperti biasanya, La El akan melaporkan semua perkembangan rencana mereka pada Ny. Jang. Tapi, Ny. Jang terus menerus menekannya dan meremehkannya karena tidak bisa mendapatkan Yoon Kyum padahal sudah berusaha seperti itu. Apa dia mau menghancurkan semua rencana mereka? Sudah diduga, La El terlalu muda untuk hal ini.


Perkataan Ny. Jang tersebut langsung men-trigger emosi La El yang selalu di pendamnya. Dia sangat marah karena Ny. Jang menyebutnya tidak memahami pria dan tidak pernah berkesempatan untuk memahaminya. Dia juga mengatakan kalau La El hanya menuruti semua arahannya untuk merayu Yoon Kyum. Di mata Yoon Kyum, La El terkesan gampangan! Yoon Kyum pasti tidak akan pernah mendekati La El lagi.

Waoah, tatapan mata La El menjadi berubah. Sangat tajam dan tegas. Dia malah mengajak taruhan, jika Yoon Kyum mendekatinya lagi, apa yang akan Ny. Jang lakukan? Dia mengingatkan Ny. Jang kalau dia juga mengalami hal yang dialami oleh Ny. Jang. Dia melihat ayahnya dibunuh secara brutal ketika masih remaja. Mungkin memang Ny. Jang yang memulai pertarungan ini, tapi dia yang bertarung! Dia yang bercinta dengan pria yang bahkan tidak dicintainya! Dan Ny. Jang malah menganggapnya belum dewasa?! Dia yang nggak tahu apa-apa!!


Ucapan dan tatapan tajam La El, membuat Ny. Jang sedikit bergidik. Apalagi, La El malah memperingatinya untuk tidak membuat kesalahan dengan mengatakan hal yang salah lagi. Wihh!

--


Gye Young menunjukkan dua versi draf proposal yang bisa Eun Pyeong lakukan untuk acara proyek karir TK Liyan. Jika Eun Pyeong ingin menyelamatkan reputasi, dia bisa memakai proposal A. Jika dia ingin berusaha, maka pakai proposal B. Gye Young inginnya mereka memakai proposal A, tapi Eun Pyeong mau pakai proposal B. Biar, dia ada alasan juga untuk bertemu La El.




Saat dia pergi ke sanggar tari La El, La El sedang menari tango sendirian. Tarian itu dilakukannya untuk menyibukkan diri agar melupakan perkataan Yoon Kyum padanya kemarin. Namun, tarian itu malah memikat Eun Pyeong yang datang menemuinya. Dia teringat dengan sosok rapuh La El di masa remaja dan berubah menjadi sosok yang amat dingin. Dan semua karena peristiwa di masa lalu tersebut.




Yang datang ke sana bukan hanya Eun Pyeong, tapi juga So Ra. Mereka berkumpul bertiga untuk membahas proposal acara proyek karir TK Liyan. Sementara mereka membahas proposal itu, anak-anak mereka bermain berdua, berpura-pura menari tango meniru yang biasa dilakukan La El. Selama berdiskusi itu, Eun Pyeong sangat jarang menanggapi ucapan So Ra dan hanya fokus melihat La El. Hal itu nggak luput dari perhatian So Ra. Makanya, saat dia mengajak Eun Pyeong untuk menghadiri pertemuan dengan suaminya di sebuah pesta, So Ra sengaja mengajak La El juga. Dan benar saja, saat La El setuju untuk datang, Eun Pyeong pun menyanggupi untuk hadir.



Setelah menyelesaikan pertemuan mereka, So Ra memerintahkan sek. Kim untuk mengantar pulang Da Bi sementara dia mau pergi menemui ayahnya. So Ra udah nggak sabar mau pamer ke ayahnya mengenai proyek kerja sama yang berhasil dilakukannya dengan Eun Pyeong untuk TK Liyan. Tapi, bodohnya, dia malah sudah terlanjur menyuruh sek. Kim pergi duluan. La El yang pintar langsung memanfaatkan kesempatan untuk menawarkan tumpangan. Begitu So Ra setuju, La El langsung permisi sebentar untuk mengambil tasnya, padahal sebenarnya dia mengambil peralatan spy.



Dia mengantarkan So Ra ke rumah tn. Han. Kelihatannya, So Ra benar-benar sudah jatuh ke tipuan La El. Dengan baiknya, dia malah mengajak La El untuk ikut masuk dengannya ke dalam rumah. Seolah sudah tau tempat favorit ayahnya, So Ra langsung pergi ke taman belakang. Disana, ayahnya sedang makan bersama Jung Chul, sementara di depan mereka ada pria yang terbaring di tanah dengan tubuh yang terluka parah akibat dipukuli. La El shock karena teringat kenangan buruk. Eh, So Ra malah dengan santai menyuruhnya untuk berpura-pura tidak melihat semua ini karena tidak baik jika dia tau terlalu banyak rahasia orang kaya. Nanti, dia bisa terluka. Setelah memberi peringatan itu, So Ra langsung menghampiri ayahnya dan pamer mengenai pencapaiannya.



Selama So Ra bicara dengan ayahnya, La El di minta menunggu di dalam rumah. La El benar-benar cerdik. Dia sudah menyiapkan banyak rencana. Dengan sengaja, dia menjatuhkan gelas teh, berpura-pura terkejut karena rasa teh yang panas, padahal dia tidak meminumnya sama sekali. Dia juga berbohong kalau tangannya melepuh dan meminta Do Wan (orang yang mengawasinya di dalam rumah) agar mengambilkan air dingin. Begitu Do Wan pergi mengambil air dingin, La El langsung menempelkan alat penyadap di bawah sofa. Dia juga memeriksa sekeliling ruangan di sekitar sana, mencoba mencari hal berharga yang bisa berbahaya bagi mereka. Karena begitu terburu-buru, La El nggak sengaja menjatuhkan alat penyadap satu lagi hingga masuk kolong lemari. Dia nggak punya kesempatan untuk mengambilnya kembali karena Do Wan sudah keburu kembali.


Setelah So Ra selesai bicara dengan ayahnya, La El mengantarkannya pulang. Perasaan So Ra benar-benar amat bahagia karena di puji oleh ayahnya barusan. Di pikiran So Ra, dia pasti udah sangat yakin kalau ayahnya akan memberikan pasaraya yang diinginkannya. Kebahagiaan itu bertambah saat melihat kepulangan Yoon Kyum. Yang tidak bahagia melihat So Ra bahagia adalah La El. Apalagi, Yoon Kyum mengabaikannya. Benar-benar tidak menatapnya.




Dan ya udah, dia mulai menjalankan rencana yang disusunnya. Dia sudah berhasil memasang penyadap di rumah tn. Han dan seolah keberuntungan berpihak padanya, dia berhasil mendapatkan bukti rekaman tn. Han yang menyiksa CEO Lee Chang Hwan, pemimpin Perusahaan Industri Eunsang, sama seperti cara mereka menyiksa ayahnya dulu. Ny. Jang sangat senang dengan bukti ini dan ingin mereka menyimpannya untuk digunakan nanti ketika menjatuhkan tn. Han. La El nggak sependapat dengannya. Dia ingin mereka menyerahkan bukti itu ke  tn. Lee dan membantunya agar tn. Lee bias membela perusahaannya secara hukum. Meskipun tindakan itu akan beresiko membuka identitas mereka, La El tidak peduli. Mereka tidak boleh mengabaikan korban karena jika mereka melakukannya, mereka tidak ada bedanya dengan tn. Han. Dunia yang mereka tinggali adalah dunia monster, tapi dia tidak ingin menjadi seperti mereka.

La El juga sangat yakin kalau dia bisa membuat tn. Han, So Ra dan Yoon Kyum diadili meskipun tanpa rekaman tersebut.

--





Hari acara, (nggak tau juga ini pesta apa)


Banyak para reporter yang datang untuk meliput acara tersebut. Orang-orang penting juga menghadiri acara ini, termasuk Eun Pyeong dan La El beserta suaminya. Di pesta terbuka ini, La El sengaja mengenakan dress yang cukup terbuka dan menunjukkan lekuk tubuhnya. Dia juga sengaja mendekatkan dirinya dengan suaminya. Yoon Kyum yang melihat itu, perlahan mulai terbakar api cemburu. Di acara tersebut, La El berperan menjadi juru translate So Ra dalam memperkenalkan Eun Pyeong dengan pimpinan Giovanni dari CL yang juga tuan rumah dari acara kali ini. La El sangat pandai berbahasa Prancis dan menarik perhatian para pria di sana. Yang terus menerus menatap La El bukan hanya Eun Pyeong tapi juga Yoon Kyum dan Chi Gyeom. Sayang sekali karena So Ra hanya menyadari tatapan Eun Pyeong pada La El.


Diam-diam, saat ada celah, La El bicara berdua dengan Eun Pyeong. Dia mengucapkan terimakasih karena Eun Pyeong sudah mau hadir di acara yang pasti membuatnya merasa tidak nyaman. Eun Pyeong tentu bersedia karena semua demi La El. Dia ingin membantunya meskipun dia juga nggak tau apa yang direncanakan oleh La El.


So Ra yang nggak tau apapun malah menggoda La El yang tampaknya disukai sama Eun Pyeong. Ah, bukan tampaknya, tapi dia yakin. Meskipun La El bilang Eun Pyeong hanya teman lama di lingkungan tempat tinggalnya dulu dan dia sudah menikah, So Ra tetap saja menggodanya dengan bilang, karena La El sudah menikah makanya itu membuatnya semakin menarik. Seperti buah terlarang. Walau begitu, dia berterimakasih karena berkat La El, dia jadi kelihatan terampil barusan. Pujian-pujian So Ra, membuat La El semakin berani dalam menyampaikan pendapatnya. Pendapat untuk menghancurkan keluarga So Ra. Dia menyarankan So Ra untuk tidak mengambil pasaraya milik Eun Dam Ri, tapi sebaiknya mengambil alih pasaraya milik kakak iparnya, Chi Gyeom. Pasaraya itu jauh lebih besar dan menarik. Hanya ucapan seperti itu, namun itu sudah berhasil memikat So Ra. Dia menjadi tertarik dengan pasaraya yang dimiliki Chi Gyeom.




Dan bodohnya Chi Gyeon, nggak menyadari niat jahat adik iparnya, dia malah sibuk merayu La El saat melihatnya hanya sendirian. Dia memulai percakapan dengan omong kosong ingin menyekolahkan anaknya yang masih SMP ke TK Liyan karena La El begitu memesona. Setelah itu, dia mulai memegang – megang tubuh La El. Sh**! Aksinya itu kelihatan sama Yoon Kyum. Dia merasa amat marah dan cemburu, apalagi La El malah tertawa-tawa. Soo Jung, istri Chi Gyeom yang juga melihat itu, melapor dengan emosi ke So Ra karena sudah mengundang La El yang malah menggoda suaminya. So Ra nggak begitu peduli dan malah mengejek saudara iparnya itu, hahahha tanpa tahu kalau suaminya pun terpikat dengan La El.



Tidak bisa lagi menahan rasa cemburunya, tanpa mempedulikan pandangan orang sekitar, Yoon Kyum langsung menghampiri La El dan mencoba menyingkirkan Chi Gyeom. Dia masih sopan dengan menegur Chi Gyeon yang sudah mabuk dan sebaiknya pulang. Chi Gyeom nggak mau dan malah menyeret La El. Dia juga berusaha mendorong Yoon Kyum, tapi dorongan Yoon Kyum lebih kuat sehingga membuatnya terjatuh. Setelah itu, Yoon Kyum langsung menarik La El ke tempat sepi. So Ra yang lagi sibuk bertengkar dengan saudara iparnya, nggak melihat kejadian tersebut.

Di tempat sepi itu, Yoon Kyum langsung melampiaskan rasa cemburunya. Kali ini, La El yang berkuasa atasnya. Dia nggak takut dengan kemarahan Yoon Kyum dan malah menyindir kalau Chi Gyeom setidaknya bukanlah seorang pengecut seperti Yoon Kyum. Dia mengingatkan ucapan Yoon Kyum yang memintanya untuk menunggu seperti seekor anjing. Dia udah nggak peduli dengan itu sekarang. Dia tidak mau melakukannya. Begitu mendengar ucapan La EL, malah Yoon Kyum yang menahannya agar nggak pergi dan memohon agar tetap bersamanya. Sorot matanya menunjukkan rasa takut dan rasa cintanya pada La El.


“Aku sempat terpengaruh oleh nafsu, tapi kamu menyadarkanku. Aku tidak mau lagi menjadi cinta satu malammu. Aku tidak suka perlakuan seperti itu. Jika menginginkanku, kamu akan merendahkan diri. Katakan kamu mencintaiku dan memohon agar kuterima. Aku yang akan berkuasa, bukan kamu. Kamu ingat permainan poker itu? Permainan terakhir akan menentukan yang menang dan kalah. Bertemu di tempat pilihanku pada hari ulang tahun istrimu. Ini bukan undangan. Aku menyuruhmu datang. Jika datang, kamu akan memilikiku. Tapi jika kamu menolak, tidak akan ada kesempatan lagi. Keputusan ada di tanganmu,” perintah La El.


Peringatan yang membuat Yoon Kyum galau setiap harinya.


Selama Yoon Kyum galau tersebut, La El terus melanjutkan rencananya. Di sesi latihan menari tango dengan So Ra dkk, La El memperkenalkan pada mereka mengenai suatu tempat yang bernama Milonga. Milonga adalah sebutan untuk klub orang menari tango. Di tempat itu, semua orang akan memakain gaun formal dan elegan untuk menari bersama orang asing. Mumpung mereka membahasnya, La El mengusulkan agar mereka membuat acara seperti itu di hari ulang tahun So Ra nanti. Idenya langsung disambut antusias oleh semua orang.


So Ra kelihatannya udah antusias menyambut hari ulang tahunnya. Jauh-jauh hari, dia sudah mengatur schedule  untuk acara di hari itu. Dia memerintahkan sekretaris Kim agar mengosongkan jadwalnya di sore hari karena dia akan mengadakan pesta dengan orang tua murid lain dan di malam harinya, dia akan menghabiskan waktu dengan Yoon Kyum. Karena perintah itu, sekretaris Kim membatalkan pesta kejutan besar yang sudah mereka siapkan dan sebagi gantinya, mereka harus menyiapkan kejutan mewah. So Ra memintanya menyiapkan pesta kejutan yang disempurnakan. Wkwkwkw, gimana bisa disebut pesta kejutan jika dia yang meminta disiapkan?

 

Post a Comment

Previous Post Next Post