Original Network : Channel 7
Pagi hari.
Kakek Chom menghampiri Chuen yang sedang memasak sarapan di dapur. Dia menyuruh
Chuen untuk mengantarkan makanan kepada Ibu Choi, lalu turun dan temui dia,
karena ada yang ingin di bicarakannya. Dan dengan patuh, Chuen mengiyakan.
Ketika Chuen
datang mengantarkan makanan, dengan khawatir Ibu Choi menanyai, apakah Kakek
Chom ada datang dan mengatakan sesuatu kepada Chuen. Lalu ketika Chuen pamit
untuk pergi dan menemui Kakek Chom yang ada dibawah. Ibu Choi menghentikannya.
“Ingatlah
Chuen. Aku sangat mencintaimu,” kata Ibu Choi.
“Aku juga mencintaimu,
Ma,” jawab Chuen sambil tersenyum.
Pertama-
tama, Kakek Chom memberitahu Chuen bahwa Chuen bisa pergi ke sekolah. Kedua,
dia memberitahu Chuen bahwa Lady Veena berniat untuk mensponsorin Chuen dan
mendukung Chuen untuk bersekolah. Dengan pergi bersekolah, khususnya ke
Bangkok, maka Chuen akan memiliki kehidupan sosial yang lebih baik. Dan Chuen
harus membalaskan dendamnya dan Ibu Choi.
“Balas dendam
apa? Aku tidak mengerti,” kata Chuen, bertanya bingung.
Lady Veena
sangat gugup dengan jawaban Chuen. Dan Lord Pichai menenangkannya untuk tidak
perlu khawatir. Jika mereka memang berjodoh, maka Chuen pasti akan datang dan
tinggal bersama mereka.
Tor kebetulan
lewat dan mendengar pembicaraan mereka. Lalu Lord Pichai pun memberitahunya
bahwa Lady Veena ingin mengadopsi Chuen. Mengetahui itu, Tor sangat senang
sekali.
Dihalaman.Kade datang menganggu Ton dengan alasan dia ingin ikut membaca buku bersama- sama. Lalu Tor datang. Tor memberitahu Ton bahwa Lady Veena ingin mengadopsi Chuen. Mengetahui itu, Kade langsung tidak senang. Sedangkan Ton tidak terlalu peduli.
Didalam
kamar. Chuen merenungkan perkataan Kakek Chom.
@@@
Dengan sedih,
Kakek Chom bercerita kepada Chuen bahwa dia sudah lama menunggu saat ini. Yaitu
menunggu Chawal datang untuk mengadopsi Chuen. Dia ingin Chuen membalaskan
dendam Ibu Choi kepada mereka.
“Dendam? Dendam apa? Aku tidak mengerti,” kata Chuen,
bingung.
“Lady Veena yang begitu dermawan dan meminta untuk
mengadopsi mu, dia adalah adik dari Niwat Chawal, orang yang merupakan alasan mengapa
kamu tidak memiliki Ayah,” kata Kakek Chom, memberitahu. “Dia membuatku
dan Ibumu sangat menderita. Dia mempermalukan kami. Dia membuat kami kehilangan
segalanya. Reputasi dan kehormatan kami. Ayahmu harus mati, karena dia
dikhianati. Dia menipu kami sampai tidak tersisa apapun. Ditambah kami difitnah
sebagai pencuri. Sehingga kami harus kabur dan hampir mati. Ayahmu ingin
seorang putra untuk membalas dendamnya. Aku juga sama. Tapi kamu malah seorang
gadis. Itulah mengapa aku membesarkanmu untuk kuat,” jelasnya.
Mengetahui
semua itu, Chuen merasa sedih. Lalu dia berjanji bahwa dia akan melakukan
segala yang Kakek Chom katakan. Dia akan membalaskan dendam Ayahnya, Ibunya,
dan Kakeknya.
“Sangat bagus,” kata Kakek Chom, puas.
Kakek Chom
sama sekali tidak berniat untuk membiarkan Chuen membunuh siapapun. Dia hanya
ingin Chuen membuat orang- orang yang telah membuat mereka menderita untuk
merasakan sakit dan penderitaan juga. Jadi orang- orang itu akan tahu apa itu
sakit dan penderitaan.
“Aku mengerti. Aku tidak akan mengecewakanmu. Aku akan
membalaskan dendammu dan melakukan segala yang kamu katakan,” janji Chuen.
“Terima kasih, sayang,” kata Kakek Chom, sangat
tersentuh dan puas. “Aku tahu, aku tidak akan dikecewakan olehmu, benarkan?” tanyanya,
menuntut jawaban Chuen. Dan Chuen mengangguk.
@@@
Mengingat
segala perkataan Kakek Chom, Chuen merasa dipenuhi tekad.
Lady Veena
menerima surat yang memberitahu bahwa Chuen setuju. Membaca surat itu, Lady
Veena sangat senang sekali. Dan Nanny Aon juga ikut merasa senang.
Dengan
senang, Nanny Aon memberitahu kabar bahagia ini kepada Ton dan Tor. Seperti
biasa Ton bersikap biasa saja. Sementara Tor bersikap riang. Namun saat Kade
ikut mendengar itu, dia langsung emosi.
“Palingan Bibi membawa dia sebagai pelayan,” kata Kade
dengan ketus.
“Tidak sama sekali Khun Kade. Lady memberitahu Chom bahwa
dia akan mengadopsi Khun Chuen sebagai anaknya,” balas Nanny Aon, membenarkan.
Lalu dia tertawa saat melihat ekspresi marah Kade.
Wing membawa
berbagai barang ke Bangkok dan memberitahu para pelayan bahwa Lord Pichai dan
Lady Veena akan membawa anggota Sarayut yang baru pulang.
Mendengar
kabar itu, Pelayan Jan langsung memberitahu Madam Kanda, Ibu Kade. Juga dia
menyuarakan ke khawatirannya, jika Lady Veena mengadopsi anak, maka seluruh
aset yang seharusnya Kade terima akan jatuh ke tangan orang lain. Dan dia
merasa tidak nyaman.
“Juea, mengapa kamu menangis?!” tanya Madam
Kanda, tidak sabaran, saat melihat Pelayan Juea yang berada disebelah Pelayan
Jan menangis.
“Aku kasihan pada Khun Kade. Kamu bersedia memberikan Khun
Kade, satu- satunya putrimu, untuk diapdosi Lady. Tapi kemudian, Lady malah
mengadopsi satu anak kampung lain,” jawab Pelayan Juea.
Mendengar
itu, Madam Kanda dan Pelayan Jan sama- sama membentak Pelayan Juea untuk diam.
Lalu Madam Kanda mulai memikirkan sebuah rencana untuk melindungi segala milik
putrinya, Kade.
Madam Kanda
memberitahu tentang Chuen kepada suaminya, Mr. Niwat. Lalu dia mengatakan bahwa
ketika Chuen datang, dia akan mengurusnya. Dan Mr. Niwat diam serta
membiarkannya.
Chuen menangis, ketika harus berpisah dari Kakek Chom dan Ibu Choi. Lalu dia menanyakan sebuah pertanyaan yang paling penting. “Ketika aku mulai bersekolah, haruskah aku memakai identitas pria atau wanita?” tanyanya.
Semangat....
ReplyDeleteTerus dilanjut ya...