Sinopsis Lakorn : Chuen Cheewa (2016) Episode 9 part 4

 

Original Network : Channel 7


Lady Veena merasa sedih, ketika melihat Mr. Niwat keluar dari kamar Ibu Choi dan tampak sangat lemas. Lalu diapun mengajak Mr. Niwat untuk pulang.

Ketika Mr. Niwat dan Lady Veena sudah pulang, Chuen mengantarkan obat untuk Ibu Choi. Dan dia melihat Ibu Choi menangis sangat sedih. Melihat itu, dia merasa khawatir. Tapi Ibu Choi langsung bersikap tegar dan mengelap air matanya.

Karena itu, Chuen pun tidak bertanya lebih jauh. Lalu dia menyuapkan obat kepada Ibu Choi. Dan Ibu Choi meminum obat tersebut.


Madam Kanda senang, saat mendengar kabar kalau kondisi Ibu Choi sangat buruk. Kemudian Pelayan Juea dan Pelayan Jan mulai berkhayal, bahwa setelah ini takdir Chuen juga akan jatuh, Chuen akan menjadi menantu dari keponakan Pelayan Jan, dan setelah Chuen menjadi menantu keluarga Jan, mereka bisa menyiksa Chuen setiap harinya.

“Tunggu sampai ini sukses terlebih dahulu, sebelum kalian berbicara,” kata Kade, memperingatkan Pelayan Juea dan Pelayan.

“Malam ini, mari nyalakan lilin dan taburkan bawang putih untuk mengutuk Ibu serta Anaknya tersebut,” kata Madam Kanda dengan bersemangat.


Malam hari. Tor datang berkunjung untuk menemui Chuen, tapi Bawahan Mun tidak menyambut kedatangannya. Namun Tor tetap ingin bertemu dengan Chuen.

“Aku tidak tahu apa yang terjadi di masa lalu. Tapi aku hanya khawatir dan berniat baik terhadap Chuen,” kata Tor dengan serius.

“Simpan niat baikmu itu,” balas Bawahan Mun.

Mendengar itu, Tor tidak tahu harus mengatakan apa atau bagaimana. Wing yang datang bersama dengan Tor, membujuk Tor supaya mereka pulang saja.

Dalam tidurnya, Chuen bermimpi Ibu Choi berpakaian sangat cantik sekali. Melihat penampilan Ibu Choi itu, Chuen agak bingung. Lalu Ibu Choi mengatakan kalau dia sudah sembuh sekarang, dia sudah sehat, dan sekarang dia sudah harus pergi. Namun sebelum pergi, dia berharap agar Chuen berbahagia. Lalu diapun pergi.

“Ibu!” panggil Chuen, terbangun. Lalu dia memanggil- manggil Ibu Choi yang tidur disebelahnya, tapi Ibu Choi sama sekali tidak bangun.


Dengan panik, Chuen langsung memeriksa nafas Ibu Choi. Dan sedihnya, Ibu Choi beneran sudah pergi. Ibu Choi meninggal.


Jasad Ibu Choi di kremasi. Dan Chuen sangat sedih sekali. Dia menangis didalam pelukan Kakek Chom. Mr. Niwat serta yang lainnya juga sedih.

“Kamu tidak lagi menderita sekarang, sayang. Semoga jiwamu menemukan kebahagiaan disana,” doa Kakek Chom, di dalam hatinya.


Chuen mengurung diri didalam kamar dan menangis. Lalu Kakek Chom datang, dan Chuen memberitahu Kakek Chom bahwa dia tidak ingin kembali bersama Lady Veena serta yang lainnya ke kediaman Sarayut lagi. Tapi Kakek Chom tidak setuju, dia menyuruh Chuen untuk harus mengikuti Lady Veena serta yang lainnya, karena dia tidak ingin mereka semua melupakan Ibu Choi nantinya. Dia ingin mereka semua menderita.

“Cheewan?” tanya Chuen, ingin tahu, ketika mendengar Kakek Chom menyebut Ibu Choi dengan nama Cheewan.


“Ibumu lahir dalam hidup yang bahagia. Dia bersinar dan ceria, sampai dia jatuh cinta pada nya, menyanyangi nya, menyembah nya. Tapi orang tua nya tidak menginginkan Cheewan sebagai menantu mereka, mereka menemukan wanita baru untuk nya, wanita yang mereka pikir sempurna. Dan seperti kehendak orang tuanya, dia menikahi wanita tersebut. Sementara Ibumu, dia bersedia menjadi istri kedua. Tapi kemudian, Niwat itu membalas cinta Ibumu dengan mengfitnah Ibumu selingkuh. Kamu lihat berapa banyak tersiksanya Ibumu,” kata Kakek Chom, bercerita dengan sedih.

Karena hal inilah, Kakek Chom ingin membalas dendam pada keluarga Chawal.


Lady Veena serta yang lainnya sudah cemas, apakah Chuen akan datang dan mengikuti mereka lagi atau tidak. Dan ketika Chuen datang, mereka semua sangat senang sekali.


Melihat Chuen dan yang lainnya kembali, Madam Kanda, serta yang lainnya, mereka langsung keluar dari dalam rumah dengan memakai pakaian merah cerah. Seperti merayakan hari bahagia.

Melihat itu, Chuen serta yang lainnya yang berpakaian hitam sebagai tanda berduka, mereka semua merasa tidak senang. Tapi Madam Kanda dan yang lainnya tidak peduli.


Aku akan menjalakan tugasku sebagai kakak dan pasangan dimasa depan dengan sempurna disetiap hal. Dan kami semakin dekat. Aku percaya diri, Chuen sangat menyukai ku juga. ketika kamu pergi belajar ke luar negri, awalnya aku merasa cemburu. Tapi sekarang dia jarang membicarakan tentang kamu lagi.

Sementara Khun Kade, dia masih menunggumu. Bahkan walaupun banyak pria yang mengejarnya, dia tidak pernah tertarik dengan siapapun. Menurutku dia wanita yang cocok untukmu.


Membaca surat dari Tor tersebut, Ton jadi merasa tidak bersemangat. Dia menghela nafas berat, “Seperti kamu cocok dengan Chuen saja."

1 Comments

  1. Makasih...semangat...
    Slalu ditunggu...m

    ReplyDelete
Previous Post Next Post