Original
Network : OCN tvN
“Drama ini
adalah fiksi. Tokoh, tempat, organisasi, insiden, kelompok, dan latar. Tidak
berdasarkan kenyataan”
Ayah Ji memanggil Atasan Yeom dan mengajaknya untuk bertemu.
Ketika Atasan Yeom datang, dia marah, karena dia sudah pernah bilang supaya
mereka jangan bertemu lagi. Tapi Ayah Ji mengabaikan amarahnya, dan langsung
mengatakan keinginannya, dia ingin Atasan Yeom membantunya mencari seseorang.
20 tahun lalu, ada lima anak yang mencoba kabur, salah satunya bernama Jung
Yoon Jae. Dan dia ingin mencari Yoon Jae. Karena dia merasa curiga, Yoon Jae
lah yang telah membunuh putrinya. Lalu dia menunjukkan rekaman suara dari Pak
Jung sebagai buktinya.
Pak Jung : “Kamu
ingin membayarku untuk membunuh seseorang?”
Yoon Jae : “Tidak.
Kamu hanya perlu memerankan orang yang dijebak atas pembunuhan. Aku sendiri
yang akan menyingkirkan putri Pak Baek.”
Pak Jung : “Siapa
kamu? Dendam apa yang kamu miliki sampai membunuh putri Pak Baek?”
Yoon Jae : “Kamu
ingin tahu siapa aku? Namaku Yoon Jae.”
Setelah mendengar rekaman itu, Atasan Yeom menyuarakan rasa tidak
percaya nya pada keraguan Ayah Ji. Intinya dia menolak untuk membantu.
“Kamu sudah melupakan gadis di vila itu?” tanya Ayah Ji,
mengancam.
@@@
Dulu disebuah vila, Atasan Yeom menyandera seorang gadis dan ingin
melecehkannya. Mengingat ini, Atasan Yeom menyangkal bahwa dia tidak mengerti
maksud Ayah Ji. Dia bersikap pura- pura bodoh. Sayangnya, Ayah Ji tidak peduli,
karena jika Atasan Yeom tidak membantunya, maka rahasia ini akan terungkap.
@@@
“Pusat kesejahteraan itu sudah ditutup 20 tahun lalu. Semua
catatan di sana juga sudah dibakar. Meski anak itu, Yoon Jae, adalah pelakunya,
bagaimana kita bisa menemukannya sekarang?” kata Atasan Yeom, masih membuat
alasan untuk tidak mau membantu. “Sungguh nahas putrimu meninggal, tapi
lupakanlah,” bujuknya.
“Ji Eun adalah orang paling berharga dalam hidupku,” kata Ayah Ji.
Lalu dia tersenyum, “Siapa orang yang seperti itu dalam hidupmu?” tanyanya.
“Apa?” seru Atasan Yeom.
Seorang berjas hitam datang ke tk. Dia berjalan sambil menyiulkan
sebuah lagu. Mendengar siulan itu dan merasakan tatapannya, seorang anak kecil
yang ada didalam kelas, dia berbalik dan menatap kepada si pria berjas hitam.
Atasan Yeom datang ke tk. Dia berlari dengan panik ke kelas cucu
nya, Min Ho. Dan sesampainya dia disana, ternyata Min Ho tidak ada di kelas,
dan bahkan guru tidak tahu kemana Min Ho menghilang. Diapun semakin panik, dan
dia berlari ke sana- sini untuk mencari Min Ho.
Untungnya, Atasan Yeom akhirnya menemukan Min Ho. Ternyata Min Ho
ada ditaman. Dan ketika Min Ho melihat Atasan Yeom, dia menceritakan kalau
barusan dia bertemu Joker, dia menyebutnya Joker, karena pria itu memakai
topeng Joker. Dan si Joker ini memberikan nya roti serta susu.
Melihat roti dan susu yang tampak sama persis, seperti yang pernah
Atasan Yeom berikan kepada Anak pertama dulu, dia panik.
“Pak Kepala Yeom, apa ada masalah?” tanya Perawat, dia berlari
datang ke arah Min Ho dan Atasan Yeom.
“Ke mana ibu Min Ho pergi? Kenapa tidak menjawab teleponku?” tanya
Atasan Yeom, marah.
“Bu Yeom...”
“Ibu ada tugas juri, dan belum pulang, Kakek,” kata Min Ho,
menjawab.
“Apa? Ibumu ada tugas juri?” gumam Atasan Yeom, tertegun.
Dikantor. Dari 9 orang juri yang Hakim Sung Hoon kirimkan pesan,
ada 1 orang yang tidak membalas. 1 orang itu adalah Coco Mom, namanya Yeom Hye
Jin.
@@@
"Tanggal
15 April 2022" . "Tiga hari lalu, hari kejadian"
Hye Jin dikejar oleh Joker. Dengan ketakutan, dia berlari ke dalam
hutan dan bersembunyi disana. Lalu tiba- tiba ponselnya yang ternyata jatuh
tidak terlalu jauh, berbunyi. Itu adalah telpon masuk dari Hakim Sung Hoon.
Tapi saat dia mau mengambil ponselnya dan menjawab telpon itu, Joker muncul di
hadapannya.
Joker memukul Hye Jin sehingga diri Hye Jin tidak sadarkan diri,
lalu dia memegang kaki Hye Jin dan menyeret tubuhnya. Namun ditengah
perjalanan, ntah bagaimana, Hye Jin tersadar. Dia memegang batu di dekatnya,
tapi karena tubuhnya sangat lemah sekali, maka akhirnya dia tetap saja tidak
bisa kabur.
Disebuah ruangan. Foto 9 juri di pasang di dinding dengan sangat
rapi dan boneka- boneka kayu kecil di pajang disana juga. Boneka kayu itu,
mewakilkan ke 9 juri.
Hye Jin berada di dalam sel eksekusi. Tubuhnya diikat ke kursi,
sama persis seperti korban Ji Eun sebelumnya. “Ayah… Ayah, selamatkan aku,”
panggil Hye Jin sambil menangis.
Eh, jika diperhatikan ruangan yang berisikan sel- sel penjara,
tampak sangat persis seperti ruangan eksekusi 20 tahun lalu.
"Tanggal
15 April 2022, penculikan Yeom Hye Jin"
@@@
Hakim Sung Hoon mencoba menelpon nomor Hye Jin. Tapi nomor Hye Jin
tidak aktif.
Atasan Yeom juga coba menghubungi Hye Jin, tapi hasilnya sama
seperti Hakim Sung Hoon. Kemudian dia mulai mengomel- ngomel kesal. Karena dia
mengira kalau Hye Jin pasti sedang pergi bermain- main ntah kemana. Lalu disaat
itu, Det. Kang datang ke kantor atasan Yeom.
“Bagaimana? Kamu sudah melacak ponselnya?” tanya Atasan Yeom.
“Ya. Kami tahu keberadaan putrimu,” jawab Det. Kang.
“Benarkah? Di mana dia?” tanya Atasan Yeom, senang.
Hye Jin ditemukan dalam keadaan sudah menjadi mayat. Alias
meninggal. Dia ditemukan telantar didalam hutan dengan tubuh memar, dan bibir
sobek, sama seperti kondisi mayat Ji Eun.
Bibi datang ke rumah sakit, mengantarkan makanan untuk Det. Sung
Jun. Lalu selagi Det. Sung Jun makan, dia menceritakan tentang berita mengenai
Hye Jin.
Mendengar berita ini, Det. Sung Jun langsung mencabut infus di
tangannya dan mengambil pakaiannya untuk berganti pakaian dan pergi.
Atasan Yeom datang ke kamar mayat. Melihat mayat Hye Jin, dia
jatuh dengan lemas dan menangis keras. “Hye Jin…” panggilnya, sedih.
Para detektif merasa turut berduka atas meninggalnya Hye Jin,
putri dari Atasan Yeom. Kemudian disaat itu, Det. Sung Jun datang.
“Kenapa kamu di sini? Kamu belum boleh bergerak. Nanti lukamu akan
terbuka,” kata Kapten Oh, dengan perhatian.
Det. Sung Jun mengabaikan rasa perhatian Kapten Oh padanya. Dia
masuk ke dalam kamar mayat untuk melihat mayat Hye Jin.
@@@
Ada memar dibagian dalam lutut dan siku Hye Jin. Panjang sayatan
dan tepi sayatan di pipi Hye Jin juga rapi. Semuanya identik dengan korban Ji
Eun. Penyebab kematian adalah karena sesak nafas. Tidak ada tanda kekerasan
seksual. Ini juga sama persis seperti korban Ji Eun, bedanya hanyalah ada jejak
kekerasan di tubuh Hye Jin.
“Kenapa dia diserang? Apa dia sulit ditaklukkan?” tanya Det. Sung
Jun, heran.
“Kuku-kukunya patah. Dia jelas melawan.”
Det. Sung Jun diam dan berpikir. Dia tidak mengerti, sekarang Pak
Jung ada dirumah sakit, jadi bagaimana caranya Pak Jung membunuh Hye Jin. Pak
Jung dirawat dirumah sakit pada tanggal 15 sekitar pukul 6 pagi. Mengetahui
ini, Dokter Cho menebak, kalau ini bukanlah hal yang mustahil bagi Pak Jung
untuk membunuh Hye Jin.
“Waktu kematiannya antara tengah malam dan pukul 2 pagi tanggal
15,” kata Dokter Cho.
“Ah, Dasar licik,” keluh Det. Sung Jun, kesal pada Pak Jung.
Tangan Pak Jung di borgol ditepi tempat tidur supaya dia
tidak bisa kabur. Dan Pak Jung secara
diam- diam mencoba untuk melepaskan tangannya dari borgol supaya bisa kabur.
Tapi saat dia sudah hampir mau berhasil, Det. Sung Jun tiba- tiba datang dan
menuduhnya sebagai pembunuh Hye Jin. Kepadahal dia saja tidak kenal siapa Hye
Jin itu.
“Tanggal 15 sekitar tengah malam dan pukul 2 pagi. Kamu menyayat
pipinya dan membunuhnya, bukan?” tanya Det. Sung Jun sambil menekan tubuh Pak
Jung.
“Benarkah dia dibunuh sekitar waktu itu?” tanya Pak Jung,
bersemangat. “Aku punya alibi. Ya. Wanita itu. Wanita itu adalah alibiku,”
jelasnya. Wanita yang dimaksud adalah Cho Eun Ki.
@@@
Diruang introgasi. Cho Eun Ki menceritakan kejadian pada hari itu.
Setelah sidang, semua juri makan bersama diluar, di Sisoo, restoran jepang yang
di kelola salah satu juri. Pukul 11 malam lewat sedikit, acara makan pun
selesai. Kemudian Pak Choi –si supir taksi-, dia mengantarkan empat orang dari
mereka pulang bersama. Empat orang itu adalah, Jung –pegawai perusahaan-, Coco
Mom –Hye Jin-, Eungam –cenayang-, dan Cho Eun Ki.
Cho Eun Ki adalah penumpang ketiga yang di antar pulang oleh Supir
Choi. Dan Hye Jin adalah penumpang terakhir yang tinggal di taksi.
Dalam perjalanan sudah mau mendekati rumah, Cho Eun Ki mendapatkan
pesan dari Hakim Sung Hoon. Dan dia membacanya. Saat itu, jam menunjukkan pukul
11.42 malam. Karena pesan itulah, makanya dia bergegas pulang. Kemudian dia
tiba dirumah dan …
“Nona Cho, kamu baik-baik saja?” tanya Det. Sung Jun, saat Cho Eun
Ki tiba- tiba saja berhenti berbicara dan menutup matanya.
“Saat itu pukul 11.50 malam,” kata Cho Eun Ki, memberitahu.
“Kamu menelepon polisi setelah pukul 5 pagi. Lantas, apa yang
dilakukan Jung Man Chun sampai saat itu?” tanya Det. Sung Jun.
“Tidak ada. Sepertinya dia memikirkan sesuatu,” jawab Cho Eun Ki.
Sebenarnya saat ini, Cho Eun Ki masih agak bingung. Kenapa dirinya
dipanggil dan ditanyain seperti ini. Dan Det. Sung Jun tidak menutupi darinya.
“Yeom Hye Jin dibunuh pada saat itu.”
“Tidak mungkin,” gumam Cho Eun Ki, terkejut.
@@@
Alibi Pak Jung terbukti, sebab pada waktu kejadian, Pak Jung ada bersama
sandera. Karena inilah, makanya para Detektif harus mengusut kasus ini dari
awal.
Det. Na berpendapat, kalau bisa saja kasus ini adalah ulah peniru.
Tapi Det. Kang tidak setuju, karena modus operandinya terlalu mirip. Kemudian
Det. Seok berpendapat, pelaku bisa jadi ada diantara mereka yang melihat foto
Ji Eun atau laporan autopsinya, sehingga modus operandinya bisa sama persis.
Orang yang melihat mayat Ji Eun adalah tim penyelidikan mereka, BFN, dan Tim
Forensik.
“Ada orang lain yang melihatnya,” kata Det. Sung Jun, menambahkan.
“Orang-orang yang melihat mayat Baek Ji Eun dan bersama Yeom Hye Jin sampai
sebelum dia meninggal. Para juri kasus pembunuhan Baek Ji Eun,” jelasnya.
@@@
"Prioritas
kami adalah melindungi aktor cilik dan hewan. Adegan berbahaya tidak dilakukan
anak-anak atau hewan. Tapi dengan pemeran pengganti dan boneka”