Sinopsis Korean Drama – Reborn Rich Episode 02

 

Sinopsis Korean Drama – Reborn Rich Episode 02




Hyun Woo sangat bingung dengan apa yang dialaminya saat ini. Dia seharusnya sudah mati, tapi kenapa dia malah berada di masa lalu dan menjadi anak bungsu dari Yoon Ki dan Hae Ini. Namanya adalah Jin Do Jun, cucu bungsu dari Jin Yang Cheol, pendiri Soonyang Grup. Dia sekarang adalah seorang chaebol. Dan hari ini adalah hari perayaan ulang tahun ke-60 ayahnya, sekaligus pertama kalinya keluarganya kembali mengunjungi keluarga Ji setelah menikah.



Semasa hidup sebagai Hyun Woo, Do Jun sudah pernah mengunjungi kediaman keluarga Ji yang mewah. Tentu, dia nggak pernah masuk ke dalamnya dan hanya berada diluar untuk membersihkan rumput ketika pertama kali bekerja di Soonyang. Berada sedekat ini dengan keluarga ini Soonyang, Do Jun bisa melihat bagaimana perlakuan pada paman dan bibi-nya kepada orang tuanya sekarang. Mereka memperlakukan Ibunya seolah Ibunya tidak ada dan terus menyindirnya saat Neneknya tidak ada disekitar mereka. Alasan mereka memperlakukan orang tuanya demikian karena tn. Jin juga bersikap dingin kepada keluarga Yoon Ki. tn. Jin sampai terang-terangan mempertanyakan, kenapa Yoon Ki harus menjadi putranya?!





Sementara Hyeong Ju, kakaknya menikmati pesta, Do Jun memilih untuk berkeliling rumah. Kakeknya, Jin Yang Cheol adalah orang yang sangat menyeramkan. Dia tegas dan mempunyai pemikirannya sendiri dalam berbisnis yang tidak dapat dipahami oleh putranya. Impiannya bukan hanya menjadi perusahaan pertama di Korea, tapi juga di Dunia.



Setelah melihat semua anggota keluarga Soonyang dari dekat, Do Jun menyadari satu hal. Dia nggak punya ingatan sama sekalli mengenai Jin Do Jun, si 4-2. Jika dia berusaha mengingat, kepalanya terasa sakit dan pikirannya kosong. Di tengah pemikirannya, dia nggak sengaja melihat seseorang memasuki sebuah ruangan. Rasa penasaran membuatnya mengikuti orang itu. Orang itu adalah Jin Sung Joon yang sedang memasuki ruangan koleksi kakeknya. Dia mencuri sesuatu dan saat mau pergi, malah kelihatan sama Do Jun. Karena terkejut, dia nggak sengaja memecahkan vas porselen putih. Hyeong Jun yang kebetulan lewat dan melihat itu, langsung berlari mencari ayahnya. Padahal ayahnya sedang bicara dengan para pamannya, tapi Hyeong Jun tetap saja melaporkan. Mana dia bilangnya Do Jun terlibat masalah.


Di ruangan koleksi tn. Jin, Sung Joon benar-benar nggak tahu malu. Dia menyuruh Do Jun mengakui kalau dia yang memecahkan vas. Ah, tapi jika Do Jun mau bilang tidak pun, tidak akan ada yang memercayainya. Semua orang hanya akan mendengarkannya karena dia adalah ahli waris yang sah dan kakeknya akan memihaknya apapun yang terjadi.

“Kamu benar-benar kacau, bahkan saat masih muda,” ujar Do Jun.



Sung Joon terpancing dan hampir meninju wajah Do Jun kalau saja Ibunya tidak mendadak muncul bersama Ibu Do Jun. Para ayah juga tiba bersama Jin Dong Ki, 2-0. Dan seperti yang sudah dikatakan Sung Joon sebelumnya, dia langsung memfitnah Do Jun yang memecahkan vas kemudian berusaha kabur, tapi ketangkap sama dia. Sudah diduga, semua memercayai ucapannya.

“Dia berbohong,” ujar Do Jun, tenang. “Vas itu… dia yang memecahkannya. Dia berusaha mencuri barang Pimpinan. Aku menangkap basah dia,” jelas Do Jun.


Dan sebagai buktinya, Do Jun merogoh saku Sung Joon dan mengeluarkan benda yang dicuri oleh Sung Joon. Semua tercengang. Merasa sudah gagal berbohong, Sung Joon meninju wajah Do Jun. Suasana makin kacau, kalau saja tn. Jin tidak muncul. Sung Joon yang ketakutan langsung sibuk membela diri, yang mana membuat kakeknya semakin marah. Kejadian ini membuat Do Jun merasa déjà vu. Ini sama seperti yang dibacanya di autobiography tn. Jin.


“Kakek tidak peduli dengan vas ini. Sung Koon, kamu akan melanjutkan warisan kakek dan menjadi pemilik Soonyang di masa depan. Semua yang kamu katakan dan lakukan bisa membuat atau menghancurkan mata pencarian pegawai. Bahkan mata pencarian keluarga mereka akan bergantung padamu. Namun, kamu bahkan tidak bisa mengendalikan emosimu? Bertingkah seperti ini, itu bukan kualitas yang memadai pada seseorang yang akan menjalankan bisnis, yaitu Soonyang,” ujar Kakek ke Sung Joon.


Semua ucapannya sama persis seperti yang dibaca oleh Do Jun saat hidup seperti Hyun Woo. Seolah ini menandakan bahwa dia benar-benar kembali ke masa lalu. Menyadari hal ini, Do Jun langsung kabur dari sana. Dia ingin bertemu dengan Ibunya yang masih hidup di masa ini. Seperti yang dia harapkan, Ibunya sangat sehat dan masih menjalan kedai gukbab. Ayahnya juga sehat dan bekerja di Anjin Motors. Hyeon Min, adiknya, adalah anak kecil yang manis. Hanya saja, tidak ada dirinya.




Dan Do Jun harus menerima bahwa dia kembali. Bukan menjadi Yoon Hyun Woo, melainkan Jin Do Jun, cucu bungsu dari keluarga Chaebol pemilik Soonyang Grup.



Setelah menenangkan dirinya dan menerima kenyataan yang tidak masuk akal ini, Hyun Woo yang telah terlahir kembali menjadi Jin Do Jun, mulai menyusun rencana untuk masa depan menggunakan pengetahuan akan masa depan yang dia miliki. Pagi-pagi, dia sudah pergi ke kediaman tn. Jin dengan alasan untuk meminta maaf atas kejadian kemarin pada kakeknya. Kedatangannya disambut dengan sangat hangat oleh Neneknya. Tapi, bagi para bibinya, dia dianggap datang setelah diperintahkan oleh Yoon Ki karena cara bicaranya yang seperti orang tua.


Nenek mengantar Do Jun ke lantai dua dan menyuruhnya duudk di depan ruang kerja kakeknya. Sembari menunggu, Do Jun menghabiskan waktu sambil membaca koran. Saat itu, bibinya, Jin Hwa Young datang sambil membicarakan pemilihan umum Presiden dan kandidat mana yang harus mereka dukung. Dia membicarakan itu dengan suaminya sebelum masuk ke ruang kerja ayahnya. Tentu saja, dia menganggap Do Jun yang masih anak-anak, tidak akan mengerti apa yang sedang dia bicarakan.




Di dalam ruang kerja ayahnya, para keluarga inti Jin, kecuali Yoon Ki sedang berkumpul dan saling mengemukakan kabar serta pendapat mereka mengenai pemilihan Presiden kali ini. Ada tiga kandidat dan yang paling lemah adalah Roh Tae Woo. Anak-anaknya melarang tn. Jin mendukung Roh Tae Woo karena dari kabar yang beredar, kandidat DJ dan YS jauh lebih unggul. Jin Hwa Young mendukung YS tapi Jin Dong Ki mendukung DJ. tn. Jin masih bimbang akan mendukung siapa dan mengakhiri pertemuan.


Di depan, para paman dan bibi yang melihat kedatangan Do Jun, mengajaknya bincang-bincang. Sama seperti istri mereka, mereka menduga Do Jun datang karna di suruh Yoon Ki. Sekretaris Lee Hyang Jae memberitahukan kedatangan Do Jun, tapi malah ditolak oleh tn. Jin. Dia nggak menganggap Do Jun sebagai cucunya dan malah bilang tidak punya putra lain selain Young Ki dan Dong Ki. Yang dilakukan tn. Jin sama saja seperti pengusiran. Walau begitu, Do Jun tidak takut sama sekali. Dia malah bilang, kalau dia datang untuk mengganti vas yang pecah kemarin.



Dong Ki langsung menertertawakan perkataannya dan mengejeknya yang nggak tahu harga vas. Do Jun menebak harganya tidak lebih dari 5. Dong Ki langsung mengejek 5 dollar? Atau 50 dollar?

“Tidak, 5 juta dollar,” jawab Do Jun, tetap tenang meskipun diejek. “Bukankah itu cukup untuk mendanai kampanye pemilihan presiden? Tolong beritahu kakek, jika itu aku, aku akan mendukung kampanye Roh Tae Woo. Roh Tae Woo akan menjadi Presiden.”


Ucapannya membuat semua tercengang. Young Ki langsung memarahinya karena sudah menguping pembicaraan. Dia juga mengatai orang tua Do Jun telah mengajarinya kurang ajar. Do Jun tertawa kecil sebelum menjawab kalau tidak ada orang tua yang mengajari anak mereka untuk kurang ajar. Sama seperti, tidak ada orang tua yang menyuruh anak-anak mereka mencuri barang-barang kakek mereka.

Skakmat! Dong Ki tersenyum kecil mendengar ejekan Do Jun. Hwa Young menyuruh Young Ki untuk tetap tenang dan abaikan saja ucapan Do Jun yang hanyalah anak-anak. Dia menyebut Do Jun itu hanya membaca koran dan sok bicara seperti orang tua. Tenang saja, begitu DJ dan YS setuju dengan pencalonan tunggal, Roh Tae Woo tidak akan bisa menang.

“Pencalonan tunggal? Menurut Anda mereka berdua akan mencapai kesepakatan?” tanya Do Jun, balik. “Kurasa tidak,” lanjutnya. “Itu seharusnya cukup untuk mengganti vas yang pecah. Kalau begitu, aku pamit.”




Semua ucapan Do Jun itu didengar oleh tn. Jin dari ruangannya dan dia kelihatan amat tertarik. Tepat begitu Do Jun pergi, tiba-tiba ada berita terkini yang mengumumkan kalau DJ dan YS telah menentang pencalonan tunggal. Mereka menentang konversi partai, yang artinya, keduanya akan mencalonkan diri menjadi Presiden. Semua seperti yang dikatakan oleh Do Jun. Detik itu juga, tn. Jin memerintahkan sekr. Lee untuk membawa Do Jun ke ruangannya. Pas sekali, Do Jun baru saja naik mobil.



Nggak pakai basa basi, tn. Jin langsung bertanya, gimana caranya Do Jun bisa tau kalau DJ dan YS akan menentang pencalonan tunggal. Untuk menjawab pertanyaan itu, Do Jun menggunakan sebuah perumpamaan. Singkatnya, anggap di kelas itu ada juara 1, 2 dan 3. Juara 1 dan 2 tidak akan pernah bekerja sama untuk mencapai puncak karna mereka yakin bahwa mereka akan bisa memenangkannya. Alih-alih kerja sama, mereka berdua akan melakukan apapun untuk membuat satu sama lain kalah. Hal ini akan membuat orang disekitar mereka berpikir kalau mereka tidak layak mendapatkan posisi 1 dan 2. Yang akhirnya diuntungkan dari mereka yang saling menjatuhkan adalah si peringkat 3 yang tidak dianggap. Jadi, itulah kenapa dia merasa Roh Tae Woo yang akan menang.


Dan sebaiknya, kakeknya segera memberikan dukungannya sebelum dia menjadi nomor 1. Jika mendukung sekarang saat dia masihlah nomor 3, dia akan berterimakasih. Tapi, kalau mendukung ketika dia sudah menjadi nomor 1, dukungannya akan disia-siakan.

Kelihatannya, tn. Jin sangat menyukai jawaban tersebut. Jadi, dia memberikan kuis tambahan untuk Do Jun. Kali ini, Do Jun meminta imbalan jika jawabannya benar. tn. Jin setuju dan malah suka dengan sikap Do Jun.

“Kita bahas nomor tiga bisa menang otomatis karena nomor satu dan dua sibuk bertengkar, bukan? Namun, ada pepatah ini juga. ‘Udang diremas sampai mati saat dua paus berkelahi.’ Kalau begitu, apa menurutmu ada cara agar udang mengalahkan paus?”

Pertanyaan yang sangat sulit. Do Jun tidak bisa menjawabnya. Dan Kakek kehilangan antusiasnya.



Sebenarnya, maksud pertanyaan tn. Jin adalah terkait keputusannya untuk berinvestasi dalam semikonduktor atau tidak. Dia sangat ingin memulai bisnis tersebut, namun, ada dua negara kuat yaitu AS dan Jepang. Anak-anaknya juga melarang karna hanya akan membahayakan posisi mereka. Mereka ibarat udang yang berada diantara 2 paus dan bisa mati terhimpit. Alasan tn. Jin bersikeras ingin berbisnis semikonduktor karena dia muak bekerja dengan para buruh. Musim panas lalu, ketika dia melakukan kunjungan, dia melihat para pekerja membentuk serikat dan melakukan protes meminta kenaikan gaji. Ini membuatnya berpikir untuk berbisnis dengan teknologi untuk mencari nafkah. Semikonduktor adalah masa depan Soonyang. Itu yang dia inginkan. Namun, apa hanya dia yang melihat sisi ini? Kenapa tidak ada yang bisa berpikir sepertinya?


Dan waktupun berlalu. Do Jun masih belum menemukan jawaban atas pertanyaan tn. Jin hingga dia melihat cover sebuah majalah ekonomi. Dimana terlihat Korea berada diantara AS dan Jepang. Detik itu juga, Do Jun menemukan jawabannya. Dia langsung menelpon ke rumah tn. Jin, tapi sayangnya kakeknya sedang melakukan perjalanan bisnis di Baghdad.






Saat itulah Do Jun baru tersadar kalau hari ini adalah tanggal dimana pesawat yang ditumpangi oleh Kakeknya akan mengalami kecelakaan. Kakeknya akan meninggal. Waktu yang tersisa hingga penerbangan adalah tiga jam! Dan Do Jun ingin menyelamatkan nyawa kakeknya tersebut. Dia langsung menghubungi penerbangan dan melaporkan adanya bom, tapi teleponnya hanya dianggap telepon iseng. Nggak habis akal, meski hujan, Do Jun pergi ke rumah tn. Jin dan mencari neneknya. Dia meminta neneknya menghubungkannya dengan kakek karena ada yang ingin dikatakan. Sayang sekali, kakeknya sedang rapat sehingga Do Jun hanya bisa menyampaikan pesan ke pegawai di sana. Belajar dari kesalahannya barusan, Do Jun nggak memberitahu mengenai pesawat yang akan mengalami kecelakaan, karena dia tau tidak akan ada yang percaya. Jadi, dia menyampaikan jawaban kuis Kakeknya, karena dia yakin, Kakeknya akan segera mengatur ulang penerbangan setelah membaca jawabannya.



Usaha Do Jun nggak sia-sia. Nyawa tn. Jin terselamatkan karena dia batal menggunakan penerbangan yang mengalami kecelakaan tersebut. Mereka menggunakan penerbangan lain sehingga bisa tiba lebih awal di Seoul. Benar-benar keberuntungan. Dan alasan tn. Jin pulang lebih awal karna dia akhirnya memutuskan membeli Youngjin Semiconductor. Semua karena jawaban Do Jun atas kuisnya. Cara agar udang tidak mati dalam pertarungan dua paus adalah membesarkan tubuhnya menjadi sebesar paus. Jika kakek tidak menyerah, waktu akan memihak udang. Dan proposal pembelian Youngjin adalah besok jam 17.00. Makanya, tn. Jin pulang lebih awal.

--


Hari ini adalah hari pengumuman kemenangan Roh Tae Woo. Dan semua berjalan seperti apa yang sudah diharapkan tn. Jin. Sebagai imbalan atas dukungannya, dia meminta hak monopoli semiconductors kepada Presiden.


Setelah menyelesaikan urusan semiconductor, sekarang tn. Jin mengajak Do Jun bicara. Ada sesuatu yang dia curigai. Apakah Do Jun tau mengenai masa depan? Mulai dari pencalonan presiden hingga pesawat yang akan meledak.


“Aku memang tau,” jawab Do Jun. “Bukan masa depan, tapi aku tau isi hati Kakek. Tidak mungkin udang bisa menang melawan paus. Kakek memberiku kuis itu, mencoba mengambil resiko karena Kakek tau usaha baru Kakek tampak ceroboh. Kakek tidak mencari jawaban. Kakek mencari persetujuan dan dukungan. Aku hanya tau perasaan di hati Kakek,” jelas Do Jun.


Jawaban yang amat sangat memuaskan tn. Jin. Dan seperti yang sudah di janjikan, tn. Jin akan memberikan hadiah yang diinginkan Do Jun. Do Jun meminta tanah, bukan uang. Dia bahkan memilih sendiri tanah yang diinginkannya, yaitu daerah Bundang. tn. Jin sedikit meremehkan pilihannya karena tanah itu berada di daerah yang tidak ada artinya, tapi karena Do Jun menginginkannya, dia akan membelikan 160,000 meter persegi.


Sekarang, Do Jun menawarkan kesepakatan baru. Dia akan memberikan kakeknya sesuatu yang tidak bisa dibeli dengan uang dan yang tidak dimiliki oleh Soonyang. Surat penerimaan universitas paling bergengsi, Universitas Nasional Seoul, Sekolah Hukum. Dia akan masuk ke sana.


Dan sebagai balasannya, Kakek menerima kembali keluarga Do Jun. Di hadapan semua anak-anaknya, dia mengumumkan kalau mulai akhir pekan ini, di pertemuan keluarga, keluarga Do Jun akan hadir. tn. Jin telah mengakui Do Jun sebagai cucunya.

Keluarga. 4-alfa benar. Pasti ada alasan aku menjadi keluarga ini. Alasan aku menjadi keluarga Jin. Disini. Salah satu dari mereka. Membunuhku.


Waktu terus berlalu. Hingga Do Jun menjadi mahasiswa baru dan berhasil memenuhi janjinya kepada Kakeknya. Diterima di UNS, jurusan hukum sebagai salah satu yang terbaik.

Aku terlahir sebagai Jin Do Jun. Bukan sebagai kerasukan, perjalanan waktu, atau reinkarnasi. Hidup ini adalah kesempatanku.

 

Post a Comment

Previous Post Next Post