Sinopsis
Chinese Drama : The Starry Love Episode 10
Selir
Xue tidak mendukung Chaofeng untuk menikahi Qingkui. Disamping karena Qingkui
adalah calon Putri Mahkota, tapi karena Qingkui juga adalah gadis baik yang
langka di Dunia Manusia. Dia nggak ingin Qingkui yang baik mendapatkan Chaofeng
yang playboy.
Saat
itu, di luar Alam Chenyuan sedang terjadi kekacauan. Ada badai besar dan
terjadi bencana alam lainnya. Selir Xue jadi mengkhawatirkan keselamatan
Qingkui yang hanya manusia biasa. Dia menyuruh Chaofeng untuk segera memeriksa
keadaan Qingkui, jangan biarkan dia terluka. Jika itu terjadi, dia tidak akan
memaafkan Chaofeng.
Chaofeng
bergegas pergi ke kediaman Qingkui. Eh, Qingkui ternyata juga baru tiba di
belakang Chaofeng, malah lebih cepat Chaofeng. Tadi, setelah dari tempat Selir
Xue, Qingkui tidak langsung pulang melainkan pergi mencari bahan obat untuk
Selir Xue bersama Haichao dan Sushui. Chaofeng
semakin menyukainya dan menasehatinya untuk lebih mengutamakan keselamatan diri
sendiri.
Tepat
saat itu, terlihat cahaya hingga ke ujung langit. Itu adalah pertanda bahwa
Raja Li menyuruh semua Pasukan Chenyuan untuk berkumpul.
Di
Alam Langit,
Kekacauan
bencana alam juga terjadi di alam langit. Semuanya juga khawatir kalau segel
Tanah Keruntuhan akan lepas. Padahal, baru 1000 tahun berlalu sejak Dewa Xuanguang
memperbaiki Tanah Keruntuhan terakhir kali. Ini masih terlalu cepat dari yang
mereka prediksi.
Di
Alam Binatang,
Situasi
juga sangat kacau. Raja Binatan juga ketkautan karena fenomena alam ini jauh
lebih mengerikan dibandingkan kali terakhir segel Tanah Keruntuhan terlepas.
Dia harus segera bergegas menulis surat ke Suku Dewa.
Di
Alam Manusia,
Sebagai
yang terlemah karena tidak mempunyai kekuatan sihir, fenomena alam ini tentu
sangat berdampak. Raja Liguang menjadi ketakutan dan kasihan karena putrinya,
Qingkui, belum sampai setengah tahun tinggal di Alam Langit, tapi sudah terjadi
peristiwa ini. (Raja Liguang masih belum tau kalau yang ada di alam langit
sekarang adalah Yetan. Dia khawatir kalau Qingkui akan menjanda). Namun,
sebagai Raja, dia harus lebih mengutamakan keselamatan Suku Manusia. Para
menteri juga mendesaknya untuk meminta bantuan Suku Dewa.
--
Disaat
dunia terporak poranda oleh hampir terbukanya segel Tanah Keruntuhan, Alam
Chenyuan malah ingin memanfaatkan hal ini. Dia masih nggak terima kalau Suku
Dewa menjadi pemimpin untuk Empat Alam setelah menyegel Tanah Keruntuhan.
Makanya, kali ini, dia akan menyerang Suku Dewa ketika Youqin melakukan
penyegelan Tanah Keruntuhan. Suku Chenyuan akan memanfaatkan situasi ini untuk
menjadi pemimpin Empat Alam dan mengalahkan Suku Dewa.
--
Yetan
yang mengkhawatirkan Youqin, bergegas mencari Feichi untuk mengetahui dimana
keberadaan Youqin. Youqin sekarang ada di Tanah Ghaib untuk berkultivasi demi
menguasai ilmu ‘Tingkat Tubuh Emas Sepuluh Bayangan.’ Masalahnya, kegoyahan
Tanah Keruntuhan terjadi begitu mendadak ketika Youqin sedang berada di Tanah
Gaib. Dan nggak ada yang bisa membuka perbatasan Tanah Gaib jika bukan Youqin
yang melakukannya. Mereka hanya bisa berharap Youqin segera menyelesaikan
kultivasinya dan keluar dari Tanah Gaib.
Mengetahui
hal ini, Yetan mengarahkan Feichi untuk pergi ke Aula Sembilan Awan dan
mengabari ke Kaisar dan Permaisuri Langit bahwa Youqin akan segera keluar.
Feichi mengiyakan arahan Yetan dan segera melakukannya.
Di
dalam Tanah Gaib, Youqin begitu berkosentrasi pada kultivasinya dan tidak
menyadari adanya kekacauan di luar. Karena, di dalam Youqin juga mengalami
kesulitan. Asap hitam mengerubungi tubuhnya dan perlahan keluar dari pintu
perbatasan. Yetan yang berjaga di depan pintu, semakin khawatir melihat ada
asap hitam keluar dari perbatasan. Dia terus menerus berteriak memanggil
Youqin, namun, tidak ada jawaban. Saat itu, Sinar Mata Pelangi ditubuh Yetan
terus berkedap kedip. Yetan akhirnya nekat menerobos masuk dan bisa.
Kelihatannya karena jimat Sinar Mata Pelangi ditubuhnya.
Di
dalam Tanah Gaib, situasi juga kacau. Yetan melihat Youqin yang dikerubungi
asap hitam dan berteriak keras memanggil namanya, agar Youqin sadar. Setelah
usaha itu, akhirnya Youqin bangun dari kultivasinya. Yetan langsung mengabarkan keadaan diluar
sana. Dia juga memarahi Youqin yang membahayakan nyawa sendiri hanya demi
menguasai Ilmu yang hanyalah legenda. Ternyata, asap hitam yang mengerubungi
Youqin tadi adalah pikiran Youqin yang sudah Youqin segel di bawah pohon Tanah
Gaib.
Sepertinya,
pikiran itu keluar dari pohon akibat Tanah Keruntuhan dan berusaha memasuki
kembali tubuhnya. Pikiran itu mengerubungi Youqin dan Yetan kali ini dan
membawa mereka menjelajahi kenangan-kenangan di pikiran yang Youqin segel
tersebut. Hal ini membuat Yetan menjadi penasaran, pikiran hati apa yang begitu
ingin Youqin segel?
Kenangan
pertama adalah saat Youqin belajar di Akademi Dewa. Gurunya saat itu adalah
Dewa Xuanguang. Dewa Xuanguang adalah Dewa yang terkenal di Empat Alam karena
rela berkorban nyawa demi menyelamatkan dunia dengan memperbaiki Tanah
Keruntuhan. Kisah kepahlawanannya tertulis di buku-buku. Youqin sangat
menghormati Dewa Xuanguang yang sudah mengajarinya Ilmu shir dan arti keadilan
serta dunia.
Kenangan
kedua adalah di ujung tebing menuju Tanah Keruntuhan. Itu adalah kenangan masa
lalu Youqin, bukan masa sekarang. Di kenangan tersebut, Youqin menyaksikan Dewa
Xuanguang melompat memasuki Tanah Keruntuhan demi menyelamatkan Empat Alam.
Youqin kecil sangat ketakutan melihat kematian gurunya sendiri. Kematian Dewa
Xuanguang sangat meninggalkan trauma di hati Youqin. Hatinya terus merasa
ketakutan.
Tidak
lama setelah kematian Dewa Xuanguang setelah menyegel Tanah Keruntuhan, ayahnya
memerintahkannya untuk memperbaiki segel Tanah Keruntuhan kelak. Namun, rasa
takutnya tidak pernah lenyap. Rasa takut
itulah yang disegel oleh Youqin di bawah pohon di Tanah Gaib.
Asap
hitam menunjukkan saat Youqin kecil mengeluarkan paksa rasa takutnya. Hal itu
amat sulit dan menyakitkan. Namun, Youqin tetap melakukannya demi bisa
melangkah maju. Dan sekarang, rasa takut itu keluar dan ingin masuk lagi ke
tubuhnya. Youqin sekarang ingin membunuh bayangan Youqin kecil tersebut!
Yetan
tidak membiarkannya. Dia menghalangi Youqin
untuk menghilangkan sepenuhnya rasa takut. Tidak ada yang salah dengan
memiliki rasa takut. Bahkan Dewa Xuanguang juga merasa takut saat melompat
tadi. Jika orang tidak takut mati, mana bisa tau betapa berharganya hidup.
“Hari
ini, aku ingin memberitahumu hal ini. Youqin, kau boleh takut. Kau tidak
salah,” ujar Yetan kepada Youqin kecil.
Ucapan
itu mengena di hati Youqin. Mengurungkan niatnya untuk membunuh rasa takutnya.
Dia akhirnya mau kembali menerima rasa takut yang sudah dihilangkannya dari
dirinya. Keajaiban terjadi. Begitu Youqin menerima rasa takutnya kembali, dia
langsung menguasai Tubuh Emas Sepuluh Bayangan. Situasi di Tanah Gaib juga
kembali tenang.
Yetan
juga melihat semua bola-bola hasrat yang sudah dikeluarkan oleh Youqin. Dari
sana, dia baru tau kalau Youqin sudah hidup seorang diri selama 1500 tahun di
Tanah Gaib. Dia juga menyadari betapa kesepiannya Youqin, yang hidup dan
berlatih hanya demi mengorbankan diri menyegel Tanah Keruntuhan. Tidak ada
orang sebodoh Youqin.
Diantara
bola hasrat yang ada, ada juga bola hasrat saat Yetan mencium Youqin. Mereka
kembali bertengkar. Yetan bilang akan mencari suami yang hanya mencintainya dan
bukan Empat Alam. Mendengar ucapannya itu, Youqin langsung menyihirnya menjadi
kacang walnut. Dia juga menutupi mulut dan pendengaran Yetan. Youqin melakukan
itu karena dia akan bersiap untuk ke Tanah Keruntuhan dan tidak sanggup
mengucapkan perpisahan ke Yetan. Argh, dia pasti udah jatuh hati pada Yetan
apalagi setelah kejadian tadi.
Di
Aula Sembilan Dewa,
Semua
Dewa berkumpul di hadapan Kaisar dan Permaisuri Langit. Kaisar udah siap untuk
mengutus putranya melakukan tugas. Namun, Permaisuri nggak siap. Sebagai
seorang Ibu, mana mungkin dia tega membiarkan anaknya pergi, disaat dia tau
kalau kematian yang menunggu. Tanpa memedulikan posisinya, Permaisuri berlutut
memohon agar semua Dewa Dewi membantu Youqin dalam bentuk alat sihir seperti
pil Dewa, senjata militer atau zirah yang bisa berguna agar putranya dapat
kembali dengan selamat. Sayangnya, meskipun Youqin diberikan peralatan seperti
itu, nyawanya tetap tidak terjamin.
Saat
itulah, Youqin datang. Dia memberikan hormat kepada kedua orang tuanya dan
menyatakan niatnya untuk menyelamatkan ke-Empat Alam. Dia rela melakukan misi
mulia itu meskipun nyawanya terancam. Disamping itu, dia sudah menguasai Tubuh
Emas Sepuluh Bayangan. Dia berjanji akan menyegel sepenuhnya Tanah Keruntuhan
walaupun harus mengorbankan nyawa.
--
Di
alam Chenyuan,
Semua
pasukan sudah berkumpul. Entah bagaimana kabar mengenai Youqin sudah menguasai
Tubuh Emas Sepuluh Bayangan sampai ke telinga Raja Li. Yang jelas, Raja Li
sudah memberikan titah kalau mereka akan menyerang Suku Dewa. Mereka akan membunuh
Kaisar Langit. Orang pertama yang melenyapkan Suku Dewa dan masuk ke Aula
Sembilan Awan, akan menjadi Putra Mahkota Suku Chenyuan.
Demi
mempersiapkan penyerangan besok, ketiga pangeran mulai bersiap. Yang paling
antusias adalah Dingyun. Dia hanya fokus ke Wudai, tapi Ratu menyuruhnya untuk
lebih memperhatikan Chaofeng. Ratu bisa merasakan kalau ambisi Chaofeng amat
tinggi sekarang untuk menjadi Putra Mahkota. Pokoknya, di perperangan kali ini,
Dingyun harus berhati-hati. Jangan sampai Chaofeng punya kesempatan membalikkan
keadaan.
Karena
akan melakukan perperangan dan tidak akan bisa disamping Qingkui, Chaofeng
sengaja bekerja sama dengan penjaga Gua Pengerat Jiwa. Mereka membawa Qingkui
ke Gua Pengerat Jiwa dengan alasan perintah dari Raja. Semua supaya Qingkui
tidak melawan dan ikut dengan tenang. Chaofeng ingin Qingkui berada di Gua
Pengerat Jiwa yang merupakan tempat berbahaya tapi juga paling aman.
--
Di
Alam Langit,
Akhirnya,
Yetan terbebas dari sihir Youqin berkat Feichi. Sayangnya, Youqin udah pergi ke
Tanah Keruntuhan. Feichi udah
diperintahkan oleh Youqin untuk melepaskan Yetan dari sihirnya setelah dia
pergi. Feichi tidak ikut dengan Youqin untuk membantu, bukan karena dia takut,
melainkan karena dia sudah pernah berjanji pada Youqin untuk menjaga Alam
Langit saat dia pergi menyegel Tanah Keruntuhan. Feichi sudah mendapat tugas
dari Youqin sedari dulu untuk menjaga Gerbang Nantian.
Yetan
semakin sedih dengan pengorbanan Youqin.
--
Di
alam Chenyuan,
Qingkui
terkejut setelah masuk ke Gua Pengerat Jiwa, dia malah dilayani dengan baik.
Soalnya, Gua Pengerat Jiwa yang dia kunjungi sangat berbeda dengan yang
didengarnya. Bukan hanya itu, para penjaga juga memperlakukannya dengan sangat
sopan dan berusaha keras membuatnya tertawa dan betah. Hm, soalnya tanpa
sepengetahuan Qingkui, para pengawal di sana udah mendapat perintah untuk
membunuh siapapun yang mengganggu Qingkui.
Para
pasukan Chenyuan mulai berangkat. Sebelum pergi, Chaofeng meminta Haichao
memberikannya waktu sebentar menemui Qingkui. Dia ingin menegaskan perasaannya
dulu ke Qingkui karena gimanapun dia khawatir jika-jika Wudai dan Dingyun
berhasil mengalahkannya.
Melihat
kedatangan Chaofeng, Qingkui mengira kalau Chaofeng menyuap penjaga di Gua Pengerat Jiwa agar dia
diberikan keistimewaan. Pasti dia menghabiskan banyak uang. (Qingkui masih
belum sadar kalau Gua Pengerat Jiwa ada dala kekuasaan Chaofeng).
“Aku
datang untuk berterimakasih padamu. Awalnya, Alam Chenyuan adalah tempat dengan
bahaya dimanapun. Kaulah yang telah memberikan warna bagi tempat yang tidak
berujung ini. Aku tau kau tinggal di Alam Chenyuan hanya untuk sementara. Aku
juga tau kau adalah Selir Langit Suku Dewa. Namun, aku tetap saja jatuh cinta
padamu.”
Qingkui
kaget. Dia nggak menyangka akan mendengar pernyataan cinta Chaofeng.
“Aku
mencintai kejujuran dan keteguhanmu. Aku sungguh cinta sampai bersedia
menemanimu di sisa hidupku. Apakah kau
bisa memberikanku kesempatan ini?” tanya Chaofeng.
“Pangeran
ke-3. Sejak kecil, aku sudah terkekang oleh ajaran etika sebagai Selir Langit.
Setiap hari harus mempelajari cara menjadi Ibu bagi seluruh makhluk dan hidup
harmonis dengan Putra Mahkota Suku Dewa. Namun, sejak menikah ke alam yang
salah, justru karena perlindunganmu, aku baru mengerti rasanya bersikap sesuai
kemauan sendiri. Aku merasa sangat berterimakasih padamu, tapi aku tidak pernah
membayangkan…”
Belum
selesai Qingkui bicara, Chaofeng udah menciumnya secara mendadak. Qingkui shock
karena ini pertama kalinya, hingga dia nggak tau harus bereaksi seperti apa.
“Setelah
hari ini, jika kau mau, aku bersedia menemanimu di sisa hidupku. Aku tidak akan
membiarkanmu terluka sedikitpun. Aku akan membuatmu hidup sesuka hatimu, bebas
dan tanpa halangan,” janji Chaofeng.
Qingkui
tersenyum dan mengangguk, mengiyakan.