Sinopsis Doctor Cha Episode 5
Jeong Suk
kesentrum dan jatuh pingsan. Beruntungnya, detak jantung tn. Oh juga kembali,
jadi So Ra bisa langsung menangani Jeong Suk. Kalau tidak, So Ra bakalan
bingung harus gimana. Pingsannya Jeong Suk ternyata menarik perhatian In Ho
yang lagi melihat kondisi pasiennya. Dia langsung masuk ke ruang IGD dan
menanyakan apa yang terjadi, setelah mendengar penjelasan dari So Ra, In Ho
langsung membawa Jeong Suk ke bangsal perawatan. Hal ini kelihatan sama Seung
Hi yang langsung merasa kesal.
Saat Jeong
Suk sadar, yang ada dihadapannya adalah Jung Min dan So Ra. Jeong Suk agak
bingung kenapa dia bisa berbaring dan Jung Min yang menjelaskan apa yang
terjadi. So Ra meski galak tapi tetap saja dia mau menjaga Jeong Suk. Begitu So
Ra pergi, Jung Min langsung memarahi Ibunya karena begitu ceroboh. Jeong Suk
juga nggak tau karena pikirannya teralihkan tadi dan sekarang dia merasa malu.
Jung Min kembali menegurnya untuk nggak merasa malu tetapi lebih peduli dengan
kesehatannya. Jung Min benar-benar khawatir saat melihat Ibunya pingsan tadi.
Jung Min juga memberitahu Ibunya kalau Ayahnya yang membawa Ibu ke bangsal
sambil berteriak menyuruh semua orang untuk minggir. Ini pertama kalinya dia
melihat ayahnya sepanik itu.
Ucapan Jung
Min membuat Jeong Suk berpikir bahwa In Ho peduli padanya padahal selama ini
kelihatannya tidak. Di bayangan Jeong Suk, In Ho lari-lari panik sambil
menyuruh orang-orang untuk minggir padahal kenyataannya berbeda 180 derajat.
Hm, Jung Min sih ceritanya berlebihan.
In Ho
masih ada sedikit rasa kemanusiaan karena dia menelepon Jung Min untuk
menanyakan keadaan Jeong Suk. Huft, tapi … kenapa dia malah menyesal sudah
menolong Jeong Suk tadi? Dia sekarang mengkhawatirkan citranya dihadapan semua
koleganya tadi saat kelihatan panik menolong Jeong Suk.
Di ruang
kerjanya, Seung Hi masih teringat-ingat dengan In Ho yang menolong Jeong Suk
tadi. Dia sangat marah dan saking marahnya dia memilih menyimpan gelang
pemberian In Ho. Dia nggak mau memakainya.
Kembali ke
So Ra dengan Jung Min. keduanya akhirnya resmi pacaran. Wkwkwkw, cara peresmian
pacarannya unik. Jung Min yang pertama kali suka dengan So Ra, jadi So Ra
bilangnya dia ‘bersedia memacari’ Jung Min. Alasannya sederhana karena Jung Min
punya rasa kemanusiaan yang tidak dimilikinya. Meski begitu, So Ra ‘cemburu’
dengan Jung Min yang begitu perhatian ke Jeong Suk. Jung Min speechless dan
tidak bisa memberitahu kalau Jeong Suk sebenarnya adalah Ibunya, jadi dia hanya
bisa bilang kalau ini dia perhatian dengan Jeong Suk karena rasa solidaritas.
Di sekolah
I Rang,
Hari ini,
I Rang menjalani sesi konseling dengan gurunya terkait universitas tujuannya. I
Rang berencana untuk kuliah di Fakultas Kedokteran dengan mengandalkan nilai
dari aspek seni dan jasmani. Gurunya kurang paham mengenai hal tersebut dan
menyarankan I Rang untuk bertanya ke Ibu nya (Jeong Suk) yang lebih memahami
mengenai perguruan tinggi kedokteran. Hm, masalahnya, hubungan I Rang dengan
Ibunya sedang tidak begitu baik.
Kembali ke
RS Univ. Gusan,
Jeong Suk
masih curiga dengan hubungan Seung Hi dan In Ho. Hm, tapi saat dia bertemu
Seung Hi langsung, dia nggak melihat gelang di kedua tangan Seung Hi seperti
yang dilihatnya saat di IGD tadi. Jeong Suk jadi berpikir kalau dia mungkin
salah lihat. Ah, btw, Jeong Suk
nggak sengaja mendengar Seung Hi teleponan dengan seseorang yang dia panggil :
‘putriku’.
Berita
mengenai Jeong Suk yang pingsan karena kesentrum saat menyentuh pasien yang
sedang diberikan RJP menjadi bahan tertawaan semua dokter dan suster. Kabar ini
sampai juga ke telinga Roy. Dia benar-benar mengkhawatirkan Jeong Suk. Dan di
saat bersamaan, dia bertanya kepada dokter yang menyebarkan cerita itu, apa hal
itu sesuatu untuk ditertawakan? Pertanyaan tersebut langsung membuat dokter dan
suster yang tadi tertawa menjadi terdiam.
Jeong Suk
sekarang sedang berada di ruangan tn. Oh untuk memeriksa kesehatannya. Dia
sangat lega karena tn. Oh berhasil diselamatkan dan akhirnya bersedia melakukan
operasi di RS Univ. Gusan. Selesai Jeong Suk bicara, gantian tn. Oh yang
menanyakan keadaannya. Saat berada di ambang kematian tadi, tn. Oh mengalami
fenomena roh keluar dari tubuh. Ketika itu terjadi, dia berkeliling dan
mendengar hinaan semua orang dibelakangnya. Dia bisa mendengar suster dan
dokter yang mengejeknya karena bersikeras mau pindah RS ke Amerika tapi
sekarang berakhir di sini dan menyusahkan mereka semua. Dia juga mendengar
ajudannya yang menyebutnya ‘tua bangka’ kepada istrinya yang terus memintanya
pulang untuk merayakan ulang tahun anaknya, tapi dia nggak bisa karena mendadak
tn. Oh pingsan. Setelah itu, anak-anaknya yang baru datang sama sekali tidak
mengkhawatirkan dirinya mati atau tidak karena yakin akan mendapat harta tn.Oh
akhirnya.
Semua
perkataan-perkataan yang didengarnya benar-benar membuat tn. Oh kesal. Dan yang
paling menyentuh hatinya adalah saat semua orang menghinanya, dia bisa melihat
usaha Jeong Suk yang berusaha menyelamatkannya.
Cerita tn.
Oh memang terdengar tidak masuk akal. Walau begitu, dia tetap ingin hidup. Jeong
Suk setuju dan menyemangatinya untuk bertahan dan hidup tanpa penyesalan.
Selesai
menemui tn. Oh, Jeong Suk lanjut menemui napi wanita itu. Dia bercerita
mengenai pasiennya yang awalnya tidak mau menerima pengobatan dan akhirnya,
hari ini, dia mau menerimanya. Dia sangat lega. Napi itu juga ikut senang
mendengarnya. Napi itu pun bercerita, saat pertama kali mendengar penyakitnya,
dia menangis. Menangis karena berterimakasih. Bagi dirinya yang tidak punya
keberanian untuk mati, penyakitnya seperti hadiah. Jeong Suk jadi sedih
mendengar ceritanya.
Petugas
yang menjaga napi adalah seorang polisi wanita yang sedang dalam kondisi kurang
sehat. Seharusnya dia digantikan oleh polisi lain, tapi polisi tersebut
mendadak harus pergi ke rumah duka. Karena itu, dia meminta obat pada Jeong Suk.
Jeong Suk langsung pergi ke ruangannya untuk mencarikan obat di lacinya yang
bisa diberikan.
Roy
benar-benar mencemaskan kondisi Jeong Suk. Dia sudah mengirimkannya pesan tapi
nggak dibalas. Pas ketemu, Jeong Suk kelihatan sehat dan lincah. Roy lega
karena Jeong Suk baik-baik saja.
Saat tiba
di rumah, I Rang langsung mengajak Jeong Suk untuk bicara. Dia memberitahu
rencana studinya tapi Jeong Suk begitu kelelahan dan ketiduran. I Rang jadi
kesal dan semakin merasa kalau Ibunya tidak memedulikannya. Jeong Suk berusaha
menjelaskan kondisinya, namun, percuma. I Rang nggak mau mendengar
penjelasannya dan memilih agar mereka menjalani hidup masing masing aja.
Diam-diam,
di luar In Ho mencoba menguping pembicaraan mereka.
Mood Jeong Suk
lagi buruk setelah bertengkar dengan I Rang. Dan di saat itu, In Ho menemuinya
untuk memberikan hadiah gelang yang udah dia janjikan. Hadiah tersebut
benar-benar menghibur Jeong Suk, ditambah lagi ini adalah hadiah pertama yang
diberikan oleh In Ho. Saat tau ini pertama kalinya dia memberikan hadiah untuk Jeong
Suk, In Ho terdiam canggung. Setelah terdiam sesaat, dia langsung mengalihkan
topik. Untuk kesekian kalinya, In Ho membujuk Jeong Suk untuk berhenti. Kali
ini, dia menyarankan agar Jeong Suk menunda masa residensinya selama setahun
sampai I Rang masuk sekolah kedokteran. Jika sampai saat itu Jeong Suk masih
belum berubah pikiran, masih belum terlambat untuk memulainya.
Ucapan In
Ho tersebut jadi membuat Jeong Suk bimbang kembali akan keputusannya. Ah, tapi,
dia rasa Seung Hi punya putri. Saat mendengar informasi itu, In Ho langsung
kaget dan berakting seolah baru tau. Tapi… tampaknya tidak demikian.
--
Napi yang
dirawat oleh Jeong Suk bermimpi buruk. Dia memimpikan masa mudanya saat tinggal
bersama anaknya dibawah ketakutan akan suaminya. Suaminya adalah seorang
pemabuk dan sering memukuli mereka.
Mimpi tersebut
membuat napi tersebut terjaga dan menangis penuh kesedihan.
--
Hari ini
adalah hari gajian. Akhirnya setelah sekian lama, Jeong Suk menghasilkan uang
sendiri lagi. Hatinya sangat girang. Hal pertama yang dilakukannya adalah menelepon
Ibunya dan mengirimkan gajinya sebesar 500.000 won kepada Ibunya. Setelah itu,
dia membeli 3 set pakaian dalam untuk mertuanya. Kemudian, dia juga membelikan
buku seni untuk putrinya, dasi untuk suaminya dan jam tangan untuk putranya. Rasanya
sangat menyenangkan bisa membelikan hadiah untuk orang yang disayangi.
--
Operasi tn.
Oh akan segera dilakukan. Sebelum operasi dilakukan, para dokter mengadakan
konferensi untuk membahas langkah operasi terbaik. Yang akan melakukan operasi
ini adalah In Ho dan Roy Kim. Yang pertama melakukannya adalah In Ho, kemudian
setelah In Ho selesai, Roy yang akan melanjutkan. Operasi ini cukup sulit
sehingga In Ho dan Roy berdebat cukup lama. Keduanya memiliki opini berbeda
terhadap operasinya. Suasana konferensi jelas menjadi tegang.
Namun, karena
Roy begitu percaya diri bahwa dia bisa melakukan operasi sulit ini, maka
operasi akan dilakukan sesuai kemauan Roy.
Di dalam
ruang operasi, In Ho melakukan yang terbaik dan memutuskan bahwa mereka tetap
bisa mempertahankan anus dengan reseksi sfingter. Sebelumnya, tn. Oh kan
dibilang harus memakai kantong stoma (kantong untuk menampung kotoran dan urine)
setelah operasi, tapi ternyata tidak perlu. Dia hanya perlu memakainya
sementara untuk kemoterapi tapi bisa dilepas setelah beberapa bulan. Selama
operasi, In Ho masing sempat-sempatnya menggerutu karena Roy menunggu di depan
operasi.
Operasi
akhirnya selesai. Jeong Suk langsung pergi menemui tn. Oh untuk mengabarkan
kalau dia tidak perlu memakai kantong stoma selamanya, hanya beberapa bulan
selama dia menjalani kemoterapi. Jeong Suk sangat senang sehingga tn. Oh heran,
kenapa Jung Soek begitu bahagia padahal anaknya sendiri tidak peduli padanya. Jeong
Suk langsung menghibur kalau itu tidak mungkin. Ah, btw, dia membelikan pakaian
dalam untuk tn. Oh. Meskipun itu hanya hadiah sederhana tapi tn. Oh kelihatan
sangat tersentuh. Dia masih bicara dengan kasar pada Jeong Suk, tapi nadanya
berbeda. Dan Jeong Suk sadar kalau tn. Oh berterimakasih padanya dengan cara
demikian.
Saat mau
pulang, Jeong Suk nggak sengaja berjumpa dengan Seung Hi di dalam lift. Saat itulah
Seung Hi melihat gelang Jeong Suk yang sama dengannya. Suasana hatinya langsung
memburuk dan dia mengabaikan telepon In Ho.
Di perjalanan
pulang, Seung Hi memberikan tumpangan kepada dr. Moon, salah seorang
residennya. Dari dr. Moon dia jadi tau kalau ada rumor kalau In Ho dan Jeong
Suk pacaran. Rumor ini timbul karena In Ho mengkhawatirkan Jeong Suk saat pingsan.
Emosi Seung Hi langsung tersulut dan marah – marah ke dr. Moon. Dia bilang
kalau itu rumor tak berdasar. In Ho dan Jeong Suk hanyalah teman satu angkatan.
Jadi, jangan asal menyebarkan rumor tanpa tau kebenarannya. Kemarahan Seung Hi
benar-benar membuat dr. Moon terpaku. Bingung kenapa di bentak padahal dia kan
hanya membicarakan rumor.
Selesai mengantarkan
dr. Moon, Seung Hi pergi bertemu dengan In Ho. Begitu ketemu, dia langsung mengembalikan
hadiah gelang In Ho. Teganya dia memberikannya hadiah yang sama seperti Jeong
Suk?! In Ho langsung menenangkannya dan menjelaskan yang terjadi, mengenai Jeong
Suk yang menemukan struk pembelian gelangnya untuk Seung Hi, jadi dia terpaksa
berbohong dan membelikan yang baru untuk istrinya. Dia janji ini tidak akan
terjadi lagi. Apa dia mau dibelikan yang baru?
Amarah Seung
Hi ternyata belum mereda. Saat sudah didalam mobil, dia menggerutu kesal karena
In Ho nggak ada bilang mau menceraikan Jeong Suk padahal dia sudah marah
seperti itu. Eh, nggak sengaja dia malah melihat Eun Seo di jalan. Eun Seo lagi
dengan I Rang. Saat melihat Ibunya, Eun Seo langsung bergegas pergi. Seung Hi
senang bisa menjemput putrinya, tapi Eun Seo tidak. Dia menolak makan bersama
dan memaksa Ibunya untuk segera pulang.
Kemarahan Eun
Seo ini benar-benar membuat Seung Hi bingung. Dia mau penjelasan. Alasan Eun
Seo marah karena dia muak pada Ibunya yang tetap bertahan dengan ayahnya padahal
hanya menjadi simpanan!! Eun Seo udah tau selama ini bahwa Ibunya adalah simpanan
dari ayahnya yaitu In Ho! Jika Ibunya bukan
simpanan, harusnya namanya adalah Seo Eun Seo bukan Choi Eun Seo!!!
Seung Hi
masih ingin Eun Seo memahami dirinya. Eun Seo nggak mau!! Dia marah dengan Ibunya
yang berselingkuh dengan suami orang lain dan membuatnya tidak bisa memanggil
ayahnya dengan sebutan ‘ayah’! Dia juga muak karena Ibunya terus saja
menyuruhnya menunggu padahal pria itu saja tidak ada bilang mau menceraikan
istrinya! Jika seperti itu, kenapa Ibunya tidak hidup sendiri saja dengan
bahagia? Kenapa malah berulah hingga hamil sampai diusir keluarga sendiri dan
diperlakukan seperti ini olehnya?!
“Karena sangat
ingin bertemu denganmu. Ibu melahirkanmu karena sangat ingin bertemu denganmu.
Karena ibu sangat ingin bertemu denganmu!!” jawab Seung Hi.
Eun Seo
terdiam mendengar jawaban tersebut. Tapi, dia tetap saja memutuskan pergi dari
rumah.
--
Setelah pertengkarannya
kemarin dengan Eun Seo, Seung Hi mulai membuat keputusan untuk ‘menyiksa’ Jeong
Suk. Dia ingin menunjukkan statusnya. Makanya, dia memakai gelang pemberian In
Ho kembali (tapi Jeong Suk nggak sadar). Setelah itu, dia memanggil Jeong Suk
dan memberikannya berbagai tugas. (Jeong Suk kan masih dibawah departemennya
tapi di pindahkan sementara untuk membantu departemen bedah karena kekurangan
orang, jadi Seung Hi masih ada hak untuk menyuruhnya ini itu). Jeong Suk
sebenarnya ingin menolak karena dia kan lagi di departemen lain dan Seung Hi
bisa meminta tolong residen lain, tapi dia menahan diri karena menghormati Seung
Hi yang adalah profesornya.
Seung Hi
benar-benar kelewatan. Dia memerintahkan Jeong Suk ini itu untuk membuatnya
kewalahan. Mulai dari membuat notulen rapat, meminjam banyak buku, merangkum
makalah, membuat presentasi hingga mengetik makalah penelitian.
Berhari-hari
lembur dan mengerjakan banyak hal, nggak heran kalau Jeong Suk sampai
kewalahan. Dan hal ini kelihatan sama Roy. Dia langsung memeriksa kondisi Jeong
Suk dan hasilnya tidak begitu baik. Jeong Suk juga mengakui kalau dia terkadang
lupa meminum obatnya. Roy langsung marah karna ini bisa berakibat buruk ke lever
Jeong Suk. Jika dia begini terus, levernya bisa rusak kembali. Dia harus ingat
bahwa lever nya berharga.
Setelah memarahi
Jeong Suk, Roy juga mencoba bicara ke In Ho. Dia meminta In Ho agar memindahkan
Jeong Suk yang ada dibawah pengawasannya, menjadi ka bawahnya. Dan tentu saja,
In Ho menolak.
Rumor Jeong
Suk yang pacaran dengan In Ho (padahal keduanya suami istri) sampai juga ke
telinga So Ra. Berbeda dengan dokter dan suster lain yang ghibah, So Ra
langsung blak-blakan menanyakan kebenarannya ke Jeong Suk. Soalnya, ada yang
menanyakan hal ini kepadanya, jadi dia perlu tau biar bisa menjawab. Jeong Suk kaget
karna ada rumor tersebut dan langsung menyangkal. Dia tidak punya hubungan
apapun dengan In Ho.
Eh, jawaban
Jeong Suk kurang memuaskan So Ra soalnya dia kelihatan panik saat menjawab. Jadi,
So Ra membicarakan ini ke Jung Min. Dia tau rahasia Jung Min yang adalah anak
dari In Ho. Makanya, dia menasehati Jung Min untuk mengawasi ayahnya dengan
dekat. Jung Min beneran bingung harus merespon gimana. Soalnya yah mereka berdua
kan orang tuanya. Wkwkwkw.
Tugas Jeong
Suk hari ini adalah membawa napi wanita itu untuk pemeriksaan. Berdasarkan prosedur,
seharusnya napi tersebut ditemani oleh petugas polisi, tapi petugas polisi yang
mengawasinya masih tidak dalam keadaan sehat. Petugas itu saja kesulitan untuk
berdiri. Sementara petugas yang lain baru akan kembali setengah jam lagi. Jadi,
dia mohon Jeong Suk untuk mengawasi napi tersebut. Jeong Suk menyanggupi. Jeong
Suk juga meminta tolong polisi tersebut untuk melonggarkan borgol napi itu
karena pergelangan napi tersebut terluka. Petugas polisi mau melakukannya.
Saat menuju
ruang pemeriksaan, Seung Hi malah memanggilnya untuk memberikan tugas baru. Dia
seolah tutup mata dengan Jeong Suk yang lagi merawat pasien. Jeong Suk pun
mencoba bicara agar diberikan waktu sejam lagi, soalnya dia masih harus merawat
pasien. Selagi dia bicara dengan Seung Hi, napi itu malah kabur. Napi itu lagi
dalam keadaan linglung. Dia melihat pengunjung dengan anak perempuan, jadi dia
teringat akan anaknya dan kabur dari rumah sakit untuk kembali ke rumahnya di
masa lalu.
Rumah sakit
langsung gempar karna pasien Jang Hae Nam (nama napinya) kabur. Kepala dept.
bedah, Yoon Tae Sik, marah besar. Untunglah Ny. Jang segera diketemukan. Ny.
Jang naik taksi untuk ke alamat rumah lamanya dan supir taksi yang melihatnya
memakai pakaian rumah sakit, memutuskan untuk membawanya ke rumah sakit.
Meskipun Ny.
Jang ketemu, tapi Jeong Suk tetap harus menerima hukuman karena sudah lalai.
Kepala departemen kedokteran keluarga, Lim Jong Kwon, memanggil Jeong Suk ke
ruangannya dan memarahinya karna sudah membuat masalah di departemen lain. Inti
dari pertemuannya dengan Jeong Suk adalah dia menyarankan Jeong Suk untuk
berhenti menjadi residen secara tersirat. Jeong Suk sakit hati karna dia
menyadari kesalahannya, tapi prof. Lim malah bilang dia nggak sanggup karena
umur tuanya. Ini kan bukan masalah umur.
Dan disaat
suasana hatinya yang buruk ini, Roy yang menghiburnya. Jeong Suk sangat bimbang
saat ini. Dia merasa menjadi orang tidak berguna. Dia benar-benar bodoh di
rumah sakit. Tubuhnya tidak sama seperti dulu lagi. Dia juga mengabaikan putrinya
yang akan masuk kuliah. Apa dia tetap bisa melanjutkannya?
“Kalau
begitu, berhenti saja. Bahkan kembali merakit boneka setelah 20 tahun rehat
tidaklah mudah, apalagi bekerja sebagai dokter. Jika tidak yakin bisa, kau
lebih baik berhenti secepatnya. Tidak ada gunanya tetap di rumah sakit dengan
pikiran seperti itu. Aku naik taksi dari sini karena ada janji,” jawab Roy.
Jawaban
Roy semakin membuat Jeong Suk menjadi bimbang.
--
Hari ini,
tn. Oh sudah boleh pulang. Jeong Suk pun menemuinya untuk terakhir kali. Dia menasehati Jeong Suk untuk tidak putus
asa dan belajar sebanyak mungkin untuk menjadi dokter yang baik. Jika nanti Jeong
Suk buka praktik, dia akan berobat padanya. Dia yakin Jeong Suk bisa
mewujudkannya.
Karena tn.
Oh bicara seperti itu, Jeong Suk jadi merasa terharu. Dia jadi nggak bisa menahan
air matanya. tn. Oh menyadari ada sesuatu terjadi dan meminta Jeong Suk untuk
bercerita. Akhirnya, Jeong Suk pun bilang kalau dia sepertinya akan mengundurkan
diri karena dia punya banyak kekurangan. tn. Oh langsung menasehatinya dengan
cara memarahinya. Ucapan-ucapan tn. Oh malah mengingatkan Jeong Suk dengan mendiang
ayahnya. Dia yakin ayahnya pun akan memarahinya demikian, tapi pada akhirnya,
ayahnya akan berujar : “Baik, lakukan sesukamu.”
Setelah selesai
berbincang dengan tn. Oh, Jeong Suk menemui suaminya. Eh, suaminya malah marah-marah
karena Jeong Suk mengajaknya bicara di rumah sakit padahal mereka bisa bicara
di rumah. Dia nggak nyaman dengan rumor kalau mereka pacaran. Orang-orang akan
mengira dirinya berselingkuh. Apa dia begitu egois hingga tidak memedulikan
citra anak dan suami?
“Aku akan
berhenti,” ujar Jeong Suk.
Begitu mendengarnya,
In Ho langsung diam. Dia senang. Amat sangat senang. Jeong Suk menambahkan
kalau dia akan mengundurkan dirinya beberapa hari lagi soalnya masih ada
kerjaan yang harus dia bereskan. Biar nggak terlalu kentara kalau dia happy,
In Ho menyuruhnya untuk tenang saja. Jika tahun depan Jeong Suk nggak
diterima lagi menjadi residen, dia akan menggunakan koneksinya untuk memasukkan
Jeong Suk ke rumah sakit lain. Tanpa tau tujuan dibalik perkataan In Ho, Jeong
Suk malah berterimakasih atas perhatiannya.
Berita bahagia
ini langsung diberitahukan In Ho ke Seung Hi.
Ny. Oh
datang berkunjung ke RS untuk mengantarkan makanan ke Jeong Suk. Karena mereka
ketemu, ya udah, Jeong Suk sekalian memberitahu Ibunya kalau dia akan berhenti.
Ny. Oh tidak menahannya karena dia tau Jeong Suk pasti sudah memikirkannya. Reaksi
Ibunya benar-benar diluar dugaannya. Ny. Oh percaya dengan Jeong Suk karena Jeong
Suk sudah bisa membesarkan Jung Min dan I Rang dengan baik.
“Aku sudah
buat reservasi agar Ibu menjalani pemeriksaan fisik. Sebelum berhenti, aku
ingin menjadi anak yang berbakti,” beritau Jeong Suk, membahas topik lain.
"Padahal
Ibu sudah menolak, tapi kau terus memaksa,” omel Ny. Oh.
--
Hm, tapi
kelihatannya Jeong Suk masih mempunyai keberuntungan. Tepat saat dia menemui
prof. Lim untuk memberitahu pengunduran dirinya, prof. Lim malah menyuruhnya
untuk ikut dengannya ke aula. Direktur RS ingin bertemu dengan Jeong Suk. Meski
bingung, Jeong Suk mengikutinya.
Di aula,
tn. Oh lagi melakukan konferensi pers. Dia memberitahu bahwa dia akan menyumbang
10 miliar won untuk RS Univ Gusan. Dia berterimakasih kepada In Ho dan Roy yang
mengoperasinya. Tapi, orang yang berjasa memberikannya kehidupan baru adalah dokter
Cha Jeong Seok. tn. Oh sampai menyuruh Jeong Suk untuk naik ke atas panggung.
tn. Oh memperkenalkannya sebagai orang yang tulus padanya disaat banyak orang
yang menginanya di dalam hati. Saat dia sedih, Jeong Suk ikut sedih bersamanya
dan saat operasinya berhasil, Jeong Seok yang paling bahagia dibandingkan
anak-anaknya.
Karena itu,
donasi yang disumbangkannya sebesar 10 milliar won adalah karna Jeong Seok.
Maka, jika Jeong Suk berhenti dari RS Univ. Gusan, dia akan menarik kembali
semua donasinya sebesar 10 milliar won. Dia akan memeriksa RS Univ. Gusan
secara berkala sampai Jeong Suk menjadi dokter spesialis. Ah, akan jauh lebih
baik jika sampai menjadi profesor. Intiya, tn. Oh akan mendukung Jeong Suk dalam
finansial. Contoh, Jeong Suk mau penelitian, dia akan mendanainya!!!
Semua langsung
tepok tangan heboh, kagum. Jung Min yang paling pertama kali tepuk tangan
karena bangga. Seung Hi langsung pergi karena kesal. In Ho juga shock karena
ini nggak terduga. Roy juga happy dan berbisik menanyakan ulang
keputusan Jeong Suk. Jeong Suk nggak jadi berhenti setelah melihat pasiennya
tn. Oh begitu berterimakasih padanya.