Sinopsis J- Dorama : Invert Jozuka
Hisui Toujoshu (2022) Episode 4 part 2
Original Network : NTV
“Dirut, apa pernah Andah menembak atau membunuh seseorang?” tanya
Makoto, mau memastikan. “Sebenarnya aku punya indera keenam, dan aku bisa
merasakan aura seseorang,” jelasnya.
“Kamu mengatakan hal yang menarik. Maksudnya, kamu merasa aku yang
menembak dan membunuh Sonemoto?” tanya Unno secara blak- blakan.
“Enggak, aku tak berpikiran begitu,” jelas Makoto, menyangkal.
“Soalnya, dulu Anda seorang detektif, kan? Tidak ada pilihan selain membunuh si
pelaku. Siapa tahu Anda punya pengalaman begitu,” jelasnya.
“Sayangnya, firasatmu meleset,” balas Unno.
Dengan malu- malu, Makoto tersenyum, “Ahh.. begitu.”
“Bolehkan aku juga bertanya padamu?” tanya Unno. “Apa kamu benar-
benar Jozuka Hisui?” tanyanya sambil memperhatikan ekspresi Makoto. Lalu dia
tersenyum.
@@@
Makoto pulang dan mengeluh pada Hisui, karena dia merasa berpura- pura menjadi Hisui, itu tidak ada
artinya. Namun Hisui tidak setuju, menurutnya dengan melakukan ini, mereka bisa
menurunkan kewaspadaan Unno, karena seperti yang dikatakan Deteketif Kaneba, Unno
adalah lawan yang tangguh.
“Kok dia bisa ngeh kalau aku bukan Hisui?” gumam Makoto, ragu.
“Karena dia punya hubungan dengan polisi, tidak mengherankan kalau
dia tahu siapa diriku. Dia tangguh,” jawab Hisui.
Seandaninya saksi saat itu tidak sedang mabuk saat menonton hujan
meteor, maka semuanya bakal bisa jelas. Sayangnya, saksi saat itu mabuk dan
tidak ingat secara jelas.
@@@
Bawahan A agak gelisah, karena sebelumnya dia melihat dan
mendengar semua percakapan Unno dengan polisi. Dan Unno menghela nafas, sebab
dia tidak menyangka kalau dari sekian banyak jendela, saksi akan kebetulan
melihat kejadian dari jendela apatermen Unno.
“Apa semua akan baik- baik saja?” tanya Bawahan A, memastikan.
“Tentu saja. Tapi, cara mengatasi ini semua…” gumam Unno. Lalu dia
berdiri dari bangku nya. “Pertama, kita harus menghancurkan fondasi lawan,”
jelasnya.
@@@
Makoto dan Hisui meminum kiopi sambil berpikir keras. Sebab dalam
kasus Sonemoto ini, sulit menemukan bukti kejahatan di TKP. Lalu Makoto
berpendapat, bagaimana bila Unno membunuh Suzumi, satu- satunya saksi.
Sebenarnya karena inilah polisi tidak mau membocorkan tentang siapa saksi, tapi
mereka sebelumnya membocorkan ini pada Unno. Dan Hisui dengan yakin menjawab
bahwa tidak akan ada apa- apa, karena jika saksi mati secara mendadak setelah
ini, maka polisi akan tahu kalau Unno lah yang telah membunuh Sonemoto, jadi
Unno membungkam saksi dengan cara membunuh saksi.
“Ingat yang dibilang Pak Kaneba? Dia orang yang masuk ke markas
lawan meski tahu bahayanya,” kata Makoto, agak cemas.
“Tidak mungkin,” jawab Hisui.
“Menurutku, orang- orang di dunia ini tak serasional seperti
pemikirannu,” kata Makoto dengan serius. Dan Hisui pun diam, berpikir.
@@@
Unno datang mengunjungi rumah Suzumi, si saksi. Dia berpura- pura
sebagai detektif yang menangani kasus Sonemoto, dan ada beberapa hal yang ingin
dia tanyakan, jadi dia datang berkunjung. Sebenarnya, Suzumi menolak bertemu,
karena sebelumnya dia sudah memberitahu apa yang diketahuinya. Tapi karena Unno
terus membujuk dengan serius, maka diapun membuka pintu rumah.
“Anu, disini saja tak apa- apa?” tanya Suzumi, berdiri didepan
pintu rumah. “Didalam sedang berantakan,” jelasnya dengan malu- malu.
@@@
Makoto masih cemas pada Suzumi. Tapi Hisui sangat yakin kalau Unno
tidak akan mungkin membunuh Suzumi, karena resiko nya terlalu tinggi.
“Tapi, tempat itu tampak sepi bahkan di siang hari. Perasaanku
tidak enak,” gumam Makoto.
“Benar sih, meski irasioanl, tapi dalam arti lain …” gumam Hisui,
berpikir. “Meski tujuannya bukan untuk membunuh, mungkin saja dia mengontrol
kesaksian saksi. Dan kalau gagal …”
@@@
Suzumi menatap wajah Unno, dan dia merasa seperti pernah melihat
wajah Unno. Lalu dia diam dan berpikir. Mendengar ini, Unno menyiapkan pistol
yang dibawanya didalam saku.
@@@
Hisui merasa kalau dia telah salah perhitungan. Dengan panik, dia
mengajak Makoto untuk ke tempat Suzumi sekarang,, karena bisa saja Suzumi sekarang berada dalam
bahaya.
@@@
Unno mengeluarkan pistol didalam sakunya.
@@@
Hisui serta Makoto sampai ditempat Suzumi dan bertemu dengan Unno
yang baru saja balik dari tempat Suzumi.
Dengan panik, Hisui mengabaikan Unno dan berlari ke rumah Suzumi.
Dia mengedor- ngedor rumah Suzumi dan memanggilnya.
“Wah, wah, Suzuka-san,
penampilanmu berubah total ya,” kata Unno pada Makoto. “Atau haruskan kupanggil
Chiwazaki Makoto?” tanyanya.
“Kenapa …” gumam Makoto.
“Begini- begini, aku pemilik firma riset. Dan kamu mitra bisnisku.
Katanya, kamu sangat berbakat. Aku pernah mendengar desas- desus dari mereka
yang pernah bekerja denganmu di masa lalu, dan aku mengingatmu. Aku tidak
pernah melupakan wajah setelah melihatnya,” kata Unno, menjawab kebingungan
Makoto. “Ah, kudengar sekarang kamu bekerja secara pribadi, aku juga mencari
lokasi kantormu. Itu cuma industri kecil, dan kalau kamu mau mencari perubahan
karier, gimana kalau ke firmaku?” tanyanya, menawarkan.
Ternyata Suzumi baik- baik saja. Dan Hisui merasa lega.
Ketika Makoto melihat itu, dia juga merasa lega. Lalu dia menanyai
kenapa Unno datang ke sini. Dan Unno menjelaskan kalau dia mau menyelidiki
tentang kematian karyawannya, apa benar bunuh diri atau pembunuhan, karena
sebagai mantan detektif, dia takkan tinggal diam.
Hisui kembali. Dan Makoto pun langsung berdiri disebelahnya.
“Apa kamu Jozuka yang asli?” tanya Unno.
“Salam kenal,” jawab Hisui, sebagai tanda iya.
@@@
Dikantor. Unno menceritakan kepada Bawahan A, kalau ternyata Suzumi
mengenalnya, karena Suzumi ada melihat wajahnya di salah satu iklan. Karena
inilah, dia tidak jadi membunuh Suzumi. Apalagi, dia merasa ada hawa orang lain
didalam rumah Suzumi, makanya dia tidak mau bertindak gegabah.
Mengenai kepolisian, Unno juga sudah mengurusnya. Jadi Markas
Pusat tidak akan lagi mengganggu. Kalau Hisui masih mencoba menyelidikinya,
maka mereka punya alasan yang dapat dibenarkan untuk menekannya.
@@@
Hisui mendapat kabar kalau Suzumi mencabut kesaksiannya. Hisui
yakin, kalau beginilah kronologinya, sehingga Suzumi mencabut kesaksiannya.
Unno menunjukkan foto- foto kematian Sonemoto dan membujuk Suzumi,
kalau berdasarkan foto ini, Sonemoto memang bunuh diri. Serta Unno pasti secara
sengaja menyentil perasaan besalah Uzumi, seperti bilang ‘kalau memang ini
kasus pembunuhan, dan pada saat itu Uzumi langsung melapor kepada polisi, maka
Sonetomo tidak akan mati’. Ini adalah trik favorit detektif.
“Ini satu- satunya fondasi dalam mencurigai kasus bunuh diri ini,
kan?” tanya Makoto, cemas. Tanpa saksi, kasus ini tidak bisa dilanjutkan.
“Memang benar, kalau terus begini, polisi tidak punya alasan untuk
bertindak,” gumam Hisui, muram.
Menurut Makoto, Unno ini terlalu ahli. Jadi dia menyarankan Hisui
untuk berhenti saja, karena jika tidak hati- hati, maka Hisui bisa dalam
bahaya. Tapi Hisui diam.
“Bisa kamu ceritakan padaku? Alasan kenapa kamu selalu terlibat
dengan kasus. Dan apa hubunganmu dengan Pak Kaneba dan Suwama itu?” tanya
Makoto. Dia ingin tahu alasan Hisui, sehingga walaupun sudah begini, Hisui
tetap tidak mau menyerah dan mau terlibat.
“Kamu tak perlu tahu,” jawab Hisui.
“Aku terasingkan, ya,” gumam Makoto, merasa kecewa dan terluka.
Lalu dia pergi.
@@@
Dicafe. Suzumi dan Unno makan bersama kue bersama.
“Bolehkan kita keluar bersama lagi?” tanya Unno.
“Tentu saja! Aku sangat menikmatinya,” jawab Suzumi, tersenyum
riang.
@@@
Dikantor. Unno menatap jam tangannya dan foto wanita dimejanya.
@@@
Detektif Kaneba menunjukkan informasi Unno saat masih di
Depatermen Kepolisian kepada Hisui.
“Pria Unno ini cukup menjebaak seperti yang digosipkan,” komentar
Hisui. “Dia tampaknya mengambil prestasi atas penyelidikan yang berisiko, dan
hal itu semakin meningkat seiring berjalannya waktu.”
“Dia memolesnya setelah kehilangan istrinya, karena sakit,” cerita
Detektif Kaneba, mengingat- ingat. “Dia terus meratapi penyakit istrinya dan
berkata ‘Kalau saja aku punya uang’. Mungkin itu sebabnya dia terus melakukan
hal- hal semborono,” tebaknya.
“Kematian orang yang dicintai membuat kita jadi gila. Tapi itu
bukan alasan untuknya merebut nyawa orang lain,” gumam Hisui, berpendapat.
Kembali ke topik Sonemoto. Detektif Kaneba ingin tahu, Hisui akan
bertindak bagaimana selanjutnya, karena sekarang kan Unno sudah mengendalikan
kesaksian saksi, Suzumi.
“Aku paham, makanya besoka aku akan tampil,” kata Hisui dengan
tatapan serius.