Sinopsis J- Dorama : Invert Jozuka
Hisui Toujoshu (2022) Episode 1 part 2
Original Network : NTV
Hisui
memberikan botol soda yang dibawa nya dari apatermen Yoshida kepada Makoto.
Ternyata botol soda yang ada di kulkas Yoshida, itu adalah barang bukti palsu.
Karena sebelum dia ke sana bersama Komaki, dia sudah memberitahu Detektif
Kaneba dan memintanya untuk menukar botol soda didalam kulkas. Sialnya, ketika
Makoto membuka botol soda itu, sodanya malah meluap dan membuat pakaiannya
basah. Dan Hisui tertawa keras karena berhasil mengprank Makoto.
Sebenarnya
pembunuhan yang dilakukan oleh Komaki hampir sempurna, karena tidak ada bukti
apapun yang mengarah padanya serta alibinya sempurna. Bahkan di botol soda,
tidak ditemukan sidik jari Komaki.
“Di
saat seperti ini adalah gilirannya Jozuka Hisui. Akulah yang akan
menyelesaikan,” kata Hisui, berbicara dengan percaya diri kepada Makoto.
Beberapa
hari setelah kunjungan ke apatermen Yoshida, Hisui datang ke kantor GemRails
menemui Komaki. Dia memberitahu Komaki bahwa dia ada bercerita kepada pamannya,
jadi kasus Yoshida pun dibuka lagi sebagai kasus pembunuhan. Lalu karena
kecerobohannya, polisi jadi mencurigai alibi Komaki, apalagi mereka ada
menemukan beberapa bukti baru. Mengetahui hal ini, Komaki langsung merasa gugup,
tapi dia tidak terlalu menunjukkannya.
“Aku
tak mau menyebabkan masalah pada orang yang kusayang lagi,” kata Hisui,
mengatakan sesuatu yang menyentuh.
“Orang
yang kamu sayang,” gumam Komaki, tersentuh. “Ah, kamu jangan khawatir. Alibiku
sangatlah kuat,” katanya, menenangkan Hisui sambil tersenyum.
“Boleh
aku tahu detailnya?” tanya Hisui, berpura- pura seperti benar- benar ingin
membantu Komaki, kepadahal dia hanya ingin menggali informasi.
“Boleh,”
jawab Komaki, dengan senang hati.
Kemudian
Hisui mulai bertanya- tanya, dan Komaki menjawab. Berdasarkan alibi Komaki,
pada malam kejadian, Komaki sedang bervideo call dengan Sugo, dan hal ini
sebenarnya tidak bisa menjadi alibi yang kuat, karena kan sekarang ada software
yang bisa membuat latar belakang dari gambar lain. Dengan percaya diri, Komaki
mengatakan bahwa dia tidak ada memakai gambar apapun sebagai latar belakangnya,
karena pekerjaan yang dilakukannya hanya bisa dilakukan di kantor saja. Sebab
server yang diserang berada di cloud, dan karena alasan keamanan, itu cuma bisa
diperbaiki atau diperbarui dari jaringan perusahaan.
“Jam
berapa penyerangannya selesai diperbaiki?” tanya Hisui.
“Jam
11 malam, perbaikannya selesai,” jawab Komaki, mengingat- ingat kembali. “Dan
semua kembali normal saat tengah malam,” jelasnya.
“Aku
mengerti. Berarti alibi ini sudah sangat kuat, ya,” kata Hisui sambil
tersenyum.
“Syukurlah
kalau kamu mengerti,” balas Komaki, merasa lega dan senang.
Hisui
mulai mengalihkan pembicaraan, ke topik yang lebih ringan, sehingga Komaki
tidak terlalu tegang dan bisa relaks selama sejenak. Dia berpura- pura
penasaran, apakah sesuatu yang merusak server itu adalah bug, karena seingatnya
bug itu semacam kesalahan dari pemrograman. Dan membahas topik ini, Komaki
menjawab dengan penuh semangat, karena ini adalah keahliannya dan memang
sesuatu yang disukainya. Lalu Hisui pun memuji Komaki, karena begitu pintar.
Setelah
Komaki tampak agak rileks, Hisui mulai kembali ke topik awal. Dia menunjukkan
foto bekas air berbentuk cincin yang tertinggal di atas meja. Ini adalah bukti
baru yang disebutkan nya barusan. Hisui berpura- pura bingung, sebenarnya
kenapa bekas air berbentuk cincin ini terputus dan bisa membuatnya membentuk
huruf C, dan dia menebak apakah mungkin pelaku menempatkan benda seperti pena
diatas tanda air ini.
“Apa
ini bukti pembunuhannya?” tanya Komaki, memastikan.
“Ya.
Sepertinya pelakunya mengambil pulpen karena suatu alasan,” jelas Hisui, sambil
masih berpikir.
“Meski
begitu, ini tak bisa digunakan untuk mengidentifikasi pelakunya, ‘kan? Tak bisa
jadi bukti,” komentar Komaki, malas membahas topik ini lebih jauh.
Komaki
kemudian menyarankan Hisui agar membiarkan polisi saja yang menyelidiki dan
menangani kasus Yoshida ini. Karena kan polisi sudah membuka kembali kasus ini.
Mendengar ini, Hisui berpura- pura merasa kecewa dan mengiyakan. Dan melihat
Hisui tampak kecewa, Komaki jadi merasa tidak enak. Lalu saat tahu kalau Hisui
tertarik pada pemograman, dia menawarkan diri untuk mengajarkan Hisui, itupun
jika Hisui tidak keberatan.
“Apa
boleh?” tanya Hisui, senang.
“Ya,
tentu saja!” kata Komaki, dengan senang juga.
@@@
Hisui
menghampiri Detektif Kaneba yang sedang duduk membaca koran di taman. Ternyata,
Detektif Kaneba dulunya adalah Inspektur, tapi diturunkan menjadi Asisten
Inspektur. Namun Hisui merasa bangga padanya, karena walau begitu, dalam waktu
enam bulan Detektif Kaneba dapat kembali masuk ke Divisi 1 lagi. Sebab kadang
ada Inspektur yang diturunkan menjadi Asisten Inspektur, mereka di mutasi dan
tidak gunakan lagi, maksudnya seperti karyawan tak berguna.
“Apa
BKN (Badan Kepolisian Nasional) memanfaatkanmu lagi? Yang artinya aku kembali
ke Divisi 1 karena…” tanya Detektif Kaneba, dengan pelan.
“Kamu
terlalu memikirkan saja,” balas Hisui sambil tersenyum. Lalu dia pergi.
@@@
Sampai
malam, Hisui terus saja memikirkan tentang foto bekas air di meja, kenapa bekas
air nya bisa terputus. Barusan dia sebenarnya mencoba mengetes reaksi Komaki,
mana tahu saja Komaki tahu. Tapi tampak nya Komaki juga tidak tahu, bekas apa
itu.
Mendengar
ini, Makoto sama sekali tidak merasa tertarik untuk memikirkan kenapa bekas air
itu bisa terputus. Dia lebih tertarik untuk makan saja. Tapi saat dia membuka
kulkas, ternyata puding nya sudah habis. Kepadahal itu adalah puding edisi
terbatas dan dia mengantri selama satu jam hanya untuk itu mendapatkan itu.
“Duh,
aku ceroboh banget, deh!” kata Hisui dengan ekspresi polos dan menokok
kepalanya sendiri dengan pelan. Lalu dia tersenyum.
Melihat
sikap sok polos Hisui, Makoto merasa sangat kesal dan mengambil laptopnya untuk
dipakai memukul Hisui. Dan sambil tertawa Hisui berlari kabur. Tapi kemudian
tiba- tiba saja dia malah berteriak, dan dengan bingung Makoto berhenti dengan
tangan terangkat dan memegang laptop di posisi tinggi.
“Tetap
seperti itu,” kata Hisui, memperhatikan laptop yang Makoto pegang. Lalu dia
mulai tertawa, “Makoto- chan, kerja bagus,” pujinya. Dan Makoto merasa bingung.
Pembunuh
Yoshida sudah jelas. Karena Hisui telah menemukan, apa alasan kenapa Komaki
bisa sangat percaya diri dengan alibi nya.
“Petunjuknya
: program tidak bekerja seperti yang dipikirkan, tapi sesuai apa yang ditulis.
Sekalin dari Jozuka Hisui,” jelas Hisui sambil membungkuk dengan elegan.
“Mm..
aku masih enggak mengerti,” jawab Makoto.
@@@
Dicafe.
Komaki mengajari Hisui tentang pemograman. Dan mereka berdua membahas itu
sambil tertawa akrab. Lalu setelah selesai membahas tentang pemograman, dengan
malu- malu Komaki mengajak Hisui untuk pergi ke suatu tempat bersama- sama, yah
kencan gitu lah. Mendengar ajakan ini, Hisui tiba- tiba menjadi serius.
“Aku
punya tempat yang ingin dikunjungi bersamamu,” kata Hisui.
Tempat
yang Hisui maksud adalah apatermen Yoshida. Sesampainya disana, Hisui langsung
bertanya secara terang- terangan, apa Komaki yang membunuh Yoshida. Dan Komaki
berpura- pura bodoh, serta bertanya sambil tersenyum, kenapa Hisui bisa
berpikir begitu, apakah karena kemampuan psikis yang pernah Hisui ceritakan.
“Sayangnya, aku tidak punya kemampuan psikis. Aku minta maaf untuk itu,” kata
Hisui, meminta maaf dengan tulus. “Tapi kamu juga tidak memberitahu siapapun
kalau sudah membunuh seseorang, jadi kita impas, kan?” lanjutnya sambil
tersenyum.
“Atas
dasar apa?” tanya Komaki, bingung dan penasaran.
Hisui
kemudian pun bercerita. Hal pertama yang diperhatikan nya, saat melihat foto-
foto di TKP adalah bekas air di atas meja. Yang berarti ada botol plastik basah
atau benda lain yang diletakkan diatas meja. Dan kebetulan, di kulkas ditemukan
satu botol soda yang terbuka dengan sidik jari Yoshida di tutup nya. Itulah
anehnya, karena sidik jari Yoshida hanya ada di tutup botol saja, dan tidak ada
di tubuh botolnya. Ini tandanya, Yoshida ada membuka botol tersebut dan
memberikannya pada seseorang, tapi orang tersebut tidak sadar kalau botolnya
telah dibuka, jadi yang di hapusnya hanya bagian tubuh botol saja. Yang berarti
hal ini membuktikan bahwa ada pihak ketiga di TKP.
“Aku
bukan pembunuhnya. Aku punya alibi,” kata Komaki, tetap tidak mau mengaku.
Mendengar
hal ini, Hisui mengatakan kalau sayangnya, alibi Komaki tidak berlaku. Karena
menggunakan papan tulis dirumah Yoshida sebagai latar belakang, Komaki membuat
Sugo jadi berpikiran kalau Komaki beneran ada di kantor.
“Ada
lubang dalam deduksi itu. Server ada dicloud dan cuma bisa dimodifikasi dari
dalam jaringan perusahaan!” kata Komaki, membela diri.
Hisui
tersenyum penuh percaya diri. Program tidak bekerja seperti yang dipikirkan,
tapi sesuai yang tertulis. Jadi seandainya, Komaki sengaja menulis kesalahan
sehingga gangguan pun terjadi, maka Komaki tidak perlu menghabiskan waktu berjam-
jam untuk mencari tahu dan memperbaiki bug nya. Dan saat Komaki melakukan video
call dengan Sugo, sebenarnya Komaki tidak melakukan apa- apa. Komaki
menghubungi Sugo dan berbicara dengan Sugo sampai jam 11, itu hanya untuk
membuat alibi. Kemudian setelah itu, Komaki kembali ke kantor dalam waktu satu
jam, saat tengah malam, dan mengakses server dari kantor untuk mengunggah file
modifikasi yang telah Komaki sendiri siapkan.
“Yah
… Itu … Anggaplah seperti itu. Itu tak membuktikan bahwa aku ada di sini,” kata
Komaki, tidak bisa menyangkal perkataan Hisui. Tapi dia tetap tidak mau mengaku
bahwa dialah pemubunuh Yoshida. “Kalau kamu menuduhku sebagai pembunuhnya,
tunjukkan buktinya!” teriaknya.
“Baiklah,
akan kutunjukkan,” kata Hisui sambil tersenyum.
Hisui
menunjukkan foto bekas air diatas meja dan mulai menjelaskan. Bekas air diatas
meja ini sepertinya adalah obat china herbal yang di minum setiap hari oleh
Yoshida, air obat itu tumpah dari cangkir dan meninggalkan bekas. Tapi anehnya,
bekas air itu terputus. Dan dia yakin kalau suatu objek pasti ada di letakkan
disana sebelumnya, yang membuat bekas air itu terputus dan membentuk huruf C.
Namun anehnya, objek tersebut tidak dapat ditemukan, yang berarti objek tersebut
di ambil oleh pelakunya. Awalnya dia bingung apa itu, tapi berkat rekannya, dia
menemukan jawabannya.
Hisui
membuat bekas air berbentuk cincin di atas meja. Lalu dia membuka laptop,
menyesuaikan posisinya sehingga papan tulis dibelakang terlihat. Inilah objek
yang membuat bekas air di atas meja jadi terputus. Dan pagi ini, dia diam- diam
memeriksa bawah laptop Komaki dan seperti dugaannya, ada bekas noda di sarung
laptop Komaki, akibat air obat yang mengenai bawah laptop Komaki.
Mendengar
hal itu, Komaki langsung membuka sarung laptopnya untuk memeriksa. Dan seperti
perkataan Hisui, beneran ada noda di sarung laptopnya. Jika noda ini di
selidiki, maka hasilnya akan cocok dengan obat herbal yang di buat oleh
Yoshida.
“Tak
kusangka… aku akan membuat kesalahan seperti ini!” gumam Komaki, pelan.
“Bukankah
kesalah terbesarmu adalah sudah melakukan pembunuhan?” tanya Hisui, tidak
mengerti dengan perkataan Komaki.
“Siapa
kamu sebenarnya?!” tanya Komaki.
“Aku,
orang yang akan membersihkan dunia dari musuh yang melakukan kejahatan,” jawab
Hisui dengan serius.
“Luar
biasa,” puji Komaki, dengan tulus.
Komaki
kemudian duduk dengan nyaman dilantai dan mulai bercerita. Yoshida sudah
mencuri masa mudanya. Saat mereka SMP, Yoshida terluka karena dirinya dan itu
meninggalkan bekas luka permanen di kaki Yoshida. Dia menyesalinya. Tapi
Yoshida malah memanfaatkan hutang budinya itu dan menggunakan bakat nya sesuka
hati. Yoshida mencoba menjual proyek buatanya pada orang lain menggunakan nama
sendiri, dan ini sudah terjadi beberapa kali. Hal ini membuat nya merasa kalau
hari begitu mendung.
“Dari
sudut pandangku, kamu hanya iri pada Yoshida dan menyalahkannya atas
ketidakmampuanmu,” komentar Hisui. “Layaknya sebuah program. Hidup juga tidak
berjalan seperti yang dipikirkan. Namun secara tindakan, kenapa kamu memilih
melakukannya dengan cara ini?”
“Benar
juga,” pada Komaki, setuju. “Pada akhirnya, mungkin kelemahanku yang membuatku
beramsumsi bahwa semuanya adalah kesalahan Yoshida. Tapi, meski hanya sesaat,
aku senang bisa menghabiskan waktu bersama mu,” katanya, dengan tulus.
“Aku
tidak merasa seperti itu. Kamu hanya tertarik pada sisi luarku saja. Kamu sama
sekali tak pernah menanyakan tentang hobi dan pekerjaanku,” kata Hisui, menilai
dengan tajam. “Aku menyarankanmu agar lebih berhati- hati, saat berkencan
dengan wanita,” katanya, menasehati.
“Akan
kuingat itu,” kata Komaki, mengerti.
Dengan
sopan, Hisui kemudian mengajak Komaki untuk pergi bersama. Pergi menyerahkan
diri ke kepolisian. Dan Komaki tersenyum, karena dia tersadar bahwa caranya
adalah salah dan dia ingin mengurangi kesalahannya ini. Dengan mengakui salah
ke polisi.
@@@
Sebelumnya, bug program sudah
disiapkan di apatermen Yoshida.
Karena itu, alibi Komaki pun bisa di
patahkan, dan tanda C yang tertinggal diatas meja, ditemukan di laptop dan
sarung laptop Komaki.
Darisana bisa terdeteksi bahan yang
sama dalam obat herbal Cina.
Hal ini menyebabkan Komaki menyerahkan
diri.
Penulis : Makoto
@@@
Makoto
sangat senang sekali, ketika Hisui pulang membawa banyak puding edisi terbatas
ke sukaan nya. Tapi sialnya, karena sifatnya yang suka bermain- main, tanpa
sengaja ketika dia dan Hisui saling bercanda dan bermain kejar- kejaran, puding
edisi terbatas mereka malah tersandung dan terjatuh dari atas meja.
“AAHHH!!!”
teriak Hisui dan Makoto, bersamaan.