Sinopsis Doctor Cha Episode 8

 

Sinopsis Doctor Cha Episode 8



In Ho dan Roy sangat mengkhawatirkan keadaan Jeong Suk yang baru saja terjatuh sehingga tanpa sadar keduanya langsung memeluknya, terutama Roy. Dan hal itu dilakukan dihadapan banyak orang. Jeong Suk sampai kaget dengan reaksi keduanya.


Sudah bisa diduga, rumor langsung tersebar. Salah seorang dokter yang menyaksikan kejadian tadi, memberitahu semua orang betapa romantisnya adegan tadi. Dengan cepat, semua orang menyebut kalau Jeong Suk terlibat cinta segitiga dengan In Ho dan Roy. Seung Hi yang mendengar rumor tersebut, tentu merasa amat sangat kesal.



Sementara itu, So Ra kelihatan merasa bersalah karena sudah mengabaikan keluhan istri pasien dan pendapat Jeong Suk yang ternyata benar, pasien mencoba bunuh diri. Namun, dia juga gengsi untuk mengakui kesalahannya tersebut. Setelah adanya percobaan bunuh diri, pasien baru dirujuk untuk konsultasi ke departemen psikatri. Jeong Suk sebenarnya agak kesal karena kejadian ini mungkin saja bisa dicegah jika dari awal So Ra tidak mengabaikan perkataan wali dan dirinya. So Ra kesal mendengar ucapan Jeong Suk yang terkesan menuduhnya sebagai orang yang harus bertanggung jawab. Jeong Suk menghela nafas sebelum meluruskan bahwa maksud dari perkataannya adalah semua adalah tanggung jawab mereka.



Jeong Suk pergi menemui pasien dan membawanya ke bangsal penyakit kanker. Dia menunjukkan kepada para pasien bagaimana pasien-pasien dengan umur yang masih muda sudah harus menderita penyakit parah, namun, tetap berusaha untuk tetap hidup. Memang tidak ada yang tau bagaimana penderitaan yang kita alami kecuali diri sendiri. Dia tidak akan mengatakan memahami penderitaan pasien, namun, dia ingin bilang kalau semua kehidupan sangat berharga. Bisa bernapas dan melanjutkan hidup jauh lebih indah dari yang di bayangkan. Jangan mati dan terus lanjutkan hidup.

Ucapan Jeong Suk tersebut menyentuh hati pasien. Mungkin, masih sulit baginya menerima keadaannya, namun, setidaknya dia tidak lagi berniat bunuh diri. Ditambah lagi, dia mempunyai seorang istri yang sangat mencintainya.


Cinta istrinya tersebut membuat Jeong Suk merasa iri kepada pasien. Dia menceritakan hal ini kepada In Ho. Dia merasa iri karena cinta pasien dan istrinya begiitu kuat. Karena suasana hati Jeong Suk sedang baik, dia pun menyarankan  In Ho agar mereka pergi liburan sekeluarga ke Pulau Jeju setelah ujian akhir I Rang. Dia belum pernah ke Pulau Jeju selama menikah. Eh, In Ho malah bilang kalau mereka sudah pernah pergi ke Aewol. Jeong Suk nggak ingat sama sekali dan In Ho terus bersikeras kalau mereka sudah pernah.


Setelah bersikeras beberapa saat, In Ho baru ingat kalau dia bukan pergi dengan Jeong Suk, melainkan Seung Hi. Dengan cepat, In Ho membuat alasan kalau dia salah ingat. Dia pernah pergi ke sana saat konferensi dokter.

--


Di rumah,

I Rang belajar dengan giat karena janjinya pada Jeong Suk. Jeong Suk jelas senang. Ditengah bincang-bincang itu, I Rang mendapat pesan dari Eun Seo. Karena rasa penasarana, Jeong Suk pun menanyakan bagaimana I Rang dan Eun Seo bisa menjadi akrab. I Rang menjawab kalau mereka akrab karena satu tempat les dan sering berpas-pasan di café, terus pinjam catatan dan lama-lama jadi dekat. Jeong Suk mencoba mengorek sedikit informasi mengenai orang tua Eun Seo. Sayangnya, I Rang pun tidak begitu tau. Dia hanya tau Ibu Eun Seo adalah dokter dan orang tuanya sudah bercerai.

--


Dasar nggak tau malu!!! Meskipun perselingkuhannya dengan Seung Hi udah ketahuan sama Roy, tapi tetap saja In Ho bertemu Seung Hi. Hari ini, mereka malah janjian main golf indoor. Suasana awalnya baik, tapi begitu Seung Hi membahas Eun Seo, suasana langsung berubah muram. Seung Hi hanya ingin In Ho menemui Eun Seo dan mengucapkan selamat karena memenangkan medali perak dalam kompetisi seni nasional. Namun, In Ho kurang ingin bertemu dengan Eun seo karna dia takut pada cara Eun Seo yang menatapnya dengan mata membelalak. Seung Hi makin kesal karena putri mereka demikian gegara In Ho nggak pernah berusaha untuk mendekatkan diri. Ya udah, In Ho bilang kalau dia akan berusaha dan ingin bertemu Eun Seo.


Seung Hi langsung menelepon Eun Seo untuk memberitahu kalau In Ho ingin bertemu dengannya untuk membelikan makanan enak karena sudah memenangkan medali perak. Eun Seo nggak percaya dan menuduh kalau Ibunya yang meminta pada ayahnya. Seung Hi jelas menyangkal dan bilang kalau Eun Seo nggak mau, ya udah.

“Tidak, aku mau bertemu. Kurasa akan menyenangkan,” jawab Eun Seo, sambil tersenyum menatap I Rang yang duduk di sampingnya.



Eun Seo sudah menyiapkan sebuah rencana jahat. Sebenarnya, dia menemukan album foto Ibunya yang berisi foto-foto saat dulu pacaran dengan ayahnya, kemudian saat dia lahir. Makanya, di pertemuan kali ini, Eun Seo tidak mencoba untuk bersikap sopan. Baru juga bertemu dan mau mulai makan, Eun Seo udah membahas soal dirinya dan I Rang yang tidak akan masuk fakultas kedokteran. Setelah itu, dia jujur kalau dia sengaja mendekati I Rang di tempat les. Alasannya, karena dia penasaran dan kesal dengan keluarga In Ho.


In Ho marah dan mulai bertanya, apa Eun Seo berencana memberitahu I Rang? Pertanyaan itu langsung terjawab karena ternyata, Eun Seo mengundang I Rang ke dalam acara makan malam bersama ini. Seung Hi juga kaget karena dia benar-benar tidak tau kalau Eun Seo merencakan semua ini.


“Sebenarnya, ayahmu adalah ayahku. Kurasa sudah waktunya kau tau. Aku benar-benar kesal dengan kenaifanmu selama ini. Apa kau tidak mengerti? Kita berdua adalah saudara tiri. Beda ibu, tapi ayah kita sama!!” teriak Eun Seo, memberitahu I Rang kebenarannya.



In Ho emosi dan membentak Eun Seo agar diam. Seung Hi langsung balas membentak In Ho agar tidak membentak putrinya. I Rang benar-benar terpukul dnegan kebenaran ini dan langsung lari keluar. In Ho yang mencoba mengejarnya, kehilangan jejak. I Rang menangis tersedu-sedu di pinggir jalan, tidak menyangka kalau ayahnya sebejat itu!

Disisi lain, Eun Seo tidak merasa bersalah sama sekali. Sebaliknya, dia merasa bangga karena bisa melakukan hal yang tidak bisa dilakukan Ibunya selama ini. Dia tidak mau terus diam menunggu Ibunya mengungkapkan kebenarannya.


In Ho sampai duluan di rumah, tapi hanya ada Ibunya. I Rang tiba sekitar 1 menit setelahnya. Dan begitu sampai, hal pertama yang ditanyakan I Rang pada Ny. Kwak adalah, apakah Ibunya ada di rumah? Setelah mendengar jawaban kalau Ibunya sedang tugas jaga malam, I Rang baru meluapkan emosinya. Dia mempertanyakan cara Neneknya membesarkan putranya selama ini.

“Nenek salah mendidiknya,” teriak I Rang.

Ny. Kwak jelas bingung. Sangat bingung.

“Ah, ya. Selamat. Nenek punya satu cucu lagi. Dia seumur denganku,” beritahu I Rang, sarkas. “Jangan beritahu Ibu. Jika Ibu tau, aku sungguh tidak tau apa yang akan kulakukan,” peringati I Rang pada In Ho.


Ny. Kwak semakin bingung. Dia nggak mengerti apa yang terjadi dan meminta penjelasan dari In Ho. Setelah tau In Ho selingkuh, Ny. Kwak marah besar. Dulu, In Ho menghamili Jeong Suk, makanya mereka menikah dan sekarang, dia malah melakukan kesalahan yang sama!! Bagaimana bisa melakukan kesalahan yang sama sebanyak dua kali!!

Seolah belum cukup, In Ho memberitau kalau I Rang bisa tau karena putrinya yang lain memberitahu I Rang. Saking terkejutnya, Ny. Kwak langsung nanya, siapa orang yang melahirkan anak begitu keji? Dan rasa terkejutnya bertambah berkali lipat saat tau kalau selingkuhan In Ho adalah Seung Hi. Seung Hi, mantan pacar In Ho saat kuliah.



In Ho menceritakan semua yang terjadi. Dia selingkuh dengan Seung Hi saat menjadi dokter residen dan di kirim ke Amerika untuk pelatihan. Saat itu, Seung Hi juga menjadi residen di rumah sakit tersebut. Dia senang bertemu dengan Seung Hi dan teringat masa lalu indah mereka. Kemudian, saat dia kembali ke Korea, Seung Hi menghubunginya dan bilang hamil, lalu Jeong Suk juga hamil. Dia tidak tau harus berbuat apa dan Seung Hi bilang akan mengatasinya. Namun, dia nggak sangka kalau maksud Seung Hi adalah melahirkan bayinya.  Kemudian, Seung Hi berbohong ke anak mereka kalau mereka udah bercerai dan memintanya mengakui itu. Setelahnya, mereka ketemu setiap Seung Hi ke Korea. Lalu, tiga tahun lalu, mereka pindah ke Korea dan mereka jadi lebih sering bertemu.


Ny. Kwak semakin marah mengetahui sikap bajing*n anaknya. Dan makin kaget saat tau Seung Hi bekerja di rumah sakit yang sama dengan In Ho dan Jeong Suk. Sama seperti I Rang, dia menyuruh In Ho untuk merahasikan semua ini dari Jeong Suk. Karena itu, In Ho harus membujuk I Rang juga dan izinkan I Rang untuk kuliah seni. Dia nggak punya hak lagi untuk melarangnya.


Dengan berat hati, In Ho pergi bicara dengan I Rang. Sekarang, I Rang udah nggak punya respect pada Ayahnya.  Dia menegaskan kalau dia merahasiakan ini bukan karena ayahnya melainkan karena Ibunya. Dia juga malas bicara dengan ayahnya dan terus menyuruh In Ho untuk keluar dari kamarnya.


Esok harinya,

Jung Min mampir ke ruangan In Ho. Kemarin malam, saat dia sedang jaga malam, seorang wanita paruh baya datang mencari In Ho untuk memberikan hadiah. Wanita itu adalah pasien In Ho lima tahun lalu dan sekarang sudah pulih. Dia baru saja menerbitkan buku puisi dan ingin menghadiahkannya pada In Ho. Di halaman pertama buku itu, wanita itu menuliskan rasa terimakasih dan hormatnya pada In Ho. Dan karena In Ho tidak ada, wanita tersebut menitipkan buku itu ke Jung Min.


Saat membaca pesan di buku itu, Jung Min merasa amat bangga menjadi putra In Ho. Sayang, kebanggan itu tidak lama. Ketika dia mengantar buku ke ruangan In Ho, In Ho lagi nggak ada ditempat. Dan tanpa sengaja, dia melihat pesan dari Seung Hi di ponsel In Ho : Temui aku di tangga darurat timur lantai dua, pukul 17.00.


Pesan itu benar-benar mengganggu Jung Min. Dia jadi nggak fokus kerja dan terus menerus melihat jam tangannya. Setelah memikirkannya cukup lama, Jung Min akhirnya diam-diam pergi untuk menyelidiki apa yang dilakukan ayahnya dengan Seung Hi di tangga darurat tersebut. Hatinya langsung patah karena melihat ayahnya memeluk Seung Hi.


Sementara itu, di tempat les seni.

Begitu kelas selesai, I Rang mengajak Eun Seo bicara. Dia menanyakan maksud pertanyaan Eun Seo dulu, soal mentalnya bagus, apa karena khawatir akan menghancurkan keluarganya? Eun Seo menjawab kalau itu bukan kekhawatirn melainkan peringatan. I Rang tertawa sinis membalas kalau dia tidak akan melaporkan masalah itu ke Ibunya. Ah, dia juga menyuruh Eun Seo untuk pindah tempat les. Eun Seo langsung menantang kalau dia bisa memberitahu Ibu I Rang.

“Kau pikir aku akan diam saja? Ibuku dokter residen, sedangkan ibumu profesor. Ibuku adalah korban, dan Ibumu adalah pelaku! Pezi*a!”


“Memang ayahmu bukan pezi*a?”

“Bukankah ayah kita sama? Apa kau tidak apa-apa. Ibumu pezi*a. Ayahmu juga pezi*a. Kau adalah putri pasangan yang berzi*a!!”

Ucapan I Rang benar-benar menusuk Eun Seo.


Kembali ke RS Univ Gusan.

Jung Min nggak bisa diam dan langsung menemui ayahnya begitu operasi selesai. Dia menanyakan kebenaran apakah ayahnya berselingkuh dengan Seung Hi? In Ho kaget dan menduga kalau I Rang atau nenek yang memberitahu Jung Min. Jung Min makin kaget karena semua tau, kecuali dia dan Ibu. Jung Min ternyata juga tidak mau memberitahu Ibunya karena mengkhawatirkan kesehatan Jeong Suk.


Dasar brengs*k, In Ho malah senang. Dia seolah ingin Jung Min memahaminya sebagai sesama pria.

“Tidak, aku tidak ingin memahami ayah!! Aku sangat ingin menjadi dokter yang berbakat seperti Ayah dahulu. Aku menghormati ayah. Namun, tidak lagi! Aku kecewa pada Ayah!”

Perkataan Jung Min, membuat In Ho jadi menyesal (?)


Jung Min langsung pergi menemui Ibunya. Dia merasa bersalah pada Ibunya, namun, tidak berani juga memberitahu kenyataannya.

(Kasihan Jeong Suk karena semua orang merahasiakan perselingkuhan In Ho dari ayahnya).



Masih ingat dengan pasien hamil? Ibu pasien tersebut menulis di situs anonim mengenai seorang aktor dengan inisial ‘S’ yang telah menelentarkan putrinya yang hamil. Semua bisa menebak kalau aktor itu adalah Seo Min Jun. Dan aktor tersebut sekarag berada di RS Univ Gusan menemui pasien tersebut, Yoo Ji Seon. Seo Min Jun mau bertanggung jawab, tapi Yoo Ji Seon tidak mau menerimanya. Dia tidak mau Min Jun melepaskan semua yang telah di raihnya demi dirinya. Dan karna itu, dia menegaskan pada Min Jun dan kepada kedua orang tuanya kalau ayah dari anaknya bukanlah Seo Min Jun, melainkan mantannya. Dia juga bilang akan menghapus artikel yang Ibunya tulis dan membuat klarifikasi.

Di ruang residen, sepertinya, So Ra kurang menyukai Jeong Suk setelah Jeong Suk menegurnya waktu itu. Hal ini terlihat dari cara So Ra yang ‘memarahinya’ karena sudah membereskan kamarnya saat mengambilkan ponselnya waktu itu.

--



Hari Minggu,

Hari ini semua orang ada di rumah dan semuanya amat tegang. Tidak ada yang berani bersuara sedikitpun. Mereka baru bicara setelah Jeong Suk pergi keluar untuk bertemu Mi Hee. Begitu Jeong Suk pergi, mereka semua langsung mengadakan rapat. Jung Min nggak pakai basa basi, menyuruh Ayahnya mengakhiri hubungannya dengan Seung Hi sebelum Ibunya tau. Ny. Kwak langsung angkat bicara, memberitahu Jung Min kalau hubungan In Ho dengan Seung Hi tidak bisa diakhiri semudah itu. I Rang memperjelas kalau Ayahnya punya anak hasil perselingkuhan, seorang putri yang seumuran dengannya.



Saat mendengar hal itu, Jung Min langsung mual. I Rang bisa mengerti akan hal itu. Ny. Kwak pun tidak heran.


Selesai muntah, Jung Min menegaskan pada ayahnya untuk tidak pernah memberitau ini kepada Ibunya. Ny. Kwak setuju dan bahkan tidak bisa memaafkan perselingkuhan In Ho yang sampai punya anak. In Ho jelas setuju. Ah, satu lagi, sekarang, baik I Rang maupun Jung Min nggak mau disamakan mirip seperti In Ho.

“Ayah. Sampai kapan Ayah akan memimpin dua keluarga? Pasti akan terus berlanjut jika tidak ketahuan. Buat keputusan dalam tiga tahun, setelah Ibu selesai menjadi residen. Bercerai dengan Ibu dan memilih wanita itu, atau putus dengan wanita itu dan hidup dengan Ibu. Berjanjilah Ayah akan memutuskannya,” tegas Jung Min.

--


Di tempat lain, Mi Hee mengajak Jeong Suk bertemu untuk menemaninya ke tempat cenayang. Dia ingin menanyakan peruntungan. Eh, peramal malah menyuruh Mi Hee untuk tidak menikah. Selesai Mi Hee, giliran Jeong Suk yang diberikan kesempatan bertanya. Jeong Suk menanyakan, apakah suaminya selingkuh? Mi Hee kaget mendengar pertanyaan itu.

“Kau sudah tau. Suamimu… tidak menarik,” jawab dukun. “Kau yang terlibat dengan pria! Dia ada di dekatmu. Coba pikirkan. Hati-hati. Makin tua, makin banyak yang mendekat. Kau punya takdir yang tidak biasa.”


Mi Hee yang paling semangat mendengar ramalan Jeong Suk, sementara Jeong Suk sendiri merasa yang dikatakan oleh dukun adalah hal nggak masuk akal. Mi Hee yakin kalau ucapan dukun benar karena untuk menemui dukun itu sangat sulit. Dan banyak orang terkenal hingga anggota dewan yang ingin bertemu dengan dukun tersebut.

--


Esok hari,

Dengan nggak tau malu, In Ho menemui Roy untuk memberitahu kalau seluruh keluarganya sudah tau perselingkuhannya. Dan dia akan baru akan mengambil keputusan setelah masa residensi Jeong Suk berakhir. Jadi, dia ingin Roy tidak ikut campur.

Roy heran. Amat sangat heran. Apa hal itu membanggakan? Dan juga, dia nggak bisa menjamin kalau mulutnya bisa dikendalikan.


Baru bertemu dengan In Ho, sekarang dia malah satu lift dengan Seung Hi. Dia nggak ada segan – segannya dengan Seung Hi dengan menyindirnya yang berani berbuat kekacauan tapi menyelesaikannya dengan cara memalukan.

--


Sebentar lagi adalah hari ulang tahun Jeong Suk. Karena rasa bersalah, Ny. Kwak ingin merayakan ulang tahun Jeong Suk dengan mewah. Dia juga membelikan Jeong Suk hadiah. Hm, hadiah yang murah untuk Jeong Suk dan mahal untuk diri sendiri.


Oh, dia juga membelikan hadiah untuk Ny. Oh dengan dalih ucapan terimakasih atas perhatiannya saat dia di rumah sakit. Sayang sekali, Ny. Oh tidak tertipu dengan niat baiknya karena dia udah sering membuatkan Ny. Kwak makanan selain di rumah sakit, tapi Ny. Kwak tidak pernah membalasnya. Dia bisa menebak kalau ada yang nggak beres.

--


Roy masih galau berat. Setelah memikirkan ulang keputusannya, akhirnya, dia ingin memberitahu Jeong Suk tentang perselingkuhan In Ho. Ah, sialnya lagi, dia memilih hari yang salah karena hari ini adalah hari ulang tahun Jeong Suk dan Jeong Suk lagi happy karena akan merayakan ulang tahunnya di hotel bersama keluarganya. Ditambah lagi, Jeong Suk salah paham mengira Roy mau menyatakan cinta. Huft, semua gegara ramalan tersebut, jadi Jeong Suk salah mengira.

“Saat sulit dikatakan dan kau tidak tau sebaiknya dikatakan atau tidak, sebaiknya jangan,” ujar Jeong Suk.

Ya udah, karena nggak bisa memberitahu kebenarannya, Roy akhirnya hanya mengucapkan terimakasih.


Baru saja merasa bahagia, mimpi buruk tiba. Seorang perawat sedang sibuk melihat medsos Seung Hi. Disana, Seung Hi sering mem-posting foto di tempat-tempat mewah dan menulis tag #bucin. Salah satu foto yang di post-nya adalah foto di Paris dan tanggal foto itu adalah tanggal In Ho pamit mau konferensi kedokteran di Paris. Jeong Suk yang melihat itu, merasakan firasat buruk dan memberanikan diri bertanya, bukankah di tanggal itu adalah konferensi kedokteran di Paris? Soalnya, Prof. Seo ada membicarakannya. Perawat itu juga nggak begitu yakin mengenai konferensi, tapi dia yakin kalau In Ho tidak pergi karna In Ho menyuruhnya mengubah tanggal operasi untuk izin berlibur.




Rasa curiga makin besar, jadi Jeong Suk menanyakan nama medsos Seung Hi. Dia langsung pergi ke ruang istirahat residen untuk mencocokan tanggal foto Seung Hi dengan tanggal In Ho izin untuk konferensi. Dan semua tanggal itu cocok. Bahkan, tanggal saat dia masuk ruang UGD dan In Ho yang nggak mau datang melihat keadaannya jika tidak parah, itu adalah tanggal Seung Hi ke Paris. Jeong Suk nggak bodoh, dia yakin kalau In Ho dan Seung Hi berselingkuh.


Dan hal itu harus diketahuinya, di hari ulang tahunnya. Bayangkan, betapa hancurnya hatinya. Dan akan seberapa hancur lagi dia, saat tau keluarganya merahasiakan ini darinya.


Setelah menenangkan diri, Jeong Suk pergi ke ruang residen kedokteran keluarga. Ingatkan, waktu itu ada residen yang minta tukar tempat dengannya? Jeong Suk ingin membatalkan hal itu. Dia ingin kembali ke kedokteran keluarga. Makanya, dia dengan sopan minta maaf karena membatalkan janji. Eh, si dokter Moon itu malah nggak senang dan merespon dengan kasar. Jeong Suk nggak menahan diri lagi dan membalas kalau dia semakin nggak mau bertukar.

“Kenapa kau bicara banmal padaku? Kau berlagak karena lebih tua?” tanya dokter Moon dengan nada yang mengejek.


“Katamu tidak suka aku diperlakukan khusus hanya karena lebih tua, kan? Kalau aku, tidak suka orang yang bersikap kasar tanpa memandang usia. Sangat tidak suka!!” balas Jeong Suk.

Sementara itu, In Ho malah memberitahu Seung Hi kalau dia ada di hotel K-Fantastique dan hari ini adalah ulang tahun istrinya.


Di Hotel, suasana sangat tidak nyaman. Ny. Kwak, I Rang dan Jung Min menunjukkan jelas kalau mereka tidak menghormati In Ho lagi. In Ho juga nggak bisa berkata apa-apa di depan anak-anaknya karena sadar kalau sudah membuat kesalahan.


Disaat itu, Jeong Suk sudah tiba dengan setelah hitam dan full makeup. Dan Seung Hi pun datang ke sana, entah dengan maksud apa.

 



 

Preview episode 9

Jung Seok memutuskan untuk pergi dari rumah. RS Univ Gusan mengadakan retreat. Roy dan Jung Seok semakin dekat. In Ho cemburu dan menghalangi kedekatan keduanya.

In Ho mabuk dan berteriak keras : “Yeobo” sambil mengangkat tangan. Jung Seok menatapnya terkejut.

 

 

Post a Comment

Previous Post Next Post