Sinopsis Doctor Cha Episode 16 END
Roy dan In Ho
meminta Jeong Suk untuk memilih diantara mereka berdua, lever siapa yang akan
dia terima. Keduanya udah tegang menanti keputusan Jeong Suk. Dan Jeong Suk
memilih… motor yang akan dia naiki bersama Roy. Intinya, dia tetap tidak akan
memilih lever mereka berdua. Sebaliknya, dia ingin memanfaatkan waktunya, yaitu
: menikmati terpaan angin.
--
Masih ingat kan
dengan Seung Hi yang berencana menjual gedung warisan ayahnya untuk pindah
kembali ke AS? Pengacara yang membantu penjualan, mengabari kalau sudah ada
berminat pada gedung tersebut dan menawarkan harga yang cukup bagus. Dan gedung
yang diwariskan oleh ayah Seung Hi ternyata adalah gedung sanatorium yang cukup
besar. Fasilitas yang ada di sanatorium tersebut juga lebih baik daripada
ditempat lain. Makanya, Seung Hi diminta memikikrkan ulang keputusannya menjual
gedung tersebut, karena rasanya sayang aja.
Ini pertama kalinya
Seung Hi ke gedung yang diwariskan ayahnya tersebut. Dan setelah melihat-lihat
gedung yang didominasi oleh para lansia, Seung Hi mulai merasa bimbang.
Apalagi, pengacara bilang kalau sanatorium ini memiliki tempat yang spesial di
hati mendiang ayah Seung Hi yang dulunya menderita kanker semasa hidup. Dan
setelah memikirkannya sesaat, Seung Hi memutuskan untuk mengambil alih sanatorium.
Dia yakin mampu menjalankan sanatorium tersebut.
--
Hari demi hari
berlalu…
Hasil perawatan
intensif Jeong Suk tidak begitu bagus. Sepertinya, dia akan mengalami gagal
lever akut dan harus segera menjalani transplantasi lever lagi. Makanya, Roy mendesak
Jeong Suk agar menerima donor lever nya. Namun, Jeong Suk tetap saja menolak.
Jeong Suk juga terlihat pasrah akan nasibnya. Dan dia juga meminta Roy untuk
mengizinkannya keluar rumah sakit untuk sehari.
Setelah diberikan
izin, orang pertama yang ditemui Jeong Suk adalah Mi Hee. Hanya ke Mi Hee lah,
Jeong Suk mampu mencurahkan isi hatinya. Dia selama ini merasa gundah mengenai
kesehatannya ke depannya jika sudah menerima transplantasi lever. Tidak ada
jaminan kalau kondisinya tidak akan terulang lagi. Makanya, dia takut kalau
seseorang akan terluka karena dirinya. Dia juga sedih dengan keadaan Ibunya
yang terus menyalahkan diri sendiri. Ny. Oh terus merasa kalau Jeong Suk sakit
karena dia sudah mengambil semua keberutungannya. Padahal Jeong Suk sudah
bilang kalau itu nggak masuk akal, tapi Ibunya terus saja bersedih.
Di rumah Ny. Oh, dia
sedang sibuk belajar membuat makanan yang bagus untuk lever Jeong Suk. Dan dia
terus menangis, memikirkan nasib Jeong Suk yang harus kembali sakit.
Setelah selesai menemui
Mi Hee, Jeong Suk pergi ke rumah In Ho. Rumah dalam keadaan kosong. Dan Jeong
Suk menghabiskan waktunya di sana hingga malam tiba. Dia mewarnai kanvas I
Rang, mengemas semua barang-barangnya dan melihat-lihat album foto serta
barang-barang Jung Min dan I Rang sedari bayi.
Selesai itu, Jeong
Suk menulis surat untuk kedua anaknya tersebut.
Untuk putra dan
putriku. Kalian tidak terkejut membaca surat yang ibu tulis ini, kan? Ibu
melihat foto-foto kalian semasa bayi. Ibu bahkan takut untuk memeluk kalian
karena sangat mungil dan menggemaskan. Kapan kalian tumbuh sebesar sekarang?
Ibu berharap kalian bisa menjadi orang bijaksana yang tahu bagaimana menemukan
kebahagiaan dalam kehidupan sehari-hari. Ibu berharap kalian makan makanan dan
melakukan hal yang kalian inginkan, lalu tidur dengan bahagia, juga bangun
dengan ceria.
Jung Min, I Rang,
meski suatu saat nanti ibu tidak ada di sisi kalian, ibu akan selalu melindungi
kalian. Serta, terimakasih sudah menjadi putra dan putri Ibu. Cinta ibu sangat
besar sampai tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata.
Dari Ibu kalian.
Setelah menulis
surat tersebut, Jeong Suk mulai membuat banyak stok makanan untuk disimpan di
kulkas.
Dan begitulah malam
tiba. I Rang yang baru pulang les, sangat bahagia karena Ibunya pulang. In Ho
dan Ny. Kwak yang pulang bersama, juga senang dengan kepulangan Jeong Suk.
Sayangnya, Jeong Suk hanya pulang sebentar dan akan kembali ke RS lagi.
Jeong Suk mengajak I
Rang bicara. Dia menyampaikan pesan Seung Hi, yang menyuruh I Rang untuk tetap
ikut ujian universitas dan tidak perlu merasa bersalah pada Eun Seo. Berbahagialah.
Jeong Suk juga memberitahu I Rang kalau dia tidak semenderita yang dikira I
Rang karena selama pernikahan ini, dia bahagia saat melihat Jung Min dan I Rang
tumbuh. Karena itu, dia tidak ingin I Rang terluka karena masalah mereka.
In Ho hanya diam
saja di dapur untuk waktu yang cukup lama. Setelah itu, dia ke ruang kerjanya
dan melihat surat cerai yang diajukan oleh Jeong Suk. Setelah memikirkannya
sesaat, dia menandatangani surat cerai tersebut.
Jeong Suk juga udah
mau pulang. Ny. Kwak menasehatinya untuk fokus pada pemulihannya. Setelah itu,
dia mulai marah karena Jeong Suk tidak menikmati hidup setelah menjalani
transplantasi, tapi malah bekerja sehingga menjadi sakit lagi. Dia juga
menyuruh Jeong Suk untuk menerima permohonan maaf In Ho. Jeong Suk hanya bisa
meminta maaf karna tidak bisa menjadi menantu yang baik hingga akhir.
Pembicaraan mereka
berakhir karena In Ho mengajak Jeong Suk bicara berdua.
Setelah Jeong Suk
pergi, Ny. Kwak baru membuka kulkas. Dia terkejut melihat isi kulkas yang penuh
dengan stock makanan. Akhirnya, dia menangis karena menyadari kebaikan
menantunya tersebut.
In Ho dan Jeong Suk
bicara di sebuah café. In Ho udah memutuskan nggak akan menjual gedung yang
dibeli Ibunya dengan nama Jeong Suk. Dia akan memberikan gedung itu untuk Jeong
Suk. Mengenai hutang Ibunya, dia akan mengurusnya sendiri. Dan juga, dia
menyerahkan dokumen perceraian yang sudah ditandatanganinya. In Ho ternyata
sadar alasan terbesar Jeong Suk tidak mau menerima levernya adalah karena tidak
ingin berhutang budi. Jika sudah menerima levernya, Jeong Suk pasti tidak akan
tega untuk menceraikannya.
“Akan kuturuti
keinginanmu untuk bercerai dan tidak akan menahanmu lagi. Jadi, jalani operasi
itu. Serta tetaplah hidup. Biarkan aku menebus kesalahanku dengan ini. Aku
takut… tidak akan bisa melihatmu lagi. Sekalipun kita berpisah, aku tetap ingin
sesekali bertemu denganmu sebagai ibu dari anak-anakku,” ujar In Ho.
Dan begitulah, Jeong
Suk mau menerima donor lever In Ho.
--
Esok harinya,
Seung Hi dan In Ho
bertemu dan bicara berdua lagi setelah waktu yang sangat lama. In Ho
memberitahu rencananya untuk mendonorkan lever bagi Jeong Suk dan Seung Hi
mendukung. Seung Hi juga memberitahu kalau dia akan berhenti dari RS dan
mengelola RS nya sendiri. Dia merasa sudah menemukan tempatnya. Dia juga
mendoakan kelancaran operasi In Ho dan Jeong Suk.
Meskipun hubungan
mereka berdua sudah berakhir, Seung Hi tetap ingin mereka bertemu sesekali
karena mereka memiliki Eun Seo.
Di saat itu, Jeong
Suk nggak sengaja melihat Eun Seo yang lagi menunggu Seung Hi. Dia pun mengajak
Eun Seo untuk bicara. Tidak banyak yang dikatakan Jeong Suk. Dia hanya
menanyakan keadaan tangan Eun Seo yang terluka. Terus, dia juga bilang kalau
hal yang dialami oleh Eun Seo adalah kesalahan mereka sebagai orang dewasa (In
Ho, Jeong Suk dan Seung Hi). Jadi, dia nggak salah apapun. Jalani hidup dengan
tersenyum lebar dan nikmati hidupnya. Tidak perlu memikirkan orang lain dan
jangan berkecil hati. Dan juga, jangan membenci Ibunya.
--
Huft. In Ho mau
operasi dan dia amat sangat tegang. Dia sampai mengumpulkan semua dokter
residen dan junior untuk berulang kali memastikan kalau mereka sudah melakukan
persiapan terbaik untuk operasi ini. Jangan sampai ada kesalahan.
Sementara Jeong Suk,
dia kelihatan tenang untuk operasi kedua kalinya. Dia percaya sepenuhnya pada
kemampuan Roy.
Saat sudah memasuki
ruang operasi, In Ho tetap saja tegang dan menanyakan banyak hal. Dia baru
bicara setelah diberikan obat bius. Berbeda dengan Jeong Suk, dia tetap tenang
dan mempercayai dokter yang ada di ruang operasi.
Seluruh keluarga ada
di depan ruang operasi. Semuanya sangat tegang. Ny. Kwak sedih karena anaknya
pada akhirnya tetap menjadi pendonor. Tau gitu, dari awal aja dia kasih izin.
Dan juga, sekarang putranya mendonorkan lever untuk istri yang akan di
ceraikan. Ny. Oh nggak bisa mengatakan banyak hal karena semua adalah keputusan
In Ho dan Jeong Suk.
Operasi berjalan
cukup lama dan berhasil.
Waktu terus berlalu.
Jeong Suk yang udah pulih dan keluar dari rumah sakit, akhirnya menjalani
sidang perceraian dengan In Ho. Meski In Ho masih merasa berat menceraikan
Jeong Suk, tapi pada akhirnya, keduanya resmi bercerai.
Selesai persidangan,
Jeong Suk mengajak In Ho untuk makan siang bersama. Setelah berbincang singkat,
In Ho baru sadar kalau terakhir kali mereka makan bersama adalah saat Jung Min
masih SMP. Itupun saat mereka pergi mengunjungi paman In Ho yang meninggal,
mereka makan bersama saat perjalanan pulang. Yah, semua sudah terjadi, sekarang
lebih baik mencoba menjadi lebih baik meski sudah berpisah. Btw, In Ho diangkat
menjadi direktur RS. Dia menjadi direktur termuda dalam sejarah RS.
Selesai makan
bersama dan sebelum berpisah, In Ho mengucapkan permintaan maaf karena jika
saja Jeong Suk tidak bertemu dengannya, karir kedokteran Jeong Suk pasti
melejit dengan cepat. Namun, dia juga mau mengucapkan terimakasih karena
sebagai istri dan ibu anak-anak, Jeong Suk tidak memiliki kekurangan.
Jeong Suk membalas
kalau kehidupannya bersama In Ho, tidak semuanya buruk. Ada juga kenangan yang
membahagiakan.
Dan begitulah,
kehidupan pernikahan mereka berakhir.
--
In Ho kembali ke RS
dengan jabatan baru sebagai direktur RS Univ. Gusan. Ada banyak sekali karangan
bunga berisi ucapan selamat. Namun, alih-alih merasa bahagia, dia malah merasa
sedih. Apalagi membayangkan betapa bahagianya jika keluarganya tetap utuh atas
kesuksesan yang diraihnya ini. Namun… semua sudah terjadi. In Ho hanya bisa
menangis untuk setiap kesalahan yang sudah dilakukannya.
--
I Rang dan Eun Seo
nggak sengaja berjumpa di toko peralatan seni. I Rang udah lulus ujian masuk
universitas gelombang awal. Eun Seo mengucapkan selamat dan bilang kalau dia
akan ikut ujian gelombang akhir. Kalau nggak lulus, dia akan sekolah ke luar
negeri. I Rang akhirnya meminta maaf atas yang dilakukannya. Eun Seo juga
meminta maaf karena dia mendekati I Rang karena tau dia adalah putri ayahnya.
Dan sekarang, dia mau memulai semua dari awal.
Sebelum Eun Seo
pergi, I Rang memberitahunya perceraian orang tuanya.
Setelah mendengar
kabar itu, ada banyak hal yang dipikirkan Eun Seo. Dan dia memutuskan menelpon
In Ho. In Ho saat itu lagi sibuk karena kedatangan tamu yaitu wakil menteri,
tapi dia tetap mengangkat telepon Eun Seo.
Mereka janjian
ketemu di sebuah café, di malam hari. In Ho mencoba untuk lebih dekat dengan
Eun Seo. Dia berjanji akan berusaha menjadi ayah yang baik meskipun banyak
kekurangan.
“Sepertinya Ayah
memiliki pesona yang tidak bisa kulihat. Aku merasa ibuku dan wanita itu
terlalu baik untuk Ayah,” ujar Eun Seo.
“Mungkin ayah
menyelamatkan negara di kehidupan sebelumnya,” jawab In Ho. Wkwkwk, kayaknya
benar.
Eun Seo pun membahas
perceraian ayahnya. Dan dia ingin tau kelanjutan hubungan In Ho dan Ibunya. In
Ho menjawab kalau dia dan Seung Hi udah memutuskan untuk berpisah baik-baik.
Eun Seo nggak terima dan menyuruh Ayahnya untuk menahan Ibunya, setidaknya
sekali. Itu baru adil.
Eun Seo mengira
kalau Ibunya masih mengharapkan In Ho. Sayangnya, perkiraan itu salah. Ibunya
terlihat bahagia mengelola RS nya dan bahkan setelah tau In Ho bercerai, Ibunya
hanya memberikan reaksi datar. Dan meskipun keduanya bertemu, mereka lebih
seperti rekan kerja dan teman curhat.
--
Jeong Suk ketemu
sama Roy. Udah banyak yang terjadi. Roy udah mendonorkan sumsum untuk ayahnya.
Dia mendonorkan bukan sebagai anak tapi sebagai dokter. Jeong Suk juga
mengucapkan terimakasih karena Roy udah berniat mendonorkan lever padanya.
Karena Jeong Suk membahasnya, Roy pun akhirnya menyatakan perasaan. Dia menyatakan
cinta pada Jeong Suk.
Respon Jeong Suk?
Dia berterimakasih dan dengan sopan menolak pernyataan cinta Roy. Dia hanya
ingin menjalani kehidupannya sehari-hari. Jadi, daripada mencintai wanita
sepertinya, lebih baik bertemu wanita yang cocok dengannya dan mempunyai anak,
hidup harmonis sampai ajal memisahkan. Dia tulus mengatakan itu.
Dan begitulah,
mereka akan tetap menjadi teman. Pasien dan dokternya.
Ditengah jalan,
Jeong Suk tertarik pada sebuah bunga berwarna kuning. Bunga itu bernama fressia.
Pemilik toko bunga memberitahu arti bunga itu adalah : “Aku mendukung
langkah awalmu.”
--
3 tahun
kemudian,
So Ra pergi ke
apotek untuk membeli test pack. Dan kita tidak diperlihatkan hasilnya.
Jeong Suk mengikuti
ujian SIM dengan ditemani oleh Mi Hee. Dan akhirnya, dia berhasil mendapatkan
SIM untuk motor gede. Jeong Suk juga sudah meyelesaikan masa residennya dan
mendapatkan spesialisasinya. Dia juga membuka klinik sendiri di pinggiran kota.
Dia membuka klinik di sebuah gedung dimana lantai pertama adalah café yang dia
kelola sendiri dan dilantai 2 adalah kliniknya. Kliniknya juga lumayan terkenal
di lingkungan sekitar karean sikap ramahnya.
Di atap gedung ada
sebuah taman kecil yang dikelola oleh Ny. Oh. Sekarang mereka tinggal bersama.
Ny. Oh masih sangat bersyukur karena putrinya berhasil melewati maut sebanyak 2
kali.
--
Setelah menjadi
direktur, In Ho semakin sibuk. Apalagi sejak RS Univ. Gusan bekerja sama dengan
sanatorium Seung Hi. Seung Hi jadi sering meminta tolong In Ho untuk
mengoperasi pasiennya yang sudah lansia. In Ho sampai capek dan mengeluh kalau
sekarang dia lebih sibuk daripada menjadi residen tahun pertama. Namun, dia
tetap saja mau membantu Seung Hi.
--
Lagi sibuk kerja, Mi
Hee tiba-tiba menelpon untuk gosip. Dia nggak sengaja melihat Roy di sebuah
toko buku dan kelihatannya Roy udah punya pacar. Eh, ternyata Jeong Suk tau.
Dia masih melakukan check up rutin dengan Roy setiap 2 bulan dan
terkadang Roy menceritakan mengenai wanita tersebut. Mi Hee merasa sayang
karena Jeong Suk menolak Roy, tapi Jeong Suk tidak demikian.
Jeong Suk nggak bisa
berbincang terlalu lama karena dia harus bergegas ke gangwon-do menjadi
sukarelawan medis.
Masih ingat dengan
pasien kakek yang pernah di kunjungi Jeong Suk, 3 tahun lalu? Yang sakit
diabetes. Sekarang, kondisi kakinya sudah membaik sejak Jeong Suk rutin
mengunjunginya. Kakek itu sangat senang dengan kehadiran Jeong Suk.
So Ra dengan Jung
Min juga datang untuk membantu. In Ho juga di undang. Kirain mau diminta
membantu memeriksa pasien, tapi ternyata Jeong Suk mau minta bantuan untuk
memandikan kakek-kakek di sauna.
Selesai membantu,
Jeong Suk mengajak In Ho jalan-jalan. Dia menasehati In Ho untuk lebih
memperhatikan ny. Kwak. Hahahah, sepertinya Ny. Kwak mengaduk ke Jeong Suk
kalau In Ho memarahinya perkara cuci piring. Semenjak Jeong Suk nggak ada, Ny.
Kwak mencoba mengurus rumah sendiri. Nah, waktu nyuci panci gitu, dia menggosok
dengan keras. In Ho yang nampak menegur untuk pakai cairan kimia, bukan digosok
begitu. Ny. Kwak langsung kesal dan nggak mau nyuci lagi. Hahaha.
Sementara itu, So Ra
ngajak Jung Min berbincang. Jung Min kan udah menyelesaikan wamil dan berencana
untuk kembali ke RS. Dia udah memikirkannya dan ternyata dia menyukai ruang
operasi. Dia akan meneruskan karir kedokterannya. Karena dia menjalani wamil,
jadi karir So Ra udah lebih meningkat dibandingkan dirinya. So Ra udah menjadi
asisten profesor praktik.
Setelah berbincang
sesaat, So Ra memberitahu kalau dia melakukan test pack dan hasilnya negatif.
Sebelum melihat hasilnya, So Ra sempat memikirkan itu positif dan ternyata dia
bahagia. Jung Min juga senang kalau hasilnya positif. Sayang sekali, hasilnya
negatif.
Tidak terasa hari
udah sore aja. Semua udah bergegas pulang, hanya Jeong Suk yang tetap akan
tinggal. Dia masih akan menjadi relawan medis di sebuah pulau dan akan
menyeberang dengan kapal.
Meski kini udah
cerai, hubungan In Ho dan Jeong Suk tetap baik. Hm, bahkan lebih baik daripada
sebelumnya.
Jeong Suk juga
menikmati hidupnya. Dia sangat bersemangat menjalani hari-harinya sebagai
seorang dokter.
Aku bersyukur atas
semua yang bisa kulihat selama aku hidup.
Jadi, aku percaya
bahwa aku akan terus bahagia seperti ini.