Sinopsis Drama Korea : See You in My 19th Life Episode 03



See You in My 19th Life Episode 3


Ji Eum benar-benar lupa kalau hari ini adalah hari kematian Yoon Ju Won, dirinya di kehidupan ke-18. Dan dia juga nggak nyangka bahwa Seo Ha masih bersedih atas kematiannya. Selama ini, dia nggak pernah melihat langsung kesedihan-kesedihan orang yang ditinggalkannya pada kehidupan-kehidupan sebelumnya. Makanya, hatinya terasa sakit melihat kesedihan mereka.


PENDERITAAN BERPISAH DENGAN ORANG TERSAYANG



Untuk menghibur Seo Ha yang baru saja dari kuburan Ju Won, Ji Eum mengajaknya untuk menikmati keindahan bunga sakura yang berguguran. Dia berharap keindahan pemandangan yang mereka saksikan ini bisa menghapus kesedihan Seo Ha. Apa yang Ji Eum lakukan, cukup berguna menghibur Seo Ha. Ji Eum juga nggak menyia-nyiakan kesempatan dan malah merayu Seo Ha agar terus mengingat dan memikirkannya hingga jatuh cinta padanya.


Seo Ha langsung menegaskan kalau hal itu nggak akan terjadi. Reaksi Ji Eum? Dia nggak peduli dan tetap gencar mendekati Seo Ha. Seperti, saat Seo Ha menanyakan makanan kesukaannya, Ji Eum malah menjawab kalau dia menyukai Seo Ha. Jadi, apapun yang menjadi makanan kesukaan Seo Ha, itu adalah makanan yang dia suka juga. Hahahaha. Melihat tekad hatinya, Seo Ha pun memberitahu tipe wanita yang disukainya. Wanita yang lebih tua darinya.

“Orang bilang aku lebih dewasa daripada umurku. Bisakah dihitung dari tingkat kedewasaan saja?” ujar Ji Eum. “Apa tidak bisa?”

Seo Ha terkejut dan sama sekali nggak menduga ucapan Ji Eum tersebut. Dan tanpa di sadari, dia pun tersenyum simpul.


Saat mau pergi dari area pemakaman, tiba-tiba saja terdengar suara klakson dari mobil truk yang mau melintas. Ji Eum udah langsung mengerem. Namun, hal ini malah memicu trauma Seo Ha. Dia teringat dengan kecelakaan yang dialaminya dan juga kecelakaan yang merenggut nyawa Ju Won. Seo Ha mengalami serangan panik dan mulai kesulitan bernafas. Untunglah Ji Eum bertindak cepat dengan mengambilkan kantong plastik untuk membantunya bernafas kembali.

--



Malam hari, hujan turun dengan sangat deras.

Di rumah keluarga Yoon, mereka sedang melakukan peringatan kematian Ju Won. Duka masih terlihat jelas di wajah masing-masing setiap anggota. Meskipun waktu terus berputar, namun, tidak ada yang bisa menghapuskan duka di hati mereka yang ditinggalkan.

Tidak kusangka kematianku menjadi belenggu bagi orang-orang yang kutinggalkan. Aku tak tau itu. Bagiku, aku sudah meninggal 19 kali dan terlahir lagi.

Aku hanya memikirkan hal buruk tentang diriku.



Pada kehidupan ke-17, ketika Ji Eum terlahir menjadi Kim Jung Ho.

Jung Ho tidak mempunyai istri ataupun anak. Dia hanya tinggal bersama Ae Gyeong, anak yang diadopsinya. Sayangnya, umurnya tidak panjang. Di usia Ae Gyeong yang ke-10, kesehatan Jung Ho semakin memburuk. Dia semakin sering batuk darah. Namun, di depan Ae Gyeong, dia berusaha menutupi kondisinya tersebut dan selalu tampak bahagia. Ae Gyeong bukannya tidak tau kondisi Jung Ho. Dia tau dan berusaha untuk tetap bahagia agar Jung Ho tidak mengkhawatirkannya.


Suatu hari, kondisi Jung Ho sudah sangat melemah. Ae Gyeong sangat takut kalau Jung Ho meninggal karena dia nggak punya siapa-siapa lagi. Dengan sekuat tenaga, Ae Gyeong berusaha menahan tangisnya dan meminta pamannya untuk makan yang banyak agar sehat dan berumur panjang.

“Ae Gyeong-ah.Sekalipun paman tidak ada, kau tidak sendiri. Entah perlu berapa lama, tetapi Paman janji akan terlahir lagi dan datang untuk melindungimu. Kau harus kuat. Kau bisa menunggu, kan?” janji Jung Ho.


Tangis Ae Gyeong tumpah. Dia menganggukan kepala sebagai janjinya pada pamannya. Dan begitulah, Jung Ho meninggal dan meninggalkan Ae Gyeong seorang diri.



Dan di kehidupan kali ini, saat melihat kesedihan Seo Ha, Ji Eum baru teringat bahwa Ae Gyeong pasti mengalami kesedihan yang sama. Untuk pertama kalinya, Ji Eum baru menanyakan bagaimana Ae Gyeong hidup selama ini? Ae Gyeong tersenyum dan menjawab kalau dia hanya terus menjalaninya saja. Ji Eum merasa menyesal karena Ae Gyeong harus menjalani hidup tanpa siapapun, tapi dia juga berterimakasih karena Ae Gyeong terus hidup. Ae Gyeong juga berterimakasih karena Ji Eum sudah menepati janji dan menemuinya lagi. Harapannya, agar Ji Eum bisa hidup bahagia dan bekerja tanpa masalah.



Setelah meluapkan perasaan masing-masing, keduanya berpelukan. Ae Gyeong pun mulai membahas ulang tahun Seo Ha. Dia ingat cerita Ji Eum mengenai kematiannya di kehidupan sebelumnya sebagai Yoon Ju Won adalah di hari ulang tahun Seo Ha. Ji Eum benar-benar lupa akan hal tersebut. Dan begitu teringat, Ji Eum langsung lari keluar rumah menuju rumah Seo Ha meskipun hujan turun dengan sangat deras.


Ulang Tahun Mun Seo Ha

Seo Ha hanya sendirian di rumahnya. Dalam kesendirian tersebut, dia memainkan sebuah lagu dengan piano. Lagu itu adalah lagu yang diajarkan Ju Won padanya. Saat itu, Ju Won bilang kalau lagu itu diciptakan pada saat Korea berada dibawah pemerintahaan Kekaisaran Jepang, ditulis oleh seseorang saat dia merindukan seseorang yang dicintai. Tidak ada yang tau siapa pencipta lagu itu. Namun, dia tau karena dia adalah orang yang membuat lagu tersebut. Ketika itu, Seo Ha tidak lagi memercayai Ju Won karena mengira Ju Won sedang membohonginya.



Dan setelah kematian Ju Won, setiap tahunnya, ketika merayakan ulang tahunnya, Seo Ha tidak merasa bahagia. Setiap kali meniup lilin, dia akan teringat saat-saat nyawa Ju Won menghilang. Baginya, ulang tahunnya selalu bersama dengan kematian.


Saat dia selesai memainkan lagu tersebut, seseorang datang ke rumahnya. Tidak lama kemudian, Ji Eum juga datang dalam keadaan basah. Seo Ha kaget dengan kedatangannya.


“Aku datang karena melupakan sesuatu. Kita sulit melupakan pernyataan cinta yang didapat saat ulang tahun. Aku menyukaimu,” ujar Ji Eum. Dia berharap agar seterusnya, di hari ulang tahun Seo Ha, Seo Ha hanya akan mengingat pernyataan cintanya, bukan lagi kematian Yoon Ju Won.

Ucapan pernyataan cinta Ji Eum malah membuat Seo Ha teringat dengan Ju Won yang bilang akan memberikan jawaban atas pernyataan cintanya pada saat ulang tahunnya.

Dan mendadak Cho Won muncul dari dalam rumah Seo Ha, mengira kalau yang datang adalah Do Yun. Suasana langsung canggung. Seo Ha memerintahkan Cho Won untuk masuk ke dalam dan menyuruh Ji Eum untuk pulang. Ji Eum berdiri terpaku karena shock melihat Cho Won ada di rumah Ji Eum.


Yoon Cho Won menyukai Mun Seo Ha?

Di dalam rumahnya, Seo Ha bertengkar dengan Cho Won. Dia nggak suka karena Cho Won datang untuk merayakan ulang tahunnya. Dengan dingin, dia mengusir Cho Won. Cho Won juga akhirnya meledak dan meluapkan emosinya karena Seo Ha terus menghindarinya. Dia nggak pernah mengangkat teleponnya dan bahkan tidak mengabari kalau sudah pulang ke Korea. Dia tahu kalau Seo Ha nggak merayakan ulang tahun, tapi dia nggak paham kenapa Seo Ha terus begini!


“Mun Seo Ha dan Yoon Cho Won itu berbeda. Kita merasakan sakit yang berbeda.”

“Aku tau itu. Aku pun tau kau lebih tersiksa… daripada aku. Tapi, jangan berlebihan begini. Aku sudah muak! Sebenarnya aku tak mau bicara begini. Aku sungguh sedih melihatmu.”

Setelah meluapkan semuanya, Cho Won pun pergi. Dan nggak diduga, ternyata Ji Eum masih ada di depan rumah Seo Ha. Karena udah bertemu, Cho Won memberikan kue ulang tahunnya yang di tolak Seo Ha ke Ji Eum daripada tidak ada yang memakannya. Ji Eum yang sangat penasaran, akhirnya bertanya, apa Cho Won menyukai Seo Ha?


“Aku menyukai Pak Mu Seo Ha,” beritahu Ji Eum.

“Bagaimana kalau aku juga menyukainya? Apa kau akan menyerah?”


Ji Eum nggak bisa menjawab dan pulang dalam keadaan linglung. Satu-satunya yang bisa menjadi tempatnya curhat adalah Ae Gyeong. Dia memberitahu Ae Gyeong kalau Cho Won, adiknya di kehidupan lalu, sepertinya juga menyukai Seo Ha. Ji Eum beneran pusing dan baru menyadari kalau inilah efeknya jika bereinkarnasi terlalu cepat. Ternyata, setiap kehidupan itu, jarak reinkarnasinya nggak begitu pasti. Namun, sangat jarang ada kejadian saat mati lalu langsung hidup lagi seperti kehidupan kali ini. Kali ini, mungkin kesempatan untuk memperbaiki hidup yang tidak baik sebelumnya.


Dan kita diperlihatkan kalau ayah Ji Eum ternyata masih belum berubah. Dia masih pemabuk dan pejudi. Anak lelakinya, Dong U, juga udah muak padanya. Dan sampai saat ini, mereka masih belum menyerah untuk mencari Ji Eum.

--


Esok harinya,

Seo Ha sepertinya mulai membuka hati pada Ji Eum. Buktinya, dia menyimpan serpihan bunga sakura yang nyangkut di bajunya kemarin di sela halaman buku.


Usaha Cho Won untuk menyamarkan diri menjadi Emily Yoon dan mendaftar menjadi vendor lanskap hotel, tidak sia-sia. Dia terpilih dan ditelepon langsung oleh Do Yun untuk diundang datang besok ke Hotel membicarakan kerja sama.


Rencana pengembangan dan renovasi hotel MI Grand tidak berjalan mulus. Soalnya, tim keuangan menolak pengajuan dana mereka. Dan tentu saja dalangnya adalah Yeon Ok. Seo Ha udah menduga hal itu, jadi dia nggak terlalu kaget juga. Dan dia udah punya solusi cadangan, mencari investor dengan bantuan koneksi pamannya.


Pertemuan di lakukan di sebuah klub mewah. Do Yun yang datang untuk menjemput Seo Ha, malah sialnya ketemu sama Lee Ji Seok dkk. Ji seok langsung menahannya untuk pergi dengan mengambil hp-nya. Udah itu, dia mulai merendahkan Do Yun di hadapan teman-temannya. Saat Do Yun balas mempermalukannya dengan memelintir tangannya agar melepas hp-nya, Ji Seok langsung menginjak hp itu dengan keras hingga layarnya pecah. Do Yun berusaha keras untuk mehanan diri agar tidak terjadi keributan. Dan hal itu kelihatan sama Seo Ha yang baru saja menyelesaikan pertemuan. Dia tentu nggak suka melihat sahabat dan asistennya di permalukan demikian, jadi dia balas mempermalukan Ji Seok dengan menuangkan sebotol wine ke kepalanya.



Ji Seok nggak terima dan mau main tinju. Ckckck, tapi tinjunya nggak kena. Seo Ha udah mau meladeni, tapi Do Yun yang menahan dan mengajaknya pergi. Sebelum pergi, Seo Ha memperingati Ji Seok untuk bertingkah seperti manusia.

--



Keesokan harinya,

Pagi-pagi, sudah ada seorang waita yang datang dan mengganti bunga palsu hiasan di lobby hotel dengan bunga segar. (Entah siapa wanita itu). Dan bunga yang diganti itu sama dengan bunga yang lagi dibawa oleh Seo Ha. Seo Ha mengira Ji Eum yang mengganti, tapi ternyata bukan. Seo Ha semakin penasaran, siapa yang menggantikannya? Soalnya, bunga segar itu adalah bernama gladiol.Bunga kesukaan dari seseorang yang dicintainya. Wah, Ji Eum jadi kepo, siapa orang yang dicintai Seo Ha?


Pas saat itu, Cho Won muncul dan memperkenalkan diri sebagai Emily Yoon, vendor yang diundang. Detik itu juga, Seo Ha langsung menyuruh Do Yun ke ruangannya dan memarahinya. Suaranya kedengaran sampai keluar. Cho Won langsung sedih karena Seo Ha begitu membencinya. Karena nggak bisa menahan tangisnya, Cho Won lari keluar. Ji Eum jadi ikutan sedih, apalagi saat dia mencoba menghibur, Cho Won berusaha untuk tetap ceria.


“Cho Won-ssi.Apa kau luang malam ini?” tanya Ji Eum.



Ji Eum memberanikan diri untuk mendekatkan diri pada Cho Won. Dia mengajak Cho Won untuk minum bersama. Melihat Cho Won dari dekat dan mendengar ceritanya, Ji Eum jadi teringat semua kenangan bahagiannya bersama adik kecilnya. Cho Won saat kecil sangatlah manis dan menggemaskan. Dia juga mempunyai hati yang lembut. Dulu, saat Ju Won bertanya, siapa yang akan dia selamatkan jika Ju Won dan Seo Ha tenggelam, Cho Won menjawab kalau dia akan menyelamatkan Seo Ha. Soalnya, dia merasa kasihan pada Seo Ha yang nggak punya Ibu.

Siapa pria yang disukai Yoon Cho Won?


Kini, Cho Won sudah tumbuh besar dengan baik dan mempunyai orang yang disukai. Ji Eum nggak bisa menahan rasa penasaran, mulai menanyakan orang yang Cho Won sukai. Dengan semangat, Cho Won bercerita kalau dia jatuh cinta pada pandangan pertama. Ji Eum agak bingung, soalnya seingatnya pertemuan pertama Cho Won dengan Seo Ha, biasa aja. Nggak ada yang spesial.



Cho Won lanjut bercerita kalau pria yang disukainya, sering disebut suka meremehkan orang lain. Tapi, dia tau kalau dia tidak demikian. Dia bukannya meremehkan orang lain tapi tidak punya tenaga untuk meladeni mereka. Meski cuek, pria yang disukainya sangat teliti dalam mencatat setiap pengeluarannya dan punya hobi memasak karena sering memasak untuk adiknya.


Tunggu! Seo Ha punya adik? Semakin di dengarkan, kayaknya yang diceritakan Cho Won bukanlah Seo Ha. Apa dia sedang membicarakan Do Yun? Cho Won tersenyum malu dan membenarkan. Dia menyukai Ha Do Yun. Meski Do Yun terlihat dingin, tapi dia sebenarnya sangat hangat.


Ji Eum tertawa malu karena sudah salah paham. Sekarang, Cho Won ingin membahas kisah cinta Ji Eum. Dia memberitahu kalau Ji Eum mempunyai saingan cinta yang sangat berat yaitu cinta pertama Seo Ha, Yoon Ju Won.



Yang dibicarakan, Seo Ha, sedang membereskan rumah. Saat dia melihat makanan yang dibawakan Cho Won kemarin (Cho Won bawa kue dan juga makanan), dia jadi merasa bersalah karena sudah bersikap kasar pada Cho Won. Dia juga menyesal karena udah membahas rasa sakit akibat ditinggalkan Ju Won padahal Cho Won adalah adik Ju Won.


Sementara itu, Do Yun lagi menyiapkan upacara kematian ayahnya bersama adiknya, Do Jin. Dia mengajak Do Jin agar tahun depan mereka ke rumah perkuburan agar bisa sekalian berjalan-jalan menghirup udara segar. Hari ayah Do Yun meninggal hampir sama dengan Yoon Ju Won. Dan mereka juga disemayamkan di rumah duka yang sama.


Do Yun yang masih kecil sudah harus menjaga adiknya yang masih belum mengerti apapun. Adiknya terus memintanya untuk membawanya keluar untuk bermain. Saat itulah, dia mendengar suara anak perempuan kecil yang menangis amat keras memanggil kakaknya. Dia adalah Cho Won. Dan ada juga seorang anak pria seumuran dengannya, memakai pakaian rumah sakit dengan sebelah telinga di perban berdiri di depan pintu. Itu adalah pertemuan pertama Do Yun dan Seo Ha.


Bertahun-tahun kemudian, mereka kembali bertemu saat sudah SMA. Mereka satu kelas dan tidak pernah bicara. Hingga di suatu hari, Seo Ha meminta tolong padanya agar memberikan payung pada seorang anak yang memakai seragam SMP yang akan berdiri di depang gerbang sekolah mereka begitu sekolah usai (mungkin dari ramalan cuaca akan hujan, makanya Seo Ha memina diberikan payung ke Cho Won). Do Yun awalnya menolak, tapi karena Seo Ha tau namanya, dia akhirnya mau membantu.


Sesuai yang dijanjikan, begitu sekolah usai, hujan memang turun dengan deras. Dan di depan gerbang ada seorang gadis memakai seragam SMP. Do Yun langsung tau kalau anak itu yang dimaksud oleh Seo Ha. Dia langsung memberikan payungnya untuk Cho Won.

“Permisi! Kurasa aku jatuh cinta pada pandangan pertama,” ujar Cho Won dan tersenyum lebar. Do Yun kaget, dong!



Saingan berat Ban Ji Eum!

Kembali ke masa sekarang. Cho Won menunjukkan fotonya bersama Ju Won ke Ji Eum. Dia bercerita ke Ji Eum kalau kakaknya tidak hanya cantik tapi bisa segalanya. Kakaknya adalah orang yang dicintai semua orang. Kakaknya yang memberitahunya bahwa dia harus makan dengan baik dan hidup dengan berani. Setelah kakaknya meninggal, dunia menjadi sangat sepi.

Saat menceritakan mengenai mendiang kakaknya, Cho Won nggak bisa menahan air matanya. Kesedihan jelas terpancar dari wajahnya. Dan itu ikut membuat Ji Eum sedih.



Cho Won yang mabuk, diantar pulang oleh Ji Eum. Di dalam taksi, secara perlahan, Ji Eum membelai lembut rambutnya. Belaiannya membuat Cho Won samar-samar terbangun.


Di saat yang sama, Seo Ha juga lagi di depan rumah Cho Won. Seperitnya, mau mengembalikan kotak makanan sekaligus berkunjung. Tapi, dia masih takut dan akhirnya mengurungkan niat. Udah pergi, dia baru teringat dengan keberanian Ji Eum selama ini, jadi dia mencoba untuk berani juga dan mau kembali.



Pada saat itu, Ji Eum udah tiba di depan rumah Cho Won. Dia meninggalkan Cho Won di depan pintu, menekan bel dan pergi bersembunyi. Dia nggak kuat untuk bertemu dengan Ibunya dikehidupan sebelumnya. Dan benar saja, saat melihat Ibunya keluar dan membawa Cho Won masuk, hatinya sakit karena rasa rindu.



Ibu ternyata melihat Ji Eum dan menyapanya. Hanya dalam sekali lihat, tiba-tiba saja dia merasakan kalau Ji Eum seperti Ju Won. Ibu Ju Won menangis karena ingat janji Ju Won yang bilang jika suatu saat mati, dia akan terlahir kembali dan menemuinya. Karena itu, dia terus menunggu. Dia yakin Ji Eum adalah Ju Won.


Air mata Ji Eum tumpah. Dia memeluk Ibunya dengan erat dan memanggilnya ‘ibu’. Kesedihan dan kerinduan meluap terpancar dari setiap gerakan dan ekspresi tubuhnya.


Mun Seo Ha mengenali Ban Ji Eum?

Dan semua itu kelihatan sama Seo Ha yang kembali. Dia melihat Ji Eum sedang memeluk diri sendiri sambil berujar ‘Ibu.’ Benar, semua hanya khayalan Ji Eum kalau Ibunya mengenali dirinya. Seo Ha juga terkejut karena melihat Ji Eum menangis.


“Seo Ha-ah,” ujar Ji Eum, saat melihat Seo Ha.

Caranya memanggil namanya, sama seperti cara Ju Won.

“Kak Ju Won,” tanya Seo Ha, di dalam hatinya.

Post a Comment

Previous Post Next Post