SINOPSIS DRAMA CHINA : HIDDEN LOVE EPISODE 2
Jam pelajaran sudah usai. Kelas juga sudah kosong. Sang Zhi masih tetap mencoba percaya kalau Jia Xu akan datang. Dia menunggu di dalam kelas sambil menggambar. Tetapi, sudah ditunggu lama, tidak ada yang datang juga. Sang Zhi yang kesal memutuskan pulang sambil terus mengomel kalau Jia Xu adalah pembohong dan sama saja seperti Sang Yan. Saking kesalnya, dia sampai tidak memperhatikan jalan dan tersandung. Saat itu seseorang mendekat dan mengulurkan tangan untuk membantunya berdiri. Jia Xu menepati janjinya. Dia hanya datang terlambat karena tidak tau jam pulang sekolah Sang Zhi. Dia minta maaf.
Dan sekarang, Sang Zhi juga menunggu Jia Xu dan mengira Jia Xu terlambat seperti dulu. Makanya, saat Jia Xu meneleponnya, Sang Zhi malah menyumpahinya tidak akan pernah punya pacar jika terlambat. Eh, mendadak Jia Xu muncul sambil menempelkan botol susu dingin di pipinya. Dia sudah tiba dari tadi dan pergi sebentar untuk membelikan Sang Zhi susu.
Dia mengajak Sang Zhi untuk mengerjakan tugas di kedai sarapan di dekat sana. Sambil menunggu Sang Zhi mengerjakan tugasnya, Jia Xu membeli sarapan. Dia sudah menawari Sang Zhi juga, tetapi Sang Zhi menolak karena dia udah sarapan. Sambil mengerjakan tugasnya, Sang Zhi terus melirik ke Jia Xu.
Sang Zhi teringat saat Jia Xu membantunya dulu dengan berpura-pura menjadi kakaknya. Meski hanya pura-pura, Jia Xu bertindak layaknya kakak beneran. Dia mendengarkan semua keluh kesah Guru Chen mengenai Sang Zhi. Guru Chen menjelaskan kalau dia memanggil bukan karena ada masalah pada nilai Sang Zhi. Sebaliknya, nilai Sang Zhi sangat bagus dan selalu menjadi juara pertama di kelas mereka. Namun, belajar tetap saja memerlukan sikap pelajar. Tidak baik sombong.
Di kantor itu juga ada Fu Chengzhu yang lagi dihukum. Keduanya malah asyik menonton. Chengzhu mengira Jiaxu benar-benar kakak kandung Sang Zhi dan kagum karena Jiaxu menurut dan mendengarkan semua curhatan guru Chen.
Jiaxu menjalankan misi dengan amat sempurna. Dia mendukung semua ucapan guru Chen dan memarahi Sang Zhi karena tidak sopan pada guru. Dia menasehati Sang Zhi untuk hormat pada guru. Setelah itu, dia bilang kalau guru Chen boleh memukul dan memarahi Sang Zhi jika Sang Zhi salah. Guru Chen setuju untuk marah tapi jangan sampai memukul. Setelah pembicaraan yang panjang, akhirnya guru Chen mengizinkan Jiaxu dan Sang Zhi untuk pulang. Sebelum pulang, Jiaxu menyuruh Sang Zhi untuk minta maaf.
Kembali ke sekarang, Jiaxu masih sama baiknya seperti dulu. Meski Sang Zhi sudah sarapan, Jiaxu tetap membelikannya cupcakestrawberry sebagai hadiah jika menyelesaikan tugasnya. Jiaxu juga mau membantu Sang Zhi membuka tutup botol susu, tapi Sang Zhi menolak dan malah menyimpan di tasnya. Dia nggak menjelaskan apapun dan Jiaxu mengira kalau Sang Zhi marah. Alasan Sang Zhi tidak minum susu itu karena dia alergi susu, tapi dia tidak mau memberitahu Jiaxu.
Sambil mengerjakan tugas, Sang Zhi mengajaknya mengobrol. Dari sana, dia baru tau kalau Jiaxu bukan orang Nanwu (daerah mereka sekarang), melainkan orang Yihe. Dan saat liburan musim panas nanti, dia tidak akan pulang kampung. Alasannya? Jiaxu tidak mau memberitahu.
Mendekat : Apa yang membuatku bertemu denganmu?
Tugas sudah selesai. Jiaxu mengantarkannya ke sekolah. Sebelum Sang Zhi masuk ke gerbang sekolah, Jiaxu memberikan sebuah kertas sebagai bentuk permintaan maaf. Sebenarnya, dia melihat buku tugas karangan Sang Zhi, jadi sebagai permintaan maaf dia menuliskan tugas karangan Sang Zhi.
Sang Zhi malu. Soalnya, di buku mengarang itu, dia menulis karangan tentang pertemuannya dengan seekor anjing. Wajah anjing itu membuatnya sedih karena membuatnya teringat pada kakaknya. Anjing itu kayak putra kakaknya, saking miripnya wajah mereka. Di akhir tulisan, Sang Zhi juga menggambar wajah anjing itu dan wajah kakaknya. Mirip. Wkwkwkwk. Jiaxu sampai tertawa melihat karangan tersebut.
Baru juga masuk ke gerbang, Sang Zhi udah disambut sama sahabatnya dari SMP, Yin Zhenru. Ah, dia juga satu SMA dengan Fu Zhengchu, yang masih terus berusaha mendekatinya hingga rela belajar keras biar bisa satu sekolah dengannya. Dan setiap kali mereka ketemu, dia selalu saja menari dan itu membuat Sang Zhi merasa malu. Zhengchu tidak peduli dan malah mengajak Sang Zhi untuk merayakan ulang tahunnya minggu depan. Meski Sang Zhi mengabaikan, eh, Zhenru malah mengiyakan akan membawa Sang Zhi. Ckckck.
Setelah sampai di rumah, Sang Zhi baru membaca karangan yang ditulis Jiaxu. Judulnya : Membantu kakakku pindahan rumah. Isinya hampir sama seperti karangan Sang Zhi, yaitu mengejek Sang Yan dan memuji diri sendiri. Wkwkwk. Di akhir karangan, Jiaxu menulis : Kakak itu bilang padaku, dia juga sangat senang bertemu dengan Sang Zhi kecil lagi.
Setelah membaca karangan itu terutama kalimat terakhirnya, hati Sang Zhi menjadi berbunga-bunga. Dia juga mengganti nama kontak Jiaxu dari DJX menjadi DuanXX. Setelah itu, dia mulai menggambar di bukunya : rubah lagi minum susu.
Tidak lama kemudian, Ibu masuk ke kamarnya untuk mengantarkan buah. Saat melihat susu di atas meja Sang Zhi, Ibu langsung mau mengambilnya karena takut Sang Zhi akan meminumnya diam-diam. Sang Zhi langsung merebut botol susu itu dan langsung membuang isinya di kamar mandi biar botol susunya nggak diambil. Sang Zhi beralasan kalau dia membeli susu itu karena botolnya cantik.
Ah ya, besok Ibu dan Ayah akan pergi ke pesta pernikahan. Mereka mau mengajak Sang Zhi ikut. Jika Sang Zhi tidak ikut, maka mereka akan meminta Sang Yan pulang besok untuk menjaga Sang Zhi. Mereka merasa nggak tenang jika meninggalkan Sang Zhi sendirian di rumah.
Esok harinya, Sang Yan mampir ke rumah untuk mengajak Sang Zhi makan siang bersama, sesuai perintah Ibunya. Wkwk. Ah, dasar adik, Sang Zhi malah menolak dan bersikap manja. Sikapnya benar-benar membuat Sang Yan kesal. Eh, nggak lama, kakanya malah ditelepon dan ternyata dia akan makan dengan teman sekamarnya juga. Sang Zhi langsung berubah pikiran dan mau ikut, tapi kali ini Sang Yan yang udah tidak mau mengajaknya. Sang Zhi gengsi meminta maaf dan malah mau pakai cara mengancam dengan pura-pura menelpon Ayah dan Ibu. Sang Yan makin kesal karena itu taktik lama dan dia nggak akan tertipu. Akhirnya, Sang Zhi pun ngaku salah. Begitu dia mengaku, Sang Yan langsung mau mengajaknya lagi.
Padahal Sang Zhi udah berharap kalau teman sekamar yang bakal ikut adalah Jiaxu, ternyata malah Qianfei. Dia sangat kecewa. Rasa kecewa itu nggak lama, kok. Karena mereka ternyata juga pergi menjemput Jiaxu di tempat kerjanya. Jiaxu terlihat sangat lelah, meski begitu, dia masih tetap menggoda Sang Zhi. Qianfei dan Sang Yan sampai udah bosan dengan kelakuannya yang selalu saja mengganggu orang.
Mereka udah sampai di restoran shabu-shabu. Sang Yan menyuruh semuanya turun dulu, sementara dia pergi memarkirkan mobil. Sang Zhi ingin ikut dengannya tetapi Sang Yan tidak paham maksud tersembunyi Sang Zhi dan menyuruhnya untuk turun duluan dengan yang lain. Alasan Sang Zhi demikian karena dia lagi sakit perut datang bulan.
Yang menyadari hal ini adalah Jiaxu yang peka. Jiaxu juga menyadari kalau ada noda ‘tembus’ di rok hitam Sang Zhi. Jadi, dia berdiri di belakang Sang Zhi untuk menutupi noda itu dan menemaninya hingga ke depan toilet. Setelah tau kalau Sang Zhi tidak membawa pembalut, Jiaxu langsung menawarkan diri untuk membelikannya dan menyuruh Sang Zhi menunggu di dalam toilet.
Setelah masuk, Sang Zhi baru menyadari kalau dia ‘tembus.’ Ah, Sang Zhi semakin malu.
Untunglah, restoran itu ada di dalam gedung mall. Ini pertama kalinya Jiaxu harus beli pembalut. Karena tidak mengerti, dia menelepon Sang Yan yang udah di resto dengan Qianfei dan sibuk memilih menu yang akan di pesan. Dia memberitau yang terjadi pada Sang Zhi dan menyuruhnya untuk segera ke supermarket. Eh, Sang Yan juga bingung dan malah nyuruh Jiaxu menolongnya untuk membelikan pembalut karena dia juga tidak mengerti. Jiaxu langsung memarahinya dan menyuruhnya untuk segera datang. Emang Sang Zhi adiknya atau adik Sang Yan.
Dan ya udah, dua pria dewasa yang tidak mengerti mengenai ‘hal wanita’, berdiri malu-malu di area pembalut. Mereka makin bingung karena ada banyak jenis. Jadinya, mereka asal memilih aja. Jiaxu benar-benar peka dan perhatian. Dia tidak hanya membelikan pembalut tetapi juga membelikan rok. Sang Yan asal memilih warna rok dan Jiaxu langsung menghentikannya. Dia menyuruh untuk membelikan warna rok hitam sama seperti warna rok yang Sang Zhi pakai.
Pembalut dan rok itu diantarkan ke dalam toilet dengan bantuan seorang wanita yang juga mau masuk toilet. Wanita itu bisa memahami kalau Sang Zhi merasa malu karena matanya merah, jadi dia menghibur Sang Zhi untuk tidak sedih karena semua wanita pernah mengalami hal seperti ini. Setelah menyelesaikan urusannya, Sang Zhi melangkah keluar dari toilet dengan pelan. Dia merasa amat malu harus ketemu sama Jiaxu lagi.
Diluar, yang menunggu adalah Sang Yan. Sang Yan kasihan melihat adiknya sedih dan menariknya untuk masuk ke resto. Hal itu nggak memalukan. Di dalam resto, Jiaxu juga bersikap biasa-biasa saja seolah tidak ada yang terjadi. Mereka juga bohong ke Qianfei kalau mereka lama masuk karena Sang Zhi pergi main mesin capit setelah dari toilet. Dan karena tidak dapat, Sang Zhi sampai menangis. Qianfei percaya saja dan nggak noticekalau Sang Zhi berganti rok (karena warnanya sama dan Qianfei nggak merhatikan motif rok-nya juga).
Hanya Sang Zhi yang belum pesan menu. Diam-diam, dia ingin memesan bakso sapi. Hal itu kelihatan sama Sang Yan. Dia langsung dimarahi karena Sang Zhi punya alergi sapi dan kambing. Eh, meskipun udah dilarang, Sang Zhi malah diam-diam mau makan daging sapi yang ada di salah satu mie pesanan.
Jiaxu melihat itu dan langsung mengambil mie itu. Dia mengambil semua daging sapi-nya, biar Sang Zhi bisa makan. Jiaxu juga memesankan air hangat untuk Sang Zhi. (ah, pantas saja kalau Sang Zhi semakin bapersama Jiaxu).
Epilog,
Jiaxu dan Sang Yan yang mengantarkan pembalut dan rok ke depan toilet dan meminta tolong wanita yang lewat. Namun, sebelum Sang Zhi keluar, Jiaxu pamit ke resto duluan. Soalnya, dia paham kalau Sang Zhi bakal malu jika melihatnya. Sang Yan tidak peka karena menurutnya adikknya adalah adik Jiaxu juga. Jiaxu tidak setuju karena bagaimanapun Sang Zhi adalah gadis, pasti malu dengannya. Dia juga menyuruh Sang Yan untuk memikirkan alasan jika Qianfei bertanya.