Sinopsis Drama China : When I Fly Towards You Episode 1

 


Sinopsis Drama China : When I Fly Towards You Episode 1





Di tahun 2012, di suatu hari hujan, seorang gadis bernama Su Zai Zai pergi ke warung untuk berbelanja. Saat itu, ketika dia sedang berdiri di depan warung, dia melihat sosok seorang pemuda yang berjalan di tengah hujan tanpa payung. Bagi Zai Zai, pemuda itu bodoh karena berjalan santai dan bukannya berlari padahal sedang hujan. Baru saja dia menghina si pemuda, pemuda itu sudah berdiri di sampingnya dan masuk ke warung untuk belanja. Wajah pemuda itu sangat tampan hingga membuat Zai Zai terpesona.




Mereka berdiri sebelahan menanti hujan reda. Dan selama itu, Zai Zai diam-diam memperhatikannya. Merasa kalau hujan tidak akan kunjung reda, pemuda itu langsung berjalan pergi sama seperti saat dia datang.



Hari Hujan yang Menghilang, Aku Sangat Ingin Dibasahi Lagi




Liburan sudah selesai dan hari ini adalah hari pertama Zai Zai masuk ke SMA. Dia masuk ke SMA Afiliasi Jiangyi bersama sahabatnya, Jiang Jia. Sepanjang malam kemarin, Jiang Jia bergadang untuk mencari informasi di Tieba (platform komunitas online) mengenai sekolah mereka. Hasilnya dia mendapatkan info mengenai murid-murid baru SMA mereka yang paling menarik perhatian. Ada dua nama : Zhang Lurang dan Gu Ran. Nilai kedua siswa itu paling bagus tetapi sepertinya ada alasan lain hingga keduanya terkenal.



Zai Zai sangat fokus mendengarkan cerita Jiang Jia hingga dia tidak sadar kalau dompetnya jatuh di dekat halte bus. Dan juga, mereka sudah hampir telat, jadi mereka harus mengayuh sepeda secepat mungkin.





Dompet itu ditemukan oleh pemuda tampan yang dilihat Zai Zai saat liburan. Pemuda itu tinggal bersama pamannya. Dan sialnya, pemuda itu ketinggalan bus, terpaksa dia harus menunggu hingga bus selanjutnya. Zai Zai melewati halte itu tetapi tidak melihat pemuda itu.




Meskipun sudah mengayuh sepeda secepat mungkin, Zai Zai dan Jiang Jia tetap saja terlembat. Baru hari pertama, nama mereka sudah harus tercatat di buku daftar terlambat. Yang terlambat bukan hanya mereka saja, tetapi ada satu orang lagi. Saat di tanyakan mengenai namanya, pemuda itu tidak mau menjawab sehingga siswa piket mengambil buku yang ada di tangannya. Di buku itu tertulis nama Zhang Lurang. Si pemuda membantah kalau itu bukan namanya, tetapi siswa piket tidak percaya karena nama di buku yang dibawanya adalah itu sehingga mereka tetap mencatat nama ‘Zhang Lurang.’ Setelah itu, dia ditanyakan mengenai kelasnya. Lagi-lagi, pemuda itu malah sulit menjawab dan melirik ke arah Zai Zai dan Jiang Jia sehingga siswa piket mengira dia sekelas dengan mereka. Kelas 1-9.




Nama sudah dicatat dan mereka diizinkan pergi. Zai Zai dan Jiang Jia mencoba menyelinap diam-diam memasuki kelas saat guru lagi fokus membacakan daftar hadir. Eh, tetapi tetap ketahuan. Keduanya di suruh berdiri dan memperkenalkan nama sendiri. Jiang Jia memperkenalkan diri kalau namanya adalah Jiang Jia : Jiang dari kata ‘jahe’ dan Jia dari nama camilan Oishi.




Selanjutnya adalah Su Zai Zai : Zai dari kata ‘bersama’. Saat mendengar namanya, guru langsung mengenalinya sebagai siswa yang mendapat nilai penuh tes bahasa Inggris saat Ujian Masuk. Sontak saja, satu kelas menatapnya penuh kekaguman. Setelah sesi perkenalan diri, Jiang Jia baru sadar kalau ada satu orang yang tidak masuk kelas yaitu Zhang Lurang. Guru malah bingung dengan pertanyaan Jiang Jia karena Zhang Lurang adalah murid kelas 1-1, ngapain datang ke kelas mereka?



Zhang Lurang yang dibicarakan berbeda dengan yang diketahui Jiang Jia dan Zai Zai. Zhang Lurang adalah nama pemuda tampan yang dilihat Zai Zai saat liburan. Dan dia juga datang lebih terlambat daripada Zai Zai. Pemuda yang terlambat bersama Zai Zai dan Jiang Jia, sebenarnya bernama Gu Ran. Gu Ran adalah teman Lurang dari sebelum SMA dan dia meminjam buku Lurang.




Gu Ran sedikit panik karena Lurang terlambat dan dicegat siswa piket juga. Dia takut kalau ada dua nama Zhang Lurang yang tercatat sebagai siswa terlambat hari ini. Dia baru merasa lega saat Lurang bilang kalau siswa piket tidak mencatat namanya. Reaksinya itu langsung membuat Lurang curiga karena Gu Ran terlalu antusias dan ada rasa bersalah di rasa antusias tersebut. Sambil tertawa canggung, Gu Ran membantah kalau dia tidak melakukan apapun, jadi untuk apa merasa bersalah.



Lurang tidak menginterogasi lebih lanjut dan memilih ke ruang siaran. Dia ingin meminta bantuan untuk menyiarkan mengenai dompet siswi hilang yang ditemukannya di halte tadi.




Di saat yang sama, Jiang Jia masih memikirkan ‘Lurang.’ Dia merasa kalau ‘Lurang’ sengaja salah memberikan nomor kelas karena dia dengar sebelumnya, jika ada yang telat maka poin murid seluruh kelas akan dikurangi. Zai Zai tidak begitu peduli dengan itu dan sibuk melipat baju olahraga yang baru diterimanya. Zai Zai baru sadar kalau dompetnya hilang saat ditagih uang seragam. Teman-temannya langsung menyarankan agar dia menyiarkan saja soal dompetnya yang hilang di ruang siaran, mana tau ada yang menemukannya. Ditambah lagi, di dompetnya kan ada kartu pelajar, jadi yang menemukan pasti tau itu miliknya. Hm, masalahnya, Zai Zai tidak menulis namanya sendiri di kartu pelajar. Dan dia tidak mau memberitahu nama apa yang ditulisnya.



Eh, mendadak malah terdengar pengumuman kalau telah ditemukan dompet hilang milik Liu Yifei dari SMA Afiliasi. Semua yang mendengar nama itu, langsung tertawa ngakak dan ikut mengaku-aku dengan nama artis terkenal lainnya. Zai Zai cuma bisa tertawa malu dan mencoba kabur dari sana. Saat itulah semua baru sadar kalau yang mengaku-ngaku bernama Liu Yifei adalah Zai Zai. Wkwkwkw.




Dia pergi ke ruang siaran dan wajahnya di cocokkan dengan kartu pelajar yang ada di dompet. Bahkan petugas siaran sampai geleng-geleng tidak habis pikir melihat kelakuan Zai Zai menulis nama di kartu pelajar dengan nama ‘Liu Yifei.’ Hahahaha. Setelah memastikan kalau isi dompet masih lengkap, mereka ingin tau siapa yang mengembalikan dompet. Di daftar pengunjung ruang siaran tertulis nama Zhang Lurang dan Gu Ran. Petugas juga membenarkan kalau mereka berdua yang barusan datang mengembalikan dompet.




Jiang Jia langsung kepo mau tau seperti apa wajah ‘Guran.’ Dia langsung menarik Zai Zai untuk naik ke lantai atas agar bisa melihat Zhang Lurang dan Gu Ran yang baru saja pergi. Beruntungnya, mereka melihat ‘Zhang Lurang’ yang tadi pagi sedang bersama seorang pemuda. Jiang Jia langsung berteriak memanggil : “Zhang Lurang, Gu Ra, disini!”




Sontak saja keduanya langsung berbalik. Zai Zai langsung mengenali wajah pemuda tampan yang dilihatnya saat liburan. Refleks, dia menarik Jiang Jia untuk jongkok dan bersembunyi. Zai Zai salah paham, mengira pemuda yang dia sukai bernama Gu Ran.


(Oke, kita perjelas, biar kalian tidak bingung. Zai Zai dan Jiang Jia terlambat bersama Gu Ran, tetapi Gu Ran tidak mau menyebutkan namanya sehingga siswa piket salah mengira namanya adalah Zhang Lurang karena buku yang dibawanya. Buku itu memang milik Lurang dan sedang dipinjam oleh Gu Ran. Nah, karena mereka salah mengira Gu Ran sebagai Zhang Lurang, jadi mereka mengira Zhang Lurang asli adalah Gu Ran).




Selesai sesi pembagian seragam dan perkenalan, para siswa kelas 1 masuk ke sesi penyuluhan mengenai kegiatan untuk beberapa hari ke depan. Semuanya akan ikut serta dalam pelatihan militer. Dan khusus untuk siswa yang terlambat hari ini, akan mendapatkan hukuman yaitu berjaga di pangkalan latihan militer. Guru wali kelas 1-1, tampak kesal karena di kelasnya ada 2 siswa yang terlambat di hari pertama sekolah. Udah gitu, salah satu siswa yang terlambat malah salah melaporkan kelas. Kedua siswa itu adalah Zhang Lurang dan Guran.



Saat mendengar namanya di sebut, Gu Ran langsung kaget. Dia langsung menyindir Lurang yang sejak kapan berubah nama menjadi Gu Ran? Lurang menjawab santai, sejak Gu Ran mengubah namanya menjadi Zhang Lurang. Wkwkwk.




Kelihatannya, satu-satunya siswa yang senang dengan kegiatan pelatihan militer ini adalah Su Zai Zai. Dia tidak sabar menanti pertemuan selanjutnya dengan ‘Gur Ran.’ Saking ingin bertemu dengan ‘Gu Ran’ yang disukai, dia dengan senang hati menawarkan diri ke guru untuk naik bus kelas 1-1 karena bus kelas mereka sudah penuh. Tentu, dia juga meminta Jiang Jia untuk ikut dengannya.



Murid-murid di kelas 1-1 juga sudah mendapat info kalau akan ada murid dari kelas lain yang bergabung dengan bus mereka karena bus kelas lain penuh dan hanya siswa kelas mereka yang sedikit. Gu Ran asli langsung panik dan berusaha menutupi diri agar tidak terlihat sama Su Zai Zai dan Jiang Jia. Eh, Lurang yang iseng malah mengejeknya yang malu ketemu sama ‘teman sekelas’.




Saat menaikkan tas ke atas bagasi (yang di dalam bus), Zai Zai terlihat kesulitan. Lurang ternyata melihat itu dan langsung membantu. Bantuan kecil yang langsung membuat hati Zai Zai menjadi berbunga-bunga. Usahanya tidak sia-sia untuk numpang di bus kelas lain karena berhasil bertemu dengan pria idamannya. Dan karena dia duduk di kursi paling belakang, dia jadi bisa memperhatikan Lurang dan diam-diam memotretnya (wkwkwkw, padahal yang terpotret juga cuma bagian belakang kepala).




Keberuntungan Zai Zai masih belum usai karena saat pembagian grup latihan militer, kelas 1-1, 1-5 dan 1-9 berada dalam grup yang sama. Selayaknya pelatihan militer, tentu saja pelatih bersikap amat tegas dan ketat sesuai peraturan yang berlaku. Semua siswa diwajibkan untuk mengumpulkan hp, alat elektronik lain dan camilan di dalam boks dan akan dikembalikan saat pelatihan sudah selesai. Hm, tetapi namanya juga anak SMA, tentu saja diam-diam mereka mencoba menyelundupkan camilan. Gu Ran juga sudah memperkirakan hal ini, jadi dia sudah membuat kantong rahasia di dalam celananya dan menyembunyikan konsol game di dalam kantong tersebut.



Zai Zai juga ingin menyeludupkan beberapa camilan, tetapi langsung mengurungkan niatnya begitu melihat Lurang yang berdiri dibelakangnya. Hehehehe. Jiang Jia mana peduli dengan hal begituan dan berusaha menyembunyikan sebanyak mungkin camilan di tubuhnya. Tentu saja dia langsung ketahuan karena sikapnya begitu terang-terangan. Setelah ketahuan, dia hanya mengeluarkan camilan yang disembunyikan di kantong celana dan tidak mengeluarkan yang disembunyikan di balik baju. Saat di tanya, dia tanpa tau malu menjawab yang ada di dalam baju adalah daging. Hahahahaha. Begitu diperintahkan melompat, semua yang ada di balik baju langsung jatuh. Udah ketangkap basah, Jiang Jia masih ngeles kalau semua camilan itu pada akhirnya akan menjadi dagingnya. Gara-gara itu, dia dihukum untuk lompat kodok sebanyak 50 kali.


Gu Ran yang melihat itu, merasa kalau kelakuan Jiang Jia lucu sehingga tanpa sadar tertawa lumayan keras. Pas ketahuan, dia malah ngeles kalau dia bukan ketawa hanya saja wajahnya berkedut sendiri. Hahahaha, sama konyolnya seperti Jiang Jia. Tak ayal, dia pun dihukum dengan hukuman yang sama seperti Jiang Jia.



Baru pertemuan ke-2, Jiang Jia dan Gu Ran sudah tidak akur. Sambil melompat, Jiang Jia membahas kebohongan Gu Ran soal kelas. Gu Ran membela diri kalau dia tidak pernah mengatakan sepatah katapun kalau dia dari kelas 1-9. Setelah mengatakan itu, dia meminta Jiang Jia untuk tidak melompat begitu cepat, lebih baik sama-sama menyelesaikannya.



Pelatih ternyata memperhatikan mereka yang asyik berbincang dan akhirnya memberikan misi. Orang terakhir yang menyelesaikan hukuman harus membersihkan lapangan latihan besok. Tepat saat pelatih mengatakan itu, Gu Ran langsung melompat dengan kecepatan tinggi meninggalkan Jiang Jia. Wkwkwkwkwk, dia tidak mau dapat hukuman lagi. Jiang Jia langsung ngamuk dan membenci Gu Ran.



Selesai hukuman, Jiang Jia masih harus mengantre untuk mengambil peralatan sehari-hari. Karena antriannya cukup panjang, Zai Zai merasa lebih baik mereka membagi tugas. Jiang Jia mengambilkan peralatan sementara dia ke klinik untuk mengambil persediaan obat. Setelah Zai Zai pergi, siswi yang mengantri dibelakang baru berani mengajak bicara Jiang Jia. Dia dari tadi kepo saat mendengar Jiang Jia dan Zai Zai membicarakan Zhang Lurang dan Gu Ran. Yang mana orangnya? Jiang Jia dengan emosi memberitahu kalau Zhang Lurang adalah orang yang dihukum bersamanya hari ini. Pas saat itu, Gu Ran datang mengantri bersama Guan Fang (teman sekelas). Jiang Jia yang tidak menyadari hal itu, mulai bercerita kepada siswi yang bertanya mengenai Gu Ran. Orangnya hebat, nilainya bagus dan juga sangat sopan. Yang terpenting, Gu Ran sangat bermoral dan suka membantu orang lain. Ah, dia juga tampan. Pokoknya, Zhang Lurang tidak ada apa-apanya dibandingkan Gu Ran.



Guan Fang yang mendengar semua pujian salah tujuan itu, kagum dengan Gu Ran yang begitu dipuji-puji siswi kelas lain. Gu Ran juga salah paham mengira pujian itu benar-benar ditujukan untuknya, merasa amat sangat bangga. Saat gilirannya mengambil barang dan harus menyebutkan nama, dengan keras dia memberitahu kalau namanya adalah Gu Ran. Siswi yang lain langsung heboh setelah melihat sosoknya yang dipuji-puji Jiang Jia. Ah, sayang sekali Jiang Jia sudah mengambil barang terlebih dahulu sehingga dia tidak tau kebenaran identitas Gu Ran dan Zhang Lurang.




Zai Zai sudah tiba di klinik, tetapi dokter yang berjaga tidak ada di tempat. Ah, ternyata kliniknya pakai AC, sementara asrama mereka tidak ada AC. Lebih baik ngadem bentar, ah. Baru juga tiduran di kasur, sudah kedengaran langkah kaki memasuki UKS. Langsung saja Zai Zai akting batuk-batuk dan mengeluh kalau dia terkena serangan panas. Yang masuk bukan dokter melainkan Lurang yang mau mengambil obat juga. Hm, tampaknya Lurang memang tipe anak yang usil. Dia langsung bilang akan mematikan AC karena serangan panas tidak boleh kena AC. Zai Zai masih belum sadar kalau yang bicara dengannya adalah Lurang karena terhalang tirai, jadi dia dengan panik beralasan kalau sakitnya agak berbeda dan AC tidak boleh dimatikan.



Tidak lama, dokter yang asli masuk. Dia baru saja kembali dari mengambil stok obat. Melihat Lurang, dia menyuruh untuk mengisi buku absen dan tuliskan dengan jelas kelas serta obat yang diambil. Mendengar suara dokter, Zai Zai baru sadar kalau sedari tadi yang bicara padanya adalah murid. Dokter juga baru sadar kalau ada pasien di balik tirai. Lurang dengan santai melapor ke dokter kalau penyakit Zai Zai sangat spesial. Usai mengatakan itu, dia langsung pergi dengan wajah tersenyum usil.




Epilog


Sehari sebelum keberangkatan ke asrama pelatihan militer, Zai Zai membuat video harian. Ini adalah video pertamanya, tanggal 2 September 2012, hari Minggu. Dia sudah resmi menjadi murid SMA dan besok akan melakukan pelatihan milter. Meski kelihatannya berat, tetapi dia sudah menyiapkan banyak camilan untuk di bawa. Ah ya, dia juga ingin berterimakasih kepadanya yang sudah mengembalikan dompetnya. Nama orang itu adalah Gu Ran.



Hei, apakah kau merasa terhormat?
Sepertinya aku hanya melakukan dua hal hari ini dan semuanya berhubungan denganmu.

Post a Comment

Previous Post Next Post