Sinopsis Drama China : When I Fly Towards You Episode 3


 

Sinopsis Drama China : When I Fly Towards You Episode 3



Bisakah Kau Sedikit Lebih Dekat?




Hari terakhir dari serangkaian acara pengenalan sekolah dilakukan dengan pertunjukkan bakat oleh para siswa kelas 3 SMA. Yang paling menonjol diantara yang tampil adalah Shen Qian Yu, yang tampan dan juga pandai bermain gitar. Gu Ran tampaknya mengenal Qian Yu karena dia tau Qian Yu adalah ketua kelas, ketua klub drama dan juga pandai bermain piano. Ah, pantas jika para siswa pria menjadi iri pada Qian Yu.



Tetapi, yang suka pada Qian Yu jauh lebih banyak dan salah satunya adalah Jiang  Jia.



Masa pengenalan sekolah sudah selesai dan sekarang saatnya benar-benar menjalani kehidupan anak SMA. Mata pelajaran pertama yang akan dihadapi oleh kelas 1-9 adalah Matematika yang diajarkan oleh guru wali kelas mereka : Lin Mao. Matematika adalah pelajaran yang menyeramkan dan ditakuti oleh mayoritas murid, termasuk Zai Zai. Tetapi, beruntunglah karena guru matematika mereka sekaligus wali kelas mereka adalah orang yang ramah, supel dan baik. Tidak butuh waktu lama untuk membuat anak-anak 1-9 menyukainya.



Berbeda dengan wali kelas 1-9, wali kelas 1-1 adalah guru Bahasa Inggris : Zhang Yan, dan merupakan sosok guru killer. Baru hari pertama saja, mereka sudah diberikan test untuk menguji kemampuan bahasa Inggris mereka.




Begitu kelas usai, para murid mulai menanyakan guru masing-masing mengenai kegiatan klub.  Jawaban semua guru sama, belum ada kepastian mengenai klub dan tunggu saja kabar dari sekolah. Eh, yang tersebar malah rumor kalau kegiatan klub akan ditiadakan mulai tahun ini. Parahnya lagi, gosip mengatakan bahwa alasan klub ditiadakan adalah gara-gara Bu Guru Zhang Yan yang mempunyai julukan si Pemusnah Aktivitas. Intinya, selama ada Guru Zhang, semua aktivitas hiburan pasti musnah.




Kabar itu langsung membuat Jiang Jia menjadi down. Impiannya untuk satu klub dengan Qian Yu akan musnah. Berbeda dengan Jiang Jia, Zai Zai lebih down setelah mencari info mengenai nilai mapel Lu Rang yang begitu bagus jika dibandingkan dengannya. Dia takut kalau di dunia Lu Rang, dia termasuk dalam orang bodoh. Jiang Jia tidak habis pikir dengan kelakuan Zai Zai. Sudah beberapa hari ini, Zai Zai terus mengikuti Lu Rang dari jauh.



Jiang Jia sampai memutar bola mata karena frustasi sama Zai Zai. Kalau dia hanya mengikuti, gimana bisa membuat kemajuan dalam hubungan mereka? Dia harus berusaha mengenal Lu Rang, misalnya : mencari tau hobi, minat hingga tipe wanita yang disukai. Demi Zai Zai, dia akan mencoba bertanya ke Gu Ran.




Dan misi itu langsung dijalankan saat jam makan siang. Dia duduk di depan Gu Ran sementara Zai Zai duduk di meja lain. Agar bisa dapat informasi tipe wanita kesukaan Lu Rang, Jiang Jia sampai rela mengorbankan paha ayamnya untuk Gu Ran. Biar tidak terlalu kentara, dia bertanya tipe wanita kesukaan mereka (Gu Ran, Lu Rang dan Guan Fang). Gu Ran langsung semangat menyebutkan tipe wanita kesukannya yang semuanya berkebalikan dari Jiang Jia. Siapapun bisa tau kalau dia ingin bilang Jiang Jia bukan tipenya.



Jiang Jia berusaha keras untuk tetap sabar demi sang sahabat Zai Zai. Setelah mendengar tipe Gu Ran, dia sekarang mau tau tipe Lu Rang. Gu Ran langsung menangkap maksudnya yang dari awal memang mau tau tipe Lu Rang. Dia menolak memberitahu. Meskipun Jiang Jia mencoba memprovokasi dengan bilang kalau Gu Ran pasti sebenarnya tidak tau padahal sudah temenan dari kecil dengan Lu Rang, Gu Ran tidak terprovokasi.  Jiang Jia kesal setengah mati dan tidak bisa mengorek lebih lanjut karena Guan Fang dan Lu Rang sudah datang.



Terpaksa, Jiang Jia kembali ke meja Zai Zai tanpa informasi. Yang ada, dia malah emosi. Zai Zai langsung menenangkan kalau dia tidak masalah. Dia akan bertanya langsung saja ke Lu Rang. Toh, dia sudah sering bicara omong kosong di depan Lu Rang. Suasana hati Jiang Jia juga jadi membaik karena melihat Qian Yu.



Qian Yu duduk di belakang Gu Ran. Dan Gu Ran malah salah paham mengira Jiang Jia tersenyum dan menatapnya. Gu Ran jadi tidak tega dan ingin membantu Jiang Jia mengorek informasi tipe wanita kesukaan Lu Rang. HAHAHAHA, ternyata dia bukannya tidak terpancing provokasi Jiang Jia, hanya saja dia memang tidak pernah tau tipe wanita Lu Rang. Guan Fang juga penasaran. Lu Rang sudah bilang tidak pernah memikirkan tipe wanita kesukaannya, tetapi Gu Ran dan Guan Fang tidak percaya.



Karena Gu Ran dan Guan Fang terus mendesaknya untuk memberitahu tipe idealnya, Lu Rang akhirnya menyebutkan ciri-ciri anjing peliharannya. Dia suka rambutnya lembut, matanya besar dan bulat, selalu terlihat cerdas, nafsu makannya besar, antusias dan suka berlari mengejarnya.


Informasi itu langsung di sampaikan Gu Ran ke Jiang Jia kemudian di sampaikan ke Zai Zai. Zai Zai dengan pede merasa tipe ideal Lu Rang agak mirip dengannya : rambutnya lembut dan matanya besar.




Dan agar terlihat cerdas, Zai Zai semalaman belajar menghafal jawaban soal matematika. Dan besoknya, dia meminta bantuan Jiang Jia untuk bertanya dengan suara keras tentang soal itu saat melihat Lu Rang. Terus, Zai Zai akan menjawab pertanyaan itu dengan suara keras juga agar Lu Rang mengria dia cerdas. Setelah penjelasan panjang lebar, ternyata Zai Zai salah menyebut unit satuan jawaban. Harusnya meter per detik kuadrat, tetapi Zai Zai malah menyebut meter per detik. Bahkan Jiang Jia yang tidak pintar, tau kalau dia salah. Zai Zai langsung berbalik pergi dan menyerah. Dia malu. Amat malu.




Dia akan mencoba metode lain. Dia menyapa Lu Rang sambil membelalakan mata, biar Lu Rang melihat matanya besar dan bulat. Ku Rang hanya tersenyum sopan kemudian melewatinya.




Zai Zai masih belum menyerah. Hari ini, dia sengaja tidak membawa sepeda untuk menunjukkan pada Lu Rang kalau dia suka olahraga terutama lari. Lu Rang menanggapi dengan santai, menyuruhnya untuk lanjut lari sementara dia akan menunggu bus. WKWKWK. Zai Zai langsung berubah pikiran dan malah ikut Lu Rang naik bus. Dengan percaya diri, Zai Zai bilang kalau dia bisa lari setiap hari tetapi tidak setiap hari bisa pulang bersama Lu Rang. AHAHAHHAHA, Lu Rang sampai speechless. 




Zai Zai sengaja memilih duduk di samping Lu Rang dan mulai menanyainya mengenai tempat pemberhentian bus-nya. Meskipun Lu Rang dengan dingin menyuruhnya untuk diam, Zai Zai sama sekali tidak sakit hati dan malah terus menatapnya sambil senyum-senyum. Dan tidak lama, dia malah mengajaknya bicara lagi. Kali ini, dia menjelaskan dirinya yang mempunyai mata besar dan bulat, rambut yang lembut, suka makan dan olahraga.



Ah, Lu Rang langsung teringat kalau itu mirip dengan deskripsi yang dia katakan pada Gu Ran dan Guan Fang di kantin. Pantesan saja Zai Zai bersikap aneh beberapa hari ini di sekitarnya. Biar Zai Zai tidak terjebak terlalu lama dalam kesalahpahaman, Lu Rang mau menunjukkan pasangan yang disukainya. Zai Zai langsung mengomelinya yang masih muda sudah punya pasangan. (HAHAHHAHA, padahal dia mendekati Lu Rang karena mau jadi pacarnya kan?)




Saat tau pasangan yang dibicarakan oleh Lu Rang adalah anjing peliharaannya, Zai Zai langsung terdiam. Ditambah lagi, Lu Rang memuji anjingnya yang punya mata besar. Sedetik kemudian, Zai Zai langsung sadar kalau dia sudah salah paham selama ini. Dia amat sangat malu hingga tidak menyadari senyum simpul Lu Rang akan tingkah konyolnya.



Begitu sampai rumah, Zai Zai langsung curhat ke Jiang Jia bahwa selama beberapa hari ini mereka sudah salah paham. Tipe wanita yang disukai Lu Rang, yang disampaikan Gu Ran pada mereka sebenarnya adalah deskripsi anjing peliharaannya. Benar-benar memalukan.




Jiang Jia menghibur kalau Zai Zai masih punya harapan mendekati Lu Rang jika mereka berada dalam klub yang sama. Masalahnya, rumor mengenai klub yang ditiadakan benar-benar membuat semua siswa /i kelas 1 merasa kecewa.


Tetapi, semua memang hanya rumor tidak berdasar. Buktinya, esok harinya, guru Lin menyampaikan kalau sekolah sudah menentukan tanggal pendaftaran klub. Semuanya langsung bersorak riang. Jiang Jia sudah dipastikan akan mendaftar ke klub drama agar bisa meliha Shen Qian Yu. Zai Zai ingin mendaftar satu klub dengan Lu Rang. Untuk itu, mereka harus mencari informasi Lu Rang akan bergabung dengan klub yang mana.




Sumber informasi mereka sangat terbatas, yaitu Gu Ran dan Guan Fang. Meski Gu Ran sudah satu kali salah info, tetapi mereka tetap saja menanyainya karena memang tidak ada orang lain. Kedua sahabat Lu Rang memberitahu kalau Lu Rang akan mendaftar ke klub manapun yang sama seperti mereka. Kali ini, informasinya pasti akurat karena lembar pendaftaran klub Lu Rang ada bersama mereka. Dan keduanya berencana untuk mendaftar ke klub basket. Hm, kalau klub basket, Zai Zai tidak mungkin ikut karena dia tidak begitu pandai olahraga.


Akhirnya, keduanya berusaha membujuk Gu Ran dan Guan Fang untuk mendaftar ke klub drama. Sebagai imbalannya, dia akan membelikan mereka teh susu selama 1 bulan. Gu Ran masih belum puas, jadi Zai Zai menawarkan akan memberikannya akun WeChat Primadona Kelas. Gu Ran dan Guan Fang langsung setuju.




Saat pulang sekolah, Guan Fang membawa kedua sahabatnya untuk makan camilan di kios neneknya. Kebetulan sekali, Zai Zai dan Jiang Jia juga mampir ke sana karena makanannya cukup terkenal. Ini benar-benar kebetulan. Nenek juga sangat ramah kepada keduanya saat tau kalau mereka adalah teman cucunya.




Gu Ran yang masih saja salah paham kalau Jiang Jia menyukainya, berbisik ke teman-temannya kalau Jiang Jia pasti sengaja mengikutinya. Lu Rang berkomentar kalau ini beneran kebetulan karena akting Zai Zai tidak sebagus itu jika ini bukan kebetulan. Guan Fang melihat neneknya masih bicara-bicara dengan Zai Zai dan Jiang Jia, merasa kalau neneknya pasti sedang memuji-mujinya. Gu Ran juga yakin kalau nenek juga pasti memujinya karena dia cukup disukai oleh para orang tua. Hm, dan keduanya sangat yakin kalau Lu Rang pasti tipe yang tidak disukai oleh para orang tua.



Kenyataannya? Nenek sedang membicarakan kelakuan konyol cucunya waktu kecil. Dan untuk Lu Rang, nenek memujinya sebagai anak yang baik dan patuh.




Selesai makan, semua pulang ke rumah masing-masing. Zai Zai pulang dengan Lu Rang karena mereka satu arah. Saat naik bus, kartu Lu Rang tidak berfungsi dan tanpa ragu Zai Zai langsung membayarkannya. Seperti biasa, Zai Zai duduk di samping Lu Rang. Ditengah perjalanan, Zai Zai melihat seorang pria berumur sekitar 30-an tahun, dengan sengaja memegang tangan wanita yang juga sedang berdiri.




Melihat hal itu, Zai Zai langsung berteriak keras memanggilnya dan menawarkan tempat duduk. Dia menyindir kalau pria itu kelihatan tidak sehat karena terus mencoba bersandar pada wanita. Si pria tidak terima dan balik memarahi Zai Zai yang sudah salah lihat. Wanita yang menjadi korban speak up kalau Zai Zai benar dan pria itu daritadi mencoba bersandar padanya. Pria itu tetap ngotot tidak salah dan meminta bukti nyata, bukan hanya ucapan mulut!



Karena suara keras pria, tidak ada yang berani membantu. Zai Zai tampak takut karena semua hanya diam.


“Aku melihatnya,” ujar Lu Rang.


Setelah Lu Rang membantu, semuanya juga langsung berani bersaksi dan mau melaporkannya ke polisi. Kali ini, si pria yang ketakutan dan langsung segera turun di perhentian bus.



“Apa kau tidak takut?” tanya Lu Rang.


“Takut. Bukankah aku berani karena ada kau di sisiku?” balas Zai Zai.


“Mengapa?”


“Karena kau akan mendukungku.”


“Tidak akan.”


“Namun, kau baru saja melakukannya tadi,” goda Zai Zai.



“Tidak,” jawab Lu Rang tanpa menatapnya dan memegang leher belakangnya.




Pas sekali mereka tiba di pemberhentian bus mereka. Zai Zai seperti biasa berjalan di belakang mereka. Lu Rang tiba duluan di kawasan rumahnya dan akhirnya bertanya kenapa Zai Zai mengikutinya? Zai Zai langsung menjawab kalau jalan rumah mereka sama dan rumahnya ada setelah kawasan rumah Lu Rang. Sikap Zai Zai benar-benar ceria dan tanpa sadar perlahan menyelinap ke kehidupan Lu Rang yang sepi.





Hari pendaftaran klub sudah usai. Semua formulir pendaftaran sudah dikumpulkan ke ketua kelas dan tinggal diserahkan ke guru. Lu Rang sampai hari terakhir, masih tidak tau kalau dia didaftarkan ke klub drama. Dia baru tau saat ketua kelas, Ye Zhen Xin, membaca formulirnya dan terkejut karena dia mendaftar ke klub drama juga. Gu Ran dan Guan Fang langsung beralasan kalau menurut mereka lebih baik di klub drama daripada di luar panas terik. Lu Rang hanya pasrah saja.


Misi sudah selesai. Tetapi, Gu Ran merasa dia sudah ditipu sama Jiang Jia. Jiang Jia sudah mengirimkannya akun WeChat Primadona Kelas. Dia sudah menambahkannya menjadi daftar teman, tetapi hingga hari ini belum juga diterima. Dan anehnya, foto profil akun Primadona Kelas adalah bunga teratai dengan nama panggilan “Dua orang yang berpisah saat saling mencintai.” Rasanya mirip seperti Ibunya. Dia takut kalau itu adalah akun palsu. Guan Fang merasa itu tidak mungkin.



Dan ternyata akun WeChat yang diberikan Jiang Jia adalah akun WeChat mamanya. Dan mamanya tidak menerima permintaan pertemanan Gu Ran karena status di akun Gu Ran : “Tambah dia jika bergantung makan pada wajah.” Sudah gitu, mamanya memarahinya karena sudah asal punya teman.



Sambil bercerita, Jiang Jia sibuk melipat kertas origami menjadi bintang. Dia berencana membuat origami bintang hingga satu toples untuk diberikan pada Qian Yu. Memang tidak ada gunanya, hanya saja romantis.



Keduanya sudah tidak sabar untuk datang ke perkenalan klub hari ini untuk melihat pria idaman masing-masing. Sayangnya, mereka harus kecewa. Tidak ada Qian Yu dan Lu Rang. Yang ada hanyalah guru pembimbing klub drama, Xiao Kai.



Tenang saja, Lu Rang bergabung dengan klub drama, kok. Hanya saja kelas 1-1 telat keluar kelas dan datang terlambat ke klub. Qian Yu juga datang terlambat. Wajah Zai Zai dan Jiang Jia langsung sumringah lagi.


Baru juga sumringah, Zai Zai langsung sedih saat melihat Zhen Xin duduk di samping Lu Rang.



Epilog


Zai Zai membuat video kesehariannya lagi. Hari ini tanggal 11 September 2012 dan Zai Zai diam-diam merekam video Lu Rang di dalam bus. Ini adalah pertama kalinya mereka satu bus. Dia senang, tetapi juga merasa malu karena sudah salah paham mengenai pasangan Lu Rang yang ternyata adalah anjing.


Tiba-tiba aku ingin memanggil Aladdin untuk mewujudkan satu keinginanku.
Aku berharap untuk menghapus hari ini dari ingatanku.
 

Post a Comment

Previous Post Next Post