The Uncanny Counter Season 1 bisa baca di sini (Klik di sini)
Mae Ok sudah sangat terdesak karena Pil Gwang menggunakan kekuatannya untuk membuatnya menusuk Jang Mul dengan tombak. Untunglah, So Mun tiba tepat waktu dan menolong mereka. Kemarahan So Mun membuncah melihat apa yang sudah Pil Gwang lakukan pada Jang Mul. Pertarungan tidak terelakkan. Keduanya sama-sama kuat.
Selama Pil Gwang melawan So Mun, Wong memutuskan untuk bersembunyi. Kelihatannya, dia masih trauma dengan perkelahian terakhirnya dengan So Mun. Hm, dia pasti menyadari bahwa kekuatannya jauh dibawah So Mun.
Sementara itu, Ha Na dan Jeok Bong tiba di padang ilalang. Dengan modal penciuman Jeok Bong, mereka dengan mudah menemukan roh jahat yang Ha Na lihat dalam penglihatannya. Tetapi, roh jahat itu sudah mati. Ah, masih ada satu roh jahat lagi. Dia adalah Gelly.
Jeok Bong bisa merasakan kalau roh jahat mendekat, tetapi dia tidak bisa menentukan dari arah mana roh itu datang. Gerakan Gelly sangat cepat sehingga membuat Ha Na kesulitan untuk menangkis serangannya. Untunglah, setelah beberapa saat, Jeok Bong bisa lebih tenang dan fokus sehingga bisa menentukan dengan akurat dimana Gelly berada hanya dari penciuman.
Wong menyerang Mae Ok yang mau membawa Jang Mul ke tempat aman. Hm, tampaknya dia telah membuat keputusan yang salah. Meskipun Mae Ok sudah tua, tetapi tetap saja dia adalah counter veteran yang kemampuan bertarungnya tidak bisa di remehkan.
Pertarungan Pil Gwang dan So Mun berlangsung dengan sangat intens. So Mun yang memimpin pertarungan dan menghajar Pil Gwang babak belur. Dia sangat marah karena Pil Gwang telah menghancurkan hidup seseorang (Joo Seok). Karena termakan oleh amarah, dia jadi lengah dan Pil Gwang berhasil menyudutkannya. Dia menggunakan kekuatannya untuk melempar tubuh So Mun dengan keras ke dinding, kemudian menghancurkan telapak tangan So Mun.
Di padang ilalang, Ha Na berlari kencang untuk mencari jejak Gelly. Jeok Bong tidak dapat mengimbangi kecepatannya dan terlihat panik karena bau Gelly berada di dekatnya. Gelly bisa melihat kalau Jeok Bong adalah yang terlemah sehingga dia menyerangnya. Ha Na tiba terlambat untuk menolong Jeok Bong. Saat dia tiba, hidung Jeok Bong sudah terluka karena terkena tendangan Gelly. Akibat tendangan tersebut, Jeok Bong jadi tidak bisa membaui roh jahat lagi. Dia semakin panik karena Ha Na membentaknya untuk fokus. Jeok Bong sampai menampar pipi sendiri biar fokus, tetapi dia memang tidak bisa mencium apapun lagi. Saat itu, Gelly muncul dan menyerang Ha Na dengan senjata tajam yang dipasang di antara jari-jarinya. Hal ini membuat Jeok Bong ketakutan.
Wong berhasil membalikkan keadaan dan hampir membunuh Mae Ok, jika Mo Tak tidak muncul dan membantunya. Dua lawan satu. Wong tentu kesulitan. Dan setelah pertarungan panjang, mereka berhasil melumpuhkan Wong.
So Mun terpojok. Pil Gwang sudah merasa di atas angin. Namun, So Mun tidak menyerah karena dia teringat luka yang telah Pil Gwang dkk akibatkan pada Joo Seok. Mereka membuat Joo Seok yang adalah orang baik, menjadi berubah. Amarah itu yang menjadi kekuatan So Mun untuk mengeluarkan semua kekuatannya dan menjatuhkan Pil Gwang. Saking hebatnya kekuatan So Mun, semua lampu di sana, meledak. Jang Mul berada di dekat sana, mendengar suara teriakan So Mun, menjadi khawatir kalau terjadi sesuatu padanya, sehingga dengan langkah terseok dia kembali ke sana untuk menolong So Mun.
So Mun berhasil menangkap Pil Gwang. Di saat itu, Pil Gwang melihat kedatangan Jang Mul dari sudut matanya, sehingga dengan sisa kekuatan terakhirnya, dia mengambil pistol dengan psikokinesis dan menembak Jang Mul. So Mun refleks langsung berlari untuk menolong Jang Mul sehingga dia yang terkena tembakan. Di moment sepersekian detik itu, Pil Gwang menghilang. Dia kabur.
Ha Na terus menerima luka serangan dari Gelly. Dia tidak bisa membaca gerakan Gelly. Saat itulah, dia mengingat nasehat So Mun saat mengajarinya agar dia merasakan dari arah mana musuh akan datang. Ha Na mencoba tenang dan menutup mata. Dan benar, dia bsia mendengar suara langkah Gelly yang melintasi ilalang. Kali ini, dia tidak terkena serangan dan berhasil menahannya.
Gelly menggunakan kekuatannya untuk membaca ingatan Ha Na. Tetapi, Ha Na tentu tidak membiarkannya. Saat Gelly hendak melukainya dengan benda tajam di sela jari-jarinya, Ha Na membalikan tangan itu dan menusukkannya ke mata Gelly. Mata Gelly terluka parah dan dia langsung kabur. Kali ini, Ha Na gagal mengejarnya.
Wong berhasil di tangkap. Mae Ok yang mengirim roh jahat dalam tubuhnya untuk ke Yung. Roh jahat berhasil dikirim dan roh yang dimakannya juga terselamatkan. Di Yung, Mae Ok bertemu dengan So. Padahal, mereka sudah berjanji akan ketemuan sebelum akhir tahun nanti, siapa sangka mereka malah ketemuan di Yung.
So mengucapkan rasa terimakasih karena Mae Ok sudah berhasil menolong rohnya. Mae Ok berjanji padanya kalau dia akan menyelamatkan Papa dan yang lainnya, agar mereka bisa berkumpul kembali dengan So.
--
Semua yang terluka sudah disembuhkan oleh Mae Ok. Begitu sembuh, Jang Mul langsung memarahi So Mun karena sudah membahayakan diri untuk menolongnya. Seharusnya, dia biarkan saja kalaupun dia bakal mati. Soalnya, So Mun yang paling kuat di antara mereka dan jika dia mati, bagaimana nasib yang lain? Jika So Mun tewas, mereka semua bakal mati. Jika dia yang mati, tidak masalah.
Mae Ok berusaha menenangkan Jang Mul, tetapi Jang Mul tetap saja marah dan memperingati So Mun agar tidak seperti itu lagi lain kali. So Mun tidak mau. Jika hal yang sama terjadi, dia akan mengambill keputusan yang sama. Dia tidak akan mati dan akan melindungi mereka semua.
Setelah perdebatan yang panjang, Ha Na dan Mae Ok berada di pihak So Mun. Agar suasana tidak terlalu tegang, Mo Tak mengajak mereka berpesta untuk merayakan sudah berhasil menangkap satu roh jahat. Dan akhirnya, kita bisa melihat Jang Mul berdansa dengan Mae Ok.
Semua menikmati pesta, kecuali satu orang : Jeok Bong. Dia merasa dirinya tidak berguna karena tadi tidak bisa mencium bau jahat dan membahayakan Ha Na.
Gelly sedang membersihkan diri. Sebelah matanya terluka parah dan tidak bisa melihat lagi. Terpaksa, dia harus menggunakan eye patch. Amarahnya memuncak. Dia sangat dendam pada Ha Na dan ingin membunuhnya dengan tangan sendiri. Makanya, dia ingin tau apa yang akan dilakukan oleh Pil Gwang.
Pil Gwang lagi merenung karena menyadari bahwa So Mun lebih kuat daripadanya. Tetapi, tenang saja, dia tidak berniat untuk kabur. Sebaliknya, dia semakin menginginkan kekuatan So Mun. Kini, mereka harus menemukan langkah yang bisa melumpuhkan So Mun selamanya.
Jawabannya tidak sulit. Joo Seok. Di sel isolasi mandiri, Joo Seok tidak bisa tidur dengan tenang. Meskipun roh jahat sudah merasuki Joo Seok, namun, jiwa Joo Seok masih berusaha untuk menolaknya. Dia juga tidak sadar kapan roh jahat itu merasukinya. Roh jahat itu terus membahas soal kematian Min Ji dan anaknya. Dia ingin membangkitkan rasa amarah dan dendam di hati Joo Seok, agar mau menerimanya. Joo Seok yang berusaha menolak roh jahat, mulai meragukan dirinya sendiri, apakah dia menjadi gila?
--
Saat pagi hari tiba, Jeok Bong sudah menghilang. Dia meninggalkan sebuah surat perpisahan. Isi suratnya di tulis dengan amat formal dan menggunakan banyak istilah. Intinya, dia merasa tidak cocok berada tim counter.
So Mun, Ha Na, Mae Ok dan Mo Tak langsung bergegas ke kampung Jeok Bong untuk menjemputnya. Mereka maklum kalau Jeok Bong ketakutan karena baru bergabung sudah harus melawan roh jahat seperti kemarin. So Mun menyarankan agar mereka melakukan metode ‘si baik dan si jahat’ untuk membujuk Jeok Bong. Dia dan Mae Ok akan menjadi si baik sementara Ha Na dan Mo Tak menjadi si jahat. WKWKWKWK.
Jeok Bong sedang membantu ayahnya membersihkan kandang sapi. Ayahnya sedikit tidak percaya kalau Jeok Bong mendapatkan cuti padahal baru bekerja. Dia kelihatannya ingin Jeok Bong kembali bekerja ke perusahaan demi masa depan Jeok Bong, juga.
Pas sekali, Mo Tak dkk tiba. Mereka memperkenalkan diri sebagai orang dari perusahaan Jeok Bong. Ayah sangat bahagia hingga memasak banyak makanan untuk menjamu mereka. Mae Ok membujuk Jeok Bong dengan lembut sementara Mo Tak dengan keras. So Mun dan Ha Na juga membujuk dengan berbagai dukungan. Akhirnya, Jeok Bong jujur kalau dia tidak bisa lagi mencium roh jahat. Dia juga tidak tau. Kekuatannya muncul tiba-tiba dan saat hidungnya terpukul sama roh jahat kemarin, kekuatannya juga menghilang. Dia tidak ingin membahayakan mereka seperti sebelumnya. Pekerjaan ini tidak cocok untuknya. Dia tidak ingin bertahan hanya karena ingin hidup dan membahayakan yang lain.
Mereka tidak menyerah dan terus membujuk Jeok Bong. Jika dia menyerah menjadi counter, dia akan kembali koma. Apa dia mau meninggalkan ayahnya dan menjadi anak durhaka? Jeok Bong tetap pada keputusan awalnya.
Hm, sepertinya ungkapan soal ‘setelah ditinggalkan baru merasa kehilangan’ itu benar. Ha Na sedikit merindukan Jeok Bong yang selalu mengganggunya untuk ikut latihan. So Mun juga merindukan suara dengkuran Jeok Bong.