The Uncanny Counter Season 1 bisa baca di sini (Klik di sini)
Chung Jae tiba di pelabuhan dan pergi ke tumpukan container. Di salah satu container tersebutlah, dia menyembunyikan uang penipuan 120 miliar won. Sayang, kesenangannya harus berakhir karena Gelly berhasil melacaknya. Namun, sebelum Gelly sempat melakukan sesuatu pada Chung Jae, gang Eonni tiba. Team langsung di bagi 2. Mae Ok dan Mo Tak mengejar Chung Jae yang melarikan diri sambil menodong-nodongkan pistol, sementara Ha Na dan Jeok Bong yang menangkap Gelly.
Yang tidak di sadari oleh mereka semua adalah Jae Youl ternyata berada di sana. Chung Jae mencoba kabur dan saat sudah terdesak, dia melepaskan tembakan ke arah Mae Ok. Mendadak, Jae Youl muncul untuk menolong Mae Ok sehingga dia yang terkena tembakan tersebut. Mae Ok jelas shock dan berusaha menyelamatkan nyawa Jae Youl dengan kekuatannya. Chung Jae hendak memanfaatkan moment tersebut lagi untuk menembaknya, tetapi hal itu gagal karena Mo Tak tiba. Sadar bakalan kalah karna pelurunya sudah habis, Chung Jae langsung dengan pasrah menyerahkan diri beserta semua uang tipuannya. Wkwkwkw, tentu saja Mo Tak tidak langsung menangkapnya. Dia menghajar Chung Jae dulu habis-habisan, sebelum memborgolnya.
Ha Na masih kewalahan untuk melawan Gelly karena gerakan Gelly sangat cepat dan susah di prediksi. Makanya, sebelum datang, Ha Na dan Jeok Bong sudah mengatur rencana. Ha Na akan menerima serangan Gelly agar Gelly terpedaya bahwa dia terluka dan kabur ke dalam container. Begitu Gelly ikut masuk ke dalam container untuk membunuhnya, Jeok Bong langsung menutup pintu container dengan rapat dan menahannya dari luar agar Gelly tidak dapat kabur. Ini jelas merugikan Gelly karena situasi yang gelap gulita, membuatnya susah untuk melihat posisi Ha Na. Dan juga, dia tidak bisa bergerak dengan bebas karena keterbatasan ruang.
Memang itulah tujuan Ha Na. Ha Na memanfaatkan ketajaman indranya untuk mendeteksi keberadaan Gelly. Dia juga membuat berbagai gerakan mengecoh. Setiap kali mendengar gerakan itu, Gelly akan langsung bergerak dan meninju dengan knuckles duri di tangannya. Hal ini membuat cahaya masuk dan kondisi di dalam container tidak segelap tadi. Namun, percuma saja karena saat dia lengah, Ha Na meninju matanya dengan kuat sehingga dia tetap saja tidak bisa melihat apapun. Ingat, sebelah matanya sudah rusak dan sebelah lagi di tinju kuat hingga lebam dan sulit untuk dibuka.
Hasil akhir pertarungan sudah jelas. Kemenangan berada di pihak Ha Na. Begitu berhasil mengalahkan Gelly, Ha Na langsung mengeluarkan roh jahat di dalamnya. Berhasil! Satu roh jahat lagi berhasil ditangkap! Jeok Bong bersorak senang karena rencana mereka berhasil.
Sementara itu, Joo Seok pergi menemui nenek So Mun secara diam-diam. Nenek yang sudah pikun, langsung berlari menghampirinya tanpa rasa takut ataupun curiga akan penampilan dan auranya yang sangat berbeda. Semua adalah rencana Joo Seok. Dia sengaja membuat nenek seolah menghilang kemudian mengantarkannya ke depan kantor polisi. Karena nenek pergi tanpa memberitau siapapun, Kakek jadi panik dan langsung menelepon Jang Mul untuk minta tolong. Untunglah, mereka berhasil menemukan nenek di kantor polisi. Dari jauh, Joo Seok memperhatikan mereka. Dia memang sengaja menarik seseorang dari grup So Mun keluar dari persembunyian untuk mengikuti dan mencaritau dimana mereka bersembunyi.
Gelly sudah sadarkan diri dengan tangan di borgol dan berada di mobil polisi. Matanya masih sakit sehingga dia tidak bisa membukanya. Dia juga tidak ingat apapun karena roh jahat di dalam dirinya sudah menghilang. Di tengah jalan, mobil tiba-tiba dihentikan. Pelakunya adalah Pil Gwang. Dia bukannya mau menolong Gelly, melainkan membunuh dan mengambil jiwanya.
Kembali ke Joo Seok. Saat menemukan saat yang tepat, dia langsung menyergap Jang Mul dan membaca ingatannya. Dia berhasil menemukan dimana persembunyian So Mun dkk. Dia juga jadi tau kalau So Mun jatuh koma. Jang Mul dengan nafas tersengal-sengal memberitahunya kalau Chung Jae sudah berhasil ditemukan beserta uang penipuannya. Joo Seok tidak sempat bertanya lebih lanjut karena mendadak ada warga yang lewat. Dia langsung kabur.
Jang Mul yang selamat, bergegas pulang dan memberitau yang lain mengenai apa yang dialaminya barusan. Situasi ini sudah sangat mendesak. Mereka tidak bisa terus kabur selamanya. Mereka harus menghadapinya. Dan yang terpenting, mereka harus menyadarkan So Mun sekarang.
Ha Na menggunakan kekuatannya untuk masuk ke dalam pikiran So Mun. Pikiran So Mun masih dipenuhi oleh kabut yang tebal. Dan di ujung kabut, dia bisa melihat sosok So Mun yang berdiri berhadapan dengan Cheong Sin (musuh utama di season 1). Namun, saat Ha Na mendekat, sosok itu menghilang. Selanjutnya, yang muncul adalah sosok Pil Gwang, Joo Seok, dan Gelly. Artinya, semua sosok itu adalah sosok yang timbul dari alam bawah sadar So Mun karena ketakutannya pada mereka. Ha Na sudah berusaha menyadarkannya bahwa semua yang dilihatnya tidak nyata. Namun, percuma saja.
So Mun malah mulai membuat situasi yaitu melihat kolega-kolega counternya mati. Hal ini membuatnya semakin merasa bahwa kematian mereka adalah kesalahannya. Mereka mati karena berada di dekatnya. Mau seperti apapun Ha Na membujuk bahwa ini semua tidak nyata, So Mun tetap saja menolak percaya.
Karena So Mun terus menerus menolak percaya, Ha Na menggunakan kekuatannya agar So Mun bisa melihat ingatannya. Perlahan, So Mun melihat ingatan-ingatan saat pertama kali menjadi counter hingga moment terakhir mereka.
“Kau tidak sendirian, Mun. Yakinilah setiap saat yang kita habiskan bersama,” ujar Ha Na.
Air mata So Mun menetes. Dia masih sulit mempercayai ingatan Ha Na karena dia sudah merasa sangat lelah. Dirinya kemudian membentuk adegan saat kematian orang tuanya. So Mun ingin membunuh dirinya di dalam alam bawah sadarnya melalui moment kematian kedua orang tuanya. Ha Na tentu tidak membiarkannya dan berusaha menariknya pergi dari sana dengan resiko bahwa dia juga akan ikut mati.
Beruntungnya, di detik-detik terakhir, So Mun seolah mendapatkan ingatan dan tekadnya kembali untuk terus berjuang dan hidup. Dia menggunakan kekuatannya untuk menghentikan truk yang akan menabraknya dan Ha Na.
“Noona, apa benar semua orang menungguku?”
Ha Na mengangguk mengiyakan. Dia sangat lega karena So Mun telah kembali. Bersamaan dengan kembalinya tekad So Mun, sinar-sinar wilayah Yung juga kembali. So Mun pergi menjemput Wi Gen yang terjebak di dalam dirinya.
“Maaf membuat kalian menunggu,” ujarnya. Dan rambutnya kembali keriting. Dia kembali menjadi counter.
So Mun akhrinya sadar dan disambut dengan sorak sukacita orang-orang yang dikasihinya.