The Mysteries of Love / 談情說案 (2010)
TVB
Episode
4 – 2
Dirumah sakit. Siu-lai
menemui dokter dan menanyakan keadaan Man. Lalu Dokter menjelaskan Man memiliki
deman selama beberapa hari terakhir
dan mungkin itu dikarenakan alergi makanan. Mengenai keracunan itu, mereka
harus menunggu hasil test darah keluar.
Lalu Siu-lai menemui tuan
Chan Kwai dan menanyainya, setelah kematian istri dan anaknya apa ia yang
bertanggung jawab untuk menjaga Man? Chan Kwai menjawab bahwa ia tidak belum
mendapatkan pekerjaan, jadi ia yang menjaga Man.
Siu-lai menyakan nya lagi
apakah ia yang bertanggung jawab untuk makanan nya? Chan Kwai menjawab tentu.
Ketika istrinya masih hidup, dia yang menjaga anak-anak.
Chan Kwai maju dan berbicara
kepada anaknya Man yang berada didalam ruangan dalam keadaan masih koma , “Sekarang
istri dan anakku pergi tibe-tiba, kamu harus hidup Man.”
Malam saat kejadian, Chan
Kwai membawa Man ke kafe dibawah. Mereka memesan sepiring nasi daging babi
barbeque. Dan ketika mereka belum selesai, ia sendiri baik-baik saja, tapi Man.
Didalam ruangan Man. Chan
Kwai mengelus kepala Man dan memintanya untuk jangan pergi meninggalkan dia. Tiba-tiba
pada saat itu Man tersadar dan memanggil Mama dan Kakaknya, mendengar itu
mereka berteriak memanggil Dokter.
Dengan perasaan terharu
Chan Kwai melihat anaknya. Dan Siu-lai berdiri dibelakangnya.
Lo berusaha meminta izin
cuti lagi, karena kemarin ia sempat membatalkan izin cutinya. Tapi Mary tetap
tidak mau membantu Lo lagi dikarenakan kemarin dia sudah menyetujuinya tapi Lo tiba-tiba
membatalkannya dan sekarang Lo malah meminta lagi. Setelah itu Mary segera
pergi dari ruangan Lo.
Saat Lo sedang kecewa,
tiba-tiba teleponnya berbunyi. Dan saat ia menjawabnya, ia meminta maaf pada
Nickhole karena ia tidak bisa menemuinya di bandara. Tapi didalam taksi
Nickhole menjawab tidak apa-apa, ia sudah naik taksi untuk ke Bandara sekarang.
Siu-lai masuk dan
melaporkan pada Lo sir bahwa hari ini ia telah berbicara pada Dokter dan Chan
Kwai sendiri. Dokter mengatakan Man menderita alergi makanan yang menyebabkan
komplikasi dan mengenai dia diracuni, mereka harus menunggu hasil laporan test
darah.
Lo sir mengatakan jika
hasil laporan telah dikonfirmasi bahwa Man tidak diracuni, maka berarti Chan
Kwai tidak mencurigakan. Kemudian mereka akan bisa menutup kasus ini dan
setelah itu Lo menyuruh Siu-lai untuk menuliskan laporan untuk nya. Dan Siu-lai
pergi dari ruangannya.
Tiba-tiba terdengar suara
ketokan lagi, jadi tanpa sadar Lo menanyakan ada apa lagi. Tapi ternyata yang
datang keruangannya bukan Siu-lai melainkan Nickhole yang ingin mengucapkan
selamat tinggal pada Lo sebelum ia pergi. Seketika wajah Lo terlihat ceria
kembali.
Hasil laporan test darah telah
keluar, ada sejumlah kecil Hg (merkuri) didalam darahnya. PC menjelas kan bahwa
itu adalah keracunan merkuri, kadang wanita memakai make up dengan kualitas
yang rendah, disana ada campuran merkuri didalamnya, jadi jika ia menggunakan
itu, ia akan keracunan juga.
Pan mengungkapkan
pendapatnya bahwa tidak mungkin Ayah Man akan memberikan beberapa make up
seperti itu untuk dimakan.
Siu-lai mengunjungi rumah
Chan Kwai. Ia melihat Chan Kwai memakai kalung semacam jimat dan didalamnya
juga ada tempat sembahyang serta banyak tempelan kertas kuning didinding
rumahnya. Juga terlihat penampilan Chan Kwai yang terlihat lesu dan tidak
tertawa.
Siu-lai menunjukan serta
menjelaskan hasil laporan test darah pada Chan Kwai. Lalu Chan Kwai menjelaskan
itu mungkin karena air mantra, ketika seseorang baru mati ditempat ini. Ia
mengundang seorang Taoist Master untuk mengecek tempatnya dan dia (Master) ada menuliskan
beberapa mantra untuknya. Lalu ia meminum air mantra juga, tapi ia baik-baik
saja. Dan ia tidak bermaksud menyembunyikan ini dari Siu-lai, tapi itu karena
ia tidak tau bahwa air mantra yang menyebabkan ini, lalu walaupun ia
menceritakan ini, Siu-lai pasti tidak akan mempercayainya juga.
Dikantor Siu-lai mengetik
laporannya, tapi lalu ia berpikir. Saat teman
timnya datang, ia lalu menceritakannya pada mereka.
Saat PC mendengar cerita
Siu-lai, ia langsung menyuruh Siu-lai untuk berhenti mengetik laporanya. Karena
disana ada masalah. Siu-lai langsung berdiri dan bertanya apa masalahnya. Dan PC
menjelaskan bahwa ia setuju Chan Kwai tidak meracuni anaknya, tapi ia merasa
mengapa dia memanggil Auyeng Fat-ling (Taoist Master) untuk menenangkan istri
dan anaknya. Auyeng Fat-ling adalah spesialis mengahncurkan roh, jadi mereka
tidak akan pernah kembali. Itu tidak menolong korban untuk beristirahat dalam
damai.
Lalu Siu-lai teringat
dengan kondisi rumah Chan Kwai yang memiliki banyak sekali kertas mantra
dirumahnya. Dan ia berpikir seseorang mati disana, jadi ia meletakan itu
disana.
Pc segera menjawab bahwa
disana ada sesuatu yang salah tentang Chan Kwai ini pastinya. Lo datang dari
arah belakang. PC melanjutkan istri dan anaknya mati, mengapa ia sangat
membenci mereka dan ingin mereka untuk menghilang selamanya? Jika ini benar,
maka dia benar-benar berdarah dingin.
Lo menyebutkan bahwa
disana ada dua kemungkinan. Pertama ia ditipu oleh Auyeung Fat-ling. Kedua dia menyembunyikan sesuatu dari mereka, dia ingin menipu mereka.
Mereka memulai
penyelidikan.
Pertama PC dan Siu-lai
menemui bagian manajemen di Flat (apatermen) tempat Chan Kwai tinggal. Orang tersebut
menjelaskan Chan Kwai menjual Flat nya melalui mereka, tapi setiap orang tau
itu dikutuk, jadi tidak ada yang mau. Tapi kelihatannya ia sedikit depresi. Dia
pernah menanyakan apakah ada Flat yang dekat sana yang bisa ia sewa dengan
harga rendah. Kelihatannya itu karena situasi keuangannya buruk.
Kedua. PC dan Siu-lai
menemui adik korban. Ia menceritakan bahwa dulu saat gajinya bagus Chan Kwai
memiliki simpanan, tapi sekarang ia tidak punya pekerjaan, jadi dia putus. Dia juga
penjudi, sejak ia kalah, ia membawanya ke istri dan anaknya. Ia mendorong
mereka dari atas bangunan. Lalu adik korban meminta mereka untuk menangkapnya.
Ketiga, tentangga Chan
Kwai. Orang itu menjelaskan bahwa tidak ada yang lucu tentang ayah dan anak. Semuannya
normal. Ketika Chan Kwai pergi kerja part-time, dia selalu meminta Mrs.Chung
kebawah untuk menjaga Man. Tapi akhir-akhir ini dia membawa Man kebawah setiap
jam 8 malam, ia melakukannya setiap hari.
Mendengar itu PC dan
Siu-lai saling berpandangan. Lalu PC menanyai kemana Chan Kwai membawa anaknya?
Orang itu menjawab ia
tidak tau, tapi Chan Kwai tidak pernah mematikan lampu atau TV ketika dia
keluar. Cahayanya begitu terang, ia juga membesarkan volume TV. Itu begitu
berisik.
PC dan Siu-lai memandangin
rumah Chan Kwai.
Saat malam, Chan kwai
sembahyang. Lalu setelah itu, ia mengajak Man untuk pergi makan malam. Tapi Man
menangis. Chan Kwai membujuk Man, lalu saat ia melihat jam sudah mau menunjukan
jam 8, ia segera menggendong Man yang menangis dan bilang bahwa ia ingin
mamanya.
Chan Kwai menyalakan semua
lampu dan menyalakan TV dengan volume besar. Lalu ia membawa Man keluar dan
masih berusaha membujuk Man biar tidak menangis lagi. Saat didepan lift, Chan
Kwai terlihat tidak tenang.
PC dan Siu-lai
mengikutinya. Chan Kwai makan malam diluar bersama Man.
Dikantor Lo sir, PC dan
Siu-lai berkumpul. Mereka mendiskusikan masalah Chan Kwai. Dan Lo sir memerintahkan
mereka untuk meminta Pan mengikuti kasus ini juga.
Jadi saat malam mereka
bertiga menunggu diluar Flat Chan Kwai (tepatnya di Flat depan) dan
memperhatikan jam ditangan mereka. Chan Kwai terlihat marah kepada anaknya yang
tidak mau diajak keluar. Lalu anaknya pun menangis, jadi Chan Kwai memerahinya
dan mengatakan bahwa ia akan membunuhnya. Dan ia masuk dan menutup pintu
rumahnya itu.
Mereka bertiga yang
mendengar itu, segera keluar dan mengetok pintu rumah Chan Kwai. Saat Chan Kwai
membuka pintu dan melihat mereka, ia langsung mengomel kepada mereka, karena ia
dan anak nya mau keluar untuk makan malam.
Tapi Siu-lai segera masuk
dan memeluk Man yang sedang menangis. Chan Kwai berusaha menghentikan mereka,
tapi PC dan Pam menahannya. Dan kemudian Chan Kwai berlari keluar.
Jam menunjukan jam 8.
Mereka keluar dari rumah Chan Kwai dan berlari mengejar dia yang kelihatan panik
dan terburu-buru. Sambil berlari Chan Kwai memegang kalung didadanya dengan
erat. Mereka berhasil menangkap nya, sehingga Chan Kwai terjatuh dan dagunya
terluka.
Saat mereka bertiga
berusaha menahan Chan Kwai, ia berteriak bahwa istri dan anaknya datang kembali
untuk melihatnya. Mereka terlihat tidak mengerti, tapi Siu-lai yang teringat
akan Man, langsung berlari bersama Pan ketempat Man.
Disana mereka melihat, Man
berdiri didepan jendela sambil memanggil Mama dan Kakaknya, bilang Bye-bye.
Ia melambai-lambaikan tangannya sambil meloncat-loncat.
Siu-lai dan Pan terlihat
agak ngeri, tapi mereka tetap masuk dan berusaha memanggil Man. Tapi Man tetap
memanggil mama dan kakaknya. Sehingga Siu-lai dan Pan menjadi merinding, karena
mereka tidak ada melihat siapapun disana.
Dikantor mereka semua
berkumpul. Pan mengatakan bahwa kasus ini benar-benar aneh. Dan PC
menenangkannya dengan bilang bahwa mereka aman dikantor polisi, jadi santai.
Sedangkan Siu-lai
membanggakan dirinya yang tidak takut ketika melihat Man bilang Mami bye,
kakak, bye didepan jendela kemarin. Karena ia tidak berbuat salah, jadi ia
tidak takut.
Lo sir bicara bahwa mereka
perlu menyelidiki dengan jelas. Ia tidak akan mengecualikan Can Kwai
berpura-pura untuk menipu kita.
“Tapi Man masih kecil.” Bantah
Pan.
“Lebih tepatnya karena dia
seorang anak kecil. Tiba-tiba mama dan kakaknya pergi, keadaan psikologis dan
mental nya akan sangat rumit. Baiklah, bagaiman kalian melihat ini?” kata Lo
sir.
“Aku ingat Chan Kwai
bilang sebelumnya bahwa ia bertengkar dengan istrinya malam itu. Kemudian ia
mengabaikannya dan pergi keluar dari kamarnya untuk menonton Iron-Judge. Tetapi
sejauh yang aku ingat, dia masih memakai TV jadul di kamarnya.” Sambung Siu-lai
dan memperlihatkan foto kamar Chan Kwai.
Chim ikut menyambung,”Judge
Pao adalah acara di HD Channel. Dengan kata lain, ia membutukan reseptor
digital sebelum ia bisa menonton itu.”
“Mungkin dia memasang
seset top box (Dekoder). Hanya saja kita tidak bisa lihat dari foto ini.” Jawab
Pan.
Chim langsung menjelaskan
bahwa tidak mungkin menggunakan seset top bo untuk TV jadul seperti itu. Siu-lai
lalu mempelihatkan foto lain, disana diruang tamu ada TV datar dan juga seset
top box.
Lo sir berpendapat, dengan
kondisi keuangannya, ia tidak berpikir Chan Kwai akan menaruh set top box yang
lain dikamarnya. Chan Kwai masih berada dirumah sakit, tapi tidak apa-apa. Ia menyuruh
mereka untuk meminta surat izin dan memeriksa rumahnya.
King meneleponnya. Dan mereka
bertemu direstoran. Mereka saling mengobrol mengenai tentang apakah
hantu itu ada atau tidak.
Saat malam, hujan dan
petir. Lo sir dan tim serta King keluar dari lift, lampu berkedip nyala-mati.
Tags:
The Mysteries of Love