Sinopsis C-Drama : Attack It Lightning! Episode 3 - 1



By : Hunan TV
Zifeng mendaftarkan dirinya di Aplikasi Acara : Kompetisi Persatuan Pesta Pemula. Karena inilah adalah satu-satunya cara untuk dapat mendapatkan perekrutan khusus (beasiswa), jadi ia tidak bisa kalah dan harus menang.

Zifeng pun bersiap-siap untuk bekerja. Dan dari belakang Zichen menghampirinya dan meminta Zifeng untuk dapat mengantarkan nya ke perpustakaan. Sebenarnya Yan terlihat bingung ketika melihat mereka pergi berdua, tapi ia hanya diam.
Ternyata saat mereka sudah sampai dirumah Papa Hu, Zifeng turun dari honda dan melepaskan jaket kerjanya. Lalu Zicheng yang menggantikannya untuk pergi bekerja.
Zifeng bersiap memasang selotip hitam dilantai, sebagai batas seperti dalam anggar. Dibantu oleh Hu yang mengajarkannya posisi tubuh yang benar dan mengarahkannya terus menerus.

Ditempat lain, Yiyi sedang memakai masker wajahnya dan lalu ia keluar dari kamarnya untuk mengambil minum. Tapi saat ia melewawti beranda, ia berhenti berjalan  dan kembali mundur.

Disana ia melihat ada Wushuang dan Erhao yang sedang menikmati menonton kompetisi anggar berdua ditab. Jadi Yiyi pun menghampiri mereka.

Wushuang terkejut saat melihat Yiyi karena maskernya. Jadi ia memarahi adiknya itu dan melepaskan masker yang dipakai oleh Yiyi. Tapi Yiyi malah memekik keras dan mengomel pada nya.
“Ini seperti melepas topeng seseorang saat mengikuti lomba anggar. Ini tidak masuk akal, kamu membuat sebuah pelanggaran!” omel Yiyi.

Wushuang sama sekali tidak mengerti maksud adiknya, yang ia tahu tindakan Yiyi membuatnya sangat kaget tadi. Erhao sendiri juga tampak seperti membela Wushuang. Gara-gara itu Yiyi lalu tersenyum pada mereka dan meminta mereka untuk lanjut saja. Setelah itu Yiyi pun berbalik akan masuk lagi kedalam, tapi ia berhenti dan berbalik melihat mereka berdua dengan pandangan sedih.
Sampai malam, Zifeng terus berlatih. Sedangkan Hu hanya duduk bersantai sampai terus berteriak padanya untuk mengarahkan. Dan Papa Hu juga ada disana untuk mengarahkan Zifeng juga. Lama-kelamaan Zifeng menjadi lelah dan duduk dilantai. Tepat ketika itu Zichen datang.

Dengan cepat Hu bangkit berdiri dan mendekati Zichen. Sedangkan Zifeng malah mengeluh, katanya,”Aku tidak percaya. Aku, petir, akan memiliki hari ketika seseorang memanggilku lambat. Terkadang aku berpikir, jika tinjuku bisa memecahkan masalah, maka itu akan bagus.”

Mendengar itu Zichen mendekat dan menyepak Zifeng pelan, menyuruhnya untuk lanjut berlatih, karena mereka hanya memiliki waktu kurang dari satu bulan lagi. Tapi Zifeng malah makin mengeluh dan berbaring, meminta kepada adiknya untuk memberikan dia waktu beristirahat sedikit.
Zichen mengingatkan bahwa lawan mereka adalah seseorang yang telah berlatih lebih lama darinya. Jadi jika Zifeng seperti ini, maka ia bisa menjamin kekalahan Zifeng nanti. Mendengar itu Zifeng bangun dan mulai mengarahkan pedangnya secara sembarangan ke  boneka didepannya.

“Apakah ada teknik Anggar yang memungkinkan kamu mengalahkan lawan yang tak tertandingi?” tanya Zifeng pada boneka itu. Tapi secara cepat Hu menjawab tidak ada sambil tersenyum besar.
Papa Hu memotong pembicaraan mereka dan menyebutkan bahwa mungkin saja itu ada. Itu adalah gaya yang digunakan Yang Yan, yaitu Death Waltz, untuk mengalahkan juara negara yang tak terkalahkan.

Dengan cepat Zifeng berlutut didepan Papa Hu, begitu pun dengan mereka berdua. Zifeng meminta Papa Hu untuk mengajarkannya, tapi sayangnya Papa Hu tidak bisa. Mendengar itu mereka pun menjadi heran dan agak kecewa.

Tapi Papa Hu menjelaskan bahwa ada satu orang yang bisa mengajarkannya. Lalu ia membuka laptopnya dan memperlihatkan rekaman kompetisi Anggar milik Yan. Menyuruh Zifeng untuk mempelajarinya.

Jadi ditemanin oleh adik dan temannya, serta arahan dari mereka. Zifeng mulai berlatih gerakan itu. Setiap hari ia selalu berlatih gerakan itu. Bahkan saat sedang makan pun, Zifeng berlatih dengan menggunakan sumpitnya. Dan tanpa sengaja hampir menusuk Hu, sehingga Hu menjadi terdiam dan ketakutan. Sedangkan Zichen mengetawainya.

“Pada tahun 1766. Master Anggar Prancis yang terkenal, La Boessiere, menemukan topeng itu. Karena penemuan ini, olahraga anggar mendapatkan kemajuan. Pada awal abad ke-19, olahraga anggar perlahan menjadi komponen kompetisi olahraga international dan menjadi salah satu olahraga pertama yang mengikuti Olimpiade.” Jelas Papa Hu.

Setelah semua latihan itu, Zifeng memulai berlatih bertarung dengan melawan Papa Hu dan Hu. Kecepatan, kekuatan, kecepatan, dan pengendalian diri, itu semua yang harus Zifeng pelajari. Karena lawannya adalah seorang yang keterampil, taktik, dan kebiasaannya tidak pasti.

Lalu Zifeng mulai berlatih sendirian melawan boneka. Dan ia berhasil. Melihat itu Zichen serta Hu segera bersorak untuknya.
Yiyi, Wushuang dan Erhao datang ketempat kompetisi akan berlangsung. Dan saat sebelum mereka masuk, Kang datang dan mengatai Erhao. Tapi Yiyi langsung berbicara membela Eraho.

“Jika kamu ingin mengalahkan Erhao, maka kamu harus pulang kerumah dan berlatih lagi,” bela Yiyi.
Kang terlihat tidak tahan mendengar perkataan Yiyi itu, jadi ia mengambil payung nya dan mengarahkan itu kedepan Yiyi. Tapi Erhao menahannya dan balas mengatai Kang yang melakukan hal seperti ini. Melihat itu Yiyi tersenyum senang, karena Erhao melindunginnya.
Saat akan masuk kedalam, tiba-tiba Yiyi teringat sesuatu dan ia pun menyuruh mereka berdua untuk masuk duluan, karena ia harus membeli makanan dulu. Jadi setelah itu, ia baru masuk kedalam.
Didalam ruangannya. Zifeng masih sibuk untuk terus berlatih. Ditemanin oleh Hu yang menemaninya dan terus mengingatkan Zifeng untuk berhenti berlatih atau kalau tidak ia bisa kehabisan energi nanti. Tapi Zifeng tidak mau berhenti dan terus saja berlatih.

Saat Yiyi kedalam gedung, tanpa sengaja ia menabrak gadis (baca ep 1-1) dan menumpahkan makanannya.  Yiyi pun segera meminta maaf, tapi gadis itu dan teman-temannya malah mengejarnya, sehingga ia pun segera berlari dan berteriak.

Mendengar teriakan itu, Zifeng keluar dari ruangannya dan membantu Yiyi untuk bersembunyi, sehingga mereka tidak bisa menemukannya. Dan bukannya berterimakasih Yiyi malah mengomel, karena Zifeng telah mendorongnya tadi.

Sedangkan Zifeng menanggapi pertemuan mereka sebagai sebuah takdir dan mengatakan  bahwa seharusnya Yiyi berterima kasih padanya. Tapi Yiyi tidak mau untuk berterima kasih pada Zifeng. Tepat ketika itu orang-orang yang mengejarnya tadi, berhasil menemukan mereka. Sehingga Yiyi pun buru-buru bersembunyi dibelakang punggung Zifeng.

Zifeng berusaha mengajak mereka untuk berbicara baik-baik sebagai orang yang berpendidikan. Tapi gadis itu malah maju dan mau memukul Yiyi, jadi dengan cepat Zifeng menahan tangan gadis itu. Lalu dengan tangkas dan luar biasa,  Zifeng menggerakan badan Yiyi untuk memukul dan menghindari pukulan.

“Aku tidak memukul wanita,” aku Zifeng.
Yiyi pun berusaha membantu Zifeng dan menggunakan tasnya untuk menyerang, tapi sayangnya dia meleset, malah Zifeng yang membantunya. Tapi Yiyi sama sekali tidak menyadari itu dan tersenyum bangga akan keberahasilannya.

Akhirnya orang-orang itu pergi darisana, karena telah kalah melawan Zifeng.

Yiyi memuji kehebatan Zifeng yang begitu terampil. Dan dengan percaya diri Zifeng menatap mata Yiyi serta menyuruh Yiyi untuk bersembunyi dibalik punggungnya saja, jika ada terjadi sesuatu lagi. Tapi tiba-tiba Hu muncul diantara mereka dan mengejutkan mereka berdua.

Yiyi berterima kasih kepada Zifeng yang telah menolongnya. Dan mendengar itu Zifeng tersenyum malu dan membalas bahwa itu bukan masalah besar.
Yiyi baru saja akan pergi dari sana, ketika Zichen datang serta membawa salinan daftar pertandingan untuknya. Jadi ketika mendengar itu, Yiyi tidak jadi pergi dan mendekati mereka lagi serta mengetawai Zifeng, saat ia tau bahwa Zifeng baru belajar selama satu bulan saja dan berniat untuk dapat masuk kedalam 16 besar.

Zichen mengingat Yiyi sebagai orang yang mereka temui di rumah sakit, jadi ia pun memandang kearah kakaknya sambil tersenyum penuh arti. Melihat itu Yiyi pun menjadi agak canggung, tapi akhirnya ia menawarkan diri untuk membantu Zifeng menganalisis lawan-lawannya, sebagai rasa terima kasihnya.

Awalnya Zifeng terlihat tidak percaya, tapi saat Yiyi menjelaskan bahwa ia telah berlatih Anggar selama sepuluh tahun dan mengetahui siapa aja yang akan bertanding hari ini. Mereka pun setuju dan Hu segera membacakan nama lawan pertama Zifeng nanti, yaitu Deng Erhao.
Mereka semua tertawa dengan keras, saat mendengar nama Erhao yang ternyata memiliki arti yang lucu. Apalagi saat mereka melihat nama Shao Kang yang juga memiliki arti lucu. Tapi senyum diwajah Yiyi langsung menghilang dan ia pun berteriak.

“Tahukah kamu, Shao Kang dan Erhao adalah pemain top dalam kompetisi ini. Terutama Deng Erhao, dia yang terbaik. Selamat. Berpura-puralah pertandingan ini hanya permainan atau mimpi. Dan cepatlah pulang,” jelas Yiyi dengan tampang meremehkan Zifeng.

Mendengar itu mereka pun mengatai Yiyi, meragukan perkataannya, dan lalu mereka semua tertawa dengan keras. Jadi karena tidak terima,  Yiyi pun berteriak pada mereka.

Post a Comment

Previous Post Next Post