By : Hunan TV
Perawat memberitau bahwa kondisi adiknya Zifeng sudah
stabil dan tidak dalam kondisi kritis lagi, jadi mereka bisa mengunjungin nya
sekarang. Tapi sebelum itu, Zifeng diharuskan untuk membayar tagihan medisnya
dulu, lalu setelah cairan infus milik Zichen telah habis, maka Zichen sudah bisa
keluar.
Saking senangnya, Yiyi malah memakan makananan yang
seharusnya ia berikan ke Zifeng tadi. Tapi Zifeng sama sekali tidak memikirkan
itu dan segera pergi. Dan Yiyi sendiri pun segera mengikutinya.
Zifeng menemui adiknya yang masih belum sadarkan diri.
Dan saat Zichen akhirnya bangun, Zifeng merasa sangat lega serta segera
menanyakan keadaan adiknya itu.
“Kenapa kamu disini? Kompetisi mu gimana?” tanya Zichen
lebih mencemaskan Zifeng.
“Aku kalah,” balas Zifeng.
Mendengar itu, Zichen segera marah dan menyuruh Zifeng
untuk pergi. Yiyi yang berdiri disampingnya, mencoba untuk menenangkan Zichen
dan memberitahunya bahwa walaupun Zifeng kembali sekarang, kompetisi telah
berakhir.
Dengan perasaan sedih, Zichen berteriak dengan lemah menyuruh
Zifeng untuk pergi dan menjauhinya, karena ia sama sekali tidak mau melihat
Zifeng lagi, ia kecewa. Yiyi pun meminta Zifeng untuk pergi dulu. Jadi Zifeng
pun keluar dari ruangan.
Yiyi membantu menlap air mata Zicheng dan ia juga meminta
Zicheng untuk tidak menangis lagi serta berkata bahwa jika ia berada diposisi
Zifeng, maka ia juga akan melakukan hal yang sama. Tapi dengan perasaan makin
sedih, Zicheng bercerita bahwa Yiyi tidak tau apa-apa. Ini bukan hanya sebuah
kompetisi, tapi ini adalah kesempatan bagi kakaknya.
“Karena penyakitku, kakakku menjadi seorang petinju.
Setiap hari aku melihatnya pulang dengan terbungkus memar. Apa kamu tahu betapa
sakitnya hatiku?” cerita Zichen.
Suatu hari, Zichen memasakkan sup hangat untuk kakaknya,
tapi saat kakaknya pulang. Kakaknya terlihat sangat kesakitan, wajahnya penuh
dengan memar, dan bahkan untuk berjalan saja ia terlihat kesakitan.
Tapi dengan senyum, Zifeng memberikan uang hadiah miliknya
untuk dipakai membayar biaya pengobatan Zicheng. Melihat uang sebanyak itu,
Zichen merasa heran, tapi dengan tenang Zifeng memberitahu bahwa lawannya kali
ini kuat, sehingga ia bisa mendapatkan banyak uang.
“Kak, aku minta maaf. Aku sangat menyesal. Aku akan
berhenti menemui dokter. Tolong berhentilah bertinju,” kata Zichen dengan sedih
dan sangat menyesal. Tapi Zifeng dengan penuh perhatian, menenangkan adiknya
itu untuk jangan bersedih.
“Kakak ku hanya lebih tua, dua menit dariku. Hanya karena
dua menit itu, aku dibiarkan menjadi beban keluarga kita. Akhirnya aku masuk
kesekolah kedokteran dan mendapat beasiswa penuh. Kakak berhenti bertinju. Tapi
sekarang aku menjadi beban bagi kakak lagi. Aku tidak mau.. tidak mau,” lanjut
Zicheng bercerita.
Tanpa sengaja Zichen melihat kertas tagihan biaya rumah
sakit dan ketika itu ia segera mencabut selang infus ditangannya. Tapi Yiyi
menghentikan dan memarahi Zichen serta meminta Zichen untuk makan kenyang dan
hidup sehat, jangan mengecewakan keluarganya. Jika Zichen benar-benar ingin
membantu keluarganya.
“Dengarkan aku, saat kamu keluar. Minta maaflah pada
kakakmu, ya?” kata Yiyi sebelum meninggalkan Zichen untuk beristirahat. Dan pada saat itu, Zichen mulai menangis kembali sendirian.
Sambil menunggu Yiyi keluar, Zifeng mengambil bambu kecil
didekatnya dan berlatih. Tepat ketika itu Yiyi keluar dan menyemangati Zifeng
yang terlihat sedih. Karena untuk Zifeng bisa mengalahkan Erhao saja, itu sudah
luar biasa. Apalagi saat orang lain tau bahwa Zifeng hanya berlatih kurang dari
sebulan saja untuk dapat mengalahkan Erhao, maka pasti mereka akan marah dan
meludahkan darah mereka.
Zifeng pun berterima kasih kepada Yiyi yang telah
memberitahukan kelemahan Erhao kepadanya
tadi. Tapi tiba-tiba Yiyi merasa sedih dan menyesal mendengar itu, jadi
ia pun meminta Zifeng untuk tidak membicarakan itu lagi. Karena awalnya ia
tidak pernah menyangka bahwa Zifeng akan mengalahkan Erhao.
Saat Hu tiba, Yiyi pun segera pamit untuk pergi. Dan
dengan rendah hati, saat Zifeng mengucapkan terima kasih padanya, Yiyi tersenyum
pada mereka dan menyuruh mereka untuk tidak berterima kasih.
Hu segera menggoda Zifeng dan ketika itu Zifeng tersadar
bahwa ia lupa menanyakan nama Yiyi lagi. Tapi Hu menyebutkan bahwa Zifeng tidak
perlu khawatir, karena jika memang mereka bertakdir, maka mereka pasti akan
bertemu lagi.
Petugas administrasi memberitahu Zifeng bahwa semua biaya
adiknya telah dibayarkan sampai lunas oleh seorang gadis yang barusan bersama
Zifeng.
Didalam mobil Yiyi merasa sangat bangga pada dirinya
sendiri, katanya,”Seseorang benar-benar merasa baik, setelah melakukan
perbuatan baik.”
Ditempat lain, Erhao berhasil memenangin kompetisi
tersebut. Tapi Kang yang merasa heran bagaimana bisa seorang pemula mengalahkan
Erhao, padahal ia aja tidak bisa. Maka Kang pun mulai merasa bersemangat untuk
dapat melawan pemula itu.
Mereka berdiri keatas panggung bertingkat dan menerima
medali kemenangan.
Seorang pria memberitahu pada muridnya bahwa masih banyak
orang hebat yang tidak terduga, seperti Erhao, Kang, dan juga pria misterius,
Zifeng.
Erhao akhirnya memutuskan untuk tetap tinggal disini.
Karena awalnya ia telah meremehkan orang-orang disini, ga taunya dia malah
kalah. Jadi tidak peduli apapun, apakah suatu saat ia mejadi musuh atau tim
dengan Zifeng. Ia sangat ingin dapat bertarung dengan Zifeng lagi.
Membaca berita diinternet, Zifeng merasa terkejut
mengetahui bahwa Erhao bisa menang. Mendengar itu Zichen dan Hu menyemangati
Zifeng untuk terus berlatih dan mencoba lagi tahun depan.
Zifeng bersikap rendah hati, ia menggangap ini Cuma
karena keberuntungannya saja. Tapi Zichen dan Hu tetap menyemangati Zifeng.
Karena jika Zifeng bisa mengalahkan sang juara kali ini, maka jika ia terus
berlatih, ia akan menjadi lebih hebat lagi.
Zhenyu dan Shaoqiang sama-sama mencoba untuk menghubungi
Zifeng. Tapi sayang nya, nomor milik Zifeng yang tertulis di form dirinya,
salah. Sehingga mereka berdua sama-sama tidak bisa menghubungin Zifeng.
Zhenyu dan Shaoqiang sama-sama protes kepada petugas
kompetisi, yang ternyata telah salah menuliskan data, saat ia menerimanya.
Sehingga kini mereka sama sekali tidak memiliki informasi apapun tentang
Zifeng, nomor hp bahkan alamatnya.
Lalu mereka sama-sama menghubungin seseorang untuk
menemukan keberadaan Leng Zifeng dan orang yang mengajarinya.
Tags:
Attack It Lightning