By : Hunan TV
Zichen
telah menunggui Zifeng untuk bersiap dan setelah itu dengan serius ia mengajari
kakaknya belajar, sehingga nanti kakaknya bisa lulus untuk masuk ke
universitas. Tapi sayangnya, Zifeng benar-benar tidak mengerti sama sekali,
jadi ia pun mulai mengeluh bahwa lebih baik ia dipukuli oleh Tiger.
Mendengar
pembicaraan kedua anaknya, Leng terlihat sedih. Ia naik keatas dan masuk
kedalam kamarnya, lalu ia mengambil fotonya bersama istri dulu. Dan dengan
sedih ia bertanya,”Xiao Hui, apa yang harus aku lakukan?”
Leng
pun teringat akan perkataan sahabatnya Li (Papa Hu) kemarin. Dan mulai
bertanya-tanya pada dirinya lagi, haruskah ia mengikuti saran dari sahabatnya,
yaitu untuk membiarkan Zifeng yang kurang dalam belajar untuk mengikuti
jejaknya dulu saja.
Pagi
hari, saat anak-anaknya bahkan belum bangun. Leng sudah bersiap didapur, ia
mengambil secangkir beras dan memasaknya dinapan begitu saja, tanpa air atau
bumbu apapun. Hanya beras.
Dan
ketika itu Zifeng keluar dari kamarnya, Leng langsung berbicara dengan anaknya
itu. Leng merasa menyesal kepada Zifeng, karena telah membuat Zifeng sampai harus
mengabaikan study nya itu, hanya demi agar dapat membantu membayarkan biaya
perawatan Zichen. Leng juga mengakui bahwa Zifeng tidak terlalu cocok untuk
belajar, tapi berkelahi tidak bisa menjadi karir seumur hidup untuknya.
“Sudah
saatnya kamu belajar hal lain. Aku ingin mengajarkan teknik rahasia padamu,
yaitu sesuatu yang telah dengan susah payah aku teliti dan kembangkan selama
beberapa tahun,” jelas Leng.
Zifeng
terlihat bingung dengan perkataan Ayahnya, tapi Leng langsung menjelaskan lagi
bahwa teknik rahasianya itu adalah untuk meningkatkan kelincihan pergelangan
tangan. Dan itu bisa saja menjadi sesuatu profesi untuk Zifeng, bahkan bisa
memberikan Zifeng rasa pencapaian yang tinggi.
Setelah
Zifeng setuju, Leng mengajaknya kedapur, lalu ia mulai melanjutkan memesak
beras tadi. Dan hal itu membuat, Zifeng kebingungan, jadi ketika baru sebentar
saja ia memasak beras itu, ia langsung mematikan api kompornya.
“Menyuruhmu
belajar sama seperti menyuruh kamu untuk mati. Jadi belajarlah untuk memasak
itu. Aku akan mengajari kamu resep unik yang berbeda, keterampilan memotong,
dan kontrol api, yang telah aku perlajari dulu. Jika kamu berhasil membalik
panci dengan baik, kamu akan memiliki nasi yang mantap untuk dimakan seumur
hidup,” jelas Leng.
Leng
menjadi tambah bingung dan mengira bahwa Ayahnya sedang ingin mengajarkan cara
memasak yang benar kepadanya. Jadi ia pun pamit untuk bersiap-siap dan pergi
bekerja. Tapi Ayahnya langsung menahannya dan mengingatkan bahwa mulai
sekarang, ketika Leng telah selesai bekerja, ia harus pulang dan mempelajari
cara membalik makanan yang ada diatas panci itu.
Leng
benar-benar telah salah pamah mengenai maksud Ayahnya, jadi ia menyuruh Ayahnya
untuk tidak perlu mencemaskan dirinya. Lalu setelah itu dengan cepat, Leng
segera masuk kedalam kamarnya.
Melihat
sikap anaknya itu, Leng jadi tambah khawatir akan masa depan anaknya nanti.
Tepat
ketika itu, Li menelpon dan memberitahu Leng sebuah kabar baik. Yaitu ia bisa
membeli gym tinju milik Boss Chen (Mantan pemilik gedung kompetisi tinju). Lalu
Li juga mengajak Leng untuk bertemu dan mengobrolkan hal itu lebih lanjut
nanti.
Saat
akan makan siang, Zifeng melihat sebuah tempat kecil yang berisikan kacang
kenari serta sebuah memo tempel kecil dari adiknya, Jangan lupa alasanmu berlatih anggar. Makanlah beberapa kenari untuk
melengkapi otakmu. Kita akan belajar bahasa inggris malam ini.
Disana
Zifeng main langsung masuk kedalam kelas dan mengenalkan dirinya kepada mereka,
berkata bahwa ia ingin bergabung dan masuk ke Zhenyu Universitas. Tapi mereka
malah mengatai Zifeng, karena mereka salah paham, mengira bahwa Zifeng mau
bergabung klub tinju bukan anggar.
Zifeng
dengan penuh percaya diri menyebutkan dulu ia adalah raja petinju yang luar
biasa, tapi dimasa depan nanti ia adalah seorang jenius anggar.
Seorang
wanita disana (mungkin guru ya), mengira bahwa Zifeng merupakan mata-mata
Aosheng Universitas. Dan tentu saja Zifeng segera menyangkal, lalu ia segera
membungkuk dan meminta mereka untuk memberikan kesempatan padanya. Tapi mereka
malah mengangkat Leng keluar dari Zhenyu Universitas serta mengusirnya untuk
tidak pernah datang lagi.
Ditempat
lain. Dikantor. Zhenyu masih bingung harus mencari Zifeng kemana. Tepat ketika
itu, wanita dikelas tadi yang mengusir Zifeng keluar, datang untuk melaporkan
hasil dari test tim B kepada Zhenyu. Dan ketika itu tanpa sengaja, wanita itu
melihat biodata milik Zifeng yang ada diatas meja.
Zhenyu
heran bagaimana wanita itu tau, jadi wanita itu menjelaskan bahwa sebelumnya
Zifeng datang kedalam kelas, tapi kini ia telah mengusirnya. Dan dengan heran
Zhenyu bertanya mengapa wanita itu mengusir Zifeng, lalu ia pun menyuruh wanita
itu segera pergi dan membawa kembali Zifeng.
Didojo.
Li menjelaskan dengan rinci segala biaya sewa selama enam bulan serta semua
peralatan didalam klub dan dengan senang ia juga memberitahu Leng bahwa Zifeng
bisa mulai bertinju lagi. Mendengar itu Leng pun merasa sangat berterima kasih
kepada Lin yang telah banyak membantunya.
Tapi
Li sama sekali tidak masalah, karena ia sendiri telah menganggap Leng sebagai
saudaranya sendiri. Lagian Zifeng adalah merk emas yang bergerak ditahap
pertarungan tinju.
Tepat
ketika itu, Shaoqiang mengunjungi dojo Li dan menanyakan tentang keberadaan
Zifeng. Karena ia ingin sekali dapat merekrut Zifeng untuk masuk ke sekolah
anggarnya. Tapi saat itu Li mengingat kemarahan Leng padanya, jadi dengan tegas
ia menolak dan menyuruh Shaoqiang untuk pergi.
Sayangnya,
saat itu Zhaoqiang dan Li berbicara didekat gerbang masuk. Sedangkan Leng
berada didalam dojo. Sehingga Zhaoqiang dan Leng tidak bertemu. Dan saat Leng
bertanya, Li tidak menjawab dengan jujur, ia malah mengatakan bahwa itu adalah
seorang agen real estat. Lalu Li juga meminta Leng untuk tidak sembarang mengangkat
telpon dari orang asing atau membuka pintu rumahnya juga.
Di Zhenyu
Universitas. Wanita itu (Pelatih), ia menanyakan kepada murid-muridanya apakah
mereka telah menemui Zifeng, tapi sayangnya tidak. Jadi ia menyuruh mereka
untuk mencari lagi. Mendengar itu murid-muridnya pun heran dan bertanya siapa
sebenarnya Leng Zifeng.
“Ke
siapa aku harus tanya? Aku juga ingin tau siapa dia. Sudahlah. Cari aja dia,”
balas Pelatih.
Dimall.
Yiyi dan Mamanya belanja bersama. Saat itu dengan lancar sekali, Yiyi mulai
mengambil satu persatu snack makanan dari rak pajangan yang ia lewati, sehingga
Mama pun mulai mengomeli dia. Dan saat Yiyi melihat bahwa Mama juga ikut
mengambil, ia pun segera mengeluh bahwa Mamanya juga sama.
Mama
pun segera menjelaskan bahwa ia mengambil itu untuk diberikan pada Wushuang
nanti, karena Wushuang suka sekali lupa untuk makan, jadi kalau ia tidak
menyiapkan beberapa untuknya nanti, bisa-bisa Wushuang malah menjadi dewa abadi
lagi (Dewa tidak perlu makan).
Mendengar
itu Yiyi tambah mengeluh dan agak ngambek. Jadi demi menenangkan anaknya itu,
Mama pun menawarkan bahwa Yiyi boleh membeli apapun. Jadi dengan senang Yiyi
segera mengajak Mamanya untuk belanja lagi.
Saat
mereka berdua baru saja keluar dari mall, mereka malah bertemu dengan Perempuan
yang pernah dikalahkan oleh Wushuang (baca ep.1) lagi. Jadi Yiyi segera
berbisik mengajak Mamanya untuk berlari bersama dengan kencang.
Dan
tanpa diberi aba-aba, mereka melemparkan semua belanjaan mereka kepada mereka
dan segera berlari-lari dengan kencang untuk menghindari kejaran mereka.
Tepat
ketika itu, saat Mama sedang berlari, ia kebetulan berpapasan dengan Zifeng.
Dan dengan tatapan terpesona Zifeng menyebut Mama dengan sebutan ‘Gadis Cantik’
Dan
pada saat yang hampir bersamaan, Yiyi juga sedang berlari, tapi tanpa sengaja
ia malah menabrak Zifeng. Jadi Zifeng pun segera menolongnya.
Mama
merasa heran karena Yiyi tidak lagi berlari, jadi ia pun kembali untuk menghampiri
anaknya. Dan tepat lagi-lagi, ketika itu orang-orang yang mengejar Yiyi dan
Mama melihat mereka, jadi Zifeng segera bertarung untuk menolong mereka.
Setelah
selesai bertarung, Zifeng heran melihat Yiyi yang menatapnya dengan sangat
bersemangat, jadi ia pun bertanya. Tanpa diduga Yiyi malah menjawab,”Bukan
hanya kau yang memikirkanmu, seluruh keluargaku.”
Zifeng
tambah heran, menurutnya jawaban Yiyi terlalu dibesar-besarkan. Bahkan Mama
juga merasa seperti itu.
Saat
itu, orang yang telah dikalahkan oleh Zifeng tadi, bangkit dan akan menyerang
Zifeng dari belakang. Tapi dengan sigap, setelah melihat penunjuk dari Mama,
Zifeng segera berbalik dan mneyerang orang itu lagi, sehingga mereka ketakutan
dan pergi dari sana.
“Jangan
seenaknya memanggilku Mama. Kamu menghancurkan reputasi ku,” bisik Mama pelan
kepada Yiyi anaknya itu sambil melihat Zifeng dengan terpesona.
“Aku
merasa kasihan pada Papaku selama tiga detik,” balas Yiyi.
Mama
segera mendekati Zifeng dan memuji kehebatannya. Lalu Yiyi pun memperkenalkan
dirinya dan memberitahu kepada Mamanya bahwa Zifeng adalah orang yang
dicari-cari oleh Papanya. Dan mereka pun menawarkan Zifeng untuk masuk ke
Universitas Zhenyu.
Dengan
sangat gembira. Zifeng melompat kegirangan, karena akhirnya ia berhasil.
Tags:
Attack It Lightning