By : Hunan TV
Zifeng membuka surat yang diterimanya,
lalu dengan sangat gembira ia berteriak dan menujukan itu kepada Hu dan
adiknya.
Selamat.
Anda telah diterima didepartemen anggar sekolah kita. Silahkan melapor ke
sekolah kita pada tanggal 15 September dengan pemberitahuan penerimaan ini.
Sebelum hari keberangkatan, seperti
biasa Hu sebagai perekam dan Zifeng sebagai tokoh utama. Melalui video itu,
Zifeng memberitahu semua penggemarnya bahwa ia akan pergi belajar keluar negeri
dan meminta mereka untuk tetap mendukung dojo Hu. Bahkan Zifeng sempat bercanda
dan menyebutkan bahwa ia pergi bukan karena ia memiliki anak, tapi memang mau
berlatih.
Dihari H. Zifeng telah menyiapkan
barang milik nya dan memasukan itu semua kedalam taxi yang akan mengatarnya.
Tapi sebelum ia pergi, Papa Leng memberitahu, agar sesampainya Zifeng di
Bangkok, ia harus menghubungin mereka.
Zifeng terlihat bersalah dan susah
untuk menjawab, maka Zichen mengambil alih dan menjawab bahwa mereka masih bisa
menghubungin Zifeng melalui WeChat nanti, kalau mereka rindu.
Setelah itu Zifeng masuk kedalam taksi
dan pergi. Didalam taksi ia menyuruh supir taksi itu untuk pergi ke Universitas
Zhenyu, bukannya Bandara.
Dengan perasaan senang, Zifeng masuk
kedalam gedung asrama nya, lalu ke kamarnya dan memeriksa isi ruangan. Lalu
dengan tersenyum puas, ia merasa bahwa kamarnya tidak terlalu buruk dan juga
memliki lingkungan yang bersih. Setelah itu ia pun naik keatas tempat tidur
tingkatnya dan mulai bersantai.
Pada saat itu, Hu masuk kedalam kamar dengan
membawa koper serta tasnya. Dan saat ia melihat bahwa seseorang sudah tiba
duluan disana, ia pun menyapa,”Halo. Aku Li Hu, jurusan manajemen olahraga.
Libra. Golongan darah B.”
Mendengar itu Zifeng tambah semangat
dan ikut memperkenalkan dirinya sendiri. Tapi lalu mereka tertawa bersama dan
Zifeng pun menanyakan alasan Hu bisa berada disana.
Hu menjelaskan bahwa ketika ia
membantu Zifeng memeriksa file Universitas Zhenyu, ia melihat ada jurusan untuk
manajemen olahraga, jadi ia pun juga ikut mendaftar.
Zifeng mendekati Hu dan memegang
bahunya dengan kuat sekali, sehingga Hu pun merasa kesakitan dan berteriak
untuk meminta pergantian kamar. Tapi Zifeng menghentikannya, lalu mulai
bertanya-tanya lagi alasan Hu masuk kesana, jadi Hu pun menjelaskan alasannya.
Zifeng menyuruh Hu untuk mengurusi
ruangan yang masih kosong itu, juga ia bahkan menyuruh Hu yang gila kebersihan
untuk menanganin kebersihan dikamar mereka nanti. Lalu Zifeng menepuk bahu Hu
dan membuat Hu tersenyum kepadanya.
“Hidup bahagia disini. Belajarlah
dengan baik ya,” balas Hu sambil menepuk
bahu Zifeng juga, lalu ia pun berteriak,”Bibi asrama, aku minta pergatian
ruangan.”
Lagi-lagi Zifeng menghentikannya, lalu
menahan Hu dan mengelitik nya, bercanda. Lalu mereka berdua pun tertawa dengan
senang.
Ditempat lain. Leng merasa heran saat
ia tidak bisa menemukan tas pedang milik Zifeng, dikamar anaknya itu.
“Aneh. Dimana tas pedang milik Zifeng
ya?”
Dikantin. Zifeng dan Hu sedang
mengantri untuk mengambil makanan mereka, tapi tiba-tiba Zifeng mendengar orang-orang
yang mengosip tentangnya, yang merupakang seorang penerima beasiswa khusus.
Tapi Zifeng tidak mau memperdulikan itu dan duduk bersama Hu untuk makan.
Ada sedang makan, dua orang pria yang
pernah mengusirnya dulu (baca ep 5) mendekatinya dan memperkenalkan diri mereka
sebagai bagian tim saber, lebih tepatnya mereka adalah pemain cadangan tim A.
Pertama Tian Zhi yang biasa dipanggil
Xia Tian atau Zhi Zhi. Dan yang kedua Meng Tianghan. Mereka berdua meminta maaf
akan kelakuan mereka tempo hari itu dan apabila Zifeng ada masalah, mereka akan
siap untuk membantu.
Mereka berdua lebih berani mendekat,
seorang duduk disamping Zifeng dan seorang lagi menggeser Hu, agar bisa
berhadapan dengan Zifeng. Lalu mereka pun menanyakan cara Zifeng mengalahkan
Erhao waktu itu, yang tentu saja Zifeng jawab dengan jujur, yaitu dengan cara
berlatih Death Waltz dari video.
Tapi mereka sama sekali tidak
mempercayainya, sedangkan Hu tertawa disamping mereka.
Seorang pria berkaus putih menghampiri
meja mereka juga, katanya,”Tim B adalah tim B. Apa nya yang cadangan untuk Tim
A? Pergi!”
Mendengar itu kedua orang itu pun
pergi dari meja Zifeng dengan sedikit menggerutu.
Pria itu menyuruh Zifeng untuk tidak
berbaur dengan mereka tadi, karena itu bisa menarik Zifen turun kebawah. Lalu
ia mengenalkan dirinya, Si Shuo atau dipanggil juga Ah Suo, ia merupakan bagian
dari barisan awal tim saber.
“Sebenarnya tidak masalah. Tingkatku
tidak tinggi, jadi bahkan kalau aku terseret lebih rendah, itu tidak akan
bertambah buruk,” kata Zifeng menrendah. Tapi Ah Suo itu langsung membalas
bahwa jika Zifeng yang bisa mengalahkan Erhao seperti itu, maka mereka pasti
hanya merangkak dilantai.
Ah Suo itu membawa Zifeng ke meja lain
dan memperkenalkan nya kepada anggota tim A. jadi Zifeng memperkenalkan
dirinya, begitu juga dengan Nan Ming yang sedang makan dimeja itu.
Pada saat itu, Hu yang penasaran ikut
mendekat dan mendengar bahwa Ah Suo meminta Zifeng untuk menantang Erhao lagi,
sebagai rasangan optimal untuk memotivasi mereka.
“Itu.. kak, aku rasa itu tidak benar.
Ziao Feng baru saja tiba disini,” kata Hu menjawab, apa yang seharusnya
dijawab oleh Zifeng. Lalu ia mengajak Zifeng agak menjauh dan mengingatkan
Zifeng,”Apa kamu bodoh? Mereka jelas menggali lubang untuk dilompati. Apa kamu
tidak tahu bagaimana kamu bisa menang?”
Zifeng tidak perduli, karena sebagai
petinju, ia tidak akan takut bila harus menghadapi tantangan. Lalu ia berbalik
dan meng-oke kan permintaan Ah Suo.
Setelah itu Ah Suo tampak tersenyum,
begitu pun dengan Nan Ming yang memberikan kode agar Ah Suo menyebarkan berita
itu.
Ternyata Ah Suo pergi menemui Erhao
dan menyebutkan bahwa dikantin tadi, Zifeng menyatakan pernyataan dengan berani
untuk berduel dengan Erhao, yaitu Duel kematian.
Erhao tentu saja senang mendengar
tantangan itu. Tapi lain dengan Wushuang yang merasa bahwa itu salah.
“Kamu hebat ya, bahkan kamu memikirkan
strategi untuk mendapatkan dua harimau bertarung. Membiarkan Zifeng dan Erhao.
Dengan cara ini, kamu bisa mengintimidasi Zifeng atau memberi peringatan kepada
Erhao. Keduanya bagus untuk kita,” kata Ah Suo dengan semangat kepada Nan Ming
Nan Ming membenarkan semuanya dan
berkata bahwa mereka harus memberikan kedua pemula itu beberapa pelajaran,
sehingga mereka tidak akan memperlakukan kita yang lebih lama dengan tidak
hormat.
Di waktu H, pertarungan. Wushuang
meminta Erhao untuk melupakan kompetisi itu,”Bukankah kamu bilang belum
waktunya untuk membunuh Leng Zifeng?”
Walaupun seperti itu, menurut Erhao
jika orang lain tidak memprovokasi atau menyinggung nya, maka ia tidak akan
seperti ini. Jadi karena Zifeng yang menantang duluan, maka ia terima.
Wushuang tetap berusaha untuk membujuk
Erhao, tapi Erhao tetap teguh, karena jika ia menolak, makan mereka akan
bergosip bahwa ia takut.
Kompetisi pun dimulai. Tapi tidak
seperti sebelumnya, kali ini Erhao tidak panik saat diserang menggunakan gaya
Death Waltz, sehingga ia pun berhasil menang melawan Zifeng. Dengan skor 08-00.
Saat telah selesai, Erhao menanyakan
penyesalan Zifeng karena telah berani
menantangnya, tapi Zifeng sama sekali tidak merasa menyesal. Hal itu membuat
Erhao mengatai Zifeng yang bahkan tidak akan bisa mengalahkan tim B.
“Kamu tunggu aja. Aku akan mengalahkan
mu suatu hari nanti,” kata Zifeng tidak terima. Tapi Erhao malah mengetawainya.
“Tunggu? Aku tidak akan pernah
berhenti menunggumu. Bahkan jika kamu berlatih selama 5 tahun, 10 tahun, kita
akan selalu memiliki perbedaan 15 tahun. Jika kamu mau mengalahkanku, maka
buatlah setiap hari 1 minggu atahu 1 bulan untuk latihan. Hanya dengan cara ini
kamu bisa memiliki kesempatan,” balas Erhao.
Setelah itu Erhao mengumunkan
pertandingan telah selesai. Tapi Zifeng menghentikan dan membalas Erhao lagi, sehingga
Erhao pun berbalik dan memberikan pedangnya, lalu ia mengumunkan bahwa mulai
hari ini Zifeng yang akan membersihkan semua peralatan anggar mereka.
Semua orang tentu senang dan bertepuk
tangan untuk itu. sedangkan Zifeng terlihat sedih, pikirnya,”Sebelumnya, kemanapun aku pergi, aku
membawa tepuk tangan dan sorotan. Tapi sekarang..”
Zifeng mulai membersihkan seluruh
ruangan dan pada saat itu Wushuang menemuinya. Wushuang menanyakan apakah
Zifeng telah selesai membersihkan pedang, tapi dengan malas Zifeng membalas
bahwa seorang anak membiarkan orang tuanya mengusap pantatnya setelah dari
kamar mandi, tapi kali ini mereka semua sudah dewasa, jadi harus lakuin
sendiri.
Wushuang menghentikan Zifeng yang akan
pergi menggunakan kata-kata. Wushuang mengatai bahwa semua hal ada aturannya,
begitupun dengan tempat ini. Lalu ia juga menyebutkan bahwa setiap pertengahan
bulan akan ada evaluasi, pada saat itu jika Zifeng bisa, ia tidak perlu
membersihkan pedang lagi. Hal ini Wushuang katakan sebagai penggemar petir.
Mendengar itu akhirnya Zifeng
sadar,”Baiklah. Petir tidak akan mengecewakan penggemarnya.”
Lalu mereka berdua pun saling
tersenyum.
Zifeng pun memulai melakukan tugasnya
dan membersihkan pedang satu persatu. Pada saat itu Yiyi datang menemuinya, sehingga
Zifeng terlihat agak senang.
Yiyi duduk dan membantu Zifeng untuk
membersihkan pedang. Lalu Zifeng juga mulai bercerita bahwa saat ia datang
semua memanggilnya Kakak Zifeng, tapi setelah mereka tau ia masih awam, semua
pergi lebih cepat dari pukulannya.
Mendengar itu Yiyi tertawa dan
menyemangati Zifeng, setelah itu ia memberi tahu bahwa ia sengaja datang
menemui Zifeng, sebelum keberangkatan nya keluar negeri, akhir pekan ini.
Dikamarnya Zifeng meratap sedih
mengetahui bahwa Yiyi akan segera pergi akhir pekan ini ke Inggris. Hu yang
melihat itu, menyuruh Zifeng untuk menerimannya aja, lalu ia pun menyuapi
makanan nya kepada Zifeng.
Hu berusaha untuk menyemangati Zifeng,
tapi Zifeng tetap saja mengulang perkataannya bahwa Yiyi akan pergi akhir pekan
ini. Dan mendengar itu, Hu tidak tahan lagi dan mengambil kertas untuk
menyumbat telinganya, lalu mulai makan lagi.
Tags:
Attack It Lightning