Images by : TVN
Prof. Baek mengajak Byung Soo untuk melihat-lihat kantor
barunya yang akan digunakan untuk pemilihat nanti dan pada saat itu Sang Man
juga datang.
Disana Prof. Baek mempersilahkan mereka untuk duduk, tapi
karena trauma akan kejadian itu, maka sebelum duduk Sang Man memegang kursinya
dan memastikan bahwa itu aman. Dan bahkan saat Prof. Baek menawarkan untuk
mengambilkannya segelas air, Sang Man segera menolak dengan halus.
Dicafe. Para anggota Bukja Club sedang duduk berempat.
Awalnya mereka kelihatan canggung, tapi tiba-tiba Do Hee mulai tertawa, karena
teringat kejadian tadi.
“Kalau begitu, apa rencana kita selanjutnya?” tanya Soo
Gyum, tiba-tiba. Dan dengan kompak mereka bertiga menjawab dengan jawaban yang
sama, yaitu mereka akan memikirkannya.
Mendengar jawaban itu, raut Soo Gyum terlihat ragu kepada
mereka, sehingga suasana kempali canggung. Tapi Do Hee mulai tertawa lagi, jadi
mereka juga ikut tertawa.
Ditempat lain. Ibu Soo Gyum telah menunggu Byung Soo
dicafe, tapi pada saat Byung Soo datang, ia malah duduk dibangku dibelakangnya.
Jadi Ibu Soo Gyum pun mau tegak, tapi Byung Soo segera menekan kepalanya untuk
tetap duduk disana.
“Apa yang kamu pikirkan, sampai kamu datang kesini untuk
mencariku?” bisik Byung Soo, agak kesal, mungkin karena telah dihubungin.
Ibu Soo Gyum mendengus dan membalas bahwa berkat siapa,
sehingga Byung Soo bisa punya anak. Tapi tampaknya Byung Soo tidak terpancing
dan ia langsung menanyakan masalah lahan itu.
Mendengar tentang lahan itu, Ibu Soo Gyum segera
menjelaskan bahwa ia tidak menyangka kalau Soo Gyum akan menentangnya.
“Tetap aja. Bagaimana bisa kamu membiarkan dia berakhir
dikantor polisi?” kata Byung Soo dengan lebih kesal, tapi masih sambil
berbisik.
Ibu Soo Gyum segera berbalik untuk menjelaskan, tapi
Byung Soo langsung memalingkan muka Ibu Soo Gyum dengan tangan. Lalu saat Ibu
Soo Gyum mulai menjelaskan, Byung Soo terlihat sudah bosan, jadi ia pun berdiri
dan akan pergi.
Tapi sebelum akan pergi Byung Soo berhenti dan menghadap
kearah Ibu Soo Gyum dan berkata,”Kalau kamu mau mendapatkan sesuatu dariku,
maka tetaplah diam.”
Sesampainya dirumah, Soo Gyum masih membicarakan tentang
apa rencana mereka selanjutnya, karena ia yakin bahwa mereka pasti masih belum
punya rencana apapun. Tapi Jung Hye tetap bersikap dingin, tanpa mau memberi
penjelasan apapun.
Jung Wook yang melihat sikap Seo Yeon sedang tidak mood, memberikan
helm kepadanya serta menawarkan supaya Seo Yeon menaiki motornya. Sehingga
dengan begitu Seo Yeon pasti akan merasa lebih senang.
Seo Yeon terus menolak, tapi Jung Wook tidak menyerah dan
masih menyodorkan helm nya terus. Sehingga Seo Yeon pun menerima helm itu, tapi
setelah itu, ia langsung memakaikan nya dikepala Jung Wook dan lalu masuk
kedalam.
Mi Sook yang melihat keadaan itu dari jauh, terlihat agak
khawatir. Apalagi saat ia melihat wajah Jung Wook.
Didalam rumah, karena khawatir Mi Sook mulai menanyakan
kepada Seo Yeon tentang anak laki-laki yang bersama dengan nya tadi. Sebenarnya
Seo Yeo bingung tapi ia menjawab bahwa itu hanya temannya saja.
Mendengar jawaban itu, Mi Sook pun bertanya lagi, apakah
Seo Yeon mengenal Hee Soo, anak yang suka dibully disekolah itu. Dan Seo Yeon
pun mengiyakan, bahkan mengakui bahwa ia juga ikut membully bersama mereka, tapi
ia lalu marah saat Mi Sook menyebut bahwa temannya adalah anak nakal.
Seo Yeon mengurung dirinya dikamar serta membuka musik
besar-besar, supaya suara teriakan Ibunya tidak terdengar.
Saat pagi hari Byung Soo mendapat telpon yang mengabarkan
bahwa Ayahnya telah datang, jadi dengan buru-buru ia berteriak memanggil Soo
Gyum. Lalu setelah itu, mereka bertiga pun (Jung Hye, Byung Soo, dan Soo Gyum)
berdiri didepan sambil menanti Ayah mereka.
Dengan sangat perhatian Byung Soo merapikan pakaian Soo
Gyum dan bicara untuk mewanti-wanti. Dan ketika itu mobil Ayahnya pun itba,
tapi saat akan ikut naik, Ayah malah menolak Byung Soo untuk ikut masuk, karena
ia hanya ingin pergi berdua saja dengan Soo Gyum.
Gara-gara hal itu, Byung Soo tampak agak syok dan sedih.
Lain hal dengan Jung Hye yang malah tertawa, melihat suaminya itu.
Saat didalam rumah, Byung Soo bercerita tentang Soo Gyum
yang terlihat aneh, karena walaupun sikapnya baik, tapi ntah apa yang
dipikirkannya. Dan mendengar itu, Jung Hye membalas,”Anak itu mirip dengan
siapa ya?”
Byung Soo agak geram, tapi ia lalu membalas dengan cara
halus, yaitu dengan mengatai Jung Hye yang tidak bersikap sopan kepada Ayahnya
tadi. Tapi Jung Hye tidak terlihat peduli dan membalas,”Apa salahku kamu
disingkirkan ayahmu?”
Byung Soo tidak terima dikatai begitu, jadi ia berbicara
dengan agak keras, tentang Jung Hye yang andai saja tidak punya kekurangan.
Mendengar itu Jung Hye yang baru saja akan masuk kekamar, langsung berbalik dan
memandang dengan tajam, sehingga Byung Soo terlihat gugup.
“Aku punya kekurangan karena bertemu dengan pria
sepertimu.” Kata Jung Hye tegas, lalu ia pun masuk kedalam kamarnya.
Pada saat dikamar, Jung Hye mendapatkan panggilan telpon.
Dan dengan kaku Jung Hye hanya menjawab ya, ya, ya, kepada si penelpon.
Direstoran. Ayah Byung Soo dan Soo Gyum makan
bersama-sama, bahkan mereka juga saling bercerita. Tampaknya Ayah Byung Soo tampak
senang saat pelayan menyebut Soo Gyum mirip dengannya dan saat mereka memesan
makanan yang sama, yaitu sup darah.
Ditempat lain. Jung Hye berdiri memandang seorang wanita
yang terlihat sedang sibuk. Lalu ketika wanita itu berbicara kepadanya, sambil
melewati dirinya. Jung Hye mengikutinya dari belakang.
Wanita itu membicarakan tentang anak yang tiba-tiba
dimiliki oleh Jung Hye dengan kata-kata yang agak menyindir dan lalu ia menyuruh Jung Hye untuk membawa anak itu ke pesta
ulang tahun Ibu mereka. Setelah itu saat Jung Hye masih mengikutinya, ia berbalik
dan bertanya,”Apa masih ada yang mau kamu katakan?”
Mendengar itu Jung Hye membalas tidak dan berhenti
mengikuti wanita itu. Lalu ia menatap dengan tampang sedih saat wanita itu
mengabaikannya dan berjalan pergi begitu saja.
Bukja Club, kecuali Soo Gyum. Mereka berkumpul ditempat
untuk merangkai bunga, karena menurut Mi Sook itu bisa menghilangkan stressnya
dan dengan serius ia pun mulai merangkai. Tapi karena tidak biasa, Do Hee malah
tidak sengaja memotong bunganya.
Paling parahnya, saat mereka melihat kearah Jung Hye.
Ternyata Jung Hye malah sedang mencabuti satu persatu kelopak bunga yang ada.
Karena sudah agak bosan, Jung Hye pun memberi saran. Dan
akhirnya mereka pun pergi kearena tembak.
Disana Jung Hye dan Do Hee kelihat menikmati itu. Lain
hal dengan Mi Sook yang terkejut saat mendengar suara tembakan dan dengan nafas
agak berat, ia mulai menembak. Setelah terbiasa, mereka bertiga mulai menembak
sasaran dengan serius.
Setelah selesai, mereka saling menunjukan hasil dari
kertas yang mereka tembak tadi. Dan saat Do Hee melihat milik Mi Sook, yang tembakan
nya tepat berada ditengah, ia terkejut,”Oh! Ommo, kau Spesialis! Spesialis.”
Berbeda dengan milik Jung Hye yang terlihat kacau dan
tidak tepat sasaran sama sekali.
Mi Sook menanyakan kepada Do Hee, apakah anaknya Hee Soo
masih sering di ganggu atau dibully oleh Jung Wook. Dan Do Hee menjawab bahwa
ia khawatir, tapi anaknya selalu bilang ga apa-apa.
“Apakah nama nya Seo Yeon?” tanya Do Hee yang membuat Mi
Sook kaget. Tapi Do Yeon menjelaskan bahwa ia belum sempat menanyakan tentang
anak Mi Sook itu kepada anaknya Hee Soo.
Do Hee telah masuk kedalam lift, tapi setelah ia melihat
wajah Mi Sook dan Jung Hye, yang ternyata itu disebabkan oleh para suami yang
berada di dalam lift juga. Do Hee segera keluar dan menyuruh mereka untuk masuk
serta jangan memperdulikannya, jadi mereka berdua pun masuk kedalam lift
meninggalkan Do Hee sendirian.
Didepan supermarket, Do Hee meratapi dirinya yang tidak
punya suami sambil mengocok kaleng birnya, sehingga saat ia membukanya, birnya
segera meluap dan tumpah.
Pada saat akan pulang, ia tanpa sengaja bertemu dengan
pria toilet yang pernah disiramnya (baca ep 1). Awalnya Do Hee sama sekali
tidak ingat, tapi karena pria itu mengingatkannya, ia pun jadi ingat dan ia pun
langsung berpura-pura lupa.
Pria itu menahan Do Hee dan menceritakan tentang
kerugiannya karena kejadian itu, tulangnya patah, bahkan ia sampai tidak bisa
kerja, biaya perawatan, dan trauma. Lalu ia mulai menghitung kerugiannya dan
mengomel.
Saat Pria itu akan memukul Do Hee, seorang Pria lain
datang dan menahan tangannya, lalu ia memeluk bahu Do Hee dan mengajak Do Hee
pergi. Awalnya Pria itu tetap mau menahan Do Hee, tapi karena ia melihat pistol
di samping celana Pria lain itu, maka ia pun pergi gitu aja.
Direstoran. Para suami mulai minum, sedangkan Mi Sook
terlihat agak canggung. Jung Hye pun mulai bertanya-tanya kepada Prof. Baek.
Awalnya hanya pertanyaan biasa, tapi sedikit demi sedikit Jung Hye mulai
bertanya kearah yang lebih sensitive bagi Mi Sook.
Pertanyaan dari Jung Hye yang mempertanyakan masalah
apakah Prof. Baek memperlakukan istrinya dengan
baik, tidak bisa dijawab oleh Prof. Baek, malahan Mi Sook yang menjawab
bahwa suaminya memperlakukan dia dengan baik.
“Aku melihat berita hari ini, seorang Professor terkenal,
terbukti telah melakukan kekerasan rumah tangga,” pancing Jung Hye pada Proh.
Baek. Tapi malah Mi Sook yang tersedak oleh minuman dan lalu ia seperti memberi
kode agar Jung Hye tidak membahas itu.
Melihat kode itu, Jung Hye agak cemberut dan menatap
Prof. Baek dengan pandangan tajam.
“Aku dengar anakmu yang belajar diluar negeri adalah
pelajar yang baik ya,” kata Byung Soo kepada Prof. Baek.
“Benar. Anakku Seo Jin,” balas Prof. Baek. Tapi ntah
kenapa Mi Sook terlihat tidak nyaman dan kesakitan, lalu ia meminta izin pamit pulang.
Jung Hye yang melihat tingkah mencurigakan Mi Sook, mengikutinya.
Diluar. Mi Sook protes karena Jung Hye telah membuatnya
merasa tidak nyaman tadi, tapi Jung Hye teguh dan membalas bahwa mereka harus
melakukan itu. Mendengar itu Mi Sook berkata bahwa ia masih memerlukan waktu,
lalu ia pun pergi untuk naik ketaksi, tapi Mi Sook menghentikannya.
“Aku mau menemui Hong Do unnie. Ada yang ingin kukatakan
padanya,” kata Mi Sook. Tapi Jung Hye juga ingin ikut, maka Mi Sook pun
mengajaknya juga. Lalu mereka pun masuk kedalam taksi berdua.
Ditempat lain. Pria lain yang menolong nya tadi membawa
Do Hee kerumahnya dan bahkan ia juga memberikan minum kepada Do Hee.
Sedang Pria lain itu pergi kedalam, dengan agak gugup, Do
Hee melihat ke sekitar rumah. Lalu saat ia mendengar bunyi, ia masuk kedalam
juga dan melihat bahwa ternyata Pria lain itu sedang membuart sebuah kursi
kayu.
Tepat ketika itu, hp Do Hee berbunyi dan karena terkejut,
hp nya jatuh dari pegangannya. Lalu Pria lain itu menyadarinya dan membantu memungut hp Do Hee
dari lantai.
Setelah itu, Do Hee mengangkat telpon nya dan segera
pamit untuk pulang. Tapi saat ia mau keluar rumah, ternyata sedang hujan, jadi
Do Hee terpaksa menggunakan tas sebagai pelindung. Tapi tiba-tiba Pria lain itu
ikut keluar, “Pakai ini kalau mau pulang. Bukit ini berbahaya bagi wanita untuk
berjalan sendirian,” kata Pria itu sambil memberikan payungnya.
Jadi mau ga mau dan dengan agak malu-malu Do Hee
mengambil payung tersebut. Lalu sambil berjalan pulang, ia tersenyum sendiri.
Apalagi saat ia teringat perkatan Pria lain itu tadi.
Didalam taksi. Suasana sangat canggung, mereka berdua
saling berdiam diri, bahkan Mi Sook juga tampak seperti banyak pikiran tentang
anaknya.
Dijalan pulang bersama temannya. Seo Yeon membaca sms
dari Ibunya yang mengajak ia untuk berbicara hari ini serta menyebutkan bahwa ia
merasa khawatir pada Seo Yeon, karena ia takut Seo Yeon telah salah berteman.
Tapi setelah membaca itu, Seo Yeon terlihat lelah dan
malas. Lalu pada saat itu ia melihat bahwa Jung Wook telah menunggu nya. Jadi
kali ini tanpa ditawari, Seo Yeon memakai helm dari Jung Wook dan naik keatas
motor. Dan tentu saja hal itu membuat Jung Wook merasa senang dan langsung
mengendarai motornya.
Para anggota Bukja Club telah bertemu dan ketika itu, disebrang
jalan Do Hee yang melihat anaknya Hee Soo dan Soo Gyum berada disana, langsung
berteriak memanggilnya.
Jung Wook yang melihat Hee Soo serta Soo Gyum dipinggir
jalan, tersenyum licik dan menyuruh Seo Yeon untuk berpegangan dengan erat.
Lalu dengan sengaja, ia melajukan motornya dengan kencang dan menyerempet Hee
Soo serta Soo Gyum yang baru mau menyebrang.
Do Hee jelas terkejut, melihat kejadian itu, begitu juga
dengan Mi Sook dan Jung Hye. Jadi dengan buru-buru mereka segera membantu Hee
Soo dan Soo Gyum.
Saat kejadian itu, Seo Yeon melirik kebelakang dan
melihat akibat perbuatan mereka tadi. Dan juga ia melihat Ibunya berada disana
dengan kaget, tapi setelah itu, ia langsung memalingkan wajahnya.
Karena saking senangnya dan sombong, Joong Wuk berseru
sambil mengangkat satu tangannya keatas. Lalu karena tidak fokus, motor yang ia
kendarai oleng dan terjatuh di tumpukan sampah yang ada dipinggir jalan, tidak
jauh dari tempat kejadian tadi.
Do Hee yang melihat itu segera berlari sambil disusul mereka
semua dari belakang. Mereka berlari menghampiri Seo Yeon dan Jung Wook.
Seo Yeon yang menyadari keadaan, segera menyuruh Jung
Wook untuk pergi duluan, Jadi dengan cepat Jung Wook segera berlari pergi
meninggalkan motornya dan Seo Yeon sendirian disana.
Menyadari bahwa anaknya Seo Yeon juga terlibat dan jatuh,
maka Mi Sook dengan panik segera mendekati anaknya dan menanyakan keadaan Seo
Yeon. Sedangkan mereka menatap mereka dengan heran, apalagi Do Hee yang tampak
kesal.
Dirumah sakit, luka mereka diobati. Disana Soo Gyum
bertanya apakah Seo Yeon komplotan Jung Wook dan harus menyatakannya dengan
benar. Awalnya Hee Soo heran bagaimana mereka berdua saling kenal, tapi dengan
penuh perhatian Hee Soo malahan bersyukur karena luka Seo yeon tidak parah.
Seo Yeon bersikap keras kepala dan malah menyalahkan Hee
Soo,”Itu semua karena kamu.” Katanya jelas.
Diruang tunggu. Saat Do Hee bertanya, Mi Sook kesulitan
untuk menjawab, tapi akhirnya ia mengakui bahwa anaknya berteman dengan Jung
Wook. Tapi walaupun Seo Yeon berteman dengan mereka, anaknya tidak ada
melakukan hal seperti itu.
Do Hee sangat marah dan tidak terima, karena ia merasa
bahwa Mi Sook dan Ibu Jung Wook sama, yaitu tidak mau mengakui bahwa anak
mereka salah dan malah mengatakan itu karena anaknya salah bergaul.
Jung Hye berusaha menenangin Do Hee, tapi dengan sedih Do
Hee bercerita,”Yang aku punya Cuma anak-anakku. Kamu tidak tau bagaimana setiap
pagi, perasaanku melihat Hee Soo kesekolah. Aku bahkan tidak bisa menunjukan ke
khawatiranku, karena hatinya mungkin terluka.”
Mendengar itu Mi Sook mengakui bahwa ia tidak bisa berada
di Bukja Klub lagi. Dan itu jelas tidak bisa diterima oleh Jung Hye, jadi ia
berusaha membujuk Do Hee, tapi Do Hee malah setuju dan berteriak.
Saat anak-anak mereka telah selesai diobati. Mi Sook
segera menyuruh anaknya Seo Yeon untuk meminta maaf pada Hee Soo, tapi Seo Yeon
tidak mau dan malah pergi begitu saja. Jadi menggantikan anaknya, Mi Sook
meminta maaf pada Hee Soo dan pergi mengejar anaknya.
Suasana menjadi canggung. Do Hee masih terlihat sedih,
sedangkan Jung Hye dan Soo Gyum tidak tau harus berbuat apa.
Dijalan pulang. Do Hee akan menghentikan taksi, tapi Hee
Soo menahannya. Jadi dengan kesal, Do Hee mengakui bahwa ia tidak akan menabung
lagi dan meskipun tidak punya uang, ia aka berpura-pura punya agar anaknya
tidak dihina lagi.
Hee Soo berusaha menenangkan Ibunya. Lalu dengan kesal Do
Hee menyalahkan Jung Wook dan Seo Yeon, tapi Hee Soo dengan penuh kebaikan
menyuruh Ibunya untuk tidak seperti itu, karena Seo Yeon hanya dibonceng dan
bahkan lukannya lebih parah dari nya.
Lalu Hee Soo memeluk Ibunya dengan sedih dan demikian
juga dengan Do Hee yang balas memeluk dengan haru. “Ibu aku mengkhawatikan mu,” kata Hee Soo.