Network: Sohu TV
“Selamat
datang di Die Now,” sambut seorang wanita berambut pendek.
Melihat
wanita itu, Meng Qin langsung menjadi heboh, ia mengenali wanita itu sebagai
pelayan yang tadi, tapi wanita itu sama sekali tidak menjawab dan hanya diam.
Xia
Chi tampak tetap tenang dan menanyakan maksud wanita itu.
“Kalian
tidak memiliki kartu VIP. Apa kalian perlu?” tanya wanita itu, mencurigakan.
Dan setelah Xia Chi menjawab iya, maka wanita itu langsung berjalan kearah
tengah ruangan.
Seperti
magic, wanita itu mengeluarkan sebuah kartu dari lantai tengah ruangan.
Melihat
itu, Xia Chi mendekat maju ke tengah dan mengambil kartu yang mengambang
diudara.
“Ini
mirip dengan kartu milik Ji Lu,” kata Xia Chi kepada Meng Qin.
“Kelihatannya
kita datang ke tempat yang benar,” balas Meng Qin.
Karena
ini pertama kalinya Xia Chi serta Meng Qin memasuki permainan, maka wanita
tersebut menjelaskan apa itu Die Now dan peraturannya.
“Jadi
intinya, ini permainan online dengan pemain sungguhan?” tanya Xia Chi setelah
mendengarkan penjelasan dari wanita itu.
“Benar,
kau bisa bilang begitu. Ada dua hal yang harus kalian perhatikan. Pertama,
tidak ada tahap yang bisa kau menangkan hanya dengan kekuatan fisik semata.
Kedua, ini permainan kecerdasan,” jelas wanita itu.
Wanita
itu bahkan menjelaskan bahwa waktu yang dihabiskan dalam game tidak sama dengan
waktu yang ada didunia nyata. Jadi waktu didalam game bisa saja pendek atau
bisa juga sangat panjang.
Kembali
ketujuan awalnya datang kesana, Xia Chi langsung menunjukan foto Qing Zhi dan
menanyakan keberadaannya.
“Maaf.
Kami tidak bisa membuka informasi lawan yang lain.”
“Lawan
yang lain? Kelihatannya kau pernah melihat dia. Apakah ada pemain lain yang
mendaftar dalam beberapa hari terakhir ini? Ini tidak melanggar peraturan. Kau
bisa menjawabnya, kan?” tanya Meng Qing menyelidiki.
Wanita
itu tetap tidak mau memberikan info kepada mereka. Jadi karena itu, Xia Chi
langsung menyimpulkan bahwa Qing Zhi memang berada disini.
Meng
Qin juga berpendapat begitu. Karena surat Ji Lu berisikan kartu anggota, jadi
bisa saja Qing Zhi masuk kedalam game menggunakan itu.
“Mungkin
dia baru masuk dalam game. Mari tunggu dia disini,” saran Meng Qin.
Pada
saat sedang berdiskusi berdua, tiba-tiba saja seorang pria masuk kedalam dan
memuji mereka. Dan setelah berada didekat mereka, ia membuka topinya.
“Bibir
merah dan gigi putih. Kulit yang begitu lembut. Sangat menggugah selera,” kata
pria itu sambil mengangkat tangannya untuk menyentuh Xia Chi. Tapi tentu saja,
Xia Chi segera mengelak.
Dari
belakang, wanita itu mengulurkan tangannya dan memperingati pria itu (Bo Bian)
agar tidak membuat gara-gara. Dan menyadari hal itu, Bo Bian tersenyum.
“Xia
Duo. Aku pemain teladanmu. Semua masalah bisa diselesaikan dalam permainan,”
kata Bo Bian kepada wanita itu (Xia Duo).
Setelah
selesai berbicara, Bo Bian berdiri tepat ditengah dan mengeluarkan kartunya
untuk masuk ke dalam game.
“Ah
benar, imut (Xia Chi). Aku pernah melihat gadis yang kau cari. Kau harus cepat.
Karena sangat berbahaya kalau pemain baru menggunakan kartu lama,” kata Bo
Bian, lalu menghilang.
Xia Chi tiba-tiba menjadi panik dan dengan emosi ia mencengkram
tangan Xia Duo, lalu ia menanyakan maksud Bo Bian tadi. Serta mengapa mereka
membiarkan Qing Zhi masuk kedalam permainan menggunakan kartu Ji Lu, padahal ia
bukan Ji Lu.
“Permainan itu sendiri tidak berbahaya,” jelas Xia Duo singkat.
Dan ia menyatakan bahwa ia tidak berniat membunyikan apapun.
Mendengar
itu, Xia Chi menjadi tambah emosi. Dan menyadari bahwa hal buruk bisa saja
terjadi jika Xia Duo bertindak, maka Meng Qin segera mendekati dan menenangkan
Xia Chi.
“Kapan
Qing Zhi bisa keluar dari permainan?” tanya Meng Qin.
“Itu
tergantung kemampuan pemain. Mungkin tiga jam. Mungkin tiga hari. Mungkin juga
tiga tahun.”
“Lalu
bagaimana aku bisa menemuinya?” tanya Xia Chi, sudah lebih tenang.
“Semua
pemain dalam permainan bebas berinteraksi. Kalau kau memiliki kemampuan untuk
memenuhi persyaratan, kau bisa memilih untuk menghubungin pemain lain.”
Mendengar
semua penjelasan itu, maka Xia Chi akhirnya memutuskan untuk masuk kedalam
permainan juga. Sementara Meng Qin tetap akan diluar untuk berjaga-jaga.
Xia
Chi tiba disuatu ruangan yang sempit dan gelap. Lalu terdengar suatu suara
menyambutnya, Selamat datang di Die Now. Permainan sedang
melakukan pemuatan. Mohon bersabar.
Setelah
itu, tiba-tiba dari depan. Muncul cahaya yang sangat menyilaukan matanya. Dan
saat membuka matanya kembali, ia sudah berada didalam sebuah ruangan.
Didalam
ruangan itu, ada satu meja ditengah, kipas angin besar diatap dan satu layar di
dinding. Serta dua orang pemain lain.
“Aku
baru disini. Apakah ini kali pertama kalian?” tanya seorang pemain perempuan
berbaju hitam putih.
“Ya,”
balas Xia Chi serta seorang pria berkaca mata.
Perempuan
itu bernafas lega mengetahui hal itu. Lalu ia memperkenalkan dirinya,” Apa
kabar? Aku Liu Yi Ya dari Universitas Song Jiang.”
“Xia
Chi. Aku sekolah di Bi Hai.”
“Aku
Shi Kuan. Aku juga alumni Universitas Song Jiang. Tapi aku angkatan atas.
Kelihatannya ada yang dari daerah. Aku kira ini permainan global (tingkat
dunia).”
Xia
Chi tidak peduli dengan pria itu, malahan dengan segera ia mulai berpikir. Aku tidak melihat orang-orang ini diluar. Kelihatannya ada
lebih dari satu jalan masuk ke dalam permainan ini.
Tiba-tiba
muncul sebuah suara yang ntah berasal dari mana, terdengar suara yang
memperkenalkan dirinya sebagai pemimpian permainan (Game Master) yaitu GM Jian
Zhen.
Permainan ini cocok sekali untuk pemula. Ada empat level
untuk dilewati. Mereka yang berhasil menyelesaikan tiap level akan menerima
enam poin. Mereka yang tidak menyelesaikan permainan, akan menerima satu poin.
Untuk melindungin pendatang baru, permainan ini tidak memiliki penalti.
Setelah
GM selesai menjelaskan peraturan dalam game, ia menyuruh mereka untuk melihat
kearah layar. Dan saat melihat itu, Liu Yi dan Shi Kuan tertawa, mungkin karena
ternyata game yang ada tidak seperti bayangan mereka.
Sejak kode sandi angka yang aneh itu. Permainan
ini sengaja membingungkan. Pikir Xia Chi, lalu
tiba-tiba saja muncul suara GM disebelahnya. Jadi Xia Chi pun menjadi kaget dan
melihat bahwa ternyata ada suatu layar disebelahnya.
“Woi, woi, sejak kapan ini membingunkan? Aku hanya berusaha
menjelaskan aturan permainannya.”
“Bagaimana
kau bisa tahu apa yang kupikirkan?” tanya Xia Chi, heran.
Saat
Liu Yi menanyakan kepada siapa ia berbicara, maka Xia Chi menjadi bingung. Lalu
GM memberitahu bahwa mereka tidak bisa melihatnya. Dan menyadari itu, Xia Chi
langsung menjawab bahwa tidak apa-apa.
Melihat
sikap Xia Chi yang agak aneh, maka Liu Yi mundur sedikit menjauhinya.
“Jadi kau tidak berinteraksi dengan setiap pemain?” tanya
Xia Chi melalui pikirannya.
“Tentu saja tidak. Aku tidak gila. Kelihatannya, kau dan
aku telah ditakdirkan.”
“Mengapa kau berpura-pura malu? Meski kau mengingatkan aku
pada seseorang.”
Diluar
game. Meng Qin sibuk menggoda Xia Duo, tapi Xia Duo diam dan sama sekali tidak
menanggapi gombalan serta godaan Meng Qin. Sehingga hal itu membuat Meng Qin
merasa frustasi.
“Bicaralah
padaku. Kumohon. Tidak ada siapa-siapa di sini. Membosankan,” keluh Meng Qin
putus asa, lalu mulai mengomel karena Xia Chi tidak kembali juga.
Pada
saat itu diluar dari kaca yang menutupi ruangan itu. Meng Qin terpesona, saat
ia melihat aurora yang sangat indah dilangit.
Tags:
Die Now