49 bujursangkar membentuk 1 bujursangkar ukuran besar. Dibagi
menjadi maksimal 6 bagian, lalu buat kembali menjadi satu persegi panjang
lebar. Bentuk hanya boleh memiliki 48 bujursangkar kecil.
“Kalau
kita salah menjawab, bisa berbahaya. Selesaikan dalam 20 menit, kalau tidak kau
akan gagal. Semua anggota akan dieliminasi,” kata Liu Yi membaca penjelasan
yang ada.
Ketika
itu, sebuah kertas muncul diatas meja. Dan melihat itu, Xia Chi menjadi
teringat tentang teka-teki yang dikirim terakhir kali oleh Ji Lu. Lalu Xia Chi
pun menjadi bertanya-tanya dalam dirinya sendiri.
Shi
Kuan merasa itu mustahil untuk mengatur bujursangkar berukuran 7x7 atau 49
bujursangkar menjadi 48. Bahkan mereka tidak boleh melipat atau menggunakan
pensil.
“Kukira
ini permainan pertempuran. Tidak aku kira akan bermain teka-teki seperti ini.
Kalau tidak ada batas, bujur sangkar ekstranya bisa kita lipat saja,” kata Liu
Yi menyarankan.
“Tidak.
Lihat ini. Setiap bujur sangkar ada lubang-lubangnya. Akan sulit untuk memaksa
bagian lain untuk masuk. Juga semua garis tengahnya ada titik-titik. Bagaimana
bisa dibentuk kembali?” balas Shi Kuan.
Xia
Chi hanya diam selagi mereka berdua saling berbicara. Lalu karena sudah pusing
berpikir, maka Shi Kuan mengambil gunting dan menggunting kertas tersebut. Dan
menyadari hal itu, Xia Chi segera memperingatinya agar tidak menggunting. Tapi
sayangnya, ia terlambat mengingatkan.
Pada
saat Shi Kuan telah menggunting, muncul sebuah garis merah vertikal kearah
mereka. Dan ketika melihat itu, dengan cepat Xia Chi menarik Shi Kuan agar
menjauh. Setelah itu kertas yang telah digunting menyatu kembali.
Shi
Kuan menyadari itulah konsekuensi bahaya yang dsebutkan sebelumnya, kalau
mereka salah menjawab. Tapi dengan tenang, Liu Yi menganggap itu tidak masalah,
karena ruangan mereka masih sangat besar walaupun dibatasin seperti itu.
Tetap
dengan sikap tenang, tapi waspada. Xia Chi mendekat pada garis merah tersebut
dan menyentuhkan lengan bajunya pada garis tersebut. Dan pada saat itu, bajunya
menjadi sedikit terbakar.
Untung
saja, Shi Kuan segera sadar dengan apa itu dan menarik Xia Chi menjauh. “Ini
laser kualitas senjata. Jangan sentuh.”
Shi
Kuan dengan gegabah mulai berpikir bahwa mereka benar-benar harus menyelesaikan
teka-teki itu, jadi ia mengambil kertas itu. Dan dengan lebih gegabah, Liu Yi
menarik kertas tersebut dari Shi Kuan, sehingga tanpa sengaja kertas itu robek.
Untung
saja dengan cepat, mereka semua cepat menunduk, sehingga mereka semua bisa
selamat. Tapi sayangnya, kertas tersebut jatuh di balik garis vertikal
sebelumnya.
Jadi
karena itu merupakan kesalahan Liu Yi, maka Shi Kuan pun memaksa Liu Yi yang
ketakutan untuk mengambil kertas tersebut. Dan pada saat itu, suara GM yang
penuh canda terdengar.
Pertamanya
mereka semua heran, tapi saat Xia Chi memperhatikan layar dibelakangnya. Ia
sadar bahwa waktu mereka sudah mau berlalu 5 menit. Dan ketika itu, sebuah
garis vertikal baru muncul.
Untungnya
lagi, Xia Chi berhasil menyadari hal itu dan menarik Liu Yi menjauh. sehingga
Liu Yi tidak terluka, hanya saja rambutnya menjadi sedikit terbakar.
Akhirnya
saat menyadari situasi yang ada, mereka semua menjadi panik. Dan karena itu
dengan kasar, Shi Kuan lalu menarik Liu Yi untuk kembali mengambil kertas
tersebut.
Xia
Chi tanpa banyak bicara dan berani, ia kembali mengambil kertas tersebut dengan
sangat berhati-hati.
Dengan
cepat, Xia Chi berpikir serius, karena kali ini mereka tidak memiliki waktu
lagi. Jadi mereka harus secepatnya menyelesaikan persoalan ini.
“Anak
SD saja tahu kalau 7x7 = 49. Bukan 48,” kata Shi Kuan marah.
Xia
Chi tetap ingin menggunting, tapi Shi Kuan malah menarik kertasnya. Dan ketika
itu, suara GM terdengar, ternyata waktu telah mau berlalu 5 menit lagi.
Lalu
setelah itu, sebuah garis vertikal muncul diatas mereka. Sehingga kali ini
mereka terjebak dan tidak bisa berdiri lagi. Yang mereka bisa saat ini hanyalah
telungkup dilantai.
Situasi
menjadi tambah rumit dan sulit, sehingga Shi Kuan yang panik mulai marah-marah.
Dan Liu Yi tampak mau menangis. Sedangkan Xia Chi tetap tenang.
Bukannya
belajar dari kesalahan sebelumnya, Shi Kuan yang panik malah dengan gegabah
memotong kertas menggunakan pisau silet. Sehingga muncul garis horizontal
didepan mereka. Dan kali ini mereka benar-benar terjebak.
Mendengar
itu, Liu Yi memberanikan diri mengambil kertas, lalu menyerahkan pada Xia Chi.
Setelah itu ia berdoa, sementara Xia Chi dengan sangat fokus mulai menggunting.
Setiap
orang menjadi lega dan senang, lalu terdengar suara GM. Ding Dong! Aku tahu kau tidak akan mengecawakan aku.
Setelah
itu semua garis laser merah yang ada menghilang. Sehingga mereka semua bisa
berdiri kembali. Lalu Shi Kuan memuji keahlian Xia Chi yang bisa memikirkan hal
seperti itu.
Pintu
ke level selanjutnya pun terbuka. Dan bersama mereka melewatinya.
Tags:
Die Now