Sinopsis Thai-Drama : Ra Rerng Fai Episode 14 - 3



 Company name : Citizen Kane


Trai serta Nee membawa Yada kerumah baru mereka berdua, karena mereka ingin Yada membantu mereka untuk menilai rumah baru mereka ini. Dan tanpa bisa menolak, Yada pun setuju untuk membantu memberikan penilaian.



Didalam rumah. Yada mulai berkeliling untuk memeriksa. Sedangkan Trai serta Nee dengan diam- diam pergi meninggalkan Yada sendirian.

“Rumah ini bagus. Seperti rumah yang ku inginkan,” komentar Yada, tapi pada saat itu dia baru sadar kalau Trai dan Nee telah menghilang.


Yang ternyata, Trai serta Nee sebenarnya telah keluar dari dalam rumah. Mereka bersembunyi dibalik tembok serta melakukan high five (tos) karena telah berhasil.



Yada kembali masuk kedalam untuk memeriksa rumah itu. Tapi ia lalu merasa heran, ketika ia melihat begitu banyak mainan anak yang dipajang serta sebuah papan bertuliskan Daddy & Mommy dan gambar keluarga.



Didapur. Yada melihat alat untuk membuat kopi milik yang persis seperti milik Krit dulu. Dan tepat disaat itu, ia mendengar suara dilantai dua. Jadi Yada pun memutuskan untuk naik.


Diatas. Yada mengintip kedalam kamar yang menjadi sumber suara. Dan disana ia melihat Krit yang sedang fokus dalam memasang tempat tidur untuk bayi. Tapi sayangnya, Krit malah gagal memasang tempat tidur itu.

“Aku kita aku sudah benar,” kata Krit pada dirinya sendiri.


Pada saat itulah, Krit sadar dengan kehadiran Yada yang sedang berdiri didepan pintu kamar. Ia memanggil dan mendekati Yada, tapi dengan sinis, Yada malah berkata bahwa Krit pasti sedang menjebaknya.

“Mengapa kamu menyuruh Nee membawaku kesini? Untuk membiarkanku melihat kamu yang telah menjadi Ayah yang baik? Maaf, aku tidak mempercayai itu,” kata Yada. Dan Krit hanya diam, tampak sedih.



Diluar. Nee serta Trai sedang makan es krim bersama. Disana Nee berterima kasih kepada Trai. Dan Trai membalas bahwa ini hal yang mudah, lalu mereka berdua pun tertawa.

“Ngomong- ngomong, bagaimana kamu tau tentang ini?” tanya Trai.

“Aku pintar. Jika kamu ingin tau sesuatu, aku akan mencari tau tentang itu,” jawab Nee, bangga.



Sesudah Trai kenyang memakan es krim, dengan penuh perhatian Nee menlap mulut Trai yang kotor. Lalu ia mengambil sisa es krim yang ada ditangan Trai dan membuangkannya.

“Khun Nee, jadi kita akan menikah akhir tahun ini?” tanya Trai, tampak berharap.

“Huhuhu… mimpi. Lagian kamu harus mencari kerja dulu,” jawab Nee.



“Ooh… T-Mart sudah tutup. Itu berarti kamu pengangguran juga,” kata Trai.

“Aku minta maaf ya Khun Trai. Tapi sudah ada 5 perusahaan yang tertarik pada agar aku berkerja pada mereka. Terserah padaku ingin  bekerja dimana. Tapi orang lemah sepertik kamu akan sulit menemukan pekerjaan. Tapi tidak apa, aku bisa mendukung kamu dalam keuangan,” kata Nee.



Lalu dengan usil, Trai mengangkat Nee dan mengatakan bila begitu maka tandanya Nee mau menikah dengannya diakhir tahu. Dan dengan bahagia ia memutar Nee. Dan mereka saling tertawa bersama, tampak begitu bahagia.



Sedangkan didalam rumah. Yada hampi saja terjatuh dari tangga, untung saja dengan cepat Krit menolongnya. Tapi sesudah itu, Yada melepaskan tangan Krit yang menyentuhnya.


Krit pun kembali mengikuti Yada, meminta agar Yada mendengarkannya. Dan ia sama sekali, tidak menyentuh Yada lagi, karena tau Yada tidak ingin disentuh olehnya.

“Hidup normal tanpa bodyguard yang mengikuti kamu. Berhenti bekerja pada orang dalam lingkaran kegelapan. Lebih penting maafkan Ayah,” kata Yada, tampak mau memaafkan Krit.


“Aku bisa melakukan apapun untukmu,” balas Krit, lalu Yada tampak tersenyum, tapi Krit melanjutkan perkataannya,” Kecuali…”



Yada yang mengerti dengan maksud Krit pun, langsung keluar dari dalam rumah. Jadi akhirnya Krit pun berteriak bahwa dia okay, dia bisa melakukan itu, dia bisa melakukan apapun untuk Yada, ia akan memaafkan masa lalu dan menjadi Sharkrit yang baru. Tapi Yada tidak percaya lagi.



“Da. Jangan tinggalkan aku Da. Aku minta satu hal! Katakan pada anak kita, kalau nama Ayahnya adalah Sharkrit… tapi jangan bilang siapa dia,” kata Krit dengan sedih.



Mendengar itu, Yada berbalik dan sambil menangis. Ia berjalan kembali mendekat pada Krit, lalu memeluk Krit, memaafkannya.

“Kita akan menceritakan kepada bayi kita bersama- sama, Khun Krit. Kamu harus melakukannya, kamu sudah berjanji. Janji padaku,” kata Yada.


“Aku janji. Aku tidak ingin sendirian lagi. Kita akan tinggal bersama disini. Rumah kita,” balas Krit sambil memeluk Yada.



“Ini bukan rumah kita,” kata Yada, melepaskan pelukannya dan menatap Krit. Setelah itu mereka pun kembali berpelukan lagi.




Dirumah bulan madu mereka. Tempat tidur milik bayi mereka telah siap. Dan kini dengan penuh kemesraan, mereka tidur diluar taman.

“Apa bayinya begerak?” tanya Krit sambil menyentuh perut Yada.

“Bayinya suka menendang ketika aku tertidur. Aku kira dia suka mengangguku seperti kamu,” balas Yada, bercanda. Ia mengatakan bahwa ia tidak mau mencari tau, jenis kelamin anaknya dulu, karena ia mau menunggu sampai anaknya lahir.

Dan walaupun agak tidak setuju, karena penasaran. Tapi akhirnya Krit setuju juga.


Tiba- tiba Krit membahas kalau ia harus menemui Pa. Ia tidak tau apa yang akan terjadi nanti, tapi selama ini tidak ada satupun yang bisa keluar dari Wong Enterprise.



“Tapi jangan khawatir. Tidak akan ada masalah. Pa mencintaiku seperti anak kandungnya,” kata Krit, menenangkan Yada yang tampak mulai khawatir. Lalu ia mencium kening Yada dan meminta Yada kembali beristirahat.

Walaupun berkata seperti itu, raut wajah Krit tampak tegang dan cemas. Begitu juga dengan Yada.



Krit mengunjungi Ayahnya. Ia berlutut minta maaf, karena tidak pernah mendengarkannya. Dan Kad memaafkannya, karena bagaimanapun semua telah berlalu.



Lalu Krit berkata bila dia bisa kembali dengan selamat, ia mau Kad tinggal bersama dengannya. Tapi Kad menolak, karena dia akan mulai mengajar didalam penjara, menurutnya itu lebih baik daripada hanya berdiam diri didalam rumah saja.



“Kamu akan kembali. Anak dan istrimu menunggumu. Dengarkan aku, ini mungkin terdengar klise, tapi pecayalah. Tuhan akan menyertaimu,” kata Kad, memberikan semangat kepada Krit.

“Tapi aku seorang penipu, aku tidak memiliki hal yang baik. Aku membuat kesalahan. Aku menyakiti banyak orang. Menembak orang tanpa perasaan bersalah. Aku buruk kan?” tanya Krit.




“Kamu hanya memilih jalan yang salah. Hari ini, hari dimana kamu akan melakukan hal yang benar,” balas Kad. Lalu memeluk Krit dan dengan sedih serta bahagia Krit balas memeluk Ayahnya.


“Aku akan kembali,” kata Krit, mantap. Lalu melepaskan pelukannya dan tersenyum, setelah itu ia berjalan pergi meninggalkan Ayahnya.

1 Comments

Previous Post Next Post