Broadcast Network : Tencent
Wang Xuan menanti diluar rumah.
Disana ia melihat Qi Lin keluar. Dan dengan segera ia memotret Qi Lin serta
mengikutinya.
Disaat mengikuti Qi Lin, tanpa
sengaja Wang Xuan menabrak Qi Lin dan menjatuhkan kameranya. Dan disana Qi Lin
memberikan cek kepada Wang Xuan sebagai
bayaran kameranya.
“Ini bukan salahmu. Aku yang
menabrakmu,” kata Wang Xuan, mengembalikan cek milik Qi Lin.
“Kamu butuh membeli yang baru. Dan
lagian aku juga punya banyak uang, aku tidak tau bagaimana menghabiskannya,”
balas Qi Lin.
“Bisakah aku meminta nomormu…” tanya
Wang Xuan sambil mengeluarkan hpnya.
“Tidak perlu. Aku memberimu cek.
Jadi aku bisa menghindari masalah. Jika kamu punya uang lebih, belilah sepatu
yang lebih baik lagi, jadi kamu tidak akan tersandung lagi,” balas Qi Lin. Lalu
pergi.
Pi Pi berpikir. Lalu ia bangun dan
menuju ke laci mejanya. Dan ketika ia melihat fotonya semasa sekolah dengan
Tian Xin, ia merobeknya. Setelah itu, ia mengambil sebotol obat yang
dimilikinya.
Pi Pi membuka botol obat itu dan
mengeluarkan semua obat yang ada didalamnya keatas tempat tidur. Lalu ia
memotret obat tersebut.
Mungkin cinta yang Jia Lin miliki untuku sudah menghilang sejak
lama. Mungkin disana ada konspirasi dalam hubungan pertemananku dengan Tian
Xin. Dalam 3 tahun paling gelap di hidupku, pria dan wanita terbaik disekolah ini
ada bersama denganku.
Disekolah. Pi Pi muda malu ketika
melihat Ayahnya yang sedang berjualan didepan sekolahnya. Apalagi ketika
Ayahnya mulai berteriak- teriak dengan suara keras. Ia tampak sangat malu
sekali dan tidak berani untuk mendekati Ayahnya.
Disaat itu Jia Lin serta Tian Xin
muda mendekatinya. Mereka dengan sangat baik dan bersemangat, membantu Ayah Pi
Pi berjualan didepan sekolah.
Dan Pi Pi yang awalnya sangat malu, mulai ikut
berteriak memanggil orang- orang yang lewat untuk membeli. Pi Pi terpesona oleh
Jia Lin yang begitu baik karena telah membantu Ayahnya.
Ditempat tunggu bandara. Jia Lin
duduk dengan pandangan kosong, tidak fokus mendengarkan Tian Xin, disaat Tian
Xin mengajaknya untuk makan dulu.
“Jia Lin. Jia Lin,” panggil Tian Xin
sambil menyenggol tangan Jia Lin.
Tian Xin menyadari kalau Jia Lin
masih memikirkan tentang Pi Pi. Namun Jia Lin tidak jujur, ia mengatakan kalau
ia tidak sedang memikirkan Pi Pi.
“Itu semua begitu tiba- tiba. Tidak
ada satupun diantara kita yang siap. Biarkan Pi Pi tenang dulu. Ketika kita
kembali dari Amerika, kita akan menjelaskan itu kepadanya,” kata Tian Xin,
pengertian. Dan Jia Lin berterima kasih.
Tian Xin lalu memutuskan untuk pergi
membeli makanan sebentar.
Pi Pi datang ke bandara dengan
terburu- buru. Disana, dari jauh, ia melihat Tian Xin serta Jia Lin yang sedang
melakukan check- ini berdua. Dan melihat itu, Pi Pi tampak sangat sedih sekali.
Pi Pi lalu mengeluarkan hpnya dan
mengirimkan foto obat yang difotonya tadi kepada Jia Lin. Serta mengetikan
pesan. Jia Lin, aku tidak bisa hidup
tanpa mu.
Namun sebelum pesan itu terkirim, Pi
Pi menghapusnya. Ia tidak jadi mengirimkan pesan itu kepada Jia Lin.
Jia Lin membaca pesan yang
dikirimkan Pi Pi kepadanya. Hati- hati.
Diluar bandara, ketika Jia Lin
menelponnya. Pi Pi mengabaikan itu dan tidak mengangkatnya. Ia lalu
menghentikan sebuah taksi dan masuk kedalamnya.
“56 Jalan Xianting,” kata Pi Pi kepada
si supir taksi.
Tian Xin sadar, kalau sepertinya Jia Lin sedang menghubungin seseorang. Namun lagi- lagi Jia Lin tidak jujur dan menjawab tidak ada.
Pi Pi datang kerumah He Lan. Ia
meminta maaf karena telah merepotkan He Lan, namun He Lan sama sekali tidak
masalah.
“Aku ingin kamu…” kata Pi Pi.
“Aku janji,” balas He Lan.
“Kamu tidak tanya apa itu?”
“Aku akan berjanji untuk apapun padamu.”
Pi Pi menuntun He Lan yang tidak
bisa melihat. Ia mengajak He Lan pergi ke toko baju. Dan disana Pi Pi membeli
sebuah dress putih yang sangat cantik untuk dirinya sendiri.
“Nona Guan. Aku akan membelikan itu
untukmu,” kata He Lan, mengeluarkan dompetnya. Namun Pi Pi menolak, karena ia
ingin membeli itu sendiri.
Pi Pi menuntun He Lan lagi. Dan
dengan penasaran, He Lan menanyakan tujuan mereka, tapi Pi Pi menjawab kalau
mereka akan segera tiba. Dan disaat itu, kebetulan lampu merah bagi pejalan kaki, jadi mereka
berhenti dan menunggu.
Ketika itu, Pi Pi melihat sepasang
anak sekolah. Dan melihat sepasang anak sekolah yang tampak akrab itu, Pi Pi
tampak sedih. Ia seperti teringat sesuatu. Namun He Lan tidak menyadari itu.
Disalon. Pi Pi melakukan perawatan
serta mendadanin dirinya. Dan He Lan yang menemaninya, duduk dengan sabar,
menunggunya.
Lalu saat hari mulai sore, He Lan
akhirnya bisa melihat. Dan ketika ia melihat Pi Pi yang telah berganti pakaian
serta berdandan, ia tampak terpesona.
Tags:
Moonshine and Valentine
Kak tolong dilanjut trs sinopsis drama ini,.
ReplyDeleteSemangat min, terima kasih sudah membuat sinopsis ini..
ReplyDeletesemangat kak lanjut trs.........qsllu menanti sinop darimu.........fighting
ReplyDeletesemangat kak lanjut trs.........qsllu menanti sinop darimu.........fighting
ReplyDelete