Broadcast Network : Tencent
Pada malam hari. Dengan langkah
terburu- buru sambil mengendong He Lan bayi. Ketua Qing Mu datang ke kediaman
Putri Zhao Yan, meminta pertolongan. Namun Putri Zhao Yan menolak untuk
menemuinya.
“Putri Zhao Yang. Aku mohon. Untuk
kebaikan adikmu, tolong beri aku kesempatan. Tolong selamatkan anak ini. Dia
setengah manusia. Dia sangat lemah. Dan dia buta. Aku takut dia tidak akan
bertahan lama,” pinta Ketua Qing Mu.
“Manusia? Kamu tidak akan menyelamatkan
Xi Yan. Tapi kamu ingin aku untuk menyelamatkan bayi manusia ini? Pergilah.
Lalu jangan pernah menyebut adikku lagi,” kata Putri Zhao Yan, menolak untuk
membantu.
“Putri Zhao Yan. Kamu punya alasan
untuk menyelamatkan bayi ini,” kata ketua Qing Mu. Dan mendengar itu, Putri
Zhao Yan langsung berbalik dan menatapnya.
He Lan berlari, berolahraga dimalam
hari. Dan melihat itu, Kuan Yong mendekat sambil membawakan segelas air. Ia
mengingatkan He Lan tentang kesehatannya dan menanyakan apa He Lan baik- baik
saja.
“Ini sangat aneh. Ketika aku
memikirkan tentang Pi Pi. Aku tidak ingin melakukan apapun lagi. Aku tidak
pernah seperti ini sebelumnya. Ini begitu berbeda dari masa lalu,” kata He Lan.
Ia berhenti berlari dan mengambil air yang dipegang oleh Kuan Yong.
Kuan Yong lalu mengecek tentang
gejala yang He Lan rasakan diinternet. Disana tertulis kalau biasanya manusia
akan minum alkohol untuk menghilangkan rasa sakit.
“Tapi aku tidak akan menyarankan
itu. Karena itu membuat kamu tidak bisa berpikir jernih. Seperti apa yang
terjadi kepada Nona Guan,” jelas Kuan Yong.
“Zhao Kuan Yong. Mengapa kamu begitu
cerewet? Apa ada hal serius yang ingin kamu bicarakan?” tanya He Lan tampak
capek.
“Ada. Tuan He Lan. Kamu tidak boleh
minum ya. Meminum itu akan menimbulkan efek negative untuk badanmu,” kata Kuan
Yong.
“Apa ada hal serius yang ingin kamu
bicarakan?” tanya He Lan dengan nada keras, sambil tersenyum.
Kuan Yong memberitahu, kalau barusan
Qian Hua mengirimkan pesan padanya. Qian Hua bilang sampai bulan penuh, dia
akan segera pergi ke utara.
“Barusan kamu bilang dia mengirimmu
apa?” tanya He Lan.
“Pesan suara,” balas Kuan Yong,
menjawab.
“Apa itu? Kapan kamu mempelajari
itu?”
“Tua He Lan. Aku pikir kali ini kamu
harus mulai mempelajari tentang zaman ini. Dan tentang apps (aplikasi) yang
digunakan di zaman ini,” balas Kuan Yong.
Pagi sekali. Qian Hua datang, ia menanyakan apa He Lan pernah mendengar tentang keluarga Minyue di Qingliu. Dan He Lan menjawab itu adalah suatu nama kuno, namun ia tidak tau banyak tentang itu.
“Aku pernah mendengar itu. Putri
Zhao Yan adalah kakak tertua Putri Xi Yan. Dia wanita yang kuat dalam suku
rubah. Tapi suku utara tidak pernah membicarakannya. Tapi aku dengar dia telah
meninggal,” balas He Lan.
“Putri Zhao masih hidup. Dia tinggal
diutara. Dibawah hidung kedua Qing Mu,” kata Qian Hua.
“Saat Putri Xi Yan meninggal karena
sakit. Kakaknya Zhao Yan mati karena sedih. Keluarga Minyue ditinggalkan tanpa
ada keturunan. Bagaimana bisa dia masi ada di utara?” kata Qi Lin memberitahu.
He Lan tanpa tidak suka, karena Qi Lin datang tiba- tiba dan ikut dalam obrolan mereka berdua. Dan ia menanyakan kenapa Qi Lin datang.
“Qian Hua memintaku. Jadi aku
datang,” kata Qi Lin dengan santainya.
“Tapi… jika Putri Zhao Yan benar-
benar hidup… kemudian dia adalah salah satu tetua yang bijaksana. Dia sudah
bersembunyi begitu lama,” kata Qi Lin, lagi.
“Bagaimana ini menjadi urusanmu?”
sela He Lan.
“Ini memang bukan urusanku. Tapi
jika kamu mau ke utara, maka kamu membutuhkanku,” balas Qi Lin.
“Zhao Song. Mengapa perkataan yang keluar
dari mulutmu kedengaran seperti sebuah konspirasi?” tanya He Lan, curiga pada
Qi Lin.
“Jangan percaya aku. Konspirator.
Kemudian apa lagi. Lihatlah, gambar anak- anak ini,” balas Qin Lin.
“Apa lagi yang kamu tau? Ceritakan
lah semuanya?” tanya He Lan kepada Qi Lin.
“Apa lagi yang ingin kamu tau?”
balas Qi Lin, menanyakan.
“Jika memang ada. Mungkin itu dengan
adiknya, Putri Xi Yan yang mati muda. Tenang, dik. Jika aku menemukan apapun,
Qian Hua akan memberitahumu,” balas Qi Lin.
Mendengar itu, Qian Hua tampak gugup
serta sedikit sedih. Ia lalu pamit kepada He Lan dan mengajak Qi Lin untuk
segera pergi.
“Qian Hua. Hati- hati,” kata He Lan.
Lalu Qian Hua pun mengangguk serta mengambil kopernya dan pergi bersama Qi Lin.
“Apa kamu yakin?” tanya Kuan Yong,
saat He Lan memilih satu buku dan memberikan itu kepadanya.
“Ya. Itu majalah yang diterbitkan
oleh perusahaan Pi Pi,” balas He Lan.
Ketika Kuan Yong telah selesai
membaca, ia menanyakan apa He Lan mengerti. Namun He Lan hanya diam dan tidak
merespon. Dan melihat itu mereka berdua menjadi keheranan.
“Semangat, okay? Jangan sia- siakan,
rencana special yang telah kusiapkan untukmu,” kata Xiao Ju berusaha untuk
menyemangati Pi Pi.
“Apa itu?” balas Pi Pi, bertanya.
“Cara terbaik untuk menyembuhkan
hati seorang wanita. Ada empat S,”
balas Xiao Ju.
Namun dengan wajah datar, Pi Pi sama
sekali tidak tampak tertarik kepada setiap barang yang Xiao Ju sarankan.
“Ini merk yang Jia Lin sukai,” kata
Pi Pi. Dan dengan cepat, Xiao Ju langsung mendorong dan mengajak Pi Pi untuk
pergi.
“Maaf tuan. Kamu tidak menyebutkan
bunga yang kamu mau sebelumnya. Jadi kami tidak ada mempersiapkan itu,” kata
Kuan Yong, meminta maaf dengan sopan.
“Benar. Dan dua hari lalu adalah
hari Chinese Valentine. Semua bunga mawar pasti sudah habis terjual,” tambah
Xiu Xian.
“Iya, dia memberitahuku,” kata Xiu
Xiang sambil menunjuk kepada Kuan Yong.
Dan mendengar itu, Xiu Xian serta
Kuan Yong semakin heran.
“Telan itu. Itu mahal!!” teriak Xiao
Ju.
“Jangan khawatir. Walaupun aku tidak
merasa baik. Aku tidak merasa terlalu buruk juga,” kata Pi Pi. Saat Xiao Ju
masih memaksanya.
“Aku tidak percaya,” balas Xiao Ju.
“Ini benar. Kamu tidak perlu
khawatir padaku,” kata Pi Pi.
Sedangkan Jia Lin duduk diam disofa.
Tidak menyadari keberadaan Tian Xin itu.
Untuk S yang keempat. Xiao Ju tidak yakin kalau itu sesuatu yang ingin
dilakukan oleh Pi Pi. Jadi ia mengatakan agar Pi Pi bisa pulang duluan dan
tunggu saja nanti.
Melihat itu, maka Kuan Yong meminta
agar si petugas membiarkan saja He Lan menaiki itu sekali lagi. Dan ia akan
pergi membayar. Si petugas pun setuju.
Kuan Yong : Mengapa bertanya pada
kami?
Xiu Xiang : Permisi?
Xiao Ju : Bukankah kalian sudah
hidup ratusan tahun? Kalian harusnya sangat berpengalaman kan.
Kuan Yong : Bagaimana kamu tau jika
kami berpengalaman? Kami bahkan tidak pernah berpacaran sebelumnya.
Xiu Xian : Benar. Kami tidak pernah
berkencan sebelumnya.
Makan manis. Pergi ke gym. Mencari
mantan. Itulah semua jawaban dari para perawat yang ditanyai oleh Xiu Xian.
Salah satu pasien yang ditanyai,
memberikan jawaban yang luar biasa. Ia akan melakukan operasi plastik, ketika
ia patah hati. Soalnya mantanya memutuskannya karena ia tidak cukup cantik. Dan
mendengar itu Xiu Xian pun menjadi terkejut.
“Pertama, makan,” kata Xiu Xian,
menyarankan.
“Sudah,” balas Xiao Ju.
“Kemudian olahraga,” kata Xiu Xian
lagi.
“Itu juga sudah,” balas Xiao Ju.
“Kemudian… operasi plastik.”
“Itu sakit.”
“Menangis? Pi Pi sudah menangis.”
Tags:
Moonshine and Valentine