SINOPSIS K-DRAMA : MISTRESS EPISODE 12-1



IMAGES BY : OCN
Drama ini berisi adegan yang tidak sesuai untuk usia di bawah 19 tahun. Pemirsa di harap bijak.
Jika ada pembaca berusia dibawah 19 tahun, diharapkan untuk tidak lanjut membaca. Terimakasih.
Jung Won hendak pergi dari kantor polisi, tetapi, dia melihat ada sebuah mobil putih yang berhenti di depan kantor polisi. Dan yang membuatnya terkejut, Se Yeon di seret turun dari mobil tersebut, dan kemudian mobil itu langsung pergi.
Se Yeon sendiri dalam posisi terjepit. Det. Lim ada di depannya dan ada petugas polisi juga di sampingnya. Dia hampir ketahuan.
Untungnya, Jung Won datang menyelamatkannya. Se Yeon segera bergegas masuk ke mobil Jung Won dan Jung Won langsung mengebut pergi. Dan untunglah, ternyata Det. Lim tidak melihat jelas wajah Se Yeon.
KONDOMINIUM TERBENGKALAI
Jung Won menggerutu, kemana yang lain? Kenapa Se Yeon sendirian? Se Yeon tidak menjawab, dia memegangi belakang lehernya yang sakit karena di pukuli oleh Jung Sim tadi. Jung Won khawatir melihatnya, dia menggenggam tangan Se Yeon dan meminta Se Yeon untuk tetap kuat. Mereka sudah berbaikan.
Eun Soo dan Hwa Young yang masih panik karena tidak bisa menemukan Jung Sim dan Se Yeon, di telepon oleh Jung Won. Dan keduanya benar-benar merasa lega karena Se Yeon bersama dengan Jung Won sekarang.
Eun Soo mengompres belakang leher Se Yeon. Dia memarahi Se Yeon karena nekat menemui Jung Sim sendirian tadi. Se Yeon menjelaskan kalau dia menduga bisa berbicara dengan Jung Sim, karena mereka sama-sama seorang ibu. Eun Soo terdiam, dia merasa kalau Jung Sim sepertinya terbujuk, karena buktinya dia meninggalkan Se Yeon di depan kantor polisi dan tidak membunuhnya.
Jung Won dan Hwa Young masuk ke dalam kamar dengan membawa tambahan selimut dan bantal.
Mereka menghabiskan malam bersama. Mereka membahas masa lalu saat mereka masih SMA, masa dimana mereka bersenang-senang.
Mereka kemudian mulai membahas masalah Se Yeon. Hwa Young benar-benar stress, mereka sudah gagal membujuk Jung Sim dan sampai sekarang belum tahu dimana Sang Hoon. Se Yeon kemudian teringat, kalau waktu itu, Young Dae pernah menelponnya menggunakan ponsel Sang Hoon. Jadi, jika Young Dae nanti menghidupkan ponsel Sang Hoon, mereka bisa melacaknya menggunakan GPS. Masalahnya, bagaimana mereka bisa melacak GPS?
"Mau ku ceritakan satu rahasia? Aku tidak hanya berbakat membuntuti orang," ujar Hwa Young penuh arti.
Young Dae masih terus menyiksa Sang Hoon. Dan Sang Hoon masih bertahan. Young Dae dengan sinis memuji Young Dae yang masih bisa bertahan hingga saat ini, dia mengancam sekali lagi, jika Sang Hoon masih belum menyerahkan video itu, nyawa Sang Hoon akan terancam. Sang Hoon tidak peduli dan dia tidak takut. Young Dae jadi kesal dan memutuskan akan melakukan cara lain. Dia menyalakan laptop dan menghubungkannya dengan ponselnya, seperti skype. 

Sang Hee sedang bermain boneka sendirian. Jung Sim ada di sampingnya dan merasa tidak tenang. Dia terus terngiang perkataan Se Yeon mengenai Young Dae yang berusaha menjebak mereka hingga bisa menguasai uang asuransi sendirian nantinya, dan pada akhirnya Sang Hee akan bernasib sama seperti Kyung Hee.
Young Dae menelponnya tetapi Jung Sim tidak mendengar. Jadi, Young Dae mengirim pesan mengenai bagaimana Se Yeon?
Sang Hee memanggil Jung Sim dan meminta makan. Dia lapar. Jung Sim memandangnya dan membelai rambut Sang Hee dengan penuh kasih sayang.

Se Yeon mengalami mimpi buruk. Dia bermimpi Young Dae berusaha membunuhnya.
Eun Soo bicara berdua dengan Jung Won di lorong. Dia mempertanyakan keputusan Jung Won yang ingin membesarkan anak seorang diri. Jung Won sudah yakin dengan keputusannya, dan itu juga tidak sebanding dengan permasalahan Se Yeon sekarang. Lagipula, dia kan punya Eun Soo, Se Yeon dan Hwa Young.
Hwa Young baru kembali. Dia mengabari mereka kalau dia sudah berhasil meminta kerja sama melalui Pengacara Yang, jadi kalau ponsel Sang Hoon menyala, mereka akan di beri kabar. Jung Won memuji Hwa Young yang hebat.
Mereka masuk ke dalam kamar untuk mengabari hal itu pada Se Yeon. Tetapi, Se Yeon sudah bersiap-siap, dia ingin pergi lagi ke gedung kondominium itu. Eun Soo dan Hwa Young mengingatkan kalau mereka sudah pernah ke sana tetapi Sang Hoon tidak ada. Se Yeon tahu, tapi, dia ingin pergi menge-check sekali lagi, daripada hanya dia menunggu kabar.
Sang Hoon masih terus berusaha membuka ikatan talinya. Tetapi, suara Ah Yeon terdengar. Suara itu berasal dari laptop yang di nyalakan Young Dae. Ah Yeon memanggil Sang Hoon dan memintanya untuk cepat pulang. Dia juga menanyakan Sang Hoon berada dimana? Kenapa tempatnya sangat gelap?
Sang Hoon benar-benar kaget. Apalagi ternyata Ah Yeon bersama dengan Young Dae.
Sang Hoon memohon pada Young Dae untuk tidak menyakiti Ah Yeon. Young Dae tidak peduli, dia malah merasa senang karena cara nya berhasil. Memang cara terbaik mengancam orang tua adalah lewat anak. Sang Hoon benar - benar marah. Dia berusaha membuka ikatan tali hingga tangannya berdarah, tetapi tali itu tidak kunjung terbuka.
"Tujuh, tiga, sembilan, lima," ucap Sang Hoon menangis. Dia terpaksa memberikan password aplikasi video di ponselnya.
Young Dae senang mendengarnya. Dia mengancam kembali, jika Sang Hoon salah memberikan angka, dia akan segera menenggelamkan kepala Sang Hoon ke darah anaknya. Setelah itu, Young Dae mematikan video.

Sang Hoon marah. Dia memaksa membuka tali itu walau tangannya terluka sangat parah. Dan berhasil, tali itu terbuka. Dia segera menuju laptop di depannya dan membuka sesuatu.

Young Dae membuka ponsel Sang Hoon. Dan membuka penyimpanan ponsel dengan menggunakan password yang diberikan Sang Hoon, dan dia segera menghapus video tersebut yang terhubung ke cloud.
Sang Hoon membuka akun cloud-nya dan kaget karena video itu sudah keburu dihapus oleh Young dae. Dia mencoba menelpon tetapi tidak ada jaringan. Sang Hoon benar-benar frustasi. Dia menangis. Tiba-tiba, melihat webcam laptop, dia terpikirkan sesuatu. Dia mulai merekam.
Se Yeon dkk sedang dalam perjalanan ke kondominium. Seseorang menghubungi Hwa Young dan memberitahu kalau ponsel Sang Hoon menyala. Mereka segera menuju ke posisi terakhir ponsel tersebut menyala, dan itu ternyata ada di TK Ye Rin. Se Yeon menunggu di mobil dan salah seorang guru sepertinya melihatnya.
Penipu berada di kantor dan menerima pesan video dari Sang Hoon. Ada dua pesan video. Dia kaget dan segera memutar video tersebut.
Aku SIU Han Sang Hoon dari JK Life (SIU: Unit Investigasi Khusus) Aku diculik oleh penipu asuransi, Kim Yeong Dae. Aku tak tahu jasadku akan dibuang ke mana, makanya kubuat video rekaman ini. Pertama-tama, yang sebenarnya adalah semua kesaksian Kim Yeong Dae sama sekali tak benar. Dia menjebak Jang Se Yeon atas semua perbuatannya sendiri. Yang kuucapkan saat ini adalah kebenarannya.
Hwa Young dan yang lain kembali ke mobil dan memberitahu Se Yeon kalau tadi Young Dae datang ke sana dan bertemu dengan Ah Yeon. Ah Yeon juga bilang sempat bicara dengan ayahnya lewat telepon video. Dan setelah itu, tidak ada informasi lain lagi.
Penipu (yang ternyata bernama Hyun Woo) menelpon dan memberitahu kalau Sang Hoon mengirimkan pesan video padanya. Dia akan mengirimkannya pada Eun Soo. Eun Soo memberitahukan hal ini kepada Se Yeon, kalau pesan video tersebut sepertinya di tujukan untuk Se Yeon.
Mereka memutar video yang dikirimkan Hyun Woo. Jung Won sampai kaget karena Sang Hoon terlihat terluka parah di video.
Se Yeon. Ini aku, Han Sang Hoon. Jangan khawatirkan aku. Aku baik saja. Se Yeon, aku benar-benar minta maaf. Aku telah menyakitimu dan berbohong padamu. Kurasa takkan ada kesempatan lain untuk bicara padamu. Seperti kau bilang, aku yang meninggalkan sidik jari di lokasi pembunuhan Na Yoon Jeong. Kim Yeong Dae takkan pernah meninggalkan sidik jari. Aku bertujuan untuk mengekspos Kim Yeong Dae dan yang terutama, aku tak ingin kau dilukai olehnya. Kim Yeong Dae akan berbuat apa saja demi menipu uang asuransi. Aku tahu kau takkan memaafkanku karena berbohong padamu. Kau tahu aku bukan orang baik. Aku bukan ayah yang baik ataupun suami yang baik. Saat bercerai, kutulis nama Ah Yeon di daftar yang ditinggalkan untuk meninggalkannya. Aku ingat, aku bohong padamu dengan mengatakan kalau itu perbuatan istriku. Aku terlalu banyak berbohong. Aku hanya ingin jadi orang yang baik untukmu. Maaf, Se Yeon. Aku benar-benar minta maaf. Di matamu, mungkin semua tentang diriku tampak palsu tapi perasaanku tulus kepadamu.

Sang Hoon berjalan lunglai keluar dari kondominium. Dan Young Dae menemukannya. Sang Hoon sudah tidak berusaha kabur lagi dan hanya bisa pasrah.
Hwa Young melihat video tersebut dan merasa kalau itu adalah gedung kondonimium kosong itu.

Jung Sim tidak bisa mengenyahkan perkataan Se Yeon dari pikirannya. Dia terus menggigiti kuku jarinya hingga berdarah. Dan akhirnya, dia memutuskan sesuatu.
Dia membelikan makanan dan minuman untuk Sang Hee. Dia meminta Sang Hee untuk menunggunya karena dia akan keluar sebentar. Dan kalau Sang Hee ada masalah, segera tekan tombol 1 di ponselnya. Sang Hee mengangguk mengerti.
"Apapun yang terjadi, ibu akan melindungimu," janji Jung Sim.   
Rekan det. Lim memanggil det. Lim dan melaporkan kalau ponsel Sang Hoon sudah terlacak di TK putrinya, Ah Yeon. Dan juga ada laporan kalau Se Yeon terlihat di sekitaran TK. Dan IP Video yang dikirim Sang Hoon terlacak adalah IP Tiongkok. Det. Lim benar-benar bingung. Ada apa sebenarnya ini?
Se Yeon dkk tiba di gedung kosong tersebut. Se Yeon memutuskan agar mereka menyebar. Se Yeon bersama dengan Jung Won. Eun Soo bersama dengan Hwa Young. Jung Won dan Se Yeon menemukan sebuah mobil yang terparkir, Se Yeon segera meminta Jung Won menghubungi Eun Soo dan Hwa Young.
Jung Won dan Se Yeon kembali memeriksa. Tetapi karena merasa tidak aman, Se Yeon meminta Jung Won menghubungi polisi. Jung Won menolak karena Se Yeon kan buronan. Se Yeon kemudian meminta Jung Won menunggu di mobil karena takut ada bahaya. Jung Won kan sedang hamil. Jung Won kaget, Se Yeon tahu dia hamil. Se Yeon membenarkan, dia seorang ibu dan bisa merasakannya, walaupun dia tidak tahu apa yang terjadi pada Jung Won.
Jung Won memaksa untuk tetap ikut mencari. Jung Won kemudian mendapat telepon dari Eun Soo hingga dia berpisah dengan Se Yeon. Dan Se Yeon menemukan Eun Soo yang sedang di ikat dan di lakban di sudut ruangan kosong. Se Yeon terkejut dan menyadari kalau Jung Won dalam bahaya.
Benar! Jung Won sedang di sekap oleh Young Dae.
"Kau ini seperti rumput. Kau sudah terinjak-injak, kenapa tak bunuh diri saja, agar semua lancar?" suruh Young Dae.
Se Yeon meminta Young Dae melepaskan Jung Won.
"Baik, akan kulepaskan. Maka... selesaikan yang dulu kau tak bisa. Lompat. Kenapa? Tak mau? Bila tidak, semua temanmu di sini akan mati. Ye Rin juga. Di pegunungan di sana, seperti bajingan yang belum lama kukubur."
"Kau membunuh Sang Hoon?"
"Kalau bergegas, mungkin kau bisa melihatnya menjemput ajal. Apapun yang kau putuskan, cepat lakukan. Lompat. Tak bisa memutuskan? Perlu kupermudah untukmu? Coba kulihat. Seharusnya sekarang dia sudah di sana. Ibu Sang Hee, kau di rumah sakit? Kau di samping Ye Rin? Bersiaplah. Malathion dosis mematikan untuk Ye Rin...," ancam Young Dae dan menelpon Jung Sim.
Se Yeon panik. Dia meminta Young Dae berhenti. Dia akan bunuh diri. Dia akan mati agar teman-temannya dan Ye Rin bisa hidup. Jung Won berteriak menghentikannya. Se Yeon berlari ke arah balkon dan menghilang.

Young Dae melempar Jung Won ke samping hingga dia tertabrak dinding. Setelah itu, dia segera ke balkon dan menengok ke bawah untuk melihat mayat Se Yeon. Tetapi, Se Yeon ternyata tidak melompat. Dia bersembunyi dan kemudian memukul Young Dae.
Akan tetapi, Young Dae jauh lebih kuat. Dia mencekik Se Yeon.
"Hentikan!" teriak Jung Sim yang berada di belakang. "Hentikan, ayah Sang Hee!'
Young Dae berteriak jengkel melihat Jung Sim yang mengganggu. Dia sedang membereskan Se Yeon yang tidak bisa Jung Sim bunuh.
"Aku tak peduli. Kalau sama seperti dia, akhirnya aku jadi rencana pensiunmu, aku benar-benar tak peduli."
"Ada apa hari ini? Kenapa semua orang menggonggong?!" kesal Young Dae.
"Tapi jangan Kyung Hee dan Sang Hee. Kalau kau benar-benar... memberi pestisida pada Kyung Hee demi uang asuransi...Kalau memang seperti itu, aku takkan pernah memaafkanmu!"
"Siapa memaafkan siapa? Siapa memaafkan siapa?! Sepuluh tahun lalu, yang kau pakai di tubuhmu, masuk ke dalam mulutmu berasal dari uang asuransi Kyung Hee. Jung Sim. Kita korbankan nyawa Kyung Hee untuk menyelamatkan kita berdua! Kita hidup berkecukupan!" teriak Young Dae.
Jung Sim terguncang. Dia berteriak frustasi. Benar-benar tidak menyangka kalau Young Dae yang membunuh anak mereka, Kyung Hee. Young Dae juga kesal hingga dia melempar tubuh Se Yeon ke samping hingga mengenai dinding.
Jung Sim kesal dan memberitahu kalau Sang Hoon sudah mengirim pesan video pada polisi dan Young Dae sudah tidak bisa apa-apa. Young Dae tidak takut, tidak ada bukti, dan dia juga bisa berbohong kalau Se Yeon yang mengancam Sang Hoon membuat pesan itu untuk menjebaknya. Tidak akan ada masalah. Young Dae terus berjalan mendekati Jung Sim. Jung Sim takut, dia berteriak kalau dia akan menjadi saksi, saksi bahwa Young Dae yang bersalah.
Young Dae marah mendengarnya. Dia berlari mengejar Jung Sim yang hendak kabur dan mulai menendang tubuh Jung Sim. Dia marah karena Jung Sim berani mengkhianatinya. Jung Sim melawan dengan menggigit kaki Young Dae. Young Dae makin kesal, dia pergi mengambil besi. Dia akan menunjukkan pada Jung Sim, apa yang akan terjadi jika berani mengkhianatinya.

Belum sempat dia mengayunkan besi tersebut, Se Yeon berlari menerjangnya. Jung Sim sampai kaget. Dan Se Yeon ternyata mendorong Young Dae jatuh ke lantai bawah. Jung Sim shock. Begitu juga dengan Se Yeon. Mereka saling berpandangan. Dan kemudian, Jung Sim pergi dari sana.
Jung Won yang sudah sadar, menghampiri Se Yeon. Dia menangis dan bersyukur karena Se Yeon tidak kenapa-kenapa.

1 Comments

  1. Speechless....
    Benar2 buat orang tegang. Drama ini cuma 12 episode kan???
    Brarti tinggal 1 part lagi, semangat unnie.....
    Oh ya, trus hubungannya smw ini dg kasusnya jae hee apa ya???
    Apa young dae jga yg bunuh jae hee???
    Trus motifnya apa???
    Masih jadi misteri......

    ReplyDelete
Previous Post Next Post