Sinopsis C-Drama : MoonShine and Valentine Episode 21 - part 3


Broadcast Network        Tencent




Pi Pi menyelimuti He Lan. Dan karena ia melihat He Lan begitu berkeringat, maka Pi Pi pun berniat untuk pergi mengambilkan handuk. Tapi He Lan memegang dan menahan tangan Pi Pi agar tidak pergi meninggalkannya.



“Aku tidak pergi. Aku tidak akan pergi kemanapun,” kata Pi Pi menenangkan He Lan, ketika tiba- tiba saja He Lan menarik dan memeluknya.



Pi Pi tidur disamping He Lan dan menenangkannya. Lalu disaat itu, ketika He Lan mendekat dan menciumnya, Pi Pi membiarkannya. Dan hubungan mereka itu pun berlanjut semakin panas.



Dini hari. Ketika He Lan telah terbangun dan ia melihat Pi Pi yang berdiri didekat jendela dengan hanya mengenakan selapis selimut. Ia pun memanggil Pi Pi.



“Kemarin malam … itu hanya gairah sesaat. Tidak berarti apapun. Terima kasih karena telah menyelamatkan Jia Lin. Aku tidak akan mengganggu mu lagi. Jangan ganggu aku juga. Kita telah berpisah. Mari jangan bertemu lagi,” kata Pi Pi dengan nada dingin.



He Lan turun dari tempat tidur dan berjalan menuju ke lemari. Ia mengambil kalung Pearl miliknya dari dalam kotak kecil. Lalu ia berjalan mendekati Pi Pi dan memasangkan kalung Pearl itu kepada Pi Pi.


Dan Pearl yang dulunya tidak pernah bersinar, kini bersinar, ketika ia memakaikan nya kepada Pi Pi.


He Lan memeluk Pi Pi dari belakang dan dengan yakin ia mengatakan bahwa ia tidak akan tertipu. Lalu dengan lembut, He Lan meminta agar Pi Pi membiarkan dirinya untuk menyelamatkan dia.

“Kamu tidak akan menyelamatkan siapapun. Itu akan membunuh. Menggantikan hidupmu untuk ku. Apa kamu pikir aku akan bahagia?” tanya Pi Pi dengan pandangan sedih dan kosong.



“Pi Pi, dengarkan aku. 25 tahun adalah umur terbaik. Kamu bisa bekerja menatap masa depanmu dan menjalani hari- hari yang baru,” jelas He Lan.



Dan dengan sedih, Pi Pi menangis dan meneteskan air matanya. “Aku benar- benar tidak mau untuk melihat kamu mati demiku. Kamu harusnya tau lebih baik daripada aku sendiri. Melihat orang yang kamu cintai mati… itu begitu menyakitkan. Aku tidak mau merasakan sakit itu.”

“Pi Pi. Aku hanya ingin kamu hidup penuh,” jelas He Lan.


“Bagaimana kamu tau, aku bisa? Bahkan jika aku tidak melewati usia 25 tahun. Kamu masih bisa memberikanku hidup penuh,” balas Pi Pi.


“Buat aku jadi istrimu. Tidak peduli itu hanya untuk beberapa bulan atau beberapa hari. Hidupku akan menjadi sempurna,” jelas Pi Pi sambil menatap He Lan.

Dan dengan mesra, He Lan mencium Pi Pi.


Terkadang, kita hidup dengan cinta yang polos dan biasa. Dan samar- samar kita mendapatkan perasaan bahwa ada sesuatu yang hilang.

Ketika kamu sakit dan pergi kerumah sakit sendirian.



Ketika kamu direstoran, melihat pada menu dan bertanya- tanya apa yang harus dipesan untuk satu orang saja.


Ketika kamu bekerja sampai larut malam dan mengecek handphone mu, tapi tidak menemukan pesan baru.

Sampai akhirnya kita bertemu orang itu. Orang yang mengingatkanmu untuk meminum air. Orang yang bertanya jika kamu sudah makan atau belum. Orang yang mengirim pesan kepadamu.

Karena orang itu, duniamu terlihat menjadi sedikit lebih sempurna.



Dirumah He Lan. Ditepi kolam berenang. Xiao Ju, Xiu Xian, dan Kuan Yong sama- sama menyiapkan makan malam bersama.

Dengan cerewet, Xiu Xian membahas tentang Pi Pi. Setelah Jia Lin kembali, Pi Pi bilang kalau dia masih cinta dengannya dan putus dengan He Lan. Lalu setelah itu, Jia Lin ditusuk dan dibawa pergi kerumah sakit. Dan kemudian Pi Pi kembali kepada He Lan, meminta agar He Lan menyelamatkan Jia Lin.


“Benarkan? Jadi setelah semua itu, segalanya membaik sekarang, kan? Hubungan modern saat ini bergerak begitu cepat,” kata Xiu Xian dengan cerewet.

He Lan dan Pi Pi yang kebetulan telah turun, mendengar itu. Lalu sambil berpegangan tangan, mereka berdua mendekati mereka bertiga. Dan He Lan menjelaskan kalau semua yang kemarin itu adalah salah paham saja, karena Pi Pi punya alasan.


“Ah… aku sudah bilang pada kalian,” kata Xiao Ju sambil menyiapkan makanan yang telah selesai dibakar.

“Benar. Aku tidak serius,” balas Xiu Xian. Lalu mempersilahkan He Lan dan Pi Pi untuk duduk.

Mereka semua duduk bersama. Dan sebelum makan, Pi Pi mengucapkan terima kasih kepada mereka semua yang telah menolong Jia Lin.



Lalu karena penasaran, Xiao Ju menanyakan gimana ceritanya hingga Pi Pi dan He Lan bisa bersama kembali. Dan dengan agak kesulitan, He Lan tidak bisa menjawab.

“Itu terjadi secara natural,” kata Pi Pi, menjawab. Dan mendengar itu, Xiao Ju tersenyum, lalu mengajak mereka untuk bersulang bersama.



Sambil memegang tangan Pi Pi, He Lan memberitahukan kepada mereka semua kalau sebentar lagi dia dan Pi Pi akan menikah. Dan mendengar itu, mereka pun ikut senang.

“Jangan khawatirkan pernikahannya. Kamu dan He Lan bisa pergi berjalan. Lalu kami yang akan mengatur semuanya,” jelas Xiao Ju dengan bersemangat.


Dan He Lan pun berterima kasih kepada mereka semua. Lalu ia mengatakan bahwa ia ingin pernikahannya dan Pi Pi diadakan segera mungkin.

“Okay, jangan khawatir,” balas Xui Xian.



Sesampainya dirumah, Pi Pi memperhatikan setiap hal yang ada dirumahnya. Lalu saat ia mendengar suara kedua orang tuanya didekat meja makan, Pi Pi pun mendekati mereka.


Dengan riang, mereka sekeluarga makan bersama. Dan selagi makan, Pi Pi teringat akan sesuatu. Pi Pi mengeluarkan sebuah amplop dan memberikan itu kepada Ibunya.



“Aku membeli dua polis asuransi,” jelas Pi Pi.

“Mengapa kamu membeli ini?” tanya Ibu sambil membaca dengan heran.

“Temanku mempromosikannya jadi aku membelinya. Hanya ambil saja ini sebagai aset,” jelas Pi Pi. Dan dengan senang, Ibu memuji Pi Pi.



Setelah selesai makan. Pi Pi pergi mengambil minuman dan menyendiri.

Pi Pi berusaha untuk menguatkan dirinya dan menahan air matanya. Namun ia tidak mampu. Pi Pi menangis tanpa suara, mungkin ia tidak ingin kedua orang tuanya menjadi khawatir.


Fang Jin Xue meminta maaf kepada Bo Zhong. Ia meminta maaf, karena telah membiarkan Pi Pi melarikan diri. Fang Jin Xue lalu memohon dan meminta cara lain.

“Aku akan melakukan appaun, berapapun harganya. Aku mohon padamu,” pinta Fang Jin Xue sambil memegangin tangan Bo Zhong.



Dengan kasar, Bo Zhong menepis tangan Fang Jin Xue yang memegangnya. Dan sambil menangis, Fang Jin Xue berlutut dan memohong kepada Bo Zhong. Lalu teringat akan cermin Bunga Emas, Fang Jin Xue mengambilnya dan menyerahkan itu kepada Bo Zhong.



Mungkin itu akan menunjukan solusi yang lain. Tolong lihatkan,” pinta Fang Jin Xue.

“Cermin bunga emas hanyalah sepotong besi tua,” kata Bo Zhong.

Bo Zhong lalu berjongkok didepan Fang Jin Xue dan mengatakan sekali lagi dengan tegas,”Itu hanya cermin biasa. Aku tidak tau kapan orang mulai memikirkan itu sebagai harta karun. Itu sedikit lucu, kan.”




Mendengar itu, Fang Jin Xue menjadi terkejut dan akhirnya sadar, kalau selama ini Bo Zhong telah berbohong kepadanya. Dan dengan marah Fang Jin Xue pun berteriak.

“Mengapa kamu menipuku? Kamu menyuruhku membunuh orang!” teriak Fang Jin Xue.



“Aku tidak menyuruhmu membunuh siapapun. Kamu lah orang yang ingin membunuhnya,” kata Bo Zhong dengan tajam.

Fang Jin Xue tidak bisa percaya. Ia memutuskan untuk pergi dan menemui Putri Zhao Yan. Dan dengan kasar, Bo Zhong memegang tangan Fang Jin Xue dan menahannya.

“Kamu melahirkan seorang manusia brengsek! Apa kamu masih berani untuk menemui Yang Mulia?” teriak Bo Zhong.



Saat Fang Jin Xue yang mulai gila, berteriak dan marah kepadanya. Maka Bo Zhong pun menusuknya. “Aku akan mengatakan sekali lagi. Putri Zhao Yan tidak mau untuk melihat brengsek apapun didunia ini. Termaksud anakmu!” jelas Bo Zhong sambil menusuk Fang Jin Xue berkali- kali.


Saat akhirnya Fang Jin Xue telah mati. Bo Zhong melepaskan Fang Jin Xue dan membiarkannya jatuh ke lantai.



Zhao Song datang dan melihat itu. “Apa yang kamu lakukan?” tanyanya.

“Aku kira dia bisa menyakit Guan Pi Pi. Untuk menyelamatkannya, He Lan Jing Ting akan...” jelas Bo Zhong, namun dipotong oleh Zhao Song.

“Kamu tidak perlu membunuhnya,” kata Zhao Song.


Bo Zhong lalu mengingatkan Zhao Song yang ingin mengambil posisi Ketua Qing Mu. Dan karena itu Zhao Song pun terdiam. Lalu sambil tersenyum, Bo Zhong berjalan pergi meninggalkan Zhao Song disana.

Post a Comment

Previous Post Next Post