Broadcast Network : Tencent
Pi Pi menyelimuti He Lan. Dan karena
ia melihat He Lan begitu berkeringat, maka Pi Pi pun berniat untuk pergi
mengambilkan handuk. Tapi He Lan memegang dan menahan tangan Pi Pi agar tidak
pergi meninggalkannya.
“Aku tidak pergi. Aku tidak akan
pergi kemanapun,” kata Pi Pi menenangkan He Lan, ketika tiba- tiba saja He Lan
menarik dan memeluknya.
Pi Pi tidur disamping He Lan dan
menenangkannya. Lalu disaat itu, ketika He Lan mendekat dan menciumnya, Pi Pi
membiarkannya. Dan hubungan mereka itu pun berlanjut semakin panas.
Dini hari. Ketika He Lan telah
terbangun dan ia melihat Pi Pi yang berdiri didekat jendela dengan hanya
mengenakan selapis selimut. Ia pun memanggil Pi Pi.
“Kemarin malam … itu hanya gairah
sesaat. Tidak berarti apapun. Terima kasih karena telah menyelamatkan Jia Lin.
Aku tidak akan mengganggu mu lagi. Jangan ganggu aku juga. Kita telah berpisah.
Mari jangan bertemu lagi,” kata Pi Pi dengan nada dingin.
He Lan turun dari tempat tidur dan
berjalan menuju ke lemari. Ia mengambil kalung Pearl miliknya dari dalam kotak
kecil. Lalu ia berjalan mendekati Pi Pi dan memasangkan kalung Pearl itu kepada
Pi Pi.
Dan Pearl yang dulunya tidak pernah
bersinar, kini bersinar, ketika ia memakaikan nya kepada Pi Pi.
He Lan memeluk Pi Pi dari belakang
dan dengan yakin ia mengatakan bahwa ia tidak akan tertipu. Lalu dengan lembut,
He Lan meminta agar Pi Pi membiarkan dirinya untuk menyelamatkan dia.
“Kamu tidak akan menyelamatkan
siapapun. Itu akan membunuh. Menggantikan hidupmu untuk ku. Apa kamu pikir aku
akan bahagia?” tanya Pi Pi dengan pandangan sedih dan kosong.
“Pi Pi, dengarkan aku. 25 tahun
adalah umur terbaik. Kamu bisa bekerja menatap masa depanmu dan menjalani hari-
hari yang baru,” jelas He Lan.
Dan dengan sedih, Pi Pi menangis dan
meneteskan air matanya. “Aku benar- benar tidak mau untuk melihat kamu mati
demiku. Kamu harusnya tau lebih baik daripada aku sendiri. Melihat orang yang
kamu cintai mati… itu begitu menyakitkan. Aku tidak mau merasakan sakit itu.”
“Pi Pi. Aku hanya ingin kamu hidup
penuh,” jelas He Lan.
“Bagaimana kamu tau, aku bisa? Bahkan
jika aku tidak melewati usia 25 tahun. Kamu masih bisa memberikanku hidup
penuh,” balas Pi Pi.
“Buat aku jadi istrimu. Tidak peduli
itu hanya untuk beberapa bulan atau beberapa hari. Hidupku akan menjadi
sempurna,” jelas Pi Pi sambil menatap He Lan.
Dan dengan mesra, He Lan mencium Pi
Pi.
Terkadang, kita hidup dengan cinta yang polos dan biasa. Dan
samar- samar kita mendapatkan perasaan bahwa ada sesuatu yang hilang.
Ketika kamu sakit dan pergi kerumah sakit sendirian.
Ketika kamu direstoran, melihat pada menu dan bertanya- tanya
apa yang harus dipesan untuk satu orang saja.
Ketika kamu bekerja sampai larut malam dan mengecek handphone
mu, tapi tidak menemukan pesan baru.
Sampai akhirnya kita bertemu orang itu. Orang yang
mengingatkanmu untuk meminum air. Orang yang bertanya jika kamu sudah makan
atau belum. Orang yang mengirim pesan kepadamu.
Karena orang itu, duniamu terlihat menjadi sedikit lebih
sempurna.
Dirumah He Lan. Ditepi kolam
berenang. Xiao Ju, Xiu Xian, dan Kuan Yong sama- sama menyiapkan makan malam
bersama.
Dengan cerewet, Xiu Xian membahas
tentang Pi Pi. Setelah Jia Lin kembali, Pi Pi bilang kalau dia masih cinta
dengannya dan putus dengan He Lan. Lalu setelah itu, Jia Lin ditusuk dan dibawa
pergi kerumah sakit. Dan kemudian Pi Pi kembali kepada He Lan, meminta agar He
Lan menyelamatkan Jia Lin.
“Benarkan? Jadi setelah semua itu,
segalanya membaik sekarang, kan? Hubungan modern saat ini bergerak begitu
cepat,” kata Xiu Xian dengan cerewet.
He Lan dan Pi Pi yang kebetulan
telah turun, mendengar itu. Lalu sambil berpegangan tangan, mereka berdua
mendekati mereka bertiga. Dan He Lan menjelaskan kalau semua yang kemarin itu
adalah salah paham saja, karena Pi Pi punya alasan.
“Ah… aku sudah bilang pada kalian,”
kata Xiao Ju sambil menyiapkan makanan yang telah selesai dibakar.
“Benar. Aku tidak serius,” balas Xiu
Xian. Lalu mempersilahkan He Lan dan Pi Pi untuk duduk.
Mereka semua duduk bersama. Dan
sebelum makan, Pi Pi mengucapkan terima kasih kepada mereka semua yang telah
menolong Jia Lin.
Lalu karena penasaran, Xiao Ju
menanyakan gimana ceritanya hingga Pi Pi dan He Lan bisa bersama kembali. Dan
dengan agak kesulitan, He Lan tidak bisa menjawab.
“Itu terjadi secara natural,” kata
Pi Pi, menjawab. Dan mendengar itu, Xiao Ju tersenyum, lalu mengajak mereka
untuk bersulang bersama.
Sambil memegang tangan Pi Pi, He Lan
memberitahukan kepada mereka semua kalau sebentar lagi dia dan Pi Pi akan
menikah. Dan mendengar itu, mereka pun ikut senang.
“Jangan khawatirkan pernikahannya.
Kamu dan He Lan bisa pergi berjalan. Lalu kami yang akan mengatur semuanya,”
jelas Xiao Ju dengan bersemangat.
Dan He Lan pun berterima kasih
kepada mereka semua. Lalu ia mengatakan bahwa ia ingin pernikahannya dan Pi Pi
diadakan segera mungkin.
“Okay, jangan khawatir,” balas Xui
Xian.
Sesampainya dirumah, Pi Pi
memperhatikan setiap hal yang ada dirumahnya. Lalu saat ia mendengar suara
kedua orang tuanya didekat meja makan, Pi Pi pun mendekati mereka.
Dengan riang, mereka sekeluarga
makan bersama. Dan selagi makan, Pi Pi teringat akan sesuatu. Pi Pi
mengeluarkan sebuah amplop dan memberikan itu kepada Ibunya.
“Aku membeli dua polis asuransi,”
jelas Pi Pi.
“Mengapa kamu membeli ini?” tanya
Ibu sambil membaca dengan heran.
“Temanku mempromosikannya jadi aku
membelinya. Hanya ambil saja ini sebagai aset,” jelas Pi Pi. Dan dengan senang,
Ibu memuji Pi Pi.
Setelah selesai makan. Pi Pi pergi
mengambil minuman dan menyendiri.
Pi Pi berusaha untuk menguatkan
dirinya dan menahan air matanya. Namun ia tidak mampu. Pi Pi menangis tanpa
suara, mungkin ia tidak ingin kedua orang tuanya menjadi khawatir.
Fang Jin Xue meminta maaf kepada Bo
Zhong. Ia meminta maaf, karena telah membiarkan Pi Pi melarikan diri. Fang Jin
Xue lalu memohon dan meminta cara lain.
“Aku akan melakukan appaun,
berapapun harganya. Aku mohon padamu,” pinta Fang Jin Xue sambil memegangin
tangan Bo Zhong.
Dengan kasar, Bo Zhong menepis
tangan Fang Jin Xue yang memegangnya. Dan sambil menangis, Fang Jin Xue
berlutut dan memohong kepada Bo Zhong. Lalu teringat akan cermin Bunga Emas,
Fang Jin Xue mengambilnya dan menyerahkan itu kepada Bo Zhong.
“Mungkin itu
akan menunjukan solusi yang lain. Tolong lihatkan,” pinta Fang Jin Xue.
“Cermin bunga
emas hanyalah sepotong besi tua,” kata Bo Zhong.
Bo Zhong lalu
berjongkok didepan Fang Jin Xue dan mengatakan sekali lagi dengan tegas,”Itu
hanya cermin biasa. Aku tidak tau kapan orang mulai memikirkan itu sebagai
harta karun. Itu sedikit lucu, kan.”
Mendengar itu,
Fang Jin Xue menjadi terkejut dan akhirnya sadar, kalau selama ini Bo Zhong
telah berbohong kepadanya. Dan dengan marah Fang Jin Xue pun berteriak.
“Mengapa kamu
menipuku? Kamu menyuruhku membunuh orang!” teriak Fang Jin Xue.
“Aku tidak
menyuruhmu membunuh siapapun. Kamu lah orang yang ingin membunuhnya,” kata Bo
Zhong dengan tajam.
Fang Jin Xue
tidak bisa percaya. Ia memutuskan untuk pergi dan menemui Putri Zhao Yan. Dan
dengan kasar, Bo Zhong memegang tangan Fang Jin Xue dan menahannya.
“Kamu
melahirkan seorang manusia brengsek! Apa kamu masih berani untuk menemui Yang
Mulia?” teriak Bo Zhong.
Saat Fang Jin
Xue yang mulai gila, berteriak dan marah kepadanya. Maka Bo Zhong pun
menusuknya. “Aku akan mengatakan sekali lagi. Putri Zhao Yan tidak mau untuk
melihat brengsek apapun didunia ini. Termaksud anakmu!” jelas Bo Zhong sambil
menusuk Fang Jin Xue berkali- kali.
Saat akhirnya
Fang Jin Xue telah mati. Bo Zhong melepaskan Fang Jin Xue dan membiarkannya
jatuh ke lantai.
Zhao Song
datang dan melihat itu. “Apa yang kamu lakukan?” tanyanya.
“Aku kira dia
bisa menyakit Guan Pi Pi. Untuk menyelamatkannya, He Lan Jing Ting akan...”
jelas Bo Zhong, namun dipotong oleh Zhao Song.
“Kamu tidak
perlu membunuhnya,” kata Zhao Song.
Bo Zhong lalu
mengingatkan Zhao Song yang ingin mengambil posisi Ketua Qing Mu. Dan karena
itu Zhao Song pun terdiam. Lalu sambil tersenyum, Bo Zhong berjalan pergi
meninggalkan Zhao Song disana.
Tags:
Moonshine and Valentine