Sinopsis Chinese Drama : Love The Whole World Episode 03



Sinopsis Chinese Drama : Love The Whole World Episode 03
By : iQiyi
Chang Gong memeriksa lemari tempat penyimpanan kamera. Dia benar-benar bingung, kenapa kamera nya bisa hilang? Li Song menghampirinya dan Chang Gong meminta maaf karena sudah melibatkan Li Song.
“Melibatkan apa? Aku hanya di mintai keterangan. Aku belum pernah melakukannya, dan itu cukup menarik,” ujar Li Song.
“Pekerjaan ini kau yang tawarkan. Tetapi, ini belum 2 minggu dan hal seperti ini sudah terjadi,” jawab Chang Gong merasa malu.
Li Song menyuruh Chang Gong untuk tidak mengatakan hal seperti itu. Tidak ada satupun yang menuduh Chang Gong mencurinya. Tn. Jin masuk ke dalam dan menegur mereka untuk tidak berbicara saat jam kerja. Tn. Jin bahkan menyuruh Chang Gong untuk tidak khawatir karena mereka sudah memanggil polisi dan tinggal menunggu hasil penyelidikan.
Esok hari,
Saat sarapan, ibu membuat pengumuman. Mulai bulan depan, dia ingin Yao Yao dan Chang Gong mulai membayar uang makan, karena dia dan ayah mau menyimpan sedikit uang untuk membuka bisnis. Yao Yao setuju dan tidak masalah karena itu memang kewajiban seorang anak untuk merawat orang tuanya.

Chang Gong kemudian pamit untuk pergi duluan karena ingin pergi menemui Han Dong. Ibu tentu kesal karena Chang Gong belum menyelesaikan makannya tetapi sudah pergi. Ibu mengejar Chang Gong keluar, dan dia melihat Chang Gong tidak menemui Han Dong tetapi malah pergi sendirian. Dia merasa ada yang aneh dan memutuskan untuk mengikuti Chang Gong. Sebelum pergi, dia menyuruh ayah untuk menghabiskan semua sarapan.
Chang Gong pergi ke kantor polisi untuk bertanya hasil penyelidikan. Namun, belum ada hasil. Polisi menyuruh Chang Gong untuk pulang dulu dan jika sudah dapat hasil, mereka pasti akan memberitahunya.
Chang Gong keluar dari kantor polisi dan sudah ada Han Dong yang menunggunya. Han Dong merasa kalau Chang Gong sangat sial, baru saja dapat kerja, sudah kena fitnah.  
Chang Gong berusaha mengalihkan pembicaraan dengan bertanya apa Han Dong sudah bisa menghasilkan uang? Han Dong dengan semangat mulai bercerita bahwa sejak Prof. Fu menjadi pembeli pertamanya, sekarang bisnis-nya sudah sangat berkembang. Tangannya sampai keram karena menghitung banyak uang.
“Sekarang aku mengerti bahwa benar tidak seharusnya manusia melakukan hal buruk. Memikirkan hal ini sekarang, Prof. Fu telah mengajarkanku hal yang berharga,” ujar Han Dong.
Chang Gong senang mendengarnya karena Han Dong sudah mulai berubah. Dia kemudian menyuruh Han Dong untuk mentraktir-nya mie dan Han Dong setuju. Dan mereka kemudian melihat ibu.
Ibu, Chang Gong dan Han Dong pergi ke kedai mie. Han Dong hendak membelikan ibu mie, tetapi ibu menolak dan menyuruh Chang Gong saja yang makan. Ibu kemudian menyuruh Chang Gong untuk tidak pergi bekerja lagi mulai besok. Dia merasa marah karena manager Chang Gong menuduh Chang Gong mencuri padahal tidak ada bukti.
“Tidak usah pergi kerja besok. Aku yang akan mencarikanmu kerja,” perintah ibu.
“Aku akan tetap pergi kerja. Aku dapat berhenti tapi hanya ketika kebenaran sudah terungkap.”
“Kau masih terlalu muda jadi tidak mengerti. Pencurian adalah kejahatan paling sulit di selesaikan, terutama pencurian kecil. Bagaimana jika kasus ini tidak terselesaikan? Kau tetap akan membiarkan mereka membicarakanmu di belakang?”
“Aku punya alibi yang jelas.”
“Aku tidak terima. Memikirkannya semakin membuatku marah. Aku akan menemui supervisor-mu dan membicarakan hal ini.”
Chang Gong jelas saja kesal. Dia mengingatkan ibunya kalau ini bukanlah sekolah, dimana ibu bisa bicara dan meluruskan kesalahan dengan mudah. Dia menyuruh ibu untuk membiarkannya menyelesaikan masalahnya sendiri. Ibu terdiam mendengar amarah Chang Gong. Han Dong ikut menimpali agar ibu tidak khawatir. Lihat saja dirinya, berjualan CD dan orang tuanya tidak pedulu.
“Bagaimana kami bisa dewasa dan tumbuh jika kami tidak melalui hal seperti ini? Benar, kan?” tanya Han Dong.
“Oke. Jika kau kehilangan pekerjaan ini, kau ikut denganku ke pabrik untuk mencari kerja,” tawar ibu.

Chang Gong menghela nafas kesal. Dia memilih pergi tanpa menjawab tawaran ibu. Han Dong memberitahu ibu kalau Chang Gong hanya sedang frustasi. Ibu kemudian melihat mie Chang Gong yang belum habis dimakan, dan karena merasa sayang, dia memilih untuk memakannya. Saat mencobai mie tersebut, ibu sangat senang karena rasanya sangat enak. Ibu bahkan bergumam kalau Yao Yao pasti akan sangat menyukai mie tersebut. Jadi, ibu menyuruh Han Dong menjaga mie-nya sementara dia akan memanggil Yao Yao untuk datang. Ibu bahkan memperingati Han Dong untuk tidak memakan daging sapinya, dia tahu kalau masih ada2 pieces daging sapi.
Yao Yao datang tidak lama kemudian dengan kesal dan bertanya dimana mie abangnya? Han Dong tersenyum dan bertanya apa ibu yang menyuruhnya datang? Yao Yao membenarkan dengan jengkel, padahal dia sedang menonton TV, tetapi malah di suruh pergi untuk menghabiskan makanan sisa.
“Kau tidak mengerti. Dia tidak memakannya sedikitpun. Ibumu merasa mie ini sangat enak, jadi dia memanggilmu ke sini untuk makan,” jelas Han Dong.
“Benar?”
“Tentu saja. Kenapa aku harus bohong?”

Yao Yao senang mendengarnya dan mulai makan mie tersebut. Dia senang karena mie itu benar-benar enak.

Chang Gong tidak bisa tidur di malam hari. Jadi, dia memutuskan untuk online. Dan Koala langsung menyambutnya. Mereka mulai chatting. Tapi, karena tidak ada yang mau di bicarakan, Chang Gong memutuskan untuk log off.
Chang Gong masih memikirkan kasus pencurian itu. Dia benar-benar bingung mencari cara untuk membuktikan dirinya tidak bersalah.

Chang Gong terjaga sampai malam. Dia memikirkan cara dan kemudian terpikir sesuatu. Tepat saat itu, Han Dong mengetuk pintu kamar Chang Gong, dia hendak mengajak Chang Gong berjalan-jalan menjernihkan pikiran. Chang Gong memberitahu kalau dia baru saja hendak mencari Han Dong. Dia butuh bantuan Han Dong.
“Pencuri ini tidak mungkin hanya akan mencuri sekali. Aku sudah dapat ide untuk menjebaknya. Apa kau punya benda berharga?” tanya Han Dong.
Hang Dong dengan enteng menjawab kalau semua barang di kamarnya adalah barang berharga. Chang Gong menjelaskan kalau bukan itu maksudnya, dia mau menggunakan ponsel Han Dong sebagai umpan. Jelas saja, Han Dong tidak mau ponselnya di gunakan karena dia juga baru membelinya. Chang Gong langsung memasang wajah sedih sambil berujar kalau ketidak bersalahannya tergantung dari benda itu.
Han Dong tidak tega dan akhirnya memberikan ponsel tersebut. Dia memberitahu Chang Gong untuk memamerkan ponselnya ke semua orang di kantor dan pastikan agar ponselnya bisa berguna untuk menangkap pencurinya.
Tetapi kemudian, Chang Gong menjadi ragu, bagaimana jika dia gagal menangkap pencurinya dan malah membuat Han Dong kehilangan ponsel?
“Ambillah. Biarkan mereka curi. Aku akan terus membelinya untuk di curi hingga pencurinya tertangkap. Jadi, kejar pencuri tersebut,” dukung Han Dong.
Esok pagi,
Tn. Jin memberitahu kalau di perlukan seseorang untuk bekerja di hari weekend nanti. Chang Gong segera menawarkan diri, tetapi Tn. Jin malah menyuruh Li Song yang melakukannya. Chang Gong jelas kesal.
Li Song bicara berdua dengan Chang Gong. Sebelum mulai bicara, dia meminta Chang Gong untuk tenang terlebih dahulu. Dia kemudian memberitahu kalau dept. HR ingin bertemu Han Dong sore ini. Li Song kemudian menyuruh Chang Gong untuk berhenti saja jika tidak tahan.
“Aku tidak dapat keluar begitu saja ketika semua orang menuduhku.”
“Aku tahu, tapi tidak ada yang bisa kita lakukan.”
Chang Gong kemudian memberitahu kalau dia punya rencana. Dia mengeluarkan ponsel Han Dong dan menyuruh Li Song memamerkan ponsel tersebut ke semua orang, dia ingin memancing pencuri tersebut. Li Song memuji Chang Gong yang pintar.
Dept. HR bertemu dengan Chang Gong dan mereka membicarakan mengenai Chang Gong yang belum bekerja sebulan, namun telah menghilangkan kamera. Chang Gong menegaskan kalau dia sama sekali tidak mencuri. Detp. HR juga mengerti karena dia juga bukan orang yang suka menudh tanpa bukti. Tapi, dia menegaskan kalau bukti sudah ada dan Chang Gong memang pelakunya, mereka akan memecat Chang Gong dan mengirim Chang Gong ke penjara. Dan jika tuduhan tersebut salah, mereka minta maaf.
Chang Gong berterimakasih atas pengertian manager HR.
Manager HR kemudian meminta waktu untuk bicara dengan Chang Gong, karena mereka sebelumnya belum pernah bicara. Dia kemudian bertanya mengenai apa benar Chang Gong membuat chat room? Dan Chang Gong membenarkan.
“Beritahu aku pendapatmu mengenai perkembangan internet di tahun lalu.”
“Apa yang harus ku katakan?”
“Terserah. Katakan apapun yang kau inginkan.”
Chang Gong mulai bersemangat, “Tahun lalu jelas adalah titik balik dari Internet di negara kita. Perubahan dari NetEase dan penggabungan dari Sina dan Sohu mengindikasikan perubahan besar. China memasuki era portal web.”
“Apakah portal web sangat hebat?”
“Tentu saja!” jawab Chang Gong berapi-api. “Nilai komersial dari portal interne sudah terbukti. Pendapatan iklan berbulan dari website terbesar di luar negeri sudah mencapai USD 200.000. Pertengahan tahun lalu, pengguna dari Internet di China sudah melebihi 1 juta. Aku percaya dalam waktu dekat, angka itu akan meningkat hingga 10 juta atau 100 juta pengguna.”
Usai berbincang dengan Chang Gong, manager HR segera menghubungi Manager Li. Dia bertanya mengenai hasil penyelidikan di kepolisian dan dia bahkan menyuruh Manager Li untuk segera pergi memeriksa ke polisi. Setelah itu, dia menyuruh Man. Li untuk memberikan kamera pengganti kepada Tn. Jin setelah itu ajak juga dia makan malam. Hal itu karena dia merasa harus membantu Chang Gong, dia ingin menggunakan Chang Gong.
Manager HR sepertinya dapat merasakan bahwa Chang Gong akan dapat menghasilkan banyak profit untuk perusahaannya.
Ibu pergi menemui temannya, Ny Wei, ibu Xiao Shan. Mereka hendak bertemu dengan staff keuangan perusahan peminjaman. Tetapi, perwakilan perusahaan tidak bisa memberikan pinjaman uang karena Ny. Wei tinggal sendiri dan anaknya masih bersekolah. Dia menyarankan Ny. Wei untuk melanjutkan bekerja di pabrik daripada meminjam uang membuka usaha.
“Aku ingin membeli rumah. Aku belum menerima rumah dari pabrik, dan itu membuatku khawatir. Aku ingin mempunyai rumah sendiri,” jelas Ny. Wei.
Tetapi, perwakilan tidak bisa memberikan pinjaman. Dia hanya bisa menyarankan Ny. Wei untuk rajin bekerja di pabrik, karena kalau mau beli rumah sekarang pasti sangat sulit. Harga rumah sangat mahal. Jika, Ny. Wei meminjam uang membeli rumah, dia pasti akan kesulitan membayar pinjaman nant inya. Ny. Wei kecewa tetapi dia juga mengerti.
Ibu berusaha menengkan Ny. Wei untuk tidak terlalu bersedih. Ny. Wei mengerti dan dia juga memberitahu alasannya ingin membeli rumah. Rumah yang sekarang di tinggalinya bersama dengan Xiao Shan adalah milik ayah Xiao Shan. Dan mereka sudah bercerai. Masalahnya, ayah Xiao Shan ingin menikah lagi dan ingin rumah itu di kembalikan. Ibu jelas marah mendengarnya, bagaimanapun Xiao Shan kan anaknya. Ibu menenangkan Ny. Wei, mereka bisa mencari jalan keluarnya pelan-pelan.
Han Dong sedang bermain PS dengan Xiao Shan. Yao Yao masuk dan melihat mereka. Dia mengomentari mereka yang tertinggal jaman, sekarang orang sudah menggunakan chat room dan mereka masih sibuk bermain komputer.
Xiao Shan kemudian memberitahu kalau dia dengar anggota chat room sekarang ini bahkan ingin melakukan pertemuan. Han Dong kemudian menimpali bahwa kalau saja Chang Gong tidak membual di chat room dan menggunakan kamera kantor, kamera itu tentu tidak akan hilang. Yao Yao jelas mendengarnya dan memaksa Han Dong memberitahunya, apa maksudnya? Han Dong tidak mau memberitahu tetapi Yao Yao memaksanya.
Tetapi, Mei Xin datang ke sana saat itu. Dan melihat Xiao Shan yang sedang bermain dengan Han Dong dan Yao Yao, dia malah marah dan pergi. Xiao Shan mengejarnya, dia menjelaskan kalau dia sudah giat belajar selama beberapa hari, dan ingin beristirahat.
“Tidak ada yang akan mengaturmu lagi,” ujar Mei Xin.
“Astaga! Kau tidak akan memutuskanku hanya karena aku tidak belajar satu hari kan?”
“Aku akan keluar negeri.”
Xiao Shan jelas heran, kenapa Mei Xin tidak pernah memberitahunya sebelumnya? Dan Mei Xin dengan tenang mengajak Xiao Shan untuk menemaninya membuat Visa besok. Xiao Shan jelas marah karena Mei Xin tidak memberitahunya, dan tiba-tiba saja besok sudah mau pergi, apa Mei Xian tidak menganggapnya sebagai pacar?
Mei Xin balas marah kalau hal ini juga mendadak. Dia baru dapat kabar dan makanya baru memberitahu Xiao Shan. Dia malah kesal karena Xiao Shan tidak senang dan memberikan selamat padanya.
“Senang? Kau bercanda? Setiap orang juga tahu kalau keluar negeri maka artinya hubungan berakhir,” marah Xiao Shan.
“Apa yang kau katakan?”
“Biarkan aku selesai bicara. Sejauh ini, aku belum pernah melihat satupun hubungan yang berhasil setelah salah satunya pergi keluar negeri. Mei Xin, lupakan semuanya. Jangan pergi.”
Mei Xin kesal dan menyuruh Xiao Shan untuk lebih berpikir jauh. Jika tidak ingin putus, Xiao Shan bisa mengikutinya keluar negeri. Xiao Shan terkejut mendengar saran tersebut karena dia tidak terpikirkan sampai ke sana.
Xiao Shan akhirnya kembali ke tempat Han Dong. Chang Gong sudah ada di sana juga. Dan Xiao Shan memberitahu mereka kalau dia akan keluar negeri dan besok akan mulai mencari info-nya. Chang Gong dan Han Dong jelas kaget. Mereka bertanya apa Xiao Shan sudah memberitahu ibunya?
“Meskipun aku tidak tahu banyak mengenai kepergian keluar negeri tapi apa kau tidak merasa sayang untuk menyerah pada pendidikanmu di kampus sebagus ini?” tanya Chang Gong.
“Aku merasakannya. Tapi… tapi aku tidak ingin kehilangan Mei Xin.”
“Sejujurnya, aku mendukung keputusanmu. Lihatlah dunia dan bersenang-senanglah,” dukung Han Dong.
“Jangan dengarkan Han Dong. Kau harus pikirkan terlebih dahulu, apa kau mampu melakukannya dan kau harus berdiskusi dengan ibumu.”
Xiao Shan terdiam dan bingung. Dia memang belum memberitahukan hal ini sama sekali pada ibunya.
Xiao Shan pulang ke rumah. Ny. Wei sudah menunggunya dan mengajak Xiao Shan bicara. Dia memberitahu kalau mereka akan segera pindah.
“Ayahmu sudah menikah lagi. Kita tidak bisa tinggal di sini dengan gratis lagi.”
“Dia… dia benar - benar tidak memberikan waktu, kah? Dia kan belum resmi menikah tetapi sudah mengusir kita,” kecewa Xiao Shan.
Esok hari,
Selesai bekerja, untuk pertama kalinya, Tn. Jin memuji Chang Gong setelah kasus pencurian tersebut. Chang Gong serta Li Song jelas saja terkejut. Dan bahkan Tn. Jin memberitahu kalau Chang Gong sudah lulus masa percobaan, dan bahkan menerima kenaikan gaji serta uang lembur. Usai itu, dia langsung pulang.
Chang Gong benar-benar bingung tetapi juga senang. Li Song memberikannya selamat. Chang Gong berpikir kalau sudah ada kabar dari kepolisian bahwa dirinya tidak bersalah.
“Sepertinya bukan. Kemarin manager HR datang dan mengajak Tn. Jin makan malam. Perusahaan pasti sudah menyelesaikan masalah ini untukmu,” jelas LI Song. “Aku juga sudah memamerkan ponsel ini selama dua hari. Mari kita coba menangkap pencurinya hari ini.”
“Okay!” setuju Chang Gong.
Dan benar, saat malam, di saat semua orang sudah pulang, seorang pria masuk ke dalam ruangan. Pria itu memeriksa semua laci dan mengambil ponsel. Chang Gong segera menangkapnya dan Li Song menyalakan lampu. Akhirnya, pencuri sesungguhnya tertangkap.
Polisi datang untuk menangkap pencuri tersebut. Polisi juga berterimakasih atas bantuan Chang Gong mereka bisa menangkap pencuri sebenarnya dan juga nama Chang Gong telah bebas dari segala tuduhan. Chang Gong juga balas berterimakasih.   
Chang Gong akhirnya bisa pulang ke rumah dengan hati ringan.
Seperti biasa, sebelum beristirahat Chang Gong masuk ke chat room grup. Saat itu, Little Fatty memberitahu Koala mengenai hal yang terjadi di kantor Saeba Ryo dan Tangjiass, yaitu pencurian kamera dan Tangjiass di tuduh sebagai pelakunya. Koala tidak percaya awalnya, tetapi Little Fatty dan Saeba Ryo menyakinkan. Koala akhirnya percaya.
Little Fatty kemudian bertanya apa mereka akan datang ke pertemuan chat room besok? Little Fatty memberitahu dia akan datang. Koala juga. Saebo Ryo juga. Tetapi, tidak ada respon dari Tangjiass. Koala menyindir Tangjiass yang tidak merespon, apa takut untuk bertemu?
Tangjiass : Menantangku tidak akan berpengaruh. Jika kau ingin melihatku, tinggal bilang.
Koala : Ya. Aku ingin melihat jika Tangjiass apa benar-benar tinggi dan sombong. Tinggimu 2 meter?
Tangjiass : 1.6 meter, tidak lebih, tidak kurang.
Little Fatty : Webmaster, tinggi mu benar-benar hanya 1.6 meter? Kau bukannya pria?
Tangjiass : Ya, aku pria.
Koala : Tidak heran kalau kau sangat bossy. Misteri sudah terpecahkan! Kau gagal di dunia nyata jadi kau melampiaskannya di dunia maya.
Tangjiass : Kesuksesan seorang pria tidak di ukur dari tingginya. Ada juga keuntungan dari tinggi yang hanya 1.6 meter.
Dan chat berakhir begitu saja.

Esok hari,
Mu Zi pagi-pagi sudah berdandan cantik. Dia begitu terburu-buru untuk pergi ke pertemuan. Dia bahkan sudah membuat semua orang sibuk membantunya mencari sepatu baru-nya. Mama menegurnya untuk menyiapkan semua barang di malam sebelumnya, jadi pagi-pagi tidak kelabakan.
Dan untunglah, sepatu baru nya ketemu. Mu Zi langsung pamit keluar. Tetapi papa menghentikannya. Mu Zi mengerti, dia segera memberikan kunci rumah yang di milikinya dan setelah itu langsung pergi. Papa meminta kunci rumah agar Mu Zi tidak pulang terlalu larut, jika dia pulang larut dan rumah sudah terkunci, dia tidak bisa masuk.

Chang Gong pagi-pagi juga sudah membuat rusuh. Dia sudah berpakaian rapi dan hendak pergi. Tetapi, dia kemudian teringat sesuatu, dia meminta resep diet Yao Yao pada ibunya. Chang Gong menjelaskan kalau hari ini dia akan bertemu teman-teman online-nya dan ada seorang teman online perempuan yang bilang kalau beratnya 200 pounds (itu Koala / Mu Zi yang waktu itu berbohong), jadi dia mau berikan obat cina untuk menurunkan berat badan. Ibu terkejut mendengar berat Koala dan merasa kasihan, nanti dia pasti kesulitan dapat pacar. Jadi, ibu langsung memberikan obat cina penurun berat badan milik Yao Yao pada Chang Gong.
Chang Gong dan Li Song sudah tiba di tempat pertemuan. Tetapi, Chang Gong segan untuk masuk, dia merasa kalau harusnya mereka memberikan hadiah sebagai tanda pertemuan. Li Song mengingatkan kalau Chang Gong kan adalah pembuat chat room tersebut, jadi untuk apa berikan hadiah.
“Aku rasa, kau hanya ingin memberikan hadiah untuk Koala,” tebak Li Song.
“Dia cukup menarik. Aku sudah mempunyai hadiah untuknya. Obat diet!”
Li Song tertawa mendengar hadiah Chang Gong untuk Koala. Li Song kemudian mengeluarkan sarung tangan putih dan memakainya. Chang Gong jelas heran dan Li Song memberitahu kalau itu tanda mereka. Chang Gong tidak tahu hal itu dan tidak membawa apapun. Dan karena itu, dia merasa bersyukur datang bersama Li Song, jadi tidak akan salah orang.

Sudah banyak orang berkumpul di sebuah meja dengan memakai sarung tangan putih di salah satu tangannya. Li Song menghampiri meja tersebut dan memperkenalkan dirinya, Saeba Ryo. Seorang pria gendut menyambutnya dan memperkenalkannya sebagai Little Fatty.  
“Eh. Kau siapa? Webmaster?” tanya Fatty memandang ke Chang Gong yang tidak menggunakan sarung tangan putih. “1.6 meter, maskot site kita?”
Mu Zi melirik ke Chang Gong dengan penasaran.
“Kau bisa memperkenalkan dirimu,” ujar Li Song.
“Webmaster,” beritahu Chang Gong.
“Eh. Bukankah kau bilang tinggimu hanya 1.6 meter? Kau kira aku tidak bisa mengukur. Idolaku, gambaramu di kepalaku harus ku susun ulang,” ujar Fatty. “Silahkan duduk.”
“Webmaster, tentu adalah master menipu,” ujar Mu Zi.
Chang Gong memandang heran padanya.
Dan anggota grup mulai memperkenalkan dirinya.

“Apa kau bisa tebak, siapa yang ‘Koala’?” tanya Mu Zi.
“Jika kau yang bertanya dan aku tidak bisa menebak kalau itu kamu, bukankah aku tidak layak menjadi webmaster?” tanya Chang Gong balik.
“Baiklah. Ternyata, kau pintar,” puji Mu Zi.
“Kau bilang berat mu 190 pounds,” protes Chang Gong.
“Itu beratku di masa depan. Apa kau tahu kalau perempuan itu mudah naik berat badannya? Lagipula, kau juga berbohong.”
Dan Chang Gong mengeluarkan obat diet dan di berikannya kepada Mu Zi. Mu Zi kesal dan menuduh kalau dari awal Chang Gong berniat mengejeknya. Mereka malah saling menggoda. Chang Gong bahkan terus menatap pada Mu Zi, dan Mu Zi yang malu, mengalihkan pandangannya.
Li Song bisa melihat hal tersebut. Dia berbisik pada Chang Gong, dia yakin Chang Gong tertarik pada Koala, dan dia juga bisa melihat kalau Koala juga tertarik pada Chang Gong. Li Song menggodanya untuk mendapatkan Mu Zi. 

2 Comments

Previous Post Next Post