Sinopsis Chinese Drama : Love The Whole World Episode 02



Sinopsis Chinese Drama : Love The Whole World Episode 02
By : iQiyi
Pagi-pagi, saat Mu Zi dan temannya (sampai sekarang nggak tahu namanya) ke kampus, mereka melihat gerombolon mahasiswa di depan mading. Di sana tertempel pengumuman mengenai Han Dong yang akan menerima tindakan disipliner karena tidak menghadiri kelas. Mu Zi tidak peduli, dia lebih peduli untuk segera ke lab komputer dan login ke chat room. Dia memberitahu temannya kalau tempo hari dia berdebat dengan pembuat chat room tersebut, tetapi tiba-tiba orang itu menghilang dan tidak online lagi.
Temannya menggoda Mu Zi yang hanya memikirkan untuk chatting dengan si pembuat. Mu Zi membantah, dia hanya penasaran dan mau tahu alasannya di banned padahal dia tidak berbuat salah.
Han Dong pergi ke rumah Prof. Fu dan meminta kesempatan. Prof. Fu malas melihatnya dan menyuruh Han Dong untuk tidak mengganggunya saat dia di luar kampus. Han Dong tidak peduli, dia memegang tangan prof. Fu dan meminta maaf atas kelakuannya tempo hari. Dia bahkan menawarkan diri untuk berlutut, tetapi dia meminta prof. Fu membantunya agar tidak di keluarkan dari kampus. Prof. Fu menyatakan kalau dia tidak bisa ikut campur dalam keputusan kampus. Jadi, lebih baik Han Dong pulang dan menunggu kabar dari kampus.
Han Dong tidak menyerah dan terus meminta tolong. Putri prof. Fu jadi jengkel dan mengusir Han Dong pulang untuk merenungkan kesalahannya. Istri prof. Fu pun angkat bicara, prof. Fu sudah meminta kepada pihak kampus untuk memperingan hukuman Han Dong. Dan lebih dari itu, prof. Fu tidak bisa lagi membantu.
Han Dong masih terus mengejar dan bahkan mengeluarkan uang untuk biaya berobat prof. Fu karena tindakannya tempo hari. Prof. Fu jelas tersinggung, apa Han Dong kira dia meminta uang suap? Dan juga mengenai biaya pengobatannya, ayah Han Dong sudah membayarkannya hingga lunas.
“Kampus melakukan tindakan pendisiplinan untukmu itu karena ketentuan kampus! Aku tidak punya hak untuk ikut campur,” marah Prof. Fu.
Putri prof. Fu juga tersinggung karena tindakan Han Dong yang memberikan uang pada ayahnya, yang sama saja merendahkan ayahnya. Dia mengambil uang Han Dong yang sejumlah 3.400 yuan. Dia bertanya, apa Han Dong mau di tampar jika di bayar 100 yuan? Dia punya 3.400 yuan, jadi apa boleh menamparnya 34 kali?
“Orang sepertimu yang akan menghancurkan masyarakat. Pria tadi adalah dosenmu. Orang lain akan membicarakanmu di belakang jika kau menemuinya lagi,” ujar putri Prof. Fu dan melemparkan uang itu ke muka Han Dong.
Han Dong dan ayahnya akhirnya pergi ke kampus dan bertemu komite. Han Dong mengeluh pada ayahnya karena hukuman kampus sangat berat. Ayahnya, CEO Han, tidak peduli dan merasa kalau Han Dong pantas mendapatkannya.
Han Dong malah menyalahkan ayahnya karena memaksanya untuk kuliah di kampus ini, padahal dia dulu mau kuliah di kampus biasa saja. Dan lihatlah, sekarang dia sudah di keluarkan.  
“Kau mau di kampus biasa? Kau tahu hasilnya, Zhang Chang Gong adalah hasil dari pendidikan kelas dua (kelas biasa). Dan sampai sekarang dia menjadi pengangguran. Semakin banyak waktu kau habiskan dengan orang sepertinya, semakin kau tidak berguna!” hina CEO Han.
“Bukankah ayah juga berhenti kuliah setelah lulus SMA?” ingati Han Dong.
CEO Han tidak terima. Zaman sekarang berbeda dengan dulu. Dan dia sangat kesal karena Han Dong dikeluarkan dari sekolah. Dia menyuruh Han Dong untuk mengemas barangnya di asrama dan pulang dengannya. Han Dong yang kesal karena terus di anggap remeh oleh ayahnya, menolak untuk pulang. CEO Han tidak peduli, dia bahkan menyuruh Han Dong untuk tidak mencarinya meminta uang walaupun akan mati kelaparan.  
“Aku tidak akan mati kelaparan. Uang dapat dikumpulkan. Kau pikir aku butuh bantuanmu?”
“Kau sungguh bermulut besar. Jangan sampai kau datang merangkak ke kantorku, meminta bantuan!”
“Jangan khawatir, pa. Aku tidak akan kembali sampai aku punya perusahaanku sendiri!”
CEO Han benar-benar marah dan meninggalkan Han Dong.

Chang Gong akhirnya menerima gaji pertamanya dari mencuci mobil. Walaupun kecil, Chang Gong sudah senang.
Han Dong menunggu di sekitar rumah Chang Gong, dan saat dia melihat Chang Gong pulang naik sepeda, dia mencegatnya. Dia bertanya kenapa Chang Gong tidak membalas pager-nya? Chang Gong memberitahu kalau dia tadi bekerja di tempat paman ketiga-nya. Han Dong merasa bersalah dan meminta maaf karena gagal memberikan pekerjaan pada Chang Gong. Chang Gong tidak mempermasalahkan dan bertanya bagaimana kuliah Han Dong? Han Dong memberitahu kalau dia sudah di keluarkan.
Han Dong dan Chang Gong minum-minum di rumah (Han Dong menyewa kamar di rumah Chang Gong). Han Dong merasa bingung dengan apa yang dapat dilakukannya besok setelah bangun tidur? Chang Gong juga tidak tahu karena dia juga sudah pusing dengan hidupnya sekarang ini.
Wei Xiao Shan, teman Han Dong dan Chang Gong menyediakan bubur untuk mereka dan menyuruh mereka untuk menikmatinya. Pacar Xiao Shan ternyata ada di rumah itu juga dan meminta Xiao Shan mengantarnya pulang. Xiao Shan tidak bisa karena dia tidak bisa meninggalkan Chang Gong dan Han Dong yang sedang galau. Pacar Xiao Shan tentu saja marah karena di suruh pulang sendiri padahal sudah jam 11 malam. Di tambah lagi, pacar Xiao Shan, tidak suka jika Xiao Shan berteman dengan Han Dong dan Chang Gong. Hal itu hanya akan membuat nilai Xiao Shan turun.
Han Dong tersinggung mendengarnya. Dia menyebut Xiao Shan yang tidak bisa mengontrol wanita. Pacar Xiao Shan tersinggung.
“Han Dong, kau adalah teman Wei Xiao Shan, bukan temanku. Aku sudah memandang rendah padamu sejak awal. Terserah kau jika kau ingin hidup seperti parasit. Tetapi hal yang kau lakukan membuat orang lain jadi jengkel! Nilai yang kau banggakan di kampus mungkin hasil suap. Han Dong, kelakuan buruk mu harusnya masuk berita. Kau mendapat segalanya dengan mudah!” hina Mei Xin, pacar Xiao Shan.
“Mei Xin, kau pikir kau bisa mengkritikku hanya karena kau pintar belajar? Diluar sana, ada banyak orang dengan nilai yang bagus. Apa harus kau bertingkah seperti orang hebat?”
“Aku dapat nilai bagus karena aku bekerja keras. Apa kau pernah belajar? Ketika kalian minum-minum dan bermain, aku belajar!”
Chang Gong akhirnya angkat bicara, “Mei Xin, aku akui kau jauh lebih hebat daripada kami. Tapi, kau tidak perlu merendahkan kami seperti itu. Ya, kau yang paling pintar daripada kami di sekolah. Setiap kelas selalu punya siswa terbaik dan siswa yang harus mengulang. Itu perbedaan di antara kita, tapi itu tidak berarti kami tidak berusaha.”
“Salah satu dari kalian di keluarkan dari sekolah dan satunya lagi tidak dapat pekerjaaan. Apa itu sudah berusaha?” hina Mei Xin.
“Waktu akan menunjukkan jawabannya padamu,” jawab Chang Gong bijak.
Han Dong marah karena Mei Xin menghina Chang Gong. Dia bahkan menyuruh Mei Xin untuk melihatnya, mulai dari sekarang dia akan berusaha hidup tanpa bergantung pada orang tuanya.
Mei Xin yang sudah capek berdebat, memilih untuk pulang. Xiao Shan hendak mengejarnya tetapi Han Dong menghalanginya.

Yao Yao keluar rumah sambil menguap dan menegur mereka yang sangat berisik. Dia bahkan menyampaikan pesan ibunya, jika Han Dong masih terus minum-minum di malam hari, ibunya tidak akan menyewakan kamar lagi untuknya. Chang Gong menyuruh Yao Yao untuk masuk.
Chang Gong sendiri juga pamit masuk ke kamar pada Han Dong karena besok dia harus bekerja lagi.

Di dalam kamar, Chang Gong membuka komputernya dan login ke chat room. Mu Zi ternyata belum tidur, dan saat melihat Tangjiass online, dia segera mengirim pesan, masih membahas alasannya di banned tempo hari. Chang Gong tersenyum membaca pesan tersebut dan akhirnya memberitahu kalau dia sudah salah mem-banned akun saat itu. Dan karena itu, dia membuat pengumuman grup, meminta maaf pada Koala karena sudah salah. Mu Zi sangat senang membacanya.

Esok hari,
Pagi-pagi sekali Chang Gong sudah pergi keluar rumah. Dan beruntungnya, saat dia baru keluar rumah, Chang Gong mendapat pesan pager dan saat dia menghubungi orang yang mengirim pesan, dia di beritahu kalau ada lowongan tersedia di perusahaannya untuk mendesain web. Dia menyuruh Chang Gong untuk datang ke perusahaannya sekarang untuk wawancara. (yang menghubungi Chang Gong adalah Li Song, teman chat room dengan user name Saeba Ryo).
Chang Gong datang ke alamat perusahaan yang di berikan dan melakukan wawancara. Wawancara berlangsung singkat karena manajer yang mewawancara tidak percaya dengan penampilan dan kemampuan Chang Gong. Dia menyuruh Chang Gong untuk pulang dan menunggu kabar darinya.
Chang Gong pulang saat sudah sore. Ibu yang tidak tahu kalau Chang Gong kerja di tempat cuci mobil, mengira Chang Gong hanya bermain-main. Ayah yang tidak tahan karena ibu terus menggerutu akhirnya memberitahu hal itu. Ibu semakin marah, dia lebih memilih membiayai Chang Gong seumur hidup daripada membiarkan Chang Gong menderita bekerja di paman ketiga. Dia tidak suka dengan paman ketiga.

Tidak lama, Chang Gong keluar dan memberitahu kalau besok dia akan pergi bekerja. Di stasiun TV dan besok dia akan tanda tangan kontrak magang. Ibu sangat senang mendengarnya. Ibu bahkan langsung mau masak daging kesukaan Chang Gong.
Esok hari,
Chang Gong mulai bekerja di Jinghu Television Station. Dia bekerja hingga larut malam.

Saat sedang istirahat, dia membuka chat room. Dan Koala segera mengirim pesan. Koala membahas mengenai Saeba Ryo yang membual bahwa dia dan Tangjiass bekerja di stasiun TV. Chang Gong membalas kalau itu bukan bualan. Koala tidak percaya, dia kuliah di jurusan jurnalis dan dia tahu sangat sulit untuk bekerja di stasiun TV. Chang Gong menantang, jika dia bisa membuktikan dirinya kerja di stasiun TV, dia mau Koala mengirimkan foto-nya menangis. Koala setuju.

Chang Gong langsung menemui Tn. Jin (yang mewawancarai Chang Gong) dan meminjam kamera. Dia beralasan kalau dia menemukan pemandangan indah jadi mau dia foto dan mungkin bisa di posting di website mereka. Tn. Jin ragu awalnya tetapi akhirnya memberikan. Dia meminta Chang Gong untuk berhati-hati karena harga kamera itu 10.000 yuan.

Dan dengan kamera itu, diam-diam Chang Gong memotret ruang kerja-nya dan mengirimkannya ke chat room Koala. Mu Zi kaget menerima foto tersebut. Di tambah lagi, Tangjiass menggodanya untuk menangis. Dia juga menasehati Koala untuk giat belajar agar tidak menyesal nanti, jangan asyik chatting saja. Setelah itu, Chang Gong langsung log out.
Mu Zi jadi kesal karena tangjiass log out begitu saja tanpa pamit.
Chang Gong meletakkan kamera kembali ke dalam lemari dan menguncinya.

Mu Zi kemudian pergi keluar kampus bersama temannya untuk jajan. Saat diluar, mereka melihat Han Dong yang sedang berjualan CD. Teman Mu Zi jelas heran karena Han Dong kan orang kaya? Mu Zi hendak membeli 1 CD, tetapi temannya melarang, lebih baik mereka kembali.


Prof. Fu membeli CD Han Dong. Dan Han Dong terkejut karena Prof. Fu membeli CD nya setelah perlakuan kasarnya kepadanya. Han Dong sangat senang dan bahkan hendak memberikan CD lebih. Prof. Fu menolak dan menyuruh Han Dong untuk berjualan dengan benar. Han Dong benar-benar tersentuh. Dia mulai mengakui prof. Fu sebagai dosen yang hebat.
Esok hari,
Chang Gong ke kantor dan sudah ada 2 orang polisi yang menantinya. Chang Gong jelas gugup dan bingung dengan apa yang terjadi.
Dan ternyata ini mengenai kamera yang hilang. Polisi menyuruh Chang Gong untuk datang ke kantor polisi usai pulang kerja. Chang Gong mengerti.

Post a Comment

Previous Post Next Post