Sinopsis K-Drama : Ms. Hɑmmurɑβi Episode 08- 1


Sinopsis K-Drama : Ms. Hɑmmurɑβi Episode 08- 1
Images by : JTBC

Ba Reun bekerja lembur sendirian mempelajari kasus. Dan di tempat lain, seoran pria juga sedang bekerja keras hingga dia merasa sesak nafas. Dan anehnya, Ba Reun juga merasakan hal yang sama seperti pria tersebut.
Esok hari,
O Reum memperhatikan Ba Reun yang sangat serius membaca berkas kasus dan bertanya kasus apa yang sedang di kerjakan Ba Reun? Ba Reun memberitahu kalau dia sedang melihat berkas untuk sidang besok mengenai kasus pria yang depresi karena pekerjaannya.
Ba Reun kemudian batuk-batuk. O Reum merasa cemas dan bertanya apa Ba Reun sakit? Dia merasa khawatir. Ba Reun menegaskan kalau dia baik-baik saja.
Dua orang hakim pembantu kembali bergosip di kamar mandi sambil kencing. Kali ini mereka menggosipkan sek. Lee yang cantik tetapi terlihat pemarah. Salah satu dari mereka memberitahu kalau dia melihat sek. Lee di Gangnam tadi malam dengan mobil merah menyala. Terlihat sangat berbeda. Rekannya menimpali kalau itu pasti pekerjaan sek. Lee, karena ada rumor bahwa sek. Lee mempunyai pekerjaaan sampingan di malam hari. Dan mereka mulai membicarakan yang tidak - tidak.
Tepat saat itu, pintu bilik kamar mandi terbuka, dan di sana keluar Bo Wang. Dua hakim pembantu langsung panik karena lagi-lagi terpergok oleh Bo Wang. Tetapi, kali ini dia mengabaikan mereka.
Ba Reun bekerja dan teringat saat malam pesta ulang tahun O Reum saat itu, dalam keadaan mabuk, dia samar-samar mendengar O Reum yang membantah menyukainya di depan para ahjumma. Dan saat O Reum bilang kalau baginya Ba Reun hanyalah seorang senior.
O Reum memanggilnya dan membahas mengenai Bo Wang yang terlihat sedang kesusahan perihal sek. Lee. Dia merasa kasihan. Ba Reun memberitahu kalau Bo Wang bukan anak remaja dan tidak akan peduli hal sepert itu.
Tiba-tiba, ponsel O Reum berbunyi. Telepon dari Yong Jun. Dan O Reum langsung mengatakan akan mengembalikan semua tas hadiah Yong Jun tempo hari. Ba Reun mendengarnya dan mengangguk-angguk senang. Ba Reun kemudian pamit keluar kamar mandi.
Sek. Lee masuk dan menyerahkan berkas pada O Reum. Saat itu, dia mencium aroma O Reum dan bertanya apa O Reum memakai parfum? O Reum tersipu malu dan memberi tahu kalau dia dapat hadiah parfum dan wanginya harum. (itu hadiah parfum dari Ba Reun).
O Reum dan Ba Reun bekerja lembur. Ba Reun terus-terusan batuk. O Reum merasa khawatir melihatnya. Dia menyarankan Ba Reun untuk pulang duluan, tetapi Ba Reun menolak. Jam sudah menunjukkan pukul 11.30 malam, O Reum pamit untuk pulang duluan.
Hari persidangan,
Kasus kali ini terkait penggugat adalah orang tua dari seorang pria yang duduk tidak berdaya di kursi roda, menggugat manajer perusahaan tempat putra mereka bekerja. Dia memberitahu kalau manajer itu membuat anak mereka menjadi seperti ini. Dia punya bukti dari diari yang selalu di tuliskan putranya tiap hari.
“Saya akan ulang sekali lagi, Yang Mulia. Tak ada kekesaran fisik maupun verbal,” tegas pengacara tergugat.
“Beraninya kau bilang begitu padahal kau memperlakukannya seperti orang bodoh?” marah penggugat.
“Bukankah sah-sah saja di lingkungan kerja Korea? Presdir firma hukum tempat saya bekerja memarahi saya setiap malam,” ujar pengacara tergugat.
“Itu karena kau berhak mendapatkannya.”
“Yang Mulia, terdakwa, Wooil Group, tak punya tanggung jawab legal. Saya ingin menyatakan bahwa penyebab dari kasus ini adalah sifat penyendiri dan masalah yang dialami oleh Lee Young Soo. Namun, Mempertimbangkan tanggung jawab sosial perusahaan, yang tidak berhubungan dengan tanggung jawab legal apapun, kami ingin menawarkan kompensasi kecil bagi Lee Young Soo. Itu pertimbangan bagi seseorang yang pernah bernaung di Wooil Group. Yang Mulia, tolong diingat. Jadwalkan tanggal untuk revisinya. Saya harap konsiliasinya berjalan lancar.”
Pegawai dept. 44 makan siang bersama. Tn. Maeng merasa heran dengan tn. Lee, pegawai Wooil Group, yang mencoba bunuh diri padahal dia lulusan universitas ternama, bekerja di perusahaan besar dan punya istri serta anak yang cantik. Jadi, kenapa dia menuntut perusahaannya saat dia tahu dia akan kehilangan banyak hal nantinya?
“Kau tak tahu apa yang di pikirannya. Tidak dari luar,” ujar Ba Reun.
“Hakim Im akan memproses konsiliasinya. Dia akan cari tahu.”
Nn. Yoon juga merasa kasihan dengan keluarga tn. Lee yang pasti merasa sedih melihat kondisi putra-nya yang sekarang. Tn. Maeng setuju, dia merasa kasihan pada tn. Lee.
Ba Reun dan O Reum kembali bekerja lembur. O Reum membahas mengenai tn. Lee yang depresi dengan pekerjaannya dan akhirnya mencoba bunuh diri di apartemennya sendiri. Ba Reun membenarkan dan karena usaha bunuh diri tersebut, otot tn. Lee terluka dan tidak bisa di gunakan lagi. Di tambah lagi tn. Lee mengalami depresi akut dan tidak bisa berkomunikasi dengan orang lain lagi. Ba Reun merasa bersalah padanya. O Reum penasaran, bersalah kenapa? Ba Reun menjelaskan kalau dia merasa bersalah karena sudah membaca diary milik tn. Lee yang di serahkan oleh orang tuanya di pengadilan tadi.
Ba Reun lanjut membaca diary. Membaca diary tersebut membuat Ba Reun seolah merasakan perasaan tertekan yang di alami tn. Lee, sama seperti awal episode 8 drama ini.
“Siapa Bunuh Ayam Robin?”
"Aku," jawab si burung perkutut, “dengan panahku, Aku membunuh Ayam Robin.”’
Isi cerita diary tn. Lee tersebut.
Mediasi,
Di adakan pertemuan dengan tergugat dan penggugat. Awal, Ba Reun meminta semua keluar dan dia akan berbicara terlebih dahulu dengan manajer tn. Lee (si tergugat).
Ba Reun menanyakan apakah manajer pernah memarahi tn. Lee karena tidak datang di makan malam bersama? Manajer membatah hal tersebut, mana ada orang yang marah karena anak buahnya tidak ikut makan malam. Ba Reun menatapnya dan menunjukkan diary tn. Lee, di sana tertulis kalau dia pernah di marahi karena tidak datang di makan malam bersama.
Flashback
Manajer memarahi tn. Lee di hadapan karyawan lain karena tidak datang ke makan malam. Tn. Lee meminta maaf dan menjelaskan kalau dia datang kemarin karena merasa sakit. Tetapi, manajer tidak peduli dan menyuruh tn. Lee untuk menyerahkan surat dokter kalau tidak bisa hadir di makan malam. Dia membentak tn. Lee dan memberitahu kalau makan malam itu termasuk pekerjaan.
End
Manajer tergagap. Dia menjelaskan kalau dia hanya sedikit memarahi agar tn. Lee mengerti penting nya makan malam perusahaan bagi kerja sama tim. Ba Reun membahas, karena kerja sama tim, makanya manajer mau semua karyawan memakai warna pakaian yang sama seperti dia?
Flashback
Manager lagi-lagi memarahi tn. Lee dan kali ini alasannya karena tn. Lee memakai kemeja berwarna biru berbeda dengannya yang memakai kemeja warna putih. Dia memarahi tn. Lee yang pasti sudah buta karena tidak bisa melihat warna pakaian yang di kenakannya dan warna pakaian yang di kenakan karyawan lain. Tn. Lee hanya bisa menunduk. Manajer terus memarahinya yang pasti ingin tampil mencolok untuk menutupi kemampuannya bekerja.
End
Kali ini, Ba Reun berbicara dengan kepala cabang perusahaan tn. Lee. Dia bertanya apa benar Kepala adalah lulusan administrasi bisnis di Amerikan? Kepala membenarkan.
“Menurut Anda, hal seperti ini akan terjadi di perusahaan Amerika juga?” tanya Ba Reun.
“Kita adalah cabang ke dua yang harus bergerak cepat untuk mengejar cabang pertama. Kita butuh budaya perusahaan baru daripada perusahaan Amerika saja.”
“Maksud Anda, contohnya, pesta unggun untuk Ketua saat workshop esksekutif?” tanya Ba Reun.

Flashback
Kepala cabang mengadakan acara api unggun di lapangan perusahaan. Dan yang bertugas untuk menyalakan api adalah tn. Lee. Dia bekerja sangat keras untuk menyalakan api unggun yang sangat besar untuk acara tersebut. Sementara karyawan lain dan Kepala sibuk berteriak mengabdikan diri kepada para eksekutif.
End
Kepala menjelaskan bahwa dimana mereka berada di situlah mereka harus mengikuti peraturan.
“Menurutmu apa implikasi atas kejadian ini?” tanya Ba Reun.
“Sangat jelas menunjukkan bahwa siswa baik belum tentu seorang pegawai yang baik pula. Punya kepribadian yang baik adalah hal yang penting.”
“Itukah sebabnya Anda menyuruh semua pegawai baru Anda lari maraton tiap minggu pada masa pelatihan hingga tak ada kesalahan yang dibuat?”
“Benar.”
Ba Reun kemudian membacakan diary yang di tulis oleh tn. Lee. Dimana dia di suruh membuat laporan keuangan yang menguntungkan bagi perusahaan tetapi merugikan bagi klien. Dan tn. Lee melakukan sebaliknya, dia memasukkan laporan keuangan yang benar. Tetapi, Kepala memarahinya dan menyebutnya sebagai kanker yang akan menghancurkan.
Sek. Lee sedang bekerja saat dia teringat pembicaraannya kemarin dulu dengan Bo Wang. Saat dia memberitahu kalau dia menjadi sekretaris karena ingin mencapai hal lain. Dia melihat foto di mejanya, foto dirinya bersama seorang ahjussi.
“Aku tak pernah bilang kepada siapapun. Jadi kenapa aku memberitahunya?” gumam sek. Lee.  
Saat itu, Hakim Han memanggilnya dan sek. Lee terkejut. Hakim Han tersenyum dan berkata kalau baru kali ini dia melihat sek. Lee melamun. Sek. Lee segera bersikap seperti biasa.
Ba Reun kali ini berbicara dengan keluarga tn. Lee (penggugat). Ibu menangis dan berujar kalau anaknya, tn. Lee, seharusnya bekerja di pemerintahan sama seperti Ba Reun. Ba Reun kemudian bertanya apa pelajaran kesukaan putera-nya saat SMA? Ibu terdiam dan tidak bisa menjawab. Ba Reun menebak apakah itu sastra? Ibu membenarkan dan bertanya balik, apa hubungannya hal itu dengan kasus ini?
Ba Reun memberitahu kalau di buku diary tn. Lee dia banyak menulis puisi dan lirik lagu. Bahkan di diary tertulis kalau tn. Lee ingin berkuliah Sastra Korea atau Inggris. Ayah membenarkan, tetapi itu hanya keinginan anak-anak, dan hanya hobi. Ayah tn. Lee bekerja di bank dan ingin anaknya kuliah jurusan hukum. Hal itu karena ayah tn. Lee dulu tidak pernah lulus ujian Bar.
“Apa Anda ingin putera Anda mengambil langkah yang sama seperti Anda?” tanya Ba Reun.
“Pihak SMA-nya menyarankan agar dia masuk sekolah bisnis atau hukum,” jelas ayah.
“Murid pandai mereka masuk jurusan sastra takkan menaikkan reputasi sekolahnya,” beritahu Ba Reun.
Ibu angkat bicara, dia memberitahu kalau sejak usia 12 tahun, putranya sudah sering les berbagai mata pelajaran. Dan karena itu dia tidak bisa membiarkan anak mereka masuk ke sastra korea. Dan semuanya baik-baik saja pada akhirnya, anaknya dengan mudah di rekrut oleh perusahaan besar. Ibu memuji tn. Lee yang cerdas.
“Anda cemas padanya makanya Anda sering menghubungi atasannya, benar?” tanya Ba Reun.
Flashback
Ibu sering menghubungi manajer dan protes ini itu mengenai putranya, tn. Lee, yang selalu di suruh bekerja lembur. Dia beralasan kalau fisik putranya itu lemah. Manajer tentu merasa kesal dan emosi karena di telepon untuk hal seperti itu. Tn. Lee sendiri merasa malu dengan kelakuan ibunya.
Tidak hanya itu, ibu tn. Lee sering datang ke kantor dan membawakan makanan untuk semua karyawan. Dia meminta mereka untuk menjaga anaknya. Tn. Lee merasa sangat kesal dan malu tetapi ibunya terus melakukannya.
End
Ayah menjelaskan kalau tn. Lee adalah putra tunggal dan wajar jika ibunya merasa cemas dan melakukan hal demikian.
Ba Reun tersenyum sinis mendengar hal tersebut.
Ba Reun berjalan bersama tn. Maeng. Tn. Maeng memberitahu kalau ekspetasi keluarga adalah hal yang mengerikan. Dia bercerita kalau saat dia pulang kampung, orang - orang di kampungnya akan memanggilnya Hakim Maeng. Hal itu karena dia bekerja di pengadilan dan orang tua-nya mengumbar hal itu kepada orang sekampung. Awalnya, dia berusaha menjelaskan kepada orang-orang tersebut, tetapi akhir-akhir ini dia mengabaikannya asal orang tuanya dapat bahagia.

Ba Reun berdiri di atas gedung. Dia menarik nafas dan merenung. Dia mengingat saat SMA, saat dia belajar keras, orang tuanya terus memuji-nya sebagai anak yang pintar dan berbakti kepada setiap orang yang datang ke rumah mereka. Hal itu membuat Ba Reun sangat tertekan.
"Siapa melihatnya mati?"
"Aku", jawab si lalat. “Dengan mata kecilku, aku melihatnya mati.”
"Siapa yang dapat darahnya?"
“Aku," jawab si ikan,"dengan taring kecilku, aku mendapatkan darahnya.”
Isi cerita di diary tn. Lee

Post a Comment

Previous Post Next Post