SINOPSIS LAKORN : RANG MAI HUA JAI DERM EPISODE 15-3



Images by : ONE HD 31
Pat menemui Kaew dan meminta bicara berdua. Kaew dengan sombongnya, menolak untuk bicara berdua dengan Nalan dan bahkan menyuruh Nalan membuat izin terlebih dahulu jika mau bertemu dengannya. Dia punya posisi yang lebih tinggi dari Nalan.
"Montika sudah mengaku. Jika kau tidak mau terkena masalah, ikut denganku," ancam Pat.
Dan Kaew dengan terpaksa mengikutinya.
Mereka bicara di ruang rapat. Pat langsung to the point menyuruh Kaew untuk mengakui perbuatannya karena dia punya bukti pengakuan Mon. Dan karena itu, dia minta Kaew untuk keluar dari pekerjaannya sekarang dan jangan pernah muncul lagi.
"Siapa kau berani memerintahku? Kau hanya sekretaris," marah Kaew.
"Tapi aku adalah sekretaris yang sangat di cintai GM. Dan wanita sepertimu, jangan pernah berpikir untuk bernegosiasi denganku. Jangan lupa, aku juga punya rekaman pengakuan tantemu. Jangan biarkan aku melihatmu besok."
Dan tanpa pilihan lagi, Kaew menyerahkan surat penguduran diri pada Win dan meminta keluar hari ini juga. Win jelas heran karena biasanya mereka harus memberi waktu 2 bulan bagi perusahaan jika mau keluar. Dia bertanya alasan Kaew keluar.
Kaew tidak bisa memberitahu alasannya, dia punya alasan penting yang tidak bisa di beritahukannya pada Win. Win merasa sayang karena kinerja Kaew bagus tapi dia tidak akan memaksa Kaew untuk tinggal. Kaew terlihat marah karena Win tidak berusaha mencegahnya. Win bahkan langsung menandatangani surat resign tersebut.
(Win belum tahu semua perbuatan Kaew. Dan Kaew bersedia keluar karena takut jika Nalan memberikan bukti semua perbuatannya, Win akan membencinya dan dia akan kehilangan kesempatan mendekati Win lagi).
Malam hari,
Pee dan Wit pergi ke rumah sakit saat Jan sudah selesai bekerja. Wit bertanya apa Pee yakin Jan sudah pulang? Pee menyakinkan, dia sudah menghubungi Jan dan Jan pasti sedang menunggunya di rumah sekarang. Pee kemudian mengenakan topi dan kacamata, kemudian dia berpura-pura sebagai pengunjung dan masuk ke dalam rumah sakit.

Jan ternyata masih di rumah sakit. Dia menggantikan shift temannya yang anaknya sakit.
Pee masuk ke kamar rawat Ying. Ying sedang tertidur. Pee menatap wajahnya dan siap membekapnya dengan bantal sofa. Tapi, belum sempat niat itu terjadi, Jan masuk ke dalam.
Jan tentu kaget melihat Pee di kamar Ying begitu pula dengan Pee. Jan memberitahu kalau dia menggantikan shift temannya. Sementara Pee beralasan kalau dia hanya kebetulan masuk untuk melihat Ying, pacar Tan. Jan memberitahu kalau Ying bukan pacar Tan, dia kemudian melihat bantal di tangan Pee dan merasa curiga. Pee yang ketakutan segera kabur.
Jan mengejarnya sambil berteriak memanggil nama Pee. Ying terbangun karena teriakan tersebut.
Pee menyuruh Jan untuk tidak memanggilnya. Dan dia juga menyuruh Jan untuk tidak memberitahukan kedatangannya kepada Ying atau siapapun, atau dia akan tertangkap. Jan merasa bingung.
Jan masuk ke dalam ruang rawat Ying. Ying bertanya dengan siapa Jan tadi bicara? Dia seperti mendengar suara P'Pee? Dan Jan membenarkan hal tersebut, Pee tadi masuk ke dalam kamar Ying. Dia bertanya apa Ying mengenal Pee?
Ying menangis. Jan jadi panik melihatnya.
"P'Pee adalah ayah dari anakku," beritahu Ying.
Jan terkejut. Dia kecewa mengetahui hal tersebut.
Wit memarahi Pee. Dia merasa kalau hidup mereka sudah hancur dan Pee yang menghancurkannya. Wit sangat yakin kalau Jan pasti sudah tahu apa yang terjadi. Pee dengan yakin-nya menjawab kalau Jan tidak akan mengkhianati-nya karena Jan sangat mencintainya. Wit tidak yakin dengan keyakinan Pee.
Jan menemui dr. Cha, Pat dan Win. Dia berlutut minta maaf dan memberitahukan semuanya.  Dia menyesal karena sudah mengkhianati dr. Cha dan keluarga. dr. Cha  meminta Jan untuk bangkit, dia tidak menyalahkan Jan karena Jan sudah mengakuinya. Win kemudian merasa kalau saat ini mereka harus segera menangkap Pee karena dia sudah membahayakan nyawa Ying. Jan menawarkan diri membantu mereka menangkap Pee termasuk menghapus rekaman suara pengakuannya mengenai dr. Cha yang mencuri jantung Pat.
Pat dan Win melarang Jan untuk melakukan hal tersebut karena terlalu bahaya. Tetapi Jan sudah bertekad, tidak peduli apapun, dia akan tetap melakukannya karena semua adalah kesalahannya dari awal.
Jan pulang ke rumah dan tidur bersama Pee. Dia bersikap seolah - olah tidak ada yang terjadi. Pee sangat senang karena menyangka Jan masih percaya padanya. Saat Pee pergi mandi, Jan berusaha membuka ponsel Pee. Sayangnya, Pee keluar dari kamar mandi dan membawa ponselnya ke dalam kamar mandi.
Jan segera memanggil Pee dan meminta mandi bersama. Pee segera membuka pintu dan menarik Jan masuk. Dia mencoba membuka baju Jan dan mencium-nya. Jan berpura-pura geli, dia kemudian meminta Pee untuk keluar terlebih dahulu. Dia memutuskan untuk mandi duluan dan tidak mandi bersama Pee. Pee kemudian keluar dan melupakan ponselnya yang masih di kamar mandi. Jan segera mengunci pintu kamar mandi dari dalam dan membuka ponsel Pee. Dia menghapus rekaman suara yang ada di ponsel Pee.

Post a Comment

Previous Post Next Post