Dalam
mimpinya. Nok melihat Nai yang bertelanjang dada mendekati dia yang sedang
tertidur. Dan melihat itu, maka Nok pun berteriak dan terbangun dari tidurnya.
“Nok.
Nok.. apa yang salah denganmu?” tanya Vi dengan cemas.
“Hanya
mimpi buruk,’ jawab Nok.
“Kamu
menakutiku. Aku kira sesuatu terjadi padamu. Apa yang kamu mimpikan?”
“Jangan
pikirkan,” jawab Nok.
Vi
mengingat kejadian saat dini hari tadi. Nai membantu menggendong Nok yang
tertidur ke dalam kamarnya. Dan melihat keadan Nok yang seperti itu, Vi pun
menjadi kesal kepada Pat serta kepada Wes juga.
“Bagaimana
bisa dia meninggalkan Nok yang mabuk di pantai. Jika sesuatu yang buruk terjadi
pada Nok. Atau jika kamu tidak ada disana untuk mencarinya. Apa yang akan
terjadi selanjutnya?” kata Vi menggerutu dengan kesal.
“Mari
bicara secara pribadi kepadanya. Karena dia yang berbuat, bukan bibi Pat. Lalu
tolong jangan bilang pada Khun Nok bahwa aku lah yang telah membawa dia
kembali,” kata Nai.
“Tapi
kamu orang yang menolongnya kemarin malam,” balas Vi, tidak mengerti.
“Dia
tidak akan senang, jika dia tahu bahwa dia ada di kamar ku sepanjang malam,”
jelas Nai.
Vi
menanyakan apa Nok mengingat kejadian semalam. Dan Nok pun menjawab bahwa dia
ingat. Lalu mendengar itu, Vi pun menjadi agak terkejut. Namun saat mendengar
cerita Nok, dia pun menjadi lega.
“Aku
ingat bahwa aku meminta P’Wes untuk membeli kan minuman lagi. Setelah itu aku
tidak bisa mengingat apapun,” kata Nok. Lalu dengan sedikit kebingungan, Nok
pun bertanya,”Kemarin malam, siapa yang membawa ku ke sini?”
Dan
mendengar pertanyaan itu, Vi kesulitan untuk menjawab.
Ditaman.
Jomyuth,
Sudjai, dan Pribprao sedang mengerjakan pekerjaan mereka. Dan disaat itu,
ketika Pribprao melihat Wes lewat, dia pun menjadi heran, karena pakaian yang
dipakai oleh Wes hari ini sama dengan pakaian semalam.
Sudjai
pun sama, dia juga heran, karena Wes berjalan pulang ke arah kamarnya sendiri.
Dan Pribprao pun menduga bahwa jika itu benar, maka pasti kemarin malam telah
terjadi sesuatu antara Nok serta Wes, karena kemarin malam kan Nok dan Wes
pergi bersama.
“Tidak.
Aku mendengar suara Nok di kamar Khun Nai kemarin malam,” kata Jomyuth tanpa
sadar. Lalu ketika mendengar suara terkejut kedua temannya, Jomyuth pun
langsung tersadar,” Oops!!! Apa yang barusan ku katakan?”
“Kamu
bilang. Kamu mendengar suara Nok dikamar Khun Nai kemarin malam, kan?” ulang
Pribprao dengan bersemangat.
“Aku
tidak berpikir untuk memberitahu siapapun,” kata Jomyuth. Tapi karena sudah
terlanjur, maka Jomyuth pun akhir nya terpaksa, berbisik dan menceritakan
segala yang diketahuinya kepada mereka berdua.
Di
restoran. Wat, Vi, Nok, Wes, serta Pat sarapan bersama.
Nok
mengira bahwa Wes lah yang telah membawa nya pulang kemarin malam. Dan
mendengar itu, Wes hanya terdiam dengan raut bingung. Lalu dengan nada agak
kesal, Vi mengatakan bahwa dia berterima kasih kepada Wes yang telah menjaga
putrinya.
Mendengar
nada Vi yang agak kesal. Serta raut kebingungan di wajah Wes. Maka Wat pun
menjadi heran dengan apa yang terjadi sebenar nya. Tapi dia tidak bisa bertanya.
Sudjai
dan Pribprao yang kebetulan juga berada di restoran, melihat mereka semua. Dan
ketika Wes berdiri dan berjalan ke arah di dekat mereka untuk mengambil
makanan, maka Sudjai dan Pribprao pun langsung menyingkir agak jauh dari sana.
Lalu mereka berdua, melihat Vi mendekati Wes.
“Jangan
memberitahu Nok bahwa kamu bukan lah orang yang membawa dia pulang ke kamar nya
kemarin malam,” kata Vi memberitahu Wes. Lalu karena Wes terdiam, maka Vi
melanjutkan,” Aku tidak berada di sisimu. Tapi aku hanya tidak ingin bersalah,
karena telah memilihkan seorang Pria yang salah untuk putriku,” jelas Vi.
Lalu
saat Wes menganggukan kepalanya pelan. Vi menegaskan bahwa ketika mereka semua telah selesai
sarapan, dia ingin berbicara kepada Wes. Dan Wes mengiyakan.
Pribprao
dan Sudjai yang mendengar itu menjadi yakin dengan informasi dari Jomyuth.
Wat
mengunjungin Nai untuk menanyakan tentang apa yang terjadi kemarin malam. Dan
dia meminta agar Nai menjawab dengan jujur. Lalu Nai pun mengiyakan.
“Kemarin
malam, apakah ada sesuatu yang salah antara Nok dan Wongwes?” tanya Wat.
Ditempat
lain. Wes meminta maaf kepada Vi tentang kejadian semalam. Dia mengatakan bahwa
dia tidak bermaksud untuk meninggalkan Nok sendirian disana. Dan dengan tegas,
Vi menanyakan dimana Wes berada kemarin malam sampai matahari terbit hari ini.
“Umm..”
kata Wes, kesulitan untuk menjawab.
“Jangan
mulai perkataan mu dengan kebohongan, jika begitu sisanya akan dihitung sebagai
kebohongan juga,” kata Vi mengingatkan Wes langsung.
Vi dan
Nai bertemu. Disana Nai menanyakan apa benar Vi percaya dengan apa yang Wes
katakan. Dan dengan agak tidak yakin, Vi menjawab bahwa kemarin malam Nok tidak
sadar karena mabuk. Begitu juga dengan Wes yang baru kembali saat pagi ini.
“Pagi?”
tanya Nai, heran.
“Ya.
Dia bicara begitu,” balas Vi.
Save Our Sea. Selamatkan laut kita.
Dipantai
setiap orang yang ingin berpatisipasi untuk ikut dalam kompetisi menyelam dan
membersihkan harus mendaftar terlebih dahulu. Dan melihat itu, Nok juga ingin
ikut berpatisipasi, namun karena terlalu sibuk mengurus pesta Full Moon semalam,
maka Nok tidak memiliki teman yang bisa
diajak untuk menjadi pasangan.
Lalu
Wes pun menawarkan diri untuk menjadi pasangan Nok.
“Kamu
bisa menyelam?” tanya Nok.
“Aku
memiliki berbagai bakat, selain dari penampilan hebat ku,” kata Wes dengan
bangga.
Dan
dengan senang, Nok pun setuju. Lalu karena harus mempersiapkan diri, maka Wes
pun berkata bahwa dia akan pergi ke kamarnya sebentar, lalu setelah itu dia
akan kembali lagi.
Nai
berdiri diam dan memperhatikan semua itu dari jauh. Lalu ketika Nok menyadari
itu, Nok langsung berhenti tersenyum dan memasang wajah cemberut.
Dalam
perjalan kembali ke kamar. Wes mendapatkan telpon dari Pen.
Pen
mengatakan kepada Wes bahwa dia menelpon untuk mengucapkan terima kasih atas
apa yang telah Wes lakukan untuk nya kemarin malam. Dan dia juga mengatakan
selamat tinggal kepada Wes.
“Apa
kamu akan kembali?” tanya Wes.
“Tidak.
Aku telah bekerja di sini selama beberapa hari. Aku menelpon mu untuk
mengatakan selamat tinggal. Karena aku tidak akan menelpon mu lagi,” jawab Pen.
“Khun
Penny?”
“Aku
berjanji padamu untuk tidak menceritakan kepada siapapun tentang apa yang
terjadi disini. Aku akan menyimpannya dalam ingatanku bahwa aku pernah bertemu
seorang Pria baik sepertimu,” jelas Pen.
“Khun
Penny…”
“Selamat
tinggal, Khun Wongwes. Aku tidak akan pernah melupakanmu,” kata Pen.
Dengan
sengaja, Pen mengambil vas kaca yang telah di siapkannya. Lalu Pen menjatuhkan
gelas itu ke lantai. Dan mendengar itu, Wes pun menjadi panik dan bertanya. Namun
dengan sangat sengaja, Pen tidak menjawab dan hanya diam sambil tersenyum.
“Apa
yang terjadi? Penny! Penny!” panggil Wes sambil berlari dengan kencang ke arah
kamar dimana Penny menginap.
“Waktunya
untuk melukai diri sendiri,” kata Pen sambil mengambil sebuah pecahan kecil
yang berada dilantai.
Di
pantai. Jomyuth memanggil nama setiap pasangan yang ikut berpatisipasi. Dan
dengan cemas, Nok pun melihat ke sekeliling nya, namun Wes belum juga muncul.
Lalu dengan tatapan tajam, Vi menatap Pat yang berada di sebelahnya.
“Wes.
Kemana dia berkeliaran. Ini buruk!” gumam Pat dengan cemas. Dia lalu mengambil
hape nya dan menghubungin Wes.
Wes
mengetuk pintu kamar Pen dan memanggil Pen, tapi tidak ada jawaban. Dan ketika
Ibunya menelpon, Wes agak ragu untuk menjawab. Lalu disaat itu, terdengar suara
Pen yang meminta tolong. Jadi karena itu, maka Wes mematikan telpon dari
Ibunya.
Wes
lalu masuk ke dalam kamar Pen dan membantu Pen yang terduduk di atas lantai
dengan jari telunjuk yang sedikit terluka saja. Wes membantu Pen yang lemas untuk
duduk di atas tempat tidur, lalu menanyakan apa yang terjadi.
“Aku
menjatuhkan vas. Dan ketika aku mau membersihkannya, itu melukai ku. Lalu aku
pingsan, ketika aku melihat darah,” jelas Pen, jelas berbohong, tapi Wes
percaya.
“Banyak
wanita yang sering pingsan. Aku akan membersihkan luka ini untukmu,” balas Wes.
Tapi Pen menahan Wes.
“Jangan
pikirkan. Aku bisa melakukan nya sendiri. Kamu bisa pergi sekarang,” kata Pen,
lalu berdiri. Dan baru saja dia berdiri, dia langsung bertingkah seolah- olah
masih lemah dan pusing.
Lalu
melihat itu, Wes pun segera menahan agar Pen tidak terjatuh. “Kamu lihat? Kamu
bahkan tidak bisa berdiri. Biar aku obati ya,” kata Wes, lalu pergi ke belakang
untuk mengambil obat.
Tepat
disaat itu, hape Wes kembali berbunyi, karena Ibu menelponnya. Namun dengan
sengaja, Pen mematikan telpon dari Ibu Wes itu. Dan lalu Pen membuka kancing
atas kemejanya, sengaja untuk membuat Wes tergoda nantinya.
Jomyuth
mengumumkan peserta terakhir, “Muanchanok dan Khun...” kata Jomyuth, tapi
terhenti karena melihat hanya ada Nok sendirian saja.
Jomyuth
mendekati Nok dan bertanya, tapi Nok tidak bisa menjawab. Lalu Vi pun bertanya
pada Pat, tapi Pat juga tidak tahu, karena Wes tidak menjawab telponnya. Dan
karena itu, maka Vi pun menyebutkan nama Nai yang berada disini bersama dengan
mereka.
“Muanchanok
dan Luckanai!” kata Vi dengan keras.
“Mom!
Teman ku itu adalah Wes…” protes Nok.
“Jangan
tunggu dia,” potong Vi langsung.
“Err…
Wes tidak menjawab telpon ku. Mungkin dia sedang sakit,” kata Pat.
Dan
mendengar itu, Nok menjadi heran. Lalu dia ingin pergi untuk menemui Wes. Tapi
Vi menahan Nok dan mengatakan bahwa Nok tidak perlu pergi, karena Nok harus
mengikuti kompetisi. “Aku yang akan pergi dan menemui dia sendiri,” jelas Vi.
“Tapi
aku tidak ingin Lucky untuk menjadi teman ku,” protes Nok. Lalu dia meminta Wat
untuk menjadi temannya menyelam. Tapi karena Wat sudah lama tidak menyelam,
maka dia tidak bisa.
“Itu
bagus teman mu adalah Nai. Dia penyelam profesional,” jelas Wat.
Jomyuth
menyela mereka dan menanyakan apakah Nok telah membuat keputusan. Tapi Nok
tetap tidak mau menyelam bersama dengan Nai dan meminta kepada Ayahnya untuk
ikut.
Lalu
dengan paksa Vi pun menarik tangan Nok dan memasangkan Nok disamping Nai
berdiri.
“Masuk
atau keluar… itu terserah padamu,” kata Nai dengan pelan pada Nok.
Dan
lalu Jomyuth mengumumkan nama Nok bersama Nai sebagai pasangan menyelam.
Sehingga walaupun tidak senang, maka Nok terpaksa harus menerima Nai.
Dikapal.
Nok berdiri memandangin indahnya lautan. Dan dari belakang, Nai mengawasi Nok
yang tampak begitu bahagia. Lalu menyadari keberadaan Nai, maka Nok pun kembali
cemberut.
Didalam
kapal, saat bersiap- siap untuk menyelam. Nai mengajak Nok untuk berdamai,
karena saat ini mereka adalah teman dalam menyelam. Dan Nok pun setuju. Lalu
Nai mengulurkan tangannya, mengajak Nok salaman, tapi dengan keras Nok memukul
telapak tangan Nai. “Ayo,” kata Nok.
Dan
dengan sedikit kecewa, Nai pun menerima itu.
Setelah
semua persiapan selesai. Semua peserta mulai menyelam bersama dengan pasangan
masing- masing. Dan didalam laut, selain menikmati pemandangan laut yang begitu
indah, Nok dan Nai mengumpulkan setiap sampah yang mereka lihat dan temui.
Sampah
yang mereka temui itu di ambil dan dimasukan ke dalam kantong jaring yang
mereka bawa. Lalu semua itu di bawa naik ke atas kapal.
Acara
menyelam telah selesai. Kini waktunya untuk pengumuman pemenang. Dan Jomyuth
memanggil peserta nomor 3, 7, dan 10 untuk maju ke depan. Dimana Nai serta Nok
termaksud salah satu peserta yang memiliki kemungkinan untuk meraih juara.
Lalu
Jomyuth mulai mengumumkan satu persatu pemenang, mulai dari juara ketiga, ke
juara kedua, dan terakhir peserta yang berhasil mendapatkan juara pertama
adalah,…. “Khun Muanchanok dan Khun Luckanai,” kata Jomyuth.
Dan
dengan sangat senang, Nok tersenyum lebar dan bertepuk tangan.
“Sampai
sekarang anakmu masih belum ada disini dan kita tidak bisa menghubungin dia.
Apa anak mu sudah mati?” sindir Vi dengan keras kepada Pat. Dan Pat pun tidak
bisa membalas apapun.
Piala
juara diberikan kepada Nok serta Nai. Lalu dengan sangat gembira, Nok
menggenggam tangan Nai dan mengangkat tangan mereka tinggi- tinggi. Dan dengan
sama gembira nya, Nai ikut tersenyum bersama Nok.
“Apa
kamu melihat, apa yang kulihat itu? Lihatlah Khun Nok! Dia tersenyum pada Khun
Nai dan mereka berpegangan tangan,” bisik Pribprao pada Sudjai. Ketika melihat
ke akraban Nok dan Nai yang saling tersenyum sambil bertatapan.
Tags:
Game Sanaeha
Habis ini pasti seruuu... Nok melabrakk nai pnasaran sm apa yg mereka omonginnn....
ReplyDeleteSemangatt min ditunggu kelanjutannya trims
seruuuuuuuu tolong dilanjutkan ya sinopsisnya
ReplyDeleteTolong dibuat terus sinopsisnya. Saya mendukungmu!
ReplyDeleteDuhhhh makin penasaran sm drama ini
ReplyDeleteSemangat ya kak nulis sinopsinya
Saya suka ceritanya,
ReplyDelete