Network : Channel 3
Didalam
restoran. Nai memesankan makanan untuk Nok, karena Nok tidak mau memilih
makanan nya sendiri. Dan Nai pun mengingatkan Nok untuk tidak menyalahkannya
nanti.
“Apakah
aku ada menyalahkan kamu di masa lalu?” tanya Nok.
“Hah…
sering,” jawab Nai sambil tersenyum.
Tepat
disaat itu, mereka berdua melihat kedatangan Pen dan Wes yang juga makan
disana. Dan melihat itu, Nai pun ingin membatalkan pesanannya dan dia mengajak
Nok untuk pergi ke restoran lain.
“Mengapa
harus kita? Tetaplah disini. Bersenang- senang,” kata Nok. Lalu dia berdiri dan
berjalan menghampiri meja dimana Wes dan Pen duduk. Dan karena cemas, maka Nai
mengikuti Nok.
Melihat
keberadaan Nok, Wes menjadi terkejut. Tapi Nok mengabaikan keterkejutan Wes.
Dan dengan tenang Nok menanyakan pesanan Pen. Dia menyebutkan daftar hidangan
yang ada, ‘Pembohong’ yang digoreng. ‘Bitch’ kari. ‘Kupu2 malam’ dalam saus pedas.
Salad pedas ‘Berkulit tebal’. Dan salad sosis pedas.
“Tolong
berhenti, Khun Nok,” kata Nai sambil menarik tangan Nok.
“Tidak.
Aku tidak akan,” balas Nok sambil menepis tangan Nai yang memegangnya. Lalu Nok
kembali menyindir Pen,” Pada level Khun Penny. Kamu harus menyertakan
‘Perempuan jalang’ goreng dengan bawang putih sebagai satu hidangan lagi,” kata
Nok.
Mendengar
hinaan Nok, Pen pun tidak sabar lagi dan bangkit dari duduknya. Dan Wes yang
melihat itu ikut berdiri, dia mendekati Pen untuk menengahi biar tidak terjadi
bertengkar.
“Apa
kamu akan balas dendam denganku dimanapun?” tanya Pen dengan marah.
“Sama
denganmu. Kamu terus mengigit keluargaku seperti Anjing,” balas Nok.
Mendengar
itu, Pen pun bergerak mau menyerang Nok, tapi Wes menahan Pen untuk tidak
melakukan itu. Dan Nai menarik tangan Nok, meminta agar Nok berhenti.
“Baiklah.
Tapi aku ingin memberitahumu satu hal, P’Wes. Selain daftar hidangan favorit
cewek ini. Jika kamu ingin membelikan bunga untuk nya, aku sarankan Buket
anggrek besar, sebab Anggrek adalah tanaman parasit yang sangat indah.”
“Ayo.
Khun Nok,” ajak Nai sambil menarik Nok untuk pergi dari sana.
Dan
dengan kesal, Pen memberitahu Wes bahwa inilah alasannya mengapa dia begitu
membenci Nok.
Wes
berlari mendekati Nok yang mau keluar dari restoran, karena dia ingin
menjelaskan. Tapi Nok menolak untuk mendengarkan penjelasan Wes sekarang,
selama Wes masih terjebak dengan musuh nya seperti ini. Dan setelah mengatakan
itu, Nok mengajak Nai untuk pergi.
“Tunggu!
Tunggu! Tunggu!” kata Nok, menahan Nai.
“Itu kamu yang harusnya menunggu disini. Aku akan memasakan nya
untukmu,” kata Nok, lalu mau berjalan pergi ke dapur.
“Aku
sudah bilang bahwa aku akan melakukan nya sendiri!” balas Nok dengan tegas.
“Apa
suasana hati mu saat ini?” tanya Nai, menahan Nok lagi.
“Suasana
yang bagus,” balas Nok, lalu pergi berjalan ke belakang.
Dia
mengingat pembicaraan Nai dan Vi mengenai Wat yang ingin segera melamar Khae.
Dan itu semua karena sejak Penny berbicara dengan wartawan. Lalu Khae
menggunakan itu untuk memaikan permainan yang sulit, sehingga Wat menjadi
khawatir, makanya Wat ingin segera menikahi Khae.
“Jika
Khun Nok mengetahui tentang ini…” komentar Nai.
“Itu
apa yang aku takutkan,” balas Vi dengan khawatir.
“Siapa yang
akan membayar kan untuk ku?” tanya Thorsaeng sambil tertawa kecil.
“Aku
ingin bicara denganmu,” kata Nai dengan serius. “Kamu akan melamar Khun Khae,
kan?” tanya Nai.
“Ya.
Aku tidak ingin membiarkan dia merasa tidak yakin lagi,” jawab Wat. Lalu ketika
Nai hanya diam dengan wajah serius, Wat pun bertanya,”Mengapa? Tidakkah kamu
setuju? Biasanya kamu, tidak pernah menentangku.”
Nai
meminta agar Wat memberikan waktu untuk Nok lagi, karena saat ini Nok sudah mau
mulai membuka pikirannya. Namun Wat tidak mau, karena menurutnya dia telah
memberikan cukup waktu kepada Nok dan dia menanyakan kepada Nai, bagaimana bila
Khae tidak bisa menunggu lagi.
“Pekerjaan
apa?” tanya Nok.
“Itu
hanya pekerjaan,” jawab Nai.
“Kamu
tidak bisa menjawab aku. Mengapa kamu mau aku melakukan itu? Bahkan walaupun
kamu sadar dengan baik bahwa Khun Wat dan aku sedang merencanakan masa depan
kami, tapi kamu mencoba untuk menghentikannya. Apa yang kamu inginkan dariku?”
tanya Khae. Tapi Nai kesulitan untuk menjawab dan hanya diam.
“Apa
yang kamu katakan, Khae?” balas Nai.
“Aku
menyuarakan alasan mengapa kamu ingin aku untuk menolak Khun Thawat. Tidak ada
alasan lain yang masuk akal, selain yang satu ini,” kata Khae. Lalu dia memeluk
Nai dengan erat.
“Khae,
lepaskan aku,” balas Nai sambil melepaskan Khae.
“Cukup,
Khae!” kata Nai sambil melepaskan Khae lagi. “Dengarkan aku. Masalah kita telah
lama berakhir. Tidak mungkin bisa sama lagi. Apa yang mau aku tanyakan padamu
hari ini. Itu benar, aku melakukan itu untuk orang yang aku cintai. Tapi itu
bukan kamu.”
“Siapa
itu? Orang yang kamu cintai?”
“Aku
tidak perlu memberitahu kamu.”
Dan
ketika Wat telah pergi, Nai dengan cepat mengeluarkan hapenya dan menghubungin
Khae.
Dan mendengar
itu, maka Nok pun langsung berlari keluar, tapi sayangnya mobil Nai telah
keburu pergi. Lalu dengan buru- buru, Nok melepaskan perban yang dipakaikan
ditangannya.
Setiap wartawan
yang berada disana dan Thorsaeng. Mereka tersenyum melihat lamaran yang Wat
lakukan kepada Khae.
Dan tepat
disaat itu, Khae melihat kedatangan Nai.
Tags:
Game Sanaeha
Lanjut trus miiin..makin seruuuuu...
ReplyDeleteSemangat trus buat lanjutannya y selalu nunggu update sinopsis selanjutnya
ReplyDeleteSemangat thorr
ReplyDeleteditunggu segera kelanjutannya.
ReplyDeletesemangat min...
Makasih ya udah nulis sinopsis a...d tunggu next episode nya....I like it
ReplyDeleteMakasih ya udah nulis sinopsis a...d tunggu next episode nya....I like it
ReplyDeleteDitunggu kelanjutannya min
ReplyDeletemakin seru ,d tggu klnjutanya ya min,mksi da buat sinop nya....
ReplyDeleteDtunggu kelanjutannya ya....😅😅😅😅
ReplyDeletedrama sub indonya gak ada yah?
ReplyDeleteMm.. kurang tahu juga saya kak . Karena saya download yang sub english.
Delete